A. Definisi
Kata “teroris” dan terorisme berasal dari kata latin “terrere” yang berarti membuat
gemetar atau menggetarkan. Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana terror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran
terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional
dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Sedangkan teroris adalah individu yang
secara personal terlibat dalam aksi terorisme. Terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang
menjadi musuh dunia karena nyawa manusia menjadi korban, menganggu stabilitas keamanan,
menghancurkan tatanan ekonomi dan pembangunan, sehingga terorisme berdampak negatif
terhadap masyarakat. Aksi terorisme dapat dilakukan oleh individu, sekelompok orang atau
negara sebagai alternatif dari pernyataan perang secara terbuka.
C. Tujuan Terorisme
Tujuan Terorisme adalah untuk menimbulkan ketakutan yang amat sangat dalam
masyarakat, kekhawatiran yang menjalar, dan timbulnya rasa kekhawatiran atas keselamatan diri
dan harta benda akibat sifat serangan yang keras dan sangat acak.
D. Terorisme di Indonesia
Indonesia dewasa ini dihadapkan dengan persoalan dan ancaman radikalisme, terorisme
dan separatisme yang semuanya bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, UUD RI 1945, NKRI,
dan Bhineka Tunggal Ika. Keberadaan kelompok dan individu yang menganut paham radikal
terutama yang berafiliasi dengan kelompok radikal jaringan international cukup mengganggu
stabilitas nasional. Keberadaan ISIS di Irak dan Suriah menjadi pengaruh dominan bagi aksi
teror di Indonesia karena Indonesia mempunyai beberapa titik rawan terjadinya ancaman
terorisme. Titik rawan pertama, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia, sehingga memicu kelompok radikal untuk menjadikan Indonesia sebagai pintu masuk
menuju penguasaan secara global. Disamping itu, warga negara Indonesia umumnya mudah
digalang dan direkrut menjadi simpatisan, anggota, bahkan pengantin bom bunuh diri. Daya tarik
inilah yang mendorong kelompok radikal untuk melakukan aksi teror di Indonesia. Terorisme
yang terjadi di Indonesia selama ini dampak negatifnya cukup signifikan. Dampak yang besar
tersebut dipublikasikan secara gratis oleh media masa sehingga menjadi nilai tambah bagi pelaku
teror terutama sebagai sarana pembuktian efektifitas aksi kepada pimpinan kelompoknya.
Pada tahun 2021 ini saja terjadi Bom bunuh diri di Makassar pada tanggal 28 Maret 2021
dengan sasaran rumah ibadah yang menewaskan 2 pelaku di Gereja Katedral Makassar. Semua
pelaku merupakan anggota dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang berafiliasi
dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) yang juga melakukan serangkaian teror di Surabaya
pada 2018. Serta Penembakan di Mabes Polri pada 31 Maret 2021. Pelaku menembak sebanyak
6 kali kepada petugas jaga. Polisi melakukan tindakan tegas terukur kepada pelaku, dan pelaku
tewas di tempat.
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-56579674
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/28/10385551/ledakan-di-depan-gereja-katedral-
makassar-polisi-sebut-bom-bunuh-diri
https://www.beritasatu.com/nasional/760201/kasus-bom-makassar-31-terduga-teroris-jad-
dibekuk