Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN MAHASISWA

TENTANG ABORTUS IMMINENS DI RSUD


H. HANAFIE MUARA BUNGO
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH:
Tacya Adelia Rulani
2014210012

CI LAPANGAN:
Paridah, Am.Keb
Rina Mayasari SST,M.KES

AKADEMI KEBIDANAN AMANAH MUARA BUNGO


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik ini disusun
untuk memenuhi tugas Praktek Rumah Sakit adapun laporan kasus ini mengenai
Abortus Imminens. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah mendukung dan memberikan bimbingan dalam menyusun laporan
pendahuluan ini. Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, maka saya menerima kritikan serta
saran-saran yang membangun demi kesempurnaan laporan pendahuluan ini.

Dan harapan saya sebagai penyurun adalah semoga hasil dari penyusunan
laporan pendahuluan ini dapat dimanfaatkan, khususnya mahasiswi D III
kebidanan.

Muara Bungo, 16 Agustus 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..........................................................................................................................4
2.1 Definisi Abortus Imminens.............................................................................................4
2.2 Etiologi Abortus Imminens.............................................................................................5
2.3 Manifestasi klinik...........................................................................................................8
2.4 PemeriksaanPenunjang..................................................................................................9
2.5 Komplikasi......................................................................................................................9
2.6 Penatalaksanaan Abortus Imminens............................................................................10
2.7 Penatalaksanaan Medik Abortus Imminens.................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Abortus atau lebih dikenal dengan istilah keguguran adalah
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim. Janin
belum mampu hidup di luar rahim, jika beratnya kurang dari 500 g, atau
usia kehamilan kurang dari 28 minggu karena pada saat ini proses
plasentasi belum selesai. Pada bulan pertama kehamilan yang mengalami
abortus, hampir selalu didahului dengan matinya janin dalam rahim.
(Manuaba, 2007:683).
Abortus Imminens merupakan komplikasi perdarahan kehamilan
tersering dan menyebabkan beban emosional serius, terjadi satu dari lima
kasus dan meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur, BBLR
kematian prenatal. Penyebab dari abortus itu terdiri dari beberapa faktor,
diantaranya yaitu faktor lingkungan (gaya hidup) dan pola aktivitas ibu
hamil yang berlebihan. Dampak dari antara lain adalah perdarahan, infeksi
dan perforasi. Perdarahan apabila tidak segera ditolong bisa
mengakibatkan kematian. Infeksi merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi karena tidak memperhatikan asepsis dan antiseptis
(Prawihardjo, 2010. Hal: 473).
Sehingga abortus imminens memerlukan asuhan yang
komprehensif, apabila tidak dilakukan secara tepat akan berlanjut abortus
insipiens dan akan menyumbang Angka Kematian Ibu (AKI)
(Cunningham, 2011. Hal: 54).
Kematian maternal merupakan masalah besar khususnya dinegara
berkembang. Sekitar 98-99% kematian maternal terjadi di Negara
berkembang, sedangkan di negara maju hanya sekitar 1-2%, sebenarnya
sebagian besar kematian dapat dicegah apabila diberi pertolongan pertama
yang adekuat (Prawirohardjo, 2007. Hal: 53).

1
Upaya untuk mengurangi dampak dari kasus abortus imminens
dengan melakukan ANC secara teratur, cakupan antenatal dipantau
melalui kunjungan baru ibu hamil K1 sampai kunjungan K4 dan pelayanan
ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) yaitu pada usia
kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan pada kehamilan
trimester ke tiga (Kemenkes, 2010. Hal: 15).
Sebagai bidan memberikan asuhan khususnya pada ibu hamil pada
kasus abortus harus didukung dengan pengetahuan dan keterampilan yang
baik, dan bidan sebagai tenaga kesehatan mampu memastikan bahwa
kehamilan berlangsung secara normal, mampu mendeteksi dini masalah
dan penyakit yang dialami ibu hamil, karena penatalaksanaan yang benar
akan memberikan kontribusi keberhasilan pemberian asuhan kebidanan
dan secara tidak langsung akan menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu (Sofyan, 2006. Hal: 25).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi abortus imminens?
2. Apakah etiologi abortus imminens?
3. Apakah manifestasi klinis abortus imminens?
4. Apa pemeriksaan penunjang abortus imminens?
5. Apa komplikasi dari abortus imminens?
6. Bagaimana penatalaksanaan abortus imminens?
7. Bagaimanan penatalaksanaan medic abortus imminens?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari abortus imminens
2. Untuk mengetahui etiologi abortus imminens
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis abortus imminens
4. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang abortus imminens
5. Untuk mengetahui komplikasi dari abortus imminens

2
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan aborts imminens
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan medic abortus imminens

1.4 Manfaat
1. Bagi RSUD H. Hanafie Muara Bungo
Laporan ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi untuk
melakukan pengkajian lanjutan yang berkesinambungan dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
2. Bagi Akademi Kebidanan Amanah Muara Bungo
Laporan ini diharapakan dapat menjadi tambahan referensi bagi
mahasiswa Akademi Kebidanan Amanah Muara Bungo.
3. Bagi Penulis
Laporan ini diharapakan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis sehingga dapat melakukan penatalaksanaan pada kasus
abortus imminens dengan benar.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Abortus Imminens


Abortus atau lebih dikenal dengan istilah keguguran adalah
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim. Janin
belum mampu hidup di luar rahim, jika beratnya kurang dari 500 g, atau
usia kehamilan kurang dari 28 minggu karena pada saat ini proses
plasentasi belum selesai. Pada bulan pertama kehamilan yang mengalami
abortus, hampir selalu didahului dengan matinya janin dalam rahim.
Manuaba, 2007:683).

Abortus Imminens ialah terjadinya pendarahan dari uterus pada


kehamilan sebelum 20 minggu dengan atau tanpa kontraksi uterus yang
nyata dengan hasil konsepsi dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi servik
uteri (Sarwono, 1996, hal. 261).

Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan


ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti
ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin.
Bari Abdul, 2000) Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada
kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang
meningkat (Mansjoer, Arif M, 1999)

Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang


tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)

Abortus Imminens adalah proses awal dari suatu keguguran, yang


ditandai dengan perdarahan pervaginam, sementara ostium uteri
eksternum masih tertutup dan janin masih baik (Achadiat, 2010).

Abortus Imminens adalah perdarahan pervaginam dan os servikal


tertutup (Naylor, 2010).

4
2.2 Etiologi Abortus Imminens
Pada beberapa bulan pertama kehamilan, ekspulsi hasil konsepsi
yang terjadi secara spontan hampir selalu didahului kematian embrio atau
janin, namun pada kehamilan beberapa bulan berikutnya, sering janin
sebelum ekspulsi masih hidup dalam uterus. Kematian janin sering
disebabkan oleh abnormalitas pada ovum atau zigot atau oleh penyakit
sistemik pada ibu, dan kadang-kadang mungkin juga disebabkan oleh
penyakit dari ayahnya.
a. Kelainan pertumbuhan hasilkonsepsi.
Biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu.
Kelainan hasil konsepsi yang berat dapat menyebabkan kematian mudigah
pada kehamilan muda. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah:
1) Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
Abnormalitas embrio atau janin merupakan penyebab paling sering
untuk abortus dini dan kejadian ini kerap kalidisebabkan oleh cacat
kromosom. Kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan
adalah trisomi, poliploidi dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.
2) Lingkungan sekitar tempat implantasi kurangsempurna
Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang
sempurna sehinga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi
terganggu.Endometrium belum siap untuk menerima implasi hasil
konsepsi.Bisa juga karena gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu
pendek jarak kehamilan.
3) Pengaruhakibatradiasi,virus,obat-obatantembakaudanalcohol.
Radiasi,virus,obat-obatan,dansebagainyadapatmempengaruhi baik
hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus.Pengaruh
ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen. Zat teratogen yang lain
misalnya tembakau, alkohol, kafein, dan lainnya.
b. Kelainan pada plasenta

Endarteritis dapat terjadi dalam vili koriales dan menyebabkan


oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan

5
pertumbuhan dan kematian janin.Keadaan ini biasa terjadi sejak
kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun.Infeksi pada
plasenta dengan berbagai sebab, sehingga palsenta tidak dapat
berfungsi.Gangguan pembuluh darah plasenta, diantaranya pada
diabetes melitus.Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah
palsenta sehingga menimbulkan keguguran.

c. Faktor Maternal

Penyakit-penyakit maternal dan penggunaan obat: penyakit


menyangkutinfeksivirusakut,panastinggidaninokulasi,misalnya pada
vaksinasi terhadap penyakit cacar. nefritis kronis dan gagal jantung
dapat mengakibatkan anoksia janin. Kesalahan pada metabolisme
asam folat yang diperlukan untuk perkembangan janin akan
mengakibatkan kematian janin. Obat-obat tertentu, khususnya
preparatsitotoksika kan mengganggu proses normal pembelahan sel
yang cepat. Prostaglandin akan menyebabkan abortusdengan
merangsang kontraksi uterus. Penyakit infeksi dapat menyebabkan
abortus yaitu pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria, dan
lainnya.Toksin, bakteri, virus, atau plasmodium dapat melalui
plasenta masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin,
kemudian terjadi abortus.
Kelainan endokrin misalnya diabetes mellitus, berkaitan dengan
derajat kontrol metabolik pada trimester pertama.selain itu juga
hipotiroidisme dapat meningkatkan resiko terjadinya abortus, dimana
autoantibodi tiroid menyebabkan peningkatan insidensi abortus
walaupun tidak terjadi hipotiroidism yang nyata.
d. Kelainan traktusgenetalia
Abnoramalitas uterus yang mengakibatkan kalinan kavumuteri atau
halangan terhadap pertumbuhan dan pembesaran uterus, misalnya
fibroid, malformasi kongenital, prolapsus atau retroversio
uteri.Kerusakan pada servik akibat robekan yang dalam pada saat

6
melahirkan atau akibat tindakan pembedahan (dilatasi,amputasi).
Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai
keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, uterus arkatus, uterus
septus, retrofleksi uteri, serviks inkompeten, bekas operasi pada
serviks (konisasi, amputasi serviks), robekan serviks postpartum.
e. Trauma
Biasanya jika terjadi langsung pada kavum uteri.Hubungan seksual
khususnya kalau terjadi orgasme, dapat menyebabkan abortus pada
wanita dengan riwayat keguguran yang berkali-kali.
f. Faktor-faktorhormonal.
Misalnya penurunan sekresi progesteron diperkirakan sebagai
penyebab terjadinya abortus pada usia kehamilan 10 sampai 12
minggu, yaitu saat plasenta mengambil alih funngsi korpus luteum
dalam produksi hormon.
g. Sebab-sebabpsikosomatik.
Stress dan emosi yang kat diketahui dapat mempengaruhi fungsi
uterus lewat hipotalamus-hipofise.

2.3 Manifestasi klinik


a Tanda dan gejala secara umum pada abortus imminens adalah :
terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu

b Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran


menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal
atau cepat dan kecil, suhu badan normal ataumeningkat
c Perdarahan pervagina mungkin disertai dengan keluarnya jaringan
hasilkonsepsi
d Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri
pingang akibat kontraksiuterus

7
e Pemeriksaan ginekologi:

1) . Inspeksi Vulva : perdarahan pervagina ada atau tidak


jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk darivulva
2) . Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri
terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari
ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dariostium
3) .Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup,
teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau
lebih kecil dari usia kehamilan,tidak nyeri saat porsio digoyang,
tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol
dan tidaknyeri
4) . Hasil pemeriksaan kehamilan masihpositif.

f. Terdapat keterlambatan datangbulan

g. Terdapatnya perdarahan, disertai sakit perut(mules)

h. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur


kehamilan dan terjadi kontraksi ototrahim.
i. Hasilpemeriksaandalamterdapatperdarahandarikanalisservikalis,
kanalis servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim.
j. Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif (Manuaba IGB, :2009).

2.4 PemeriksaanPenunjang
a. Tes HCG Urine Indikator kehamilan Positif. Positif bila janin masih
hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus

b. Pemeriksaaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin


masihhidup
c. Kadar Hemoglobin Status Hemodinamika Penurunan (< 10 mg%) dan
Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missedabortion
d. Kadar Sdp Resiko Infeksi Meningkat (>10.000U/dl) Kultur Kuman
spesifik ditemukan kuman.

8
2.5 Komplikasi
a. Komplikasi yang sering terjadi pada ibu dengan abortus imminens
adalah sebagai berikut :
1) Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi denga pengosongan uterus darisisa-sisa hasil
konsepsi dan jika perlInfeksiu pemberian transpusi darah, Kematian
karena perdarahan dapatb terjadi apabila pertolongan tidak diberikan
padawaktunya.
2) Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
posisi hiperretrofleksi.Jika terjadi peristiwa ini pendrita perlu diamati
dengan teliti.Jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparotomi,
dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi.
3) Infeksi
Keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau
toksinnya ke dalam peredaran darah atau peritonium.
4) Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena pendarahan (syok Hemoragik) dan
karena infeksi berat (syok endoseptik).

2.6 Penatalaksanaan Abortus Imminens


a. Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsangan
mekanik berkurang.

b. Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila klien tidak
panas dan tiap empat bila pasien panas

c. Tes kehamilan dapat dilakukan bia hasil negative, mungkin janin sudah
mati, periksa USG untuk menentukan apakah janin masih hidup

d. Berikan obat penenang, biasanya Fenbarbital 3x30mg, berikan Preparat


Hemafinik misalnya Sulfas Ferosus 600-1000mg

9
e. Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C

f. Bersihkan vulva minimal 2x sehari dengan cairan anti septic untuk


mencegah infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan cokelat

2.7 Penatalaksanaan Medik Abortus Imminens


a. Tirah baring

b. Pemberian hormone progesterone, sebelumnya dipastikan dulu karena


adanya kekuangan hormone progesterone

c. USG: Penentuan kondisi janin

d. Pemeriksaan lanjut untuk mencari penyebab abortus. Perhatikan juga


involusi uterus dan kadar B-Hcg 1-2 bulan kemudian

e. Pasien dianjurkan jangan hamil dulu selama 3 bulan kemudia (jika


perlu anjurkan pemakaian kontrasepsi kondom atau pil)

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Abortus Imminens ialah terjadinya pendarahan dari uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan atau tanpa kontraksi uterus yang nyata dengan hasil
konsepsi dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi servik uteri.

Upaya untuk mengurangi dampak dari kasus abortus imminens dengan


melakukan ANC secara teratur, cakupan antenatal dipantau melalui kunjungan
baru ibu hamil K1 sampai kunjungan K4 dan pelayanan ibu hamil sesuai standar
paling sedikit empat kali (K4) yaitu pada usia kehamilan trimester pertama,
trimester kedua dan pada kehamilan trimester ke tiga.

3.2 Saran
1. bagi mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa dalam mengenali abortus imminens.

2. bagi petugas kesehatan diharapkan makalah abortus imminens ini dapat


meningkatkan pelayanan kesehatan dan mampu memberikan referensi
yang berguna untuk meningkatkan penanganan dan pengetahuan bagi
petugas medis.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=11758&bid=4666

http://repository.unissula.ac.id/6074/5/BAB%20I.pdf

https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/abortus-imminens-adalah-
keguguran/

http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=11758&bid=4666

12

Anda mungkin juga menyukai