Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PERPANGKATAN DAN BENTUK AKAR

A. PERPANGKATAN
1. Pengertian Bilangan Berpangkat
Bilangan berpangkat adalah bilangan yang berfungsi untuk menyederhanakan penulisan
dan penyebutan suatu bilangan yang memiliki faktor-faktor atau angka-angka
perkalian yang sama.

5
2 2 adalah bilangan pokok

5 adalah pangkat atau eksponen

Contohnya, operasi penghitungan 2 x 2 x 2 x 2 x 2 atau 8 x 8 x 8 x 8 x 8 yang penulisannya


bisa disederhanakan dengan menggunakan pangkat. Untuk mengubah suatu bilangan
menjadi bilangan berpangkat, maka dibutuhkan rumus berupa an = a x a x a x a x… sebanyak
n kali. dalam rumus ini, 'a' adalah bilangan pokok, sedangkan 'n' adalah pangkat atau
eksponen.
Sehingga dari rumus ini, diketahui bahwa 2 x 2 x 2 x 2 x 2 dapat diubah menjadi bilangan
berpangkat yaitu 25 = 32.
2. Sifat-sifat Bilangan Berpangkat
i. am  x an  = am+n
apabila bilangan pokoknya sama maka pangkatnya di tambahkan
contoh :
5 3 5 +3 8
2 x 2 =2 =2 3y2 x y3 = 3(y)2+3  = 3y5
ii. a :a =a
m  n 
untuk m>n dan b ≠ 0
m-n , 

apabila bilangan pokoknya sama maka pangkatnya di kurangi


contoh :
25 :23=25−3=22
iii. (am)n  = amn
Apabila bilangan berpangkat dan di pangkatkan, maka pangkatnya dikalikan.
Contoh :
4
( 23 ) =23 x4 =212
iv. (ab)m  = am  bm
Apabila sebuah perkalian lalu di pangkatkan maka setiap bilangan di pangkatkan.
Contoh :
( 2 x 3 )2=22 x 32
v. (a/b)m  = am/bm  , untuk b ≠ 0
Apabila sebuah pecahan di pangkatkan maka pembilang di pangkatkan dan
penyebut juga di pangkatkan
Contoh :

()
2 2
2 2
= 2
3 3

Latihan Soal.

1. Tentukan hasil dari : 2. Tentukan hasil dari :


a. 2−8 x 212=… a. 8 4 : 82=…
b. 5 z 10 x z 2=… b. 10 x 5 : x 4 =…
c. 3−3 x 3−4 =… c. 211 :29 =…
8 3 −2 −2
d. (−2) x (−2) =… d. 3 :3 =…

()
2 3
e. ( 52 ) =… 4
e. =…
2
B. BENTUK AKAR

1. Mengenal Bentuk Akar


Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan rasional yang hasilnya berupa bilangan
irasional. Bentuk akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan
berpangkat pecahan. Bilangan bentuk akar akan berada dalam tanda "√", atau bisa
kita sebut sebagai tanda akar. 
Misalnya, ada bilangan berpangkat 21/2. Nah, bilangan berpangkat 21/2 kalo kita ubah
ke bentuk akar, jadinya akan seperti ini:
21/2  (a = 2, m = 1, n = 2)
21/2 =   atau √2
Contoh bentuk akar yang lain di antaranya √6, √7, √11,   dan masih banyak lagi. Coba
aku tanya, √25 itu termasuk bentuk akar atau bukan, sih? Eits! Jawabannya bukan bentuk
akar. Kenapa? Ingat definisinya, bentuk akar itu berupa bilangan irasional, sedangkan √25
bisa kita sederhanakan menjadi √52 = 52/2 = 5 (5 adalah bilangan rasional). Jadi, √25 bukan
bentuk akar

2. Sifat-Sifat Bentuk Akar

Seperti halnya bilangan berpangkat, bilangan


bentuk akar juga memiliki sifat-sifat tertentu,
lho! Sifat-sifat ini akan memudahkan kita
dalam melakukan operasi aljabar yang
melibatkan bentuk akar nantinya. 

Contoh :

Hasil dari Hasil dari Hasil dari

Pembahasan Pembahasan Pembahasan

Hasil dari

Pembahasan
Nah, setelah kalian mengetahui maksud dari bentuk akar dan sifat-sifatnya, selanjutnya, kita
ketahui cara merasionalkan bentuk akar, yuk! Sebeneranya, merasionalkan bentuk akar tuh
apa, sih?

3. Cara Merasionalkan Bentuk Akar

Untuk memudahkan
penggunaan bentuk
akar dalam operasi
aljabar, bentuk akar
harus ditulis dalam
bentuk yang paling
rasional
(sederhana). Cara
merasionalkan
bentuk akar harus
memenuhi syarat-
syarat
tertentu. Syarat-
syarat tersebut
antara lain sebagai
berikut:

Terus, gimana nih kalo misalnya kita menemukan bentuk yang belum sederhana? Gimana
cara menyederhanakan bentuk tersebut? Oke, tenang-tenang, aku bakal jelasin caranya di
bawah ini.

Kasus 1: Jika bilangan pokok memiliki pangkat lebih besar dari indeks akarnya.
Nah, kalo kalian menemukan bentuk yang kayak gitu, dan bilangan pokoknya itu bernilai
positif, maka kalian bisa jabarkan aja bentuk pangkatnya.

Contoh 1: √x5 
Bentuk akar √x5 belum sederhana karena pangkat bilangan pokoknya atau pangkat si x lebih
besar dari indeks akarnya (5 > 2). Jadi, untuk menyederhanakan bentuk tersebut, kita
jabarkan aja pangkat si x nya.
Karena, indeks akarnya itu bernilai 2, maka bisa kita jabarkan kayak gini:  

Ingat sifat bentuk akar, ya! Kalo ada operasi perkalian dalam akar, bisa kita pecah jadi
seperti ini:
Nah, √x4 itu sama aja dengan x4/2, sehingga bisa disederhanakan menjadi x 2. Jadi,

Gimana, paham ya cara menyederhanakannya? Contoh lagi, deh!

Kasus 2: Pada bilangan pecahan, terdapat akar di bagian penyebut.  


Kalo kalian menemukan bentuk seperti itu, kalian bisa menyederhanakannya dengan
mengalikan bilangan pecahan tersebut dengan bentuk akar yang sekawan dari penyebutnya.
Maksudnya bentuk akar yang sekawan tuh gimana, ya? Bentuk akar sekawan itu berarti
bentuk akarnya sama, cuma beda tanda operasinya aja. Nah, penjelasan lebih lengkapnya
bisa kalian lihat pada gambar di bawah ini! 

Biar lebih paham, kita masuk ke contoh soal, ya!


Contoh: Sederhanakan bentuk akar  ! 

Untuk menyederhanakan bentuk akar tersebut, kita bisa kalikan dengan bentuk akar
yang sekawan dari penyebutnya. Karena penyebutnya itu √x, berarti bentuk
sekawannya juga √x. Jadi, penyelesaiannya akan seperti ini,

Sudah paham? Kalo gitu, kita masuk ke kasus terakhir.

Kasus 3: Jika di dalam akar memuat bilangan pecahan.


Waduh, gimana nih kalo misalnya kita menemukan soal yang bentuknya kayak gitu? Tenang,
kalian masih ingat dengan sifat bentuk akar di atas, kan? Kalo ada pecahan di dalam akar,
maka bisa kita jabarkan kayak gini,
Nah, karena setelah dijabarkan bentuknya menjadi seperti kasus nomer 2 (ada akar di
penyebut), jadi langkah selanjutnya bisa kita selesaikan seperti kasus nomer 2, teman-
teman. Yup! Betul sekali, kita kalikan dengan bentuk akar sekawan penyebutnya. Langsung
masuk ke contoh soal aja, deh.

Contoh: Rasionalkan bentuk akar !

Sesuai penjabaran di atas, kita pecah dulu ya bentuk akarnya jadi seperti ini,

Kemudian, kita kalikan dengan bentuk akar sekawan pada penyebutnya. Ingat, pada
penyebutnya loh ya, bukan pembilang. Sehingga,

Begitu teman-teman cara merasionalkannya. Sudah paham belum nih sampai sini?
Oke, supaya kalian bisa lebih menguasai materi ini, berikut aku kasih beberapa contoh soal.
Bisa kalian kerjakan sendiri atau diskusi dengan teman sekolahmu, ya!

Latihan Soal!

1. Sederhanakanlah bentuk akar berikut ini:

2. Bentuk sederhana dari √300 adalah....

3. Bentuk rasional dari

4. Hasil dari

5. Hasil dari
UJI KOMPETENSI BAB I

Berilah tanda silang (x) pada abjad a, b, c, atau d di depan jawabanan yang paling benar !

1. Hasil dari (64)-1/3 adalah.... b. a2b5c2 d. a2b2c5


a. 1/8 c. 8
b. 1/4 d. 4 10. Hasil dari √175 + 4√7 - √63 adalah....
a. 6√7 c. 4√7
2. Bentuk sederhana dari √300 adalah.... b. 5√7 d. 3√7
a. 10√3 c. 30√3
b. 20√3 d. 40√3 11. Bentuk sederhana dari  adalah....
a. 1/3√3 + 2/3√6
3. 2-2 + 3-3 + 1-4 = ....
b. 1/3√1 + 2/3√3
a. 1 6/54
c. 1/3 √6 + 2/3√3
b. 1 6/108
c. 1 31/54 d. 1/3√3 + 2/3√1
d. 1 31/108 12. Jika 39-3x = 27, maka nilai x yang
4. Hasil dari (1/3)3 x 243 ∶ 1/92 =.... memenuhi adalah....
a. 36 c. 34 a. 2 c. 4
b. 3 5
d. 33 b. 3 d. 5

5. Hasil dari (9x-2 y3 z-4 )2 adalah.... 13. Jika 3-x+2 = 1/81, maka nilai x yang


memenuhi adalah....
a. -2 c. 2
b. -6 d. 6

14. Diketahui a =2√3+ √5 dan b =3√5- √3.


1/5
6. Nilai dari (√32)  adalah.... Nilai ab= ....
a. 5 c. 3 a. 5√15+9 c. 5√15-9
b. 4 d. 2 b. 5√15+21 d. 5√15-21

7. Susunan bilangan ∛125, 5√243, ∜16 dari 15. Bentuk sederhana adalah....


kecil ke besar adalah.... a. 1/3 (√6+√15)
a. ∛125, 5√243, ∜16 b. 1/3 (√6-√15)
b. ∛125, ∜16, 5√243 c. -1/3 (√6+√15)
c. ∜16, 5√243, ∛125 d. -1/3 (√6-√15)
d. ∜16, ∛125, 5√243 16. Diketahui p x (3√2-√6) = 12. Nilai p yang
8. Bentuk baku dari 23.080.000 adalah.... memenuhi adalah....
a. 2,308 x 108 a. 3√6+√2 c. 3√2+√6
b. 2,308 x 107 b. 3√6-√2 d. 3√2-√6
c. 2,38 x 108
d. 2,38 x 107 17. Tentukan luas sebuah persegi jikalau
9. Bentuk sederhana dari diketahui panjang sisinya (3√6-2) cm.
adalah.... a. 58 + 12√6 c. 58 + 6√6
a.. ab2c5 c. ab5c2 b. 58 - 12√6 d. 58 - 12√6
18. Sebuah belah ketupat mempunyai b. 236 + 315√2 d. 236 - 315√2
panjang diagonal (3√5)cm dan(2√5)cm.
Luas belah ketupat tersebut adalah.... 20. Panjang AC adalah...
a. 12 cm2 c. 14 cm2 a. 3-√2
b. 13 cm2 d. 15 cm2 b. 3+√2
c. 15-6√2
19. Panjang rusuk suatu kubus (3+4√2) cm, d. 15+6√2
volume kubus tersebut adalah....cm3.
a. 315 + 236√2 c. 315 - 236√2

Anda mungkin juga menyukai