Anda di halaman 1dari 11

Mempraktikkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni. Dalam rangka
peringatan tersebut, Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek melakukan kunjungan ke SDN Jatimekar 8
Kota Bekasi, pada Kamis, 2 Juni 2022. Direktur Sekolah Dasar, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd hadir dan
melakukan dialog langsung dengan para murid, guru dan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
Tema yang dibahas dalam acara ‘ngobrol santai’ itu terkait nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan
sehari-hari. Seperti disampaikan Direktur Sekolah Dasar, anak-anak harus dikenalkan sedini mungkin dengan
Pancasila sebagai pondasi kehidupan bernegara.
Pancasila terdiri dari dua suku kata yaitu “Panca” artinya lima dan “Sila” artinya prinsip. Jadi Pancasila
itu adalah satu kesatuan dari lima prinsip. Sila (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Lima prinsip ideologi Pancasila jangan hanya dihafal, tetapi nilai-nilainya harus diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pancasila lahir dari renungan para pendiri bangsa hingga akhirnya menjadi satu
ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Sri Wahyuningsih. Di dalam Pancasila terkandung nilai-
nilai yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah toleransi yang terkandung
dalam sila pertama. Intoleransi merupakan salah satu dari 3 dosa besar yang harus dihapuskan dari dunia
pendidikan.
Direktur Sekolah Dasar menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Bekasi yang sudah sangat
responsif tentang pencegahan intoleransi di wilayah Kota Bekasi. Ini sejalan dengan Permendikbud Nomor 82
Tahun 2014 tentang Pencegahan Kekerasan di Sekolah.
“Kekerasan di sekolah itu banyak bentuknya, diantaranya adalah kekerasan fisik, perundungan,
kekerasan seksual, serta intoleransi. Ini semua harus kita cegah, jangan sampai terjadi di lingkungan sekolah
kita,” ujar Sri Wahyuningsih. Dalam kesempatan itu, Direktur Sekolah Dasar menghimbau kepada seluruh
sekolah di Indonesia, ketika terjadi kekerasan di sekolah, jangan disembunyikan, jangan ditutup-tutupi. Setiap
tindakan kekerasan yang terjadi di sekolah harus ditangani dengan serius dan terbuka. Supaya kejadian
serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Adik-adik harus saling mengingatkan dan saling mendukung. Adik-adik adalah tunas-tunas bangsa,
tunas-tunas Pancasila yang harus percaya diri membuat sekolah ini menjadi sekolah yang aman, nyaman dan
menyenangkan. Satuan pendidikan termasuk para guru juga harus mendorong terciptanya lingkungan sekolah
yang aman dan nyaman,” katanya.
Aisyah, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang turut hadir dalam kesempatan tersebut
mengatakan, sebagai warga negara Indonesia yang terdiri berbagai suku, bahasa, dan agama yang tinggal di
Kota Bekasi, memang harus menjaga toleransi. Ini didukung oleh regulasi yang sudah dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah Kota Bekasi yaitu Perwal Nomor 16 Tahun 2021.
Terkait sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Aisyah melanjutkan, Dinas Pendidikan Kota
Bekasi memberikan kesempatan yang sama kepada semua lapisan masyarakat untuk memperoleh
pendidikan dari jenjang PAUD, TK, SD maupun SMP. Bahkan di Kota Bekasi sudah ada sekolah disabilitas.
”Warga Kota Bekasi mendapatkan hak-haknya secara adil, mendapat kesempatan yang sama untuk
memperoleh Pendidikan. Jika terjadi perlakuan yang kurang adil terhadap anak-anak, maka Dinas Pendidikan
langsung menyelesaikannya melalui pendekatan persuasif dan musyawarah dengan semua pemangku
kepentingan,” tandasnya.
Rudi, Kepala SDN 8 Jatimekar Bekasi mengungkapkan, sekolahnya sudah mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Terkait ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, pihak sekolah sudah
membiasakan diri setiap pagi melaksanakan solat dhuha bersama bagi yang muslim.
“Di bulan Ramadan, kami mengadakan buka puasa bersama, pesantren kilat dan sebagainya. Sementara
yang non-muslim tidak diwajibkan ikut hadir tapi kami tetap menjaga toleransinya,” kata Rudi.
SDN 8 Jatimekar juga melaksanakan praktik yang menunjukkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Seperti
membangun kebiasaan gotong royong dengan bersama-sama membersihkan sekolah setiap pagi. Termasuk
kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan setiap hari Sabtu.
”Alhamdulillah anak-anak kompak untuk saling berkomunikasi dan saling membantu. Misalnya ada yang sakit,
mereka dengan sadar menyumbang. Budaya gotong royong mereka sudah terbangun dengan bagus,”
tambahnya.
Rudi menjelaskan, nilai-nilai Pancasila yang dipraktikkan oleh peserta didik tidak terlepas dari peran aktif para
guru yang terus menanamkan nilai-nilai Pancasila tersebut. Para guru konsisten membangun nilai kebaikan
dan memberi teladan yang baik. Misalnya sebelum masuk kelas, peserta didik dibiasakan tertib berbaris di
depan. Kemudian dibiasakan juga membaca buku selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Sekolah Dasar dan peserta didik juga menyempatkan untuk menanam
pohon di sekolah. Pohon tersebut disepakati namanya adalah pohon sawo Pancasila, karena ditanam
bertepatan dengan hari lahir Pancasila.
”Anak-anak, banyak hal di sekeliling kita yang dapat digunakan sebagai media belajar, salah satunya yaitu
belajar dari pohon sawo ini. Anak-anak dapat belajar bagaimana pohon melakukan proses fotosintesis, belajar
menyukai buah dan sayuran, dan belajar mencintai alam,” tutur Sri Wahyuningsih. (Hendriyanto)
5 Dampak Positif Letak Astronomis Indonesia, Salah Satunya Jadi Lokasi Wisata Populer

Fransiska Viola Gina - Senin, 25 Juli 2022 | 18:15 WIB

Dampak positif letak astronomis Indonesia terhadap keadaan alamnya.


Bobo.id - Letak astronomis merupakan letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis
lintang merupakan garis imajiner yang membentang horizontal melingkari Bumi, teman-teman. Sementara itu,
garis bujur adalah garis imajiner yang melingkari Bumi secara vertikal. Letak astronomis Indonesia berada di
antara 6° LU (Lintang Utara) - 11° LS (Lintang Selatan) dan 95° BT (Bujur Timur) - 141° BT. Berdasarkan letak
astronomisnya, Indonesia memiliki beragam dampak positif terhadap keadaan alamnya, lo. Apa saja? Kita cari
tahu bersama, yuk!
1. Tidak Memiliki Musim Dingin
Dampak positif dari letak astronomis Indonesia yang pertama adalah tidak memiliki musim dingin yang
termasuk musim yang merepotkan bagi sebagian orang. Ini karena musim dingin membutuhkan perhatian
ekstra, mulai dari pakaian yang harus digunakan hingga perlengkapan tambahan lainnya. 
Letak astronomis Indonesia menjadikan Indonesia beriklim tropis sehingga tidak akan mengalami kerepotan
terhadap musim dingin. Jadi, untuk teman-teman yang tidak suka dengan cuaca yang sangat dingin,
Indonesia adalah lokasi yang pas.
2. Banyak Terdapat Hutan Hujan Tropis
Perlu diketahui, Indonesia terletak di lokasi beriklim tropis yang membuat Indonesia memiliki banyak hutan
tropis. Ya, hutan hujan tropis merupakan kumpulan hutan yang khas dari sebuah lingkungan beriklim tropis.
Tahukah teman-teman? Hutan hujan tropis merupakan penyumbang oksigen terbesar di dunia, lo. Indonesia
menjadi salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis yang besar sehingga bisa digunakan untuk
mencegah terjadinya pemanasan global.
3. Memiliki Keragaman Flora dan Fauna
Manfaat letak astronomis Indonesia selanjutnya yakni memiliki keragaman flora dan fauna, teman-teman.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna yang khas dan bervariasi dari ujung timur
hingga ujung barat. Selain sebagai peningkatan potensi pariwisata, keragaman ini juga meningkatkan potensi
peternakan dan juga perkebunan di Indonesia. Dengan begitu, Indonesia akan memiliki stok pangan yang
banyak dan melimpah, teman-teman.
4. Lahan Pertanian yang Subur
Manfaat dari letak astronomis Indonesia selanjutnya adalah membuat lahan pertanian yang subur. Berada di
wilayah tropis membuat tanah di Indonesia cenderung subur dan juga mudah ditanami. Hal ini membuat
Indonesia menjadi salah satu negara agraris penghasil pertanian yang cukup diperhitungkan. Dengan adanya
lahan pertanian yang subur, maka hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia memberikan hasil yang sangat
baik. Artinya secara tidak langsung ini akan meningkatkan perekonomian negara Indonesia, terutama
perekonomian di dalam negeri.
5. Menjadi Salah satu Lokasi Wisata yang Populer
Indonesia dengan iklim tropis dan pemandangan yang indah membuat Indonesia menjadi salah satu tujuan
wisata. Ini karena banyak turis mancanegara yang senang berlibur di daerah tropis karena suasananya yang
hangat dan eksotis. Dengan menjadi lokasi wisata populer, maka potensi pariwisata di Indonesia menjadi
meningkat. Hal ini juga mengakibatkan perekonomian Indonesia meningkat pula.
Nah, itulah lima dampak positif letak astronomis Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk
teman-teman.
Letak Astronomis Indonesia dan Macam-Macam Pengaruhnya #AkuBacaAkuTahu
Niken Bestari - Senin, 25 Juli 2022 | 16:05 WIB

Apa pengaruh letak astronomis Indonesia?


Bobo.id - Teman-teman tahu letak astronomis Indonesia?
Letak astronomis Indonesia adalah 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT- 141ºBT. Letak astronomis
Indonesia adalah posisi Indonesia terhadap garis khayal pada peta, yaitu garis lintang dan garis bujur. Letak
astronomis Indonesia dapat dibagi berdasarkan garis yang membaginya. Sama seperti letak geografis
Indonesia yang memberikan pengaruh, letak astronomis Indonesia juga menimbulkan beberapa pengaruh
pada berbagai hal.
Yuk, kita bahas letak astronomis Indonesia serta macam-macam pengaruhnya.
Pengaruh Garis Bujur
Apakah garis bujur itu?
Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.Garis bujur 0
derajat dimulai pada Kota Greenwich di Inggris. Garis bujur yang terletak di sebelah timur garis 0 derajat ini
disebut garis Bujur Timur (BT). Sedangkan yang terketak di sebelah barat garis disebut dengan garis Bujur
Barat (BB). Adanya garis-garis tersebut memengaruhi pembagian zona waktu, lo. Di Indonesia, garis-garis
tersebut memengaruhi zona waktu Indonesia ke dalam tiga zona waktu. Zona waktu Indonesia adalah GMT+7
atau Waktu Indonesia Barat (WIB), GMT+8 Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan GMT+9 Waktu Indonesia
Timur (WIT).
Pengaruh Garis Lintang
Kita sudah tahu tentang garis bujur, lalu apa itu garis lintang?
Garis lintang adalah garis khayal yang membagi posisi Bumi terhadap garis khatulistiwa atau garis
tengah dalam posisi horizontal. Garis yang berada di atas garis khatulistiwa disebut dengan Lintang Utara
(LU). Sedangkan yang berada di bawah garis khatulistiwa disebut dengan Lintang Selatan (LS).
Lantas, apa pengaruh adanya garis lintang terhadap Indonesia?
Ternyata, garis lintang berpengaruh pada iklim tiap lokasi di Bumi. Pengaruh letak astronomis
Indonesia dari garis lintang adalah memiliki iklim tropis. Jadi, negara-negara yang dilalui garis lintang tengah
atau khatulistiwa merupakan wilayah yang beriklim tropis atau hangat. Sebab, sinar matahari paling banyak
akan mengenai bagian Bumi di bagian garis khatulistiwa, termasuk Indonesia.
Iklim tropis berarti Indonesia memiliki udara yang cenderung panas, kelembapan udara tinggi, serta
curah hujan yang tinggi. Karena pengaruh letak astronomis ini, Indonesia juga termasuk negara yang selalu
mendapatkan cahaya matahari melimpah sepanjang tahun. Negara-negara yang dilalui garis khatulistiwa
memiliki iklim tropis. Itulah sebabnya Indonesia hanya memiliki 2 musim saja, yakni musim kemarau dan
musim hujan.
Berbeda dengan negara subtropis dan iklim dingin yang terletak jauh dari khatulistiwa. Negara-negara
yang jauh dari khatulistiwa mengalami empat musim dan mendapatkan cahaya Matahari hanya pada musim
tertentu saja. Ternyata, pengaruh letak astronomis Indonesia pada garis lintang juga membuat Indonesia
bebas angin topan. Sebab, sebagian besar wilayah Indonesia berada tidak lebih dari 7 derajat Lintang Selatan
atau Lintang Utara.
Nah, itulah letak astronomis Indonesia serta macam-macam pengaruhnya
----
Letak Geografis Indonesia, Pengaruh Positif dan Pengaruh Negatifnya
Iveta Rahmalia - Senin, 25 Juli 2022 | 15:58 WIB

Letak geografis Indonesia memiliki berbagai pengaruh terhadap penduduknya, ada yang positif dan negatif.

Bobo.id - Bagaimana letak geografis Indonesia? Apa saja pengaruh positif dan pengaruh negatifnya? 
Sebelum kita cari tahu kunci jawabannya, kita cari tahu dulu apa itu letak geografis dan letak geografis
Indonesia, yuk!
Apa Itu Letak Geografis?
Dikutip dari jatim.bps.go.id, letak geografis adalah posisi keberadaan sebuah wilayah berdasarkan letak dan
bentuknya di muka bumi. Letak geografis umumnya dibatasi dengan berbagai fitur geografi yang ada di bumi,
contohnya benua, laut, gunung, samudra, gurun, dan lain sebagainya. Selain itu letak geografis juga dibatasi
dengan nama daerah yang secara langsung bersebelahan dengan daerah tersebut.
Letak Geografis Indonesia
Nah, sekarang kita cari tahu letak geografis Indonesia. Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua
benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, serta berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Selain itu, wilayah Indonesia dilalui pertemuan dua rangkaian pegunungan, yaitu Sirkum Mediterania dan
Sirkum Pasifik.
Wilayah Indonesia terdiri atas daratan dan lautan. Luas daratan Indonesia sekitar 1.919.443 kilometer persegi.
Indonesia juga disebut negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.504 pulau. Selain
itu, Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Panjang garis pantainya sekitar 95.181
kilometer dan luas perairan lautnya sekitar 5,8 kilometer persegi. Itulah yang membuat Indonesia dikenal
sebagai negeri maritim.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia
Ada berbagai pengaruh letak geografis Indonesia. Kita bisa kelompokkan menjadi pengaruh positif dan
pengaruh negatifnya.
A. Pengaruh Positif 
1. Indonesia Menjadi Persimpangan Lalu Lintas Perdagangan Dunia
Letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan samudera, menjadikan Indonesia sebagai lalu
lintas perdagangan dunia. Maksudnya, Indonesia sebagai lalu lintas persimpangan kegiatan ekspor-
impor dari negara berkembang dengan negara maju.
2. Indonesia Memiliki Dua Musim
Terlintas oleh garis khatulistiwa, Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Musim kemarau dan musim hujan ini dibawa oleh angin muson timur dan angin muson barat.
3. Indonesia Memiliki Sumber Daya Alam yang Melimpah
Keadaan geografis Indonesia di perlintasan garis khatulistiwa membuat Indonesia beriklim tropis. Pada
negara-negara beriklim tropis, tumbuhan dan hewan yang jenisnya beragam, dapat hidup lebih lama.
4. Indonesia Memiliki Banyak Jenis Ikan
Letak Indonesia yang berada di antara dua samudera, membuat arus perairannya menjadi hangat.
Perairan yang hangat disukai ikan dan biota-biota laut. Tidak heran jika di perairan Indonesia, terdapat
beragam jenis ikan dan biota laut.
5. IPTEK Lebih Mudah Berkembang
Selain sebagai lalu lintas perdagangan dunia, dan disukai turis mancanegara untuk berlibur karena
keadaan alamnya, Indonesia juga dapat mengembangkan IPTEK lebih mudah. Ini terjadi karena
banyaknya budaya dan teknologi dari negara lain yang lebih maju dan mempengaruhi pertumbuhan
ilmu pengetahuan di Indonesia. Wawasan masyarakatnya juga semakin berkembang dengan baik
karena pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara lain.
B. Pengaruh Negatif
1. Mudahnya Budaya Asing Masuk ke Indonesia
Letak geografis Indonesia yang strategis, memudahkan turis mancanegara melewati atau berkunjung
ke Indonesia. Tidak hanya berkunjung, turis juga sering kita temui di pulau-pulau wisata untuk berlibur
beberapa hari atau minggu. Turis-turis ini dengan tidak sengaja akan membawa budaya dari
negaranya masing-masing ke Indonesia.
Penduduk Indonesia, khususnya yang bekerja pada bidang pariwisata dan menangani turis langsung,
akan terpengaruh budaya mereka secara tidak sengaja. Jika kita tidak selektif, budaya asing tersebut
akan lebih dominan daripada budaya Indonesia sendiri. Oleh karena itu, kita tidak boleh melupakan
budaya orang Indonesia walaupun berada di antara orang-orang dari negara lain.
2. Menimbulkan Perilaku yang Tidak Sesuai dengan Budaya Indonesia
Dampak dari mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia akan memengaruhi penduduknya.
Contohnya, dapat menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Budaya-budaya
asing tentang gaya hidup yang individual tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang mengutamakan
gotong royong.
Banyaknya pilihan produk dari luar negeri, kadang membuat kita lupa kalau Indonesia juga dapat
menghasilkan produk yang berkualitas. Oleh karena itu, jangan malu untuk memakai produk-produk
lokal buatan orang Indonesia asli, ya, teman-teman. Karena dapat membantu dan mendukung para
pelaku usaha lokal agar produknya semakin dikenal banyak orang.
3. Lunturnya Penggunaan Bahasa Daerah
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-
hari adalah contoh yang baik dilakukan anak Indonesia. Namun, semakin majunya jaman dan
teknologi, membuat penggunaan bahasa Inggris menjadi penting. Tidak salah jika kita menggunakan
bahasa Inggris untuk melatih kemampuan berbahasa asing.
Bahasa Inggris juga merupakan bahasa internasional yang harus dipelajari oleh banyak orang agar
memudahkan proses sosial di masyarakat dunia. Meski begitu, kita juga tidak boleh melupakan
penggunaan bahasa daerah. Bahasa daerah juga penting untuk dilestarikan. Sebab, bahasa daerah
juga merupakan salah satu budaya asli masing-masing daerah di Indonesia.

Nah, itulah letak geografis Indonesia berserta pengaruh positif dan pengaruh negatifnya. 

(Penulis: Iveta R., Grace Eirin)


----
Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila di Sekolah, Rumah, dan Masyarakat
Grace Eirin - Senin, 18 Juli 2022 | 20:10 WIB

Sikap meneladani atau yang sesuai dengan Pancasila dapat diterapkan di rumah, sekolah, maupun
kehidupan bermasyarakat.
Bobo.id - Seluruh rakyat Indonesia harus tahu bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Artinya, penyelenggaraan negara harus didasari oleh nilai-nilai Pancasila. Selain itu,
masyarakat Indonesia juga harus meneladani nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Berlaku
untuk semua kalangan dan semua umur. Nah, berikut ini ada beberapa contoh sikap yang sesuai dengan
Pancasila yang bisa diterapkan teman-teman di sekolah, rumah, dan masyarakat. 
Contoh Sikap yang Sesuai Pancasila
1. Sila Pertama
Sesuai dengan sila pertama, masyarakat Indonesia harus meyakini adanya Tuhan dan melakukan kewajiban
agama dan keyakinan masing-masing. Sila pertama Pancasila juga mengajarkan kita untuk selalu
mengutamakan kehidupan beragama dan mempercayai Tuhan Yang Maha Esa.
Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila sila pertama di sekolah, rumah, dan masyarakat.
- Melakukan kewajiban agama masing-masing di sekolah.
- Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dengan kita. 
- Tidak mengganggu teman dari agama lain saat beribadah.
- Saling rukun sesama teman tanpa membedakan agamanya. 
- Saling menolong sesama teman dan guru tanpa membedakan agamanya. 
- Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman beragama lain. 
- Saling membantu sesama umat beragama pada saat Hari Besar Keagamaan masing-masing. 
2. Sila Kedua
Pada sila kedua, masyarakat Indonesia harus mengakui kedudukan manusia yang sama dan menghormati
hak dan kewajiban masing-masing. Sila ke-2 Pancasila mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati
hak asasi manusia. Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-2 Pancasila.
- Menjaga kerukunan dengan sesama teman dan warga sekolah.
- Menghargai semua orang sebagai individu yang memiliki hak asasi manusia.
- Menghormati bapak ibu guru yang mengajar di sekolah.
- Menghormati semua orang dengan profesi dan latar belakang masing-masing.
- Saling menolong saat ada seseorang yang mengalami kesusahan. 
- Memperhatikan teman yang sedang sakit. 
3. Sila Ketiga
Pada sila ketiga, masyarakat Indonesia harus mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa daripada
kepentingan pribadi dan kelompok. Bagi anak-anak Indonesia, sila ke-3 Pancasila mengajarkan kita untuk
selalu mempererat persatuan dalam keragaman budaya. Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-3
Pancasila.
- Tidak membeda-bedakan teman dari manapun asalnya. 
- Menghargai setiap budaya dan ciri khas dari masing-masing daerah di Indonesia.
- Tidak menganggap budaya daerahnya lebih baik dari budaya daerah lain. 
- Mau mengenal dan belajar tentang kebudayaan dari mana pun daerah di Indonesia. 
4. Sila Keempat
Pada sila keempat, masyarakat Indonesia perlu mengutamakan musyawarah dan kepentingan bersama untuk
menjalankan demokrasi. Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-4 Pancasila. 
- Menghargai pendapat teman yang lain saat mengikuti pelajaran di kelas. 
- Mengikuti diskusi di kelas dengan aktif. 
- Belajar berani menyampaikan pendapat di kelas. 
- Tidak memaksakan kehendak pribadi saat mengikuti diskusi di kelas. 
- Menghormati keputusan bersama untuk kepentingan kelas. 
- Melakukan keputusan bersama dengan tanggung jawab.
5. Sila Kelima
Pada sila kelima, masyarakat Indonesia memiliki tujuan yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila. Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-5 Pancasila. 
- Menciptakan suasana kekeluargaan di kelas.
- Mengikuti kegiatan kerja bakti dan gotong royong di lingkungan sekolah dan masyarakat.
- Bersikap adil dengan semua teman di sekolah, saudara di rumah, dan semua orang di masyarakat.
- Menghormati hak masing-masing individu.
- Melakukan kewajiban di sekolah, rumah, dan masyarakat dengan tanggung jawab. 
----
Macam-Macam Ras di Indonesia, Ada Ras Melanesia Hingga Kaukasia
Niken Bestari - Selasa, 5 Juli 2022 | 10:30 WIB

Macam-macam ras di Indonesia yang penting diketahui.


Bobo.id - Indonesia memiliki banyak keragaman, salah satunya adalah keragaman ras. Ada berapa
macam ras di Indonesia? Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), ras adalah golongan bangsa
berdasarkan ciri-ciri fisik. Ras juga diartikan sebagai rumpun bangsa yang berasal dari nenek moyang yang
secara turun-temurun memiliki ciri fisik dan sifat biologis tertentu yang khas. Setiap manusia memiliki
perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk
badan, bentuk dan warna mata serta ciri fisik yang lainnya.
Secara global, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:
1. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.
2. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
3. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
4. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang).
5. Khoisan (Afrika Selatan).
Ada berapa ras di Indonesia? Tentunya, ada beragam ras di Indonesia, ya, teman-teman. Berikut ini adalah
macam-macam ras di Indonesia yang penting teman-teman ketahui.
Macam-Macam Ras di Indonesia
Ada 4 macam ras di Indonesia. Ras tersebut adalah:
1. Ras Malayan-Mongoloid
Ras Malayan-Mongoloid tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Ras Malayan-Mongoloid ada di
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi.
2. Ras Melanesoid atau Melanesia
Ras Melanesoid atau Melanesia memiliki ciki khas hampir sama dengan ras Negroid yakni kulit
cenderung coklat. Ras Melanesia banyak terdapat di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
3. Ras Asiatic Mongoloid
Ras Asiatic Mongoloid adalah keturunan orang-orang Tionghoa, Jepang, Korea, dan keturunan Asia
Barat yang tersebar di seluruh Indonesia.
4. Ras Kaukasoid atau Kaukasia
Ras Kaukasia adalah keturunan dari orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika. Ras
Kaukasia juga tersebar luas di Indonesia. Nenek moyang ras Kaukasia datang dari Barat pada zaman
dahulu, lalu menetap di wilayah Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika
Seperti semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan ras adalah salah satu kelebihan kita, ya.
Meski banyak perbedaan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu. Oleh sebab itu, kita tidak boleh
membeda-bedakan seseorang dari ras mereka, keyakinan, kebudayaan, dan sebagainya. Itu adalah
perbuatan tidak terpuji yang dinamakan diskriminasi. Pelaku diskriminasi juga bisa dihukum, teman-teman.
Menurut Kemdikbud, dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 ada aturan tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras dan Etnis. Diskriminasi adalah perbuatan tercela yang dilarang karena bisa menganggu
persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
----
Mengenal Provinsi Papua Pegunungan, Provinsi Baru di Indonesia yang Hanya Dikelilingi
Daratan
Fransiska Viola Gina - Minggu, 3 Juli 2022 | 16:00 WIB

Jumlah provinsi di Indonesia bertambah menjadi 37 karena ada tambahan Provinsi Papua Selatan, Papua
Tengah, dan Papua Pegunungan.
Sebagai kawasan yang berada di daerah pegunungan, maka wilayah La Pago ini memiliki beberapa
komoditas unggulan. Antara lain, seperti kopi, ubi jalar, buah merah, bawang, gaharu, karet, jeruk, dan
sayuran dataran tinggi lainnya. Sedangkan di sektor pariwisata, kawasan La Pago ini menawarkan wisata
alam seperti pemandangan dan keanekaragaman flora dan faunanya. Ada juga wisata budaya seperti
arsitektur rumah tinggal, tarian khas suku, upacara adat, dan etnobotani yaitu kearifan budaya lokal dalam
memanfaatkan tanaman. Salah satu unggulan sektor pariwisata dari wilayah adat ini adalah Festival Lembah
Baliem dan Jayawijaya Peak. 
Pakaian dan Rumah Adat Provinsi Papua Pegunungan
Saat menyebut Papua, kita sudah tidak asing lagi dengan pakaian adatnya yang bernama
koteka. Nah, di wilayah ini masih banyak ditemui penduduk asli mengenakan koteka yang terbuat dari kunden
kuning.  Sementara itu, para wanita menggunakan pakaian bernama "wah" yang berasal dari rumput atau
serat. 
Tempat tinggal yang mereka tinggali umumnya berupa rumah adat yakni "honai-honai" yakni gubuk yang
beratapkan jerami atau ilalang. 
Upacara-upacara besar keagamaan juga masih dilaksanakan walaupun sebagian besar
masyarakatnya telah menganut Agama Kristen. Masih banyak upacara yang dilakukan bercorak budaya lama
dengan diiringi nyanyian, tarian, dan persembahan terhadap nenek moyang. Nah, itulah profil Provinsi Papua
Pegunungan sebagai salah satu provinsi baru di Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk
teman-teman. 

(Penulis: Puspasari Setyaningrum)
Ada 3 Provinsi Baru di Indonesia, Salah Satu Provinsi Barunya Hanya Dikelilingi
Daratan
Grace Eirin - Sabtu, 2 Juli 2022 | 13:00 WIB

Jumlah provinsi di Indonesia bertambah menjadi 37 karena ada tambahan Provinsi Papua Selatan, Papua
Tengah, dan Papua Pegunungan.
Bobo.id - Diresmikan pada 30 Juni 2022, sekarang Indonesia memiliki 37 provinsi. Artinya, ada 3 provinsi
baru yang baru saja diresmikan di Indonesia.  Dikutip dari Kompas.com, 3 provinsi baru tersebut
adalah Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Adapun 3 provinsi baru tersebut
merupakan hasil pemekaran dari Provinsi Papua. Pemekaran provinsi baru di Papua ini diresmikan
bersamaan dengan berlakunya tiga rancangan undang-undang (RUU) tentang daerah otonomi baru di Papua
menjadi Undang-Undang.
Jika teman-teman belum mengetahui, pemekaran atau penggabungan daerah di Indonesia adalah
pembentukan atau penggabungan wilayah administratif baru di tingkat provinsi. Pemekaran dan
penggabungan daerah di Indonesia memiliki landasan hukum yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Nah, mulai saat ini, provinsi-provinsi di Indonesia terdiri dari daerah-daerah berikut. Yuk, cari tahu!
Daftar Provinsi di Indonesia
Pulau Sumatra
Ada 10 provinsi di Pulau Sumatra yang terdiri atas:
1. Nanggroe Aceh Darussalam (NAD): Banda Aceh
2. Sumatra Utara: Medan
3. Sumatra Selatan: Palembang
4. Sumatra Barat: Padang
5. Bengkulu: Bengkulu
6. Riau: Pekanbaru
7. Kepulauan Riau: Tanjung Pinang
8. Jambi: Jambi
9. Lampung: Bandar Lampung
10. Bangka Belitung: Pangkal Pinang
Pulau Kalimantan
1. Kalimantan Barat: Pontianak
2. Kalimantan Timur: Samarinda
3. Kalimantan Selatan: Banjarbaru
Semula beribu kota di Banjarmasin. Melalui UU Nomor 9 Tahun 2022 tertanggal 15 Februari 2022, ibu
kota Kalsel dipindah ke Banjarbaru.
4. Kalimantan Tengah: Palangkaraya
5. Kalimantan Utara: Tanjung Selor
Pulau Jawa
1. Banten: Serang
2. Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (DKI Jakarta): Jakarta
3. Jawa Barat: Bandung
4. Jawa Tengah: Semarang
5. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): Yogyakarta
6. Jawa Timur: Surabaya
Pulau Nusa Tenggara dan Bali
1. Bali: Denpasar
2. Nusa Tenggara Timur: Kupang
3. Nusa Tenggara Barat: Mataram
Pulau Sulawesi
1. Gorontalo: Gorontalo
2. Sulawesi Barat: Mamuju
3. Sulawesi Tengah: Palu
4. Sulawesi Utara: Manado
5. Sulawesi Tenggara: Kendari
6. Sulawesi Selatan: Makassar
Pulau Maluku dan Papua
1. Maluku Utara: Sofifi
Pada awal pendirian, 4 Oktober 1999, ibu kota Maluku Utara adalah Ternate. Namun, sejak 4 Agustus
2010, ibu kota di pindah ke Kota Sofifi.
2. Maluku: Ambon
3. Papua Barat: Manokwari
4. Papua: Jayapura
5. Papua Selatan: Merauke
6. Papua Tengah: Nabire
7. Papua Pegunungan: Jayawijaya
Adapun keunikan yang dimiliki salah satu provinsi baru di Papua yaitu dijulukinya Papua Pegunungan
sebagai landlock. Arti dari landlock adalah Papua Pegunungan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia
yang tidak berbatasan dengan lautan dan hanya dikelilingi daratan. 
Papua Pegunungan juga menjadi salah satu provinsi yang berbatasan dengan Papua Nugini di bagian timur,
selain Provinsi Papua dan Provinsi Papua Selatan.

(Penulis: Diva Lufiana Putri)

Anda mungkin juga menyukai