Anda di halaman 1dari 4

WEB OF CAUSATION: BAYI BARU LAHIR (BBL)

DISUSUN OLEH:
Musa Darmawan
18210000079

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2022
WOC BAYI BARU LAHIR (BBL)

BAYI BARU LAHIR

Perubahan Fisiologis

Sistem respirasi Sistem Kardiovaskuler Sistem GI Termoregulasi Pemotongan tali pusat

Adaptasi hangat ke
Hipoksia, tekanan pada Alveolus terisi O2 Asam dingin (kehilangan
lambung MK:
rongga dada, penumpukan panas
CO2, perubahan suhu Risiko

Resistensi
vascular paru Kolik Kegagalan
Merangsang saraf pernapasan Meningkatkan peningkatan panas
panas
Tekana Distress di
Tidak n antara waktu Aktivitas otot Npn shivering
Pernapasan pertama bayi
ada termogenesis
MK: Hipotermia
Tekanan MK:
Alveol Pengeluaran cairan paru atrium kanan Menangis, menggigil
Risiko
us Pembakar
tidak an brown
Cairan pada jalan napas Aliran darah Tekanan
paru masuk ke atrium kiri
MK:
Pola
Napas MK: Bersihan Jalan
Tekanan Foramen MK:
Tidak Napas Tidak Percampur
atrium kiri ovale tidak Hipoksia jaringan Perfusi
an
Perifer

Penutupan
foramen
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN BBL

SDKI: Pola Napas Tidak SDKI: Resiko Defisit


Efektif SLKI: Pola Napas Nutrisi SLKI: Status
SIKI: Manajemen Jalan Napas Nutrisi
Observasi: SIKI: Manajemen Nutrisi
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha Observasi:
napas) 1. Identifikasi status nutrisi
2. Monitor bunyi napas (mis. gurgling, mengi, 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
wheezing, ronkhi kering) 3. Identifikasi makanan yang disukai
Terapeutik: 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
3. Posisikan semi fowler / fowler 5. Monitor asupan makanan
4. Berikan minuman hangat 6. Monitor berat badan
5. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu Terapeutik:
6. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 7. Berikan makanan tinggi serat untuk
detik Edukasi: mnecegah konstipasi
7. Anjurkan asupan cairan 2000 ml / hari jika tidak Edukasi:
ada kontraindikasi 8. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
8. Ajarkan batuk teknik batuk Kolaborasi:
efektif Kolaborasi: 9. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
9. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak
Efektif SLKI: Bersihan Jalan Napas
SDKI: Risiko Infeksi SIKI: Manajemen Jalan Napas
SLKI: Tingkat Infeksi Observasi:
SIKI: Pencegahan 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
Infeksi Observasi: usaha napas)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan Terapeutik:
sistemik Terapeutik: 2. Posisikan semi fowler / fowler
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan 3. Berikan minuman hangat
pasien dan lingkungan pasien 4. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
Edukasi: detik
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 5. Berikan oksigen, jika
4. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar perlu Kolaborasi:
6. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekpektoran, mukolitik, jika
perlu
SDKI: Hipotermia
SLKI:
Termoregulasi SDKI: Perfusi Perifer Tidak
SIKI: Manajemen Hipotermia Efektif SLKI: Perfusi Perifer
Observasi: SIKI: Perawatan Sirkulasi
1. Monitor suhu tubuh Observasi:
2. Identifikasi penyebab hipotermia 1. Monitor panas, kemerahan, nyeri,
3. Monitor tanda dan gejala akibat atau bengkak pada ekstremitas
hipotermia Terapeutik: Terapeutik:
4. Sediakan lingkungan yang hangat (mis. incubator) 2. Lakukan pencegahan infeksi
5. Lakukan penghangatan pasif (mis. selimut,
menutup kepala, pakaian tebal)
6. Lakukan penghangatan aktif (mis. kompres
hangat, botol hangat, selimut hangat, perawatan
metode kangguru)
Definisi: Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi Perawatan BBL:
yang baru lahir dari rahim seorang wanita melalui 1. Pencegahan Infeksi
jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai a. Pencegahan infeksi tali pusat
umur satu bulan (FKUI, 1999 dalam Kumalasari, b. Pencegahan pada kulit
2018). c. Pencegahan infeksi pada mata BBL
d. Imunisasi
2. Melakukan penilaian dan inisiasi pernapasan
spontan
3. Membebaskan jalan napas
4. Pencegahan kehilangan panas
Adaptasi Fisiologis BBL:
5. Merawat tali pusat
1. Sistem Pernapasan, yang sebelum lahir O2
6. Mempertahankan suhu tubuh bayi
janin disuplai oleh plasenta.
2. Sistem Kardiovaskuler, saat dilakukan klem 7. Pencegahan perdarahan
pada tali pusat terjadi peningkatan volume
darah yang cepat sehingga menekan
vaskularisasi jantung dan paru.
3. Sistem Termoregulasi, karakteristik BBL
yang dapat menyebabkan hilangnya panas
4. Sistem Neurologis, pengkajian terhadap Daftar Pustaka:
reflek fisiologis BBL seperti reflek blink, Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosa
gag, bersin dan batuk. Keperawatan Definisi dan Indikator Diagnostik.
5. Sistem Hematologic, volume darah rata-rata Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
pada BBL 80-85ml/Kg. Eritrosit/sel darah Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019. Standar Luaran
merah lebih banyak mengandung Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria
hemoglobin dan hematocrit, leukosit 9000- Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus
30.000/mm3 Pusat PPNI
6. Sistem Gastrointestinal, BBL mulai makan, Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi
mencerna dan mengabsorbsi makanan Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan
setelah lahir Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
7. Sistem Imun, BBL kurang efektif dalam PPNI
melawan infeksi karena respon yang lambat

Anda mungkin juga menyukai