Anda di halaman 1dari 64

RENCANA 

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan :  SMA Negeri 1 Kabun


Mata pelajaran :  Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :   X/ 1
Alokasi Waktu :   4 × 45 menit (2x Pertemuan)

A.   Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya 
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.   Kompetensi Dasar  dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Mengevaluasai teks anekdot dari 3.5.1 Menentukan pokok-pokok isi tersirat
aspek makna tersirat dalam teks anekdot
3.5.2 Menentukan penyebab kelucuan dalam
teks anekdot
3.5.3 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek
makna yang tersirat dalam anekdot

4.5 Mengontruksi makna yang 4.5.1 Menentukan makna yang tersirat dalam


tersirat dalam sebuah teks anekdot teks anekdot.
4.5.2 Mengontruksi teks anekdot dengan
memerhatikan makna yang tersirat dalam
teks anekdot

C.   Tujuan Pembelajaran

  Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model


pembelajaran discoveri, peserta didik dapat mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna
yang tersirat dalam teks anekdot dan terampil mengontruksi teks anekdot dengan
memerhatikan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan rasa ingin tahu, responsif, dan
tanggung jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang
menyerah

D.   Materi
 Teks anekdot
 Makna tersirat teks anekdot

E.   Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : discovery learning (pertemuan pertama),
Problem base learning  (pertemuan ke- 2)
Metode : penugasan, tanya jawab, diskusi.

F.      Media/Alat

a) Beragam contoh Teks Anekdot dari media cetak dan media elektronik
b) Power point
c) Koneksi Internet
d) Laptop
e) Lembar Kerja

G.     Bahan dan Sumber Belajar

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa


SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

H.   Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 ×45 menit)

Nilai Karakter
Alokasi
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran (PPK), Literasi,
Waktu
4C, HOTS
1.    Pendahuluan:  Peserta didik merespon salam Religius 15 menit
dan mensyukuri anugerahTu-
han dan saling mendoakan.
 Pesertadidik merespon apersepsi Rasa ingin tahu
yang disampaikan Pendidikk
dengan pertanyaan : “ pernahkah
Anda mengalami atau melihat
kejadian lucu?”, Apakah
kejadian tersebut termasuk
anekdot?
 Peserta didik menerima
informasi tentang materi dan
tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan pembel-ajaran yang
akan dipelajari dalam teks
biografi
2.    Inti DISCOVERY: 70 menit
Stimulation (pemberian rangsangan)
 Peserta didik membaca
teksanekdot “Cara Keledai Literasi
Membaca Buku” yang disediakan
oleh pendidik

Identifikasi  masalah   (problem
statement)
 Peserta didik  menentukan pokok-
pokok isi yang tersirat dalam teks
anekdot Kerja sama
 Peserta didik mengevaluasi teks (Collaborative)
anekdot dari aspek makna yang
tersirat dalam teks anekdot
Berpikir kritis
Pengumpulan data (data collection) (Critical
 Peserta didik membentuk thinking)
kelompok. Setiap kelompok terdiri
atas.lima (5) peserta didik sesuai
petunjuk pendidik.
 Peserta didik bertanya jawab
dalam kelompok tentang  isi dan Kerja sama
makna teks teks anekdot dengan Berpikir kritis
judul
 Peserta didik  berdiskusi  dalam
kelompok tentang   isi dan
makna teks teks anekdot dengan
judul

Pengolahan data  (data processing)


 Peserta didik  mengolah informasi
yang  diperoleh dari
hasil  diskusi untuk  menentukan
pokok-pokok isi teks, penyebab
kulucuan  dan makna teks
anekdot
 Peserta didik  mengolah informasi
yang  diperoleh dari
hasil  diskusi untuk  mengevaluasi
teks anekdot dari aspek makna
yang tersirat

Kerja sama
Pembuktian (Verification)
Berpikir kritis
 Peserta didik  menyampaikan
hasil diskusi tetang pokok-
pokok  isi dan penyebab
Komunikatif
kulucuan  teks teks
anekdot dengan judul kelompok
(Communicativ
lain menanggapi.
e)
Kreativitas
Menyimpulkan (Generalization)
(Creativity)
 Peserta didik atas bimbingan
pendidik membuat
simpulan tentang isi dan kaidah
makna teks teks anekdot
 Pendidik  memberi pemantapan.

3.    Penutup  Pendidik memberi kesempatan 15 menit


peserta didik menanyakan hal-hal
yang belum dipahami.
 Pendidik melaksanakan penilaian
 Peserta didik menerima tugas HOTS
untuk (a) mencari contoh teks
anekdot dan (b) mengevaluasi
teks anekdot dari aspek makna
yang tersirat.
 Peserta didik menerima informasi
rencana materi pembelajaran
yang akan datang.

Pertemuan kedua(2 X 45 menit)

Nilai Karakter
Alokasi
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran (PPK), Literasi,
Waktu
4C, HOTS
1. Pendahul  Peserta didik merespon salam Religius 5 menit
uan: danmensyukuri anugerah Tu-
han dan saling mendoakan.
 Pesertadidik merespon pertanyaan Rasa ingin tahu
Pendidik tentang materi
pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya, “ Apa yang kalian
ketahui tentang anekdot?”; “
Bagaimana cara membedakan
anekdot dengan humor?”

 Peserta didik menerima informasi


tentang materi dan tujuan yang
akan dipelajari serta kegiatan
pembelajaran yang akan dipelajari
dalam teks anekdot.

2. Inti Mengamati 70 menit


 Peserta didik membaca teks
anekdot
Mempertanyakan Literasi
 Peserta didik bertanya jawab
tentang langkah-langkah Rasa ingin tahu
menyusun kembali teks anekdot
Mengekplorasi
 Peserta didik mendiskusikan hasil
temuan terkait langkah-langkah
menulis teks  anekdot
Mengasosiasi Kerja sama
 Peserta didik  menyusun kembali (Collaborative)
teks anekdot
Menginformasikan Berpikir kritis
 Peserta didik membacakan  hasil (Critical
menyusun teks anekdot yang thinking)
dibuatnya di depan kelas
 Peserta didik saling menilai Kerja sama
kebenaran/ketepatan berdasarkan Berpikir kritis
makna yang tersirat dalam teks
anekdot dengan bimbingan Komunikatif
pendidik. (Communicative
 Peserta didik menanggapi karya )
teman yang dibacakan secara
santun Kreativitas
(Creativity)
3. Penutup  Pendidik bersama peserta didik 15 menit
yaitu membuat simpulan hasil
pembelajaran dan merefleksi
manfaat pembelajaran teks
biografi bagi kehidupan nyata.
 Pendidik melaksanakan penilaian HOTS
 Peserta didik menerima tugas
untuk (a) mencari contoh teks
anekdot dan (b) mengevaluasi
teks anekdot dari aspek makna
yang tersirat.
 Peserta didik menerima informasi
rencana materi pembelajaran
yang akan datang.

I.        Penilaian
1.  Kompetensi keagamaan dan sosial
a.  Teknik penilaian : observasi/ pengamatan
b.  Bentuk : catatan hasil observasi
c.  Instrumen : jurnal (terlampir)

2.  Kompetensi Pengetahuan


a. Teknik penilaian : tes
b. Bentuk Penilaian : Tes lisan (kuis) dan penugasan indiividu dan kelompok.
c.  Instrumen penilaian : kuis (daftar soal) dan lembar kerja. (terlampir)

3. Kompetensi keterampilan             
a.  Teknik penilaian : penugasan.
b.  Bentuk : tugas tertulis.
c.  Instrumen penilaian : lembar kerja dan penilaian presentasi

4.  Remedial
a) Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b) Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui
remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
c) Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali  yaitu dengan cara menugaskan
kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga
memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

5.  Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Lampiran Penugasan:

Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat


Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu. Cerita lucu
tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas
kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada
juga yang digunakan untuk tujuan lainnya.

Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan
untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot
ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita
tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang
sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan
unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa
dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang
tidak berasal dari kejadian nyata.

Pertanyaan :

1)        Siapa yang diceritakan dalam anekdot?

2)        Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot?

3)        Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!

4)        Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat yang
hendak disampaikan pencerita dalam anekdot tersebut?

5)        Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?


. Kabun, 1 Januari 2019

,                                                                                

   Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Beta Lestaria

Npm. 176210228

      
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                     : SMA Negeri 1 Kabun

Mata Pelajaran         : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester        : X/1

Materi Pokok           : ANEKDOT

Alokasi Waktu         : 4 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti/KI

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan 
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.6 Menganalisis struktur3.6.1    3.6.1
dan Menyebutkan struktur teks anekdot
kebahasaan teks anekdot.
3.6.2    3.6.2 Menyebutkan kebahasaan teks anekdot

   3.6.3 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot

4.6 Menciptakan kembali   4.6.1 Menyusun kerangka teks anekdot dengan


teks anekdot dengan menentukan pokok-pokok pikiran karangan
memerhatikan struktur, dan
4.6.2     4.6.2 Mengembangkan kerangka teks anekdot menjadi
kebahasaan.
sebuah teks anekdot dengan memerhatikan
struktur dan aspek kebahasaan secara tertulis

C.    Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning siswa dapat


menganalisis teks anekdot dan menciptakan teks anekdot dengan kreatif, aktif, dan inovatif
serta memiliki sikap disiplin dan kerjasama.

D. Materi Pembelajaran

1.      Struktur teks anekdot

2.      Kebahasaan teks anekdot

3.      Cara menganalisis teks anekdot

4.      Contoh-contoh berita aktual

5.      Cara menyusun kerangka teks anekdot


6.      Contoh teks anekdot

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran

Pendekatan   : Saintifik

Model            : Discovery Learning dan Problem Based Learning

Metode          : Diskusi, Penugasan

F.      Media/Alat dan Bahan Pembelajaran

a) Beragam contoh Teks Anekdot dari media cetak dan media elektronik
b) Power point
c) Koneksi Internet
d) Laptop
e) Lembar Kerja

F. Sumber Belajar

Kosasih, Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Sulistyawati, Trisni, Anang Krisdayanto, dan Sri Suwarni. 2014. Bahasa Indonesia  


Kebangaan Bangsaku. Surakarta : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Langkah Kegiatan Waktu


 Guru memberi salam dan menunjuk salah
Pendahuluan 15 menit
seorang siswa untuk berdoa
 Guru memastikan kesiapan psikis dan fisik
siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
  Guru memberi apersepsi tentang materi yang
sudah dipelajari untuk menyegarkan ingatan
siswa dengan tanya jawab
 Siswa memahami kompetensi dasar dan
indikator yang akan dicapai
 Guru memotivasi siswa akan pentingnya
menguasai materi teks anekdot dengan baik
untuk membantu siswa memahami hakikat
dan fungsi anekdot dalam kehidupan manusia
 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
diskusi

Kegiatan Inti Memberi Stimulasi (Stimulation) 60 menit


 Siswa mengamati gambar yang berhubungan
dengan anekdot yang ditampilkan oleh guru
melalui power point
 Siswa mengamati sebuah video anekdot yang
ditampilkan melalui proyektor

Mengidentifikasi Masalah (Problem Statement)


 Siswa menemukan suatu masalah yang dibahas
di dalam video yang ditampilkan
  Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai
isi masalah yang dibahas pada video tersebut

Mengumpulkan Data (Data Collection)


 Siswa bekerja sama dengan kelompoknya
untuk menganalisis struktur dan kebahasaan
yang terdapat dalam teks anekdot yang
ditampilkan melalui video pembelajaran
 Siswa diberi waktu untuk mencari dan
mengumpulkan data/informasi berupa buku
pendukung materi di perpustakaan untuk
mendukung hasil analisis (waktu yang
diberikan sebanyak 10 menit)

Mengolah Data (Data Processing)


 Siswa mencoba untuk menentukan hipotesis
sementara struktur dan kebahasaan teks
anekdot yang telah diperoleh melalui data-data
dan hasil diskusi.

Memverifikasi (Verification)
 Siswa bergantian mempresentasikan hasil
analisisnya di depan kelas secara berkelompok
dan membandingkannya dengan hasil
kelompok lain
  Siswa lainnya memberikan respon berupa
pertanyaan, kritik, dan saran yang membangun
serta mengecek keabsahan/kebenaran hipotesis
yang telah ditentukan

Menyimpulkan (Generalization)
  Siswa dibimbing oleh guru membuat simpulan
terkait struktur dan kebahasaan teks anekdot
 Guru memberi penilaian kepada siswa untuk
Kegiatan Penutup 15 menit
mengetahui tingkat ketercapaian indikator
 Guru memberikan apresiasi kepada kelompok
yang menunjukkan sikap disiplin dan
kerjasama
 Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran
berikutnya dan menugaskan siswa membawa
sebuah koran
 Guru memberi salam dan menutup pelajaran

Pertemuan Kedua

Langkah Kegiatan Waktu


 Guru memberi salam dan menunjuk salah
Kegiatan 15 menit
seorang siswa untuk berdoa
Pendahuluan
  Guru memastikan kesiapan psikis dan fisik
siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
  Guru memberi apersepsi tentang materi yang
sudah dipelajari untuk menyegarkan ingatan
siswa dengan tanya jawab
 Siswa memahami kompetensi dasar dan
indikator yang akan dicapai
 Guru memotivasi siswa akan pentingnya
berlatih menulis dalam kehidupan manusia
  Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
diskusi

Kegiatan Inti Mengorientasi pada Masalah 60 menit


 Siswa membaca sebuah koran yang telah
ditugaskan oleh guru untuk dijadikan bahan
kegiatan
  Siswa mengamati berita yang
mengungkapkan masalah-masalah yang
dituliskan pada koran secara berkelompok.
Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran
 Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai
topik berita aktual yang akan dijadikan topik
pembahasan dalam kegiatan menulis teks
anekdot
 Siswa menentukan berita yang akan dijadikan
teks anekdot secara berkelompok.

Membimbing Penyelidikan Mandiri


 Siswa secara berkelompok berdiskusi
membuat sebuah peta pikiran/peta konsep teks
anekdot pada kertas yang telah disediakan
guru untuk menstimulasi pemikiran siswa
dalam kegiatan menulis teks
 Siswa bekerja sama mengumpulkan data yang
ditemukan dari berbagai sumber (koran).

Mengembangkan dan Menyajikan Karya


 Siswa secara individu mengembangkan peta
pikiran yang disusun oleh kelompok menjadi
sebuah teks yang utuh sesuai dengan struktur
dan kebahasaan teks anekdot.

Analisis dan Evaluasi


 Siswa diberi kesempatan untuk membacakan
hasil tulisannya di depan kelas
 Siswa lainnya menganalisis isi teks yang
dibacakan dan mengevaluasi dengan
pertanyaan, kritik, dan saran yang
membangun
 Guru memberi penilaian kepada siswa untuk
Kegiatan Penutup 15   Menit
mengetahui tingkat ketercapaian indikator
  Guru memberikan apresiasi kepada siswa
yang menunjukkan sikap disiplin dan
kerjasama
 Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan manfaat menulis teks
anekdot
 Guru memberi salam dan menutup pelajaran

H. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

a.      Teknik Penilaian :

1.      Sikap                     : Observasi

2.      Tes Pengetahuan   : Tes Tertulis

3.      Keterampilan         : Unjuk Kerja/Proyek

b.      Bentuk Penilaian :

1.      Observasi               : Lembar pengamatan aktivitas siswa

2.      Tes tertulis             : Uraian dan lembar kerja

3.      Unjuk Kerja           : Lembar penilaian presentasi dan penilaian menulis

c.       Remedial

1.      Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang belum mencapai


ketuntasan minimal
2.      Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui pengajaran remedial
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

3.      Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

d.     Pengayaan

1.      Siswa yang mencapai nilai minimal diberikan materi tambahan untuk


memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai materi yang
diajarkan.

         

  Kabun, 1 Januari 2019

,                                                                                

   Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Beta Lestaria

Npm. 176210228

   
Lampiran Materi

Dalam keseharian, sering kali kita menemukan cerita-cerita lucu atau guyonan yang


isinya menyindir atau mengkritisi isu-isu yang tengah hangat di masyarakat seperti, carut-
marut politik di negeri ini, kebijakan pendidikan, dan lain sebagainya. Cerita-cerita di atas
bisa jadi merupakan beberapa contoh karangan yang termasuk teks anekdot. Sebenarnya, apa
yang dimaksud dengan teks anekdot itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini
kami berikan ulasan tentang pengertian, ciri-ciri, kaidah penulisan, dan struktur teks anekdot
beserta contohnya.

Teks Anekdot

Pengertian Teks Anekdot

Secara singkat, teks anekdot dapat diartikan sebagai cerita pendek yang bersifat lucu
yang ditulis sebagai bentuk kritikan terhadap suatu fenomena di masyarakat. Sedangkan
menurut KBBI, anekdot didefinisikan sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.

Teks anekdot merupakan suatu karangan atau cerita berdasarkan kejadian yang benar-
benar terjadi di kehidupan nyata yang ditulis secara singkat dan mengandung unsur humor
atau kelucuan di dalamnya. Meskipun mengandung unsur humor atau kelucuan yang
bertujuan membangkitkan tawa pembaca, namun tujuan utama penulisan teks anekdot adalah
untuk mengkritisi, menyindir, maupun mengungkapkan kebenaran dibalik suatu kejadian
yang tengah terjadi di masyarakat. Teks anekdot tidak memiliki batasan topik. Penulis
dibebaskan dalam memilih topik seperti politik, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
Biasanya, teks anekdot menampilkan tokoh penting atau terkenal didalamnya agar lebih
menarik perhatian pembacanya.

Di dalam isi teks anekdot, tidak hanya memuat kisah-kisah humor saja, akan tetapi
didalamnya juga berisikan hal hal seperti pesan moral, amanat bahkan ungkapan mengenai
sesuatu yang sifatnya umum dan benar.
Ciri-ciri Teks Anekdot

1.      Teks anekdot sifatnya lelucon, lucu-lucuan dan humor.

2.      Teks anekdot sifatnya menyindir.

3.      Teks anekdot sifatnya menggelitik/ membuat pembaca tertawa serta terhibur.

4.      Teks anekdot dapat membidik orang yang memiliki kedudukan penting.

5.      Teks anekdot mempunyai tujuan tertentu/ tujuan yang telah ditetapkan/disasar.

6.      Teks anekdot hampir memiliki kemiripan dengan cerita dongeng dalam penyajiannya.

7.      Teks anekdot sering menghubungkan antara karakter hewan dengan karakter manusia
yang secara umum serta kebenarannya (realistis).

Ciri-ciri teks anekdot

Supaya kamu dapat membedakannya dan lebih mengerti tentang pengertian teks anekdot
seperti apa, coba pahami juga ciri-ciri teks anekdot di bawah ini:

1.   Berupa teks yang mendekati perumpamaan

Perumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk sebuah
dongeng. Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan
segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di masayarakat.

2.   Menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau
juga orang penting

Biasanya pada sebuah teks anekdot terdapat tokoh atau figure yang ada dalam dunia
nyata dan mudah kita temui dalam keseharian. Contohnya seperti orang-orang
pemerintahan, anggota keluar, dan lainnya.

3.   Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot memang dibuat
untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda. Semacam guyonan yang sengaja
dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir. Biasanya menyindiri di sini berkaitan
dengan isu sosial dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum.

Struktur Teks Anekdot

Di dalam teks anekdot terdapat struktur yang membangun teks tersebut. Adapun teks
anekdot adalah abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda dan re-orientasi. Berikut
penjelasan lengkap mengenai struktur teks anekdot.

1.    Abstraksi

Abstraksi adalah gambaran awal mengenai isi dari sebuah teks anekdot yang biasanya
terletak di bagian awal paragraf teks.

2.    Event

Event adalah rangkaian-rangkaian peristiwa atau kejadian yang terjadi didalam teks
anekdot.

3.    Koda

Koda adalah muncul dan terjadinya perubahan pada tokoh didalam teks anekdot.

4.    Krisis

Krisis adalah muncul dan terjadinya permasalahan didalam teks anekdot.

5.    Orientasi

Orientasi adalah latar belakang terjadinya suatu kejadian atau peristiwa (awal mula
kejadian) didalam teks anekdot.

6.     Reaksi

Reaksi adalah langkah-langkah tahap penyelesaian mengenai permasalahan yang


muncul pada bagian krisis didalam teks anekdot.

7.    Re-Orientasi
Re-Orientasi adalah tahap akhir dari teks anekdot yang mana bagian ini juga sebagai
penutup teks didalam teks anekdot.

Tujuan teks anekdot

Pada teks anekdot pastinya memiliki tujuan-tujuan yang disasar oleh penulis untuk
pembaca. Tujuan tersebut adalah yang melatar belakangi pengarang dalam membuat dan
menulis teks anekdot. Berikut ini adalah tujuan teks anekdot yang dapat diuraikan sebagai
berikut :

1.    Teks anekdot bertujuan untuk membangkitkan dan membangun tawa untuk para
pembaca.

2.    Teks anekdot bertujuan sebagai sarana penghibur bagi pembacanya.

3.    Teks anekdot bertujuan sebagai sarana pengkritik.

Kaidah kebahasaan teks anekdot

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dari teks anekdot yang dapat membedakan dengan
teks lainnya dan ini menjadi ciri khas sendiri didalam teks nya. Adapun kaidah kebahasaan
teks anekdot adalah antara lain yakni sebagai berikut :

1.      Teks anekdot memakai kata penghubung.

2.      Teks anekdot memakai kata keterangan waktu lampau.

3.      Teks anekdot biasanya sering memakai kata kerja.

4.      Urutan peristiwa didalam teks anekdot berdasarkan waktu.

5.      Teks anekdot memakai jenis pertanyaan retorik (retorik adalah suatu kalimat
pertanyaan yang tidak mengharuskan pertanyaan tersebut untuk dijawab.
Contoh Teks Anekdot

Sekolah ‘Bertarif’ Internasional

Di sebuah sekolah, terlihat seorang guru tengah mengajar di sebuah ruang kelas. Sofa
merupakan salah satu murid di kelas tersebut.

“Sebelum mengakhiri pelajaran, ibu guru akan memberikan sedikit pengumuman.”, sontak
terdengar riuh tanda protes dari murid-murid.

“Tenang-tenang!”, sang guru kembali mengambil alih keadaan. “Ada kabar gembira, mulai
pelajaran tahun depan, sekolah kita akan menjadi SBI.”. Kelas pun kembali riuh setelah
mendengar pengumuman dari sang guru.

“Berarti sekolah kita bakal jadi sekolah bertaraf internasional, Bu?”, tanya seorang murid.

“Benar sekali. Seiring meningkatnya taraf sekolah kita, kita juga harus mempersiapkan hal-
hal untuk meningkatkan kapabilitas kita, baik itu dari staf pengajar maupun dari siswa-
siswinya. Kira-kira menurut kalian apa saja yang harus kita persiapkan?”, sang guru
melemparkan pertanyaan ke murid-muridnya.

“Kemampuan bahasa Inggris, Bu. Karena kalau sekolah kita menjadi SBI, maka bahasa
pengantar sehari-harinya menjadi bahasa Inggris, Bu.”, sahut salah seorang murid.

“Ya, benar sekali. Ada lagi yang menambahkan?”

“Harus nyiapin uang lebih banyak, Bu.”, celetuk Sofa dari baris belakang.

“Apa maksud kamu, Sofa?”, sang guru heran dengan jawaban muridnya.

“Ya iya, Bu. Kita harus mempersiapkan uang bayaran lebih banyak. Karena kalau sekolah
kita jadi SBI bukan cuma tarafnya yang internasional, tapi ‘tarifnya’ juga internasional.”

Tawa pun pecah di seluruh ruang kelas, sang guru pun hanya bisa menggelengkan kepala
menanggapi jawaban salah satu muridnya.
Contoh Teks Bukan Anekdot

Beo Nakal

Sassi, Shafira dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor. Sebelum
mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang yang
salah satu rumahnya memelihara burung beo.

Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara beo, si
burung beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo tersebut mengetahui
warna celana dalam mereka bertiga.

Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan warna celana
dalam yang sama.

Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata “Hitam, hitam, hitam.” Ketiga
perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan tepat si beo menebak warna
celana dalam mereka dengan berkata, “Pink, pink, pink.”

Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. “Bagaimana kalau besok kita tidak menggunakan
celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ?” Keesokan harinya ketika mereka lewat,
si beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti kebingungan.

Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang usil itu. Tapi
tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata, “lurus, lurus, keriting.”
Lampiran Instrumen Penilaian Pengetahuan

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kabun

Kelas/Semester                    : X/Ganjil

Mata Pelajaran                    : Bahasa Indonesia

SOAL 1

1.      Tuliskan dan jelaskan struktur teks anekdot!

2.      Tuliskan dan jelaskan kebahasaan teks anekdot!

Teks Anekdot

Budaya Menyerobot

Beberapa hari setelah hari raya idul fitri di sore hari. Yugi sedang mengobrol kesana
kemari dengan sang kakak ipar dan saudara yang berkunjung ke rumahnya. Suadara
Yugi menetap di Purwokerto, karena kebetulan sengaja berkunjung ke Jakarta untuk
menikmati sisa libur lebaran yang ia punya.

Kemudian obrolan mereka bertiga sampai pada pembahasan mengenai riak dan pernik
mudik saat lebaran. Ia bercerita mengenai betapa banyak pengemudi jalan raya tidak
mematuhi aturan lalu lintas yang ada. Contoh saja mengenai seringnya mengabaikan
keselamatan, missal satu sepeda dinaiki 5 orang. Juga aksi kebut-kebutan yang
membahayakan banyak orang.

Ia juga bercerita bahwa di Purwokerto kalai ada orang yang main serobot aja di lampu
merah di suasana lebaran, pasti ada yang mengatakan “Itu pasti pemudik dari Jakarta!”

Aksi serobot lampu merah ini memang seperti budaya sendiri di Jakara. Banyak
pengguna jalan yang kurang peduli pada rambu-rambu lalu lintas yang seharusnya
ditaati. Ada peluang sedikit saja, langsung main serobot, melanggar lalu lintas.

Tingginya angka kecelakaan di kala musim mudik ini memang disebabkan karena
budaya melanggar lalu lintas

SOAL 2

1. Buatlah sebuah peta pikiran berdasarkan topik berita yang dipilih dan kembangkan peta
pikiran tersebut menjadi sebuah teks anekdot yang utuh dengan memperhatikan struktur
dan kebahasaan teks!

Liputan6.com, Jambi - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas II B


Muaratebo, Kabupaten Tebo, Jambi, Rizal Permana Z dikabarkan ditahan jaksa usai
dijadikan tersangka kasus dugaan korupsi. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Kantor
Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jambi, Bambang
Palasara.

Menurut Bambang, Kalapas Muaratebo tersebut ditahan oleh penyidik Kejaksaan


Negeri (Kejari) Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat. Rizal Permana Z ditahan
setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi kegiatan pembinaan
narapidana saat dirinya menjabat sebagai Kalapas Terbuka Klas II B Pasaman pada
2013.

"Kami ikuti proses hukum yang ada. Kemenkumham saat ini akan menunjuk pelaksana
tugas, untuk mengisi posisi Kalapas Tebo sementara," ujar Bambang Palasara saat
dihubungi Kamis, 14 September 2017.

Selain itu, kata dia, Kemenkumham Jambi selanjutnya akan mengusulkan ke


pemerintah pusat agar yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya
selaku Kalapas.

Selain Rizal, ia mengatakan dua bawahannya juga ikut ditahan jaksa. Mereka adalah
Yunaidi dan Deni Adri. Bambang mengaku sudah menerima surat resmi dari Kejari
Pasbar atas penahanan tiga pegawai Kemenkumham tersebut.

"Agar kegiatan di Lapas Muaratebo berjalan dengan baik dan tidak terganggu, maka
akan segera ditunjuk pelaksana tugas Kalapas," ucap Bambang.

Lapas Muaratebo di Kabupaten Tebo berjarak kurang lebih empat jam perjalanan darat
dari Kota Jambi sebagai ibu kota provinsi. Lapas ini berlokasi di jalur lintas Sumatera
Jambi arah Padang, Sumatera Barat.

Lampiran Instrumen Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT

Skor Kriteria Komentar

Isi 27—30 Sangat baik—sempurna: menguasai topik


tulisan; substantif; abstraksi,
orientasi,krisis, reaksi, koda; relevan
dengan topik yang dibahas

22—26 Cukup—baik: cukup menguasai


permasalahan; cukup memadai;
pengembangan tesis terbatas; relevan
dengan topik, tetapi kurang terperinci

17—21 Sedang—cukup: penguasaan


permasalahan terbatas; substansi kurang;
pengembangan topik tidak memadai
13—16 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai
permasalahan; tidak ada substansi; tidak
relevan; tidak layak dinilai

Sruktur tek 18—20 Sangat baik—sempurna: ekspresi lancar;


s gagasan terungkap padat dengan jelas;
tertata dengan baik; urutan logis; kohesif

14—17 Cukup—baik: kurang lancar; kurang


terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan;
pendukung terbatas; logis, tetapi tidak
lengkap

10—13 Sedang—cukup: tidak lancar; gagasan


kacau atau tidak terkait; urutan dan
pengembangan kurang logis

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak


komunikatif; tidak terorganisasi; tidak
layak dinilai

Kosakata 18 – 20 Sangat baik—sempurna: penguasaan kata


canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif;
menguasai pembentukan kata; penggunaan
register tepat

14-17 Cukup—baik: penguasaan kata memadai;


pilihan, bentuk, dan penggunaan
kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi
tidak mengganggu

10-13 Sedang—cukup: penguasaan kata terbatas;


sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan
penggunaan kosakata/ungkapan; makna
membingungkan atau tidak jelas
7-9 Sangat kurang—kurang: pengetahuan
tentang kosakata, ungkapan, dan
pembentukan kata rendah; tidak layak nilai

Kalimat 18-20 Sangat baik—sempurna: konstruksi


kompleks dan efektif; terdapat hanya
sedikit kesalahan penggunaan bahasa
(urutan/fungsi kata, artikel, pronomina,
preposisi)

14-17 Cukup—baik: konstruksi sederhana, tetapi


efektif; terdapat kesalahan kecil pada
konstruksi kompleks; terjadi sejumlah
kesalahan penggunaan bahasa
(fungsi/urutan kata, artikel, pronomina,
preposisi), tetapi makna cukup jelas

Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius dalam


konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering
terjadi kesalahan pada kalimat negasi,
urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat
fragmen, pelesapan; makna membingungkan
10-13 atau kabur

7-9 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai tata


kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak
komunikatif; tidak layak dinilai

Mekanik 9-10 Sangat baik—sempurna: menguasai


aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf
kapital, dan penataan paragraf

7-8 Cukup – baik: Kadang-kadang terjadi


kesalahan ejaan,tanda baca, penggunaan
huruf capital, dan penataan paragraf, tetapi
tidak mengaburkan makna

4-6 Sedang- cukup : sering terjadi kesalahan


ejaan,tanda baca, penggunaan huruf
kapital,dan penataan paragraph; tulisan
tangan tidak jelas; makna membingungkan
atau kabur

1-3 Sangat Kurang-kurang : tidak menguasai


aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf
capital, dan penataan paragraf; tulisan tidak
terbaca; tidak layak dinilai

  Kabun, 1 Januari 2019

,                                                                                

   Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Beta Lestaria

Npm. 176210228
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah                 : SMA Negeri 1 Kabun

Kelas/Semester                : X/2

Materi Pokok                   : Cerita Ulang (Biografi)

Alokasi Waktu                : 8 × 45 menit (4x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1          :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2          :  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong


royong, kerjasama, toleran, damai),bertanggung jawab,responsif, danpro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI 3          :  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai eit

KI-4         :  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD)

Pengetahuan Keterampilan

3.14 Menilai hal yang dapat diteladani 4.14 Mengungkapkan kembali


dari teks biografi hal-hal yang dapat
diteladani dari tokoh yang
terdapat dalam teks biografi

Menganalisis aspek makna dan secara tertulis


3.15
kebahasaan dalam teks biografi

Menyusun teks biografi


4.15 tokoh

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.14.1 Menjelaskan pengertian biografi 4.14.1 Mengidentifikasi hal-hal


yang perlu diteladani dari
dari tokoh dalam teks

3.14.2 Merumuskan unsur-unsur teks biografi

biografi

Menilai hal-hal yang dapat


3.14.3 4.14.2 Menyampaikan kembali
diteladani dari teks biografi
hal-hal yang dapat
diteladani dari tokoh yang
3.14.4 Mengidentifikasi peristiwa tertuang dalam teks biografi
(perjalanan, pendidikan, karir dan
4.15.1
perjuangan) dalam biografi tokoh

Menyimpulkan pokok-
pokok biografi
3.15.1
Menemukan isi/struktur biografi

4.15.2
Menyusun teks biografi
3.15.2
Mengidentifikasi makna dengan memerhatikan isi
dan  kebahasaan dalam teks (perjalanan, karir dan
biografi perjuangan) dan kebahasaan

                                                                                                                                                       
    C.    TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu:
 Menjelaskan pengertian biografi
 Merumuskan unsur-unsur biografi
 Menilai hal-hal yang dapat diteladani dari teks biografi
 Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari teks biografi
 Menentukan peristiwa (perjalanan, pendidikan, karir dan perjuangan) dalam
biografi tokoh
 Menemukan isi/struktur biografi
 Menganalisis kebahasaan dalam teks biografi
 Menyusun teks biografi dengan memerhatikan isi (perjalanan, karir dan
perjuangan)

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Definisi biografi
 Ciri-ciri teks biografi
 Unsur-unsur biografi
 Hal yang dapat diteladani dari teks biografi
 Isi/struktur biografi
 Kebahasaan dalam teks negosiasi
 Langkah-langkah penceritaan kembali biografi
 Penyuntingan teks biografi

E. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan     : Saintifik

Model              : Discovery Based Learning

Metode            : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan.

F. MEDIA, ALAT DAN BAHAN

1.    Media pembelajaran    : a. Teks biografi

   b. Gambar tokoh yang ditampilkan di PPT

2.    Alat pembelajaran       : a. Papan tulis

b. Spidol

c. Proyektor

d. Laptop

G. SUMBER BELAJAR

a. Kosasih,   Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas


X. Kelompok Wajib.Penerbit Erlangga.

b. Kemendikbud Edisi Revisi 2017. 2017. Bahasa Indonesia untuk


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

c.  Internet.
H.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (2×45 Menit)

Alokasi
No. Langkah-langkah Kegiatan
waktu

1. Kegiatan Awal 15 menit


 Guru membuka dengan salam dan
siswa meresponnya.
 Siswa bersama guru berdoa sebelum
pelajaran dimulai
 Guru mengkondisikan siswa dengan
suasana menyenangkan agar siswa siap
mengikuti pembelajaran, dilanjutkan
dengan mengecek kehadiran siswa
 Guru menyampaikan kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai oleh siswa dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
 Siswa menerima informasi dan
menyimak penjelasan  pembelajaran
yang akan dilalui.

2. Kegiatan Inti 60 menit


 Siswa memerhatikan contoh teks
1.      Stimulation
biografi yang disampaikan oleh guru
(pemberian
dengan menggunakan media

rangsangan) presentasi yang ditampilkan didepan


kelas.
 Siswa dan guru melakukan diskusi
interaktif mengenai materi yang sedang
dibahas mengenai definisi biografi,
unsur-unsur biografi dan hal-hal yang
perlu diteladani dari teks biografi

 Siswa membentuk kelompok dengan


2.      Problem statement
beranggotakan enam-tujuh orang untuk
(identifikasi
mendiskusikan materi yang akan
masalah)
didiskusikan bersama
 Siswa diminta untuk membaca
membaca teks biografi yang terdapat
pada buku ajar
 Guru meminta siswa untuk
menganalisis hal-hal yang perlu
diteladani dari teks negosiasi yang
telah dibaca
 Siswa melakukan diskusi
bersama  kelompoknya  dengan
bimbingan guru yang siap
mengarahkan.

 Siswa bersama kelompoknya
3.      Data Processing
mengidentifikasi hal-hal yang perlu
(pengolahan data)
diteladani dari teks biografi yang telah
dibaca
 Setiap kelompok menyusun hasil
temuannya, yakni menemukan hal-hal
yang perlu diteladani dari teks
negosiasi yang telah dibaca

 Setiap kelompok mempresentasikan


4.      Verification
hasil diskusinya
(Pemeriksaan data)
 Kelompok lain memberi komentar
terhadap hasil diskusi yang
dipresentasikan.
 Setiap kelompok yang presentasi
mencatat masukan-masukan dari
kelompok lain.
 Siswa berdialog interaktif tentang
presentasi yang dilakukan oleh
kelompok dengan penguatan dari guru.

 Setiap kelompok menyempurnakan
5.      Generalisation
hasil presentasinya berdasarkan
(penarikan
masukan-masukan dari kelompok lain.
kesimpulan)

3. Kegiatan Penutup 15 menit
 Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan umpan balik positif
terhadap siswa
 Guru bersama siswa melakukan
refleksi terkait dengan materi
pembelajaran.
informasi dan Siswa
menyimakpenjelasan kegiatan pada
pertemuan berikutnya dari guru.
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

Pertemuan 2 (2×45 Menit)

Alokasi
No. Langkah-langkah Kegitan
waktu

1. Kegiatan Awal 15 menit


 Guru membuka dengan salam dan
siswa meresponnya.
 Siswa bersama guru berdoa sebelum
pelajaran dimulai
 Guru mengkondisikan siswa dengan
suasana menyenangkan agar siswa siap
mengikuti pembelajaran, dilanjutkan
dengan mengecek kehadiran siswa
 Guru menyampaikan kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai oleh siswa dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
 Siswa menerima informasi dan
menyimak penjelasan  pembelajaran
yang akan dilalui.

2. Kegiatan Inti 60 menit


 Siswa duduk berkelompok sesuai
1.      Stimulation
dengan kelompok yang telah
(pemberian
ditentukan

rangsangan)  Siswa dan guru melakukan diskusi


interaktif mengenai materi
pembelajaran yang sedang dibahas
yaitu menyampaikan kembali hal-hal
yang dapat diteladani dari teks biografi.

 Setiap kelompok diminta untuk


2.      Problem statement
mencari teks biografi tokoh yang telah
(identifikasi
ditentukan oleh guru
masalah)
 Guru meminta siswa untuk mencari
unsur penokohan, latar dan alur serta
mencari hal apa yang perlu diteladani
dari teks biografi yang telah diberikan
 Siswa melakukan diskusi
bersama  kelompoknya  dengan
bimbingan guru yang siap
mengarahkan.

 Siswa mengidentifikasi unsur
3.      Data Processing
penokohan, latar dan alur serta hal-hal
(pengolahan data)
yang perlu diteladani dari teks biografi
yang telah diberikan bersama
kelompoknya
 Setiap kelompok menyusun hasil
temuannya.

 Setiap kelompok mempresentasikan
4.      Verification
hasil diskusinya
(Pemeriksaan data)
 Kelompok lain memberi komentar
terhadap hasil diskusi yang
dipresentasikan.
 Setiap kelompok yang presentasi
mencatat masukan-masukan dari
kelompok lain
 Siswa berdialog interaktif tentang
presentasi yang dilakukan oleh
kelompok dengan penguatan dari guru.

 Setiap kelompok menyempurnakan
5.      Generalisation
hasil presentasinya berdasarkan
(penarikan
masukan-masukan dari kelompok lain.
kesimpulan)

3. Kegiatan Penutup 15 menit
 Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan umpan balik positif
terhadap siswa
 Guru bersama siswa melakukan
refleksi terkait dengan materi
pembelajaran.
 Siswa menyimak penjelasan kegiatan
pada pertemuan berikutnya dari guru.
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

Pertemuan 3 (2×45 Menit)

No Alokasi
Langkah-langkah Kegitan
. waktu

1. Kegiatan Awal 15 menit


 Guru membuka dengan salam dan
siswa meresponnya.
  Siswa bersama guru berdoa sebelum
pelajaran dimulai
 Guru mengkondisikan siswa dengan
suasana menyenangkan agar siswa siap
mengikuti pembelajaran, dilanjutkan
dengan mengecek kehadiran siswa
 Guru menyampaikan kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai oleh siswa dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
 Siswa menerima informasi dan
menyimak penjelasan  pembelajaran
yang akan dilalui.
2. Kegiatan Inti 60 menit
 Siswa duduk berkelompok sesuai
1.      Stimulation
dengan kelompok yang sudah
(pemberian
ditentukan.

rangsangan)  Siswa dan guru melakukan diskusi


interaktif mengenai materi yang sedang
dibahas yaitu tentang
isi/struktur  biografi dan kebahasaan
dalam biografi
 Siswa duduk berkelompok sesuai
2.      Problem statement
dengan kelompok yang telah
(identifikasi masalah)
ditentukan
 Guru memberikan teks biografi tokoh
kepada setiap kelompok
 Siswa diminta untuk menganalisis
isi/struktur dan kebahasaan pada teks
biografi yang telah diberikan oleh guru.
 Siswa melakukan diskusi
bersama  kelompoknya  dengan
bimbingan guru yang siap
mengarahkan.

 Siswa bersama kelompoknya
3.      Data Processing
mengidentifikasi isi/struktur dan
(pengolahan data)
kebahasaan pada teks biografi yang
telah diberikan oleh guru.
  Setiap kelompok menyusun hasil
temuannya, yakni menentukan
struktur/isi dan kebahasaan teks
biografi yang telah diberikan

 Setiap kelompok mempresentasikan
4.      Verification
hasil diskusinya
(Pemeriksaan data)
 Kelompok lain memberi komentar
terhadap hasil diskusi yang
dipresentasikan.
 Setiap kelompok yang presentasi
mencatat masukan-masukan dari
kelompok lain
 Siswa berdialog interaktif tentang
presentasi yang dilakukan oleh
kelompok dengan penguatan dari guru.

 Setiap kelompok menyempurnakan
5.      Generalisation
hasil presentasinya berdasarkan
(penarikan
masukan-masukan dari kelompok lain.
kesimpulan)

4. Kegiatan Penutup 15 menit
 Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan umpan balik positif
terhadap siswa
 Guru bersama siswa melakukan
refleksi terkait dengan materi
pembelajaran.
 Siswa menyimak penjelasan kegiatan
pada pertemuan berikutnya dari guru.
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

Pertemuan 4 (2×45 Menit)

Alokasi
No. Langkah-langkah Kegitan
waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
 Guru membuka dengan salam dan
siswa meresponnya.
 Siswa bersama guru berdoa sebelum
pelajaran dimulai
 Guru mengkondisikan siswa dengan
suasana menyenangkan agar siswa siap
mengikuti pembelajaran, dilanjutkan
dengan mengecek kehadiran siswa
 Guru menyampaikan kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai oleh siswa dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
 Siswa menerima informasi dan
menyimak penjelasan  pembelajaran
yang akan dilalui.

2. Kegiatan Inti 65 menit


 Siswa dan guru melakukan diskusi
1.      Stimulation
interaktif mengenai materi
(pemberian
pembelajaran tentang menyusun teks

rangsangan) biografi

 Setiap kelompok diberi nama-nama


2.      Problem statement
tokoh yang berbeda oleh guru untuk
(identifikasi masalah)
membuat teks biografi
 Guru meminta siswa untuk membuat
teks biografi (secara individu) sesuai
dengan tokoh yang telah ditentukan

 Siswa mendata pokok-pokok isi


3.      Data Processing
biografi dari tokoh yang didapat
(pengolahan data)
 Siswa menyusun teks biografi idolanya
sesuai dengan struktur/isi dan
kebahasaan

 Siswa mempresentasikan
4.      Verification
hasil kerjanya, yaitu membuat teks
(Pemeriksaan data)
biografi
 Siswa lain memberi komentar terhadap
hasil diskusi yang dipresentasikan.
 Siswa menerima informasi dan
menyimak penjelasan  pembelajaran
yang akan dilalui.
 Siswa yang presentasi mencatat
masukan-masukan dari kelompok lain
 Siswa berdialog interaktif tentang
presentasi yang dilakukan oleh
kelompok dengan penguatan dari guru.

 Setiap kelompok menyempurnakan
1.      Generalisation
hasil presentasinya berdasarkan
(penarikan
masukan-masukan dari kelompok lain.
kesimpulan)

3. Kegiatan Penutup 15 menit
 Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan umpan balik positif
terhadap siswa
  Guru bersama siswa melakukan
refleksi terkait dengan materi
pembelajaran.
 Siswa menyimak penjelasan kegiatan
pada pertemuan berikutnya dari guru.
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

H. Penilaian

a. Penilaian proses atau sikap

Aspek yang dinilai A B C D

1.      Religius

2.      Tanggung jawab

3.      Kerjasama

4.      Resposif

5.      Santun

6.      Komunikatif

*) Keterangan

            A         : Amat baik

            B         : Baik

            C         : Cukup baik

            D         : Kurang baik

b. Penilaian kognitif atau pengetahuan

No Nama Kriteria yang diberi skor


Siswa

Menjela Menyebu Menemuk Mengidentifika Menyi Total


s t an si mpul skor

kan kan kan

1.

2.

3.

4.

*) Ketentuan skor maksimal ideal

            Menjelaskan                : 10

            Menyebutkan              : 10

            Menemukan                : 20

            Mengidentifikasi         : 30

            Menyimpulkan            : 30

Total skor ideal           : 100

c. Penilaian keterampilan

No Aspek yang
Kriteria Jawaban Skor
. Dinilai
Isi persis sama dengan aslinya,
27 - 30
singkat, padat, dan mudah dipahami.

Isi cukup sama dengan aslinya,


22 - 26
singkat, padat, dan mudah dipahami.
1 Isi
Isi kurang sama dengan aslinya,
17 - 21
kurang tepat, tetapi masih mudah dipahami.

Isi tidak sama dengan aslinya, 13 – 16

tidak tepat, dan tidak mudah dipahami

Sangat teratur dan rapi, sangat jelas, sangat

kaya akan gagasan, urutan sangat logis. 18 - 20

Teratur dan rapi, jelas, kaya akan gagasan,


14 - 17
urutan logis.
2 Organisasi
Kurang teratur dan rapi, kurang jelas,
10 - 13
kurang gagasan, urutan kurang logis.

Tidak teratur dan rapi, tidak jelas, miskin


7–9
akan gagasan, urutan tidak logis.

3 Diksi Penggunaan diksi sangat tepat dan bervariasi


18 - 20

Penggunaan diksi kurang tepat dan tidak 14 - 17


Bervariasi

Penggunaan diksi tidak tepat tetapi tidak


10 - 13
mengganggu pemahaman.

Penggunaan diksi tidak tepat dan mengganggu


7–9
pemahaman.

Menggunakan bahasa baku, kalimat yang

digunakan komunikatif dan menarik, tidak 22 - 25

ada kalimat yang ambigu.

Menggunakan bahasa baku, kalimat yang

digunakan komunikatif dan menarik, terdapat 18 - 21

sedikit kalimat yang ambigu.

Tata Bahasa
Menggunakan bahasa kurang baku, kalimat

yang digunakan kurang komunikatif dan 11 - 17

menarik, terdapat kalimat yang ambigu.

Menggunakan bahasa tidak baku, kalimat

yang digunakan tidak komunikatif dan


5 - 10
menarik, banyak terdapat kalimat yang

ambigu.

5. Ejaan Menguasai aturan penulisan dan tidak terdapat


5
kesalahan ejaan.

Cukup menguasai aturan penulisan, terdapat 4


beberapa kesalahan ejaan, tetapi tidak

mengaburkan makna.

Kurang menguasai aturan penulisan, sering

3
melakukan kesalahan ejaan, dan mengaburkan
makna.

Tidak menguasai aturan penulisan, terdapat

6 banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca 2

atau tidak laik nilai.

Jumlah skor 34-100

Rumus yang digunakan untuk mengubah skor menjadi nilai:

Jumlah Skor Siswa

Nilai =                                     X 100

Skor Total Ideal

Konversi Nilai

Nilai Klasifikasi

91 - 100 Sangat Baik

83 – 90 Baik

75 – 82 Cukup

67 – 74 Kurang

0 – 66 Kurang Sekali
Pembelajaran Remedial

            Pembelajaran remedial akan dilakukan segera setelah kegiatan penilaian dan


dilakukan bagi peserta didik capaian KDnya belum tuntas.

                                                                                                  Kabun, 1 Januari 2019

,                                                                                

   Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Beta Lestaria

Npm. 176210228
LAMPIRAN 1

MATERI TEKS BIOGRAFI

A.    Definisi Biografi

Biografi merupakan salah satu jenis cerita ulang (recount), yakni teks yang
menceritakan kembali kejadian atau pengalaman masa lampau. Cerita ulang dapat
disampaikan berdasarkan pengalaman langsung penutur atau penulisnya. Tetapi bisa juga
berdasarkan imnajinasi atau diluar penyampaiannya itu.

Menurut KBBI edisi kelima, biografi adalah perjalanan hidup atau riwayat hidup
seseorang yang ditulis oleh orang lain.

B. Unsur-unsur Biografi

1.)    Penokohan : Mencakup karakter tokoh yang diceritakan pada biografi.

2.)    Latar      : Mencakup waktu dan tempat yang mendasari peristiwa-


peristiwa     yang dialami tokoh.

3.)    Alur            : Berupa rangkaian atau perjalanan hidup tokoh dari satu peristiwa ke


peristiwa berikutnya atau dari satu kiprah ke satu kiprah yang lainnya.

C. Cerita Ulang dapat Diklasifikasikan


menjadi empat macam, yaitu :

1.)    Pengalaman pribadi (personal recount)


Yakni teks yang mengisahkan kembali kejadian yang dialami penulisnya secara
langsung, misalnya berupa kisah perjalanan, kejadian-kejadian waktu berlibur,
peristiwa-peristiwa unik semasa sekolah.

2.)    Cerita ulang faktual (factual recount),

Yakni teks yang mengisahkan kembali kejadian masa lalu yang disaksikan sendiri
ataupun dialami orang lain, misalnya biografi atau peristiwa-peristiwa masa lalu.

3.)    Cerita ulang imajinatif (imaginative recount),

Yakni teks yang mengisahkan peristiwa-peristiwa yang bersifat khayalan, tetapi sering
kali peristiwa itu dianggap ada atau benar-benar terjadi.

4.)    Cerita ulang prosedur (procedural recount)

Yakni teks yang menceritakan latar belakang atau asal-usul terjadinya suatu kejadian
masa lalu. Teks semacam itu biasanya dipakai dalam pengadilan dalam rangka
memperjelas kasus ataupun bukti perkara.

D. Hal yang dapat diteladani dari biografi


adalah karakter, sikap, kebiasaan, kesuksesan, dan hal lain yang dapat ditiru atau diikuti
oleh pembaca setelah membaca biografi tersebut. Keteladanan atau keistimewaan seorang
tokoh yang diungkapkan suatu teks dapat kita ketahui dengan cara memaknai
unsur  penokohan, dari situlah kita mendapat gambaran mengenai karakter suatu tokoh.
Misalnya pekerja keras, pemaaf, penyayang, penurut, pendendam.

E.     Struktur Biografi

     Adapan terkait dengan alur ataupun struktur penyajiannya, teks biografi dibentuk oleh
bagian-bagian berikut :

     1. Orientasi, berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan
diceritakan selanjutnya untuk membantu pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan
dengan latar belakang kehidupan tokoh, yakni kisah ketika kecil dan keadaan keluarga.
   2. Kejadian penting, berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut
urutan waktu, yang meliputi rangkaian perjalanan atau peristiwa-peristiwa utama yang
dialami tokoh.

3. Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian


peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya opsional yang
mungkin ada atau tidak ada didalam suatu biografi.

F.      Kaidah kebahasaan biografi

1. Menggunakan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak. Penulis bertindak sebagai
juru cerita yang bertindak objektif, yaitu apa adanya. Kata ganti yang digunakan adalah
ia, dia, mereka, atau dengan menyebut nama tokohnya langsung.

2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau


perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh. Contoh menulis, mementaskan, melahirkan,
menjauhkan, melakukan, berdagang, bermain.

3. Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara terperinci


tentang sifat-sifat tokoh. Seperti gigih, berani, kreatif, cerdas, jujur.

4. Banyak menggunakan kata kerja pasif dalam rangka menjelaskan peristiwa yang
dialami tokoh sebagai subjek yang diceritakan. Contoh : dicintai, diberi, dikenang,
dihormati.

5. Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh.
Contoh : menguasai, menyukai, menuding.

6. Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan
dengan urutan waktu. Contoh : sebelum, sesudah, pada saat, kemudian, selanjutnya,
sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama ini, selama itu. Hal ini terkait dengan
pola pengembangan teks cerita ulang yang pada umumnya bersifat kronologis.

G.    Langkah-langkah penceritaan kembali teks biografi


1.      Memilih tokoh, pilihalah tokoh yang layak diteladani, sesuai dengan kehidupan
kita, misalnya tokoh tersebut seorang ilmuawan, sastrawan, negarawan, atau
pejuang.

2.      Mendengarkan atau membaca teksnya hingga betul-betul memahami dan


menguasainya, catatlah bagian-bagian cerita yang dianggap penting dari setiap
rangkaian peristiwa yang dialami tokoh itu. Ketahui pula pemikiran, cita-cita,
karakter, dan hal-hal lainnya yang menjadi ciri khas dari tokoh tersebut.

3.      Apabila dengan lisan, sampaikanlah dengan suara, lafal, dan intonasi yang jelas.
Ciptakanlah penggalan-penggalan cerita yang membuat penasaran pendengar,
ekspresikan dengan mimic atau raut muka yang sesuai.

4.      Gunakanlah bahasa yang mudah dipahami pendengar, hindarilah kata-kata yang


berbelit-belit dan membingungkan. Gunakan kata-kata yang jelas dan kalimat yang
sederhana. Untuk menimbulkan kesan yang kuat pada bagian-bagian cerita, sesekali
kita perlu melakukan pengulangan kata atau dengan menggunakan sinonimnya.

5.      Perhatikan pula penggunaan ejaan dan tanda bacanya kalau teks itu disampaikan
secara tertulis

H.     Penyuntingan teks Biografi

Fokuskanlah kegiatn penyuntingan untuk teks biografi itu dengan panduan-panduan


pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1.      Apakah biografi yang Anda tuliskan itu sesuai dengan sumbernya atau ada
faktanya?

2.      Apakah struktur teks biografi yang Anda tuliskan itu seudah lengkap, adakah yang
tidak penting atau berlebih-lebihan?

3.      Apakah bahasa yang digunakan dalam cerita yang Anda tuliskan itu ada yang salah,
baik itu dalam hal susunan kalimat, pilihan kata, atau ejaan/tanda bacanya?
Lampiran Contoh Teks Biografi

W.S. Rendra

Willbrordus Surendra Broto Rendra lahir di Solo, 7 November 1935. Ia penyair


ternama yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendirikan Bengkel teater di
Yogyakarta pad tahun 1967 dan juga Bengkel Teater Rendra di Depok. Semenjak masa
kuliah, ia sudah aktif menulis cerpen dan esai diberbagai masalah.

Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika duduk dibangku SMP. Saat itu, ia sudah
mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek, dan drama untuk
berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan anya menulis, ternyata ia juga piawai diatas panggung.
Ia mementaskan beberapa dramanya dan terutama tampil sebagai pembaca puisi yang sangat
berbakat.

Ia pertama kali memublikasikan puisinya dimedia massa pada tahun 1952 melalui
majalah siasat, setelah itu, puisi-puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah
pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru,, hal itu terus berlanjut
seperti terlihat dalam majalan-majalah pada decade selanjutnya, terutama majalah tahun 60-
an dan tahun 70-an.

“Kaki Palsu” adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia SMP. Penghargaan itu
membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A.Teeuw didalam bukunya Sastra
Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesustraan Indonesia
moderm, Rendra tidak termasuk salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan ’45,
angkatan ’60, atau Angkatan ’70. Dari karya-karya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian
dan kebebasan sendiri.

Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal didalam negeri, tetapi juga diluar negeri,
banyak karyanya sudah diterjemahkan kedlalam bahasa asing, diantaranya bahasa Ingrris,
Belanda, Jerman, Jepang, dan India.

Ia juga aktif mengikuti festival-festival diluar negeri, diantaranya, diantaranya, The


Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979). The Valmiki International Poetry
Festival, New Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), The First New  York
Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival,
Bhopal (1989), World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo Festival (1995)

Pada tahun 1961, sepulang dri Amerika Serikat, Rendra mendirikan grup teater di
Yogyakarta. Akan tetapi, ngrup itu terhenti karena ia pergi lagi ke Amerika Serikat. Ketika
kembali lagi ke Indonesia (1968), ia membentuk kembali grup teater yang bernama bengkel
teater. Bengkel teater ini sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam
kehidupan teater di tanah ari. Sampai sekarang, bengkel teater masih berdiri dan menjadi
basis bagi kegiatan keseniannya.

Untuk kegiatan seninya, Rendra telah menerima banyak penghargaan, antara lain,
Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Yogyakarta (1954), Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956), Anugerah Seni
dari Pemerintah Republik Indonesia (1970), Hadiah Akademi Jakarta (1975), Hadiah
Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976), Penghargaan Adam
Malik (1989), The S.E.A. Writa Award (1996) dan Penghargaan Achmad Bakhri (2006).

LAMPIRAN 2 (LATIHAN SOAL)

TUGAS 1
1. Jelaskan Pengertian biografi!

2. Tentukanlah unsur-unsur biografi!

3. Setelah Anda membaca biografi W.S. Rendra, jelaskan siapakah W.S. Rendra itu!

4. Jelaskan mengapa tokoh tersebut dapat dikenal oleh khalayak luas?

5. Sikap apa saja yang layak diteladani dari tokoh yang ada pada teks biografi tersebut!
Jelaskan menurut pendapat Anda!

TUGAS 2

1.    Cari dan bacalah biografi tokoh Ridwan Kamil!

2.    Identifikasilah dan jelaskan lebih terperinci unsur penokohan, latar, dan alur dari biografi
tersebut.

3.    Setelah membaca biografi tersebut, hal-hal apa saja yang dapat diteladani dari tokoh


tersebut!

Lampiran Contoh Teks Biografi

Dewi Sartika

            Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priayi Sunda, yaitu pasangan Nyi Raden
Rajapermas dengan Raden Somanegara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah-
ibunya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda. Setelah ayahnya wafat,
Dewi Sartika di sekolah Belanda. Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh pamannya
(kakak ibunya) yang menjadi patih di Cicalengka, oleh pamannya itu, ia mendapatkan
pengetetahuan menenai kebudayaan Sunda, sementara wawasan kebudayaan Barat
didapatkannya dari seorang nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda.

            Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk
meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering mempergakan
praktik di sekolah, belajar baca-tulis, dan bahasa Belanda kepada anak-anak pembantu di
kepatihan. Papan bilik kandan kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu
belajar.

            Saat Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, Cicalnegka digemparkan oleh
kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan
anak-anak pembantu kepatihan. Gempar karena waktu itu belum ada anak (apalagi anak
rakyat jelata) yang memiliki kemampuan seperti itu dan diajarkan oleh seorang anak
perempuan.

            Setelah remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung, jiwanya yang
telah dewasa semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula
oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang memang memiliki keinginan yang sama, namun,
meski keinginan yang sama oleh dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta merta
dapat mewujudkan cita-citanya. Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu,
membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir. Namun karena kegigihan dan
semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan
diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan/

            Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata. Dari
pernikahannya itu, ia memiliki putra bernama bernama R.Atot, yang merupakan ketua umum
BIVB, sebuah klub sepak bola yang merupakan cikal bakal dari persib Bandung. Suami dari
Dewi Sartika memiliiki visi dan cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Suaminya itu guru
di sekolah Karang Pamulang yang saat itu merupakan sekolah latihan guru.

            Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di
sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar
dihadapan ruangan kecil, dibelakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajr
dihadapan anggota keluarganya yang peremupan, Merenda, memasak, jahit-menjahit,
membaca, menulis, dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu.

            Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A.A Martanegara, pada 16 januari 1904, Dewi
Sartika membuka Sakola istri (sekolah perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga
pengajarnya tiga orang: Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny.Poerwa dan Nyi.
Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan
pendopo kabupaten Bandung.
            Pada tahun-tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan, bermunculan beberapa
salola istri (sekolah perempuan) terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan  Sunda
yang memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912, sudah berdiri
Sembilan Sakola Istri di kabupaten (Sakolah Kautamaan Perempuan). Kota-kota kabupaten
wilayah Pasundan yang belum memiliki Sakola kautamaan istri tinggal tiga/empat, semangat
ini menyeberang ke Bukittinggi, Sakola Kautamaan Istri didirikan oleh Encik Rama Saleh.
Seluruh wilayah Pasundan lengkap memiliki Sakola keutamaan Istri ditiap kota kabupatennya
pada tahun 1920, ditambah beberapa yang berdiri di kota Kewedanan.

            Bulan September 1929, Dewi  Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya


yang telah berumur 25 tahun yang kemudian berganti nama menjadi “Sakola Raden Dewi”.
Atas jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah
Hindia-Belanda.

            Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya dan dimakamkan dengan


suatu upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon, Desa Rahayu Kecamatan
Cineam. Tiga tahun kemudian, dimakamkan kembali di Kompleks Pemakaman Bupati
Bandung di Jalan Anyar, Kabupaten Bandung.

TUGAS 3

Soal/Instrumen 1

No Pernyataan Jawaban (Orientasi,


. Kejadian penting,
reorientasi)

1. Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat


pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan.

2. Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priayi Sunda,


yaitu pasangan Nyi Raden Rajapermas dengan Raden
Somanegara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu
itu, ayah-ibunya bersikukuh menyekolahkan Dewi
Sartika di Sekolah Belanda.

3. Saat Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun,


Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca-tulis
dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang
ditunjukkan oleh anak-anak pembantu Kepatihan.

4. Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden


Kanduruan Agah Suriawinata.

5. Dewi Sartika adalah sosok perempuan pada masanya


yang sangat berperan bagi kaum wanita, seharusnya
wanita-wanita sekarang bisa mengikuti jejak beliau.

6. Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan


bagi kaum perempuan.

Soal/Instrumen 2

No. Kutipan teks Kaidah kebahasaan

1. Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga


priayi Sunda

2. Ia sering memperagakan praktik di


sekolah.

3. Dewi Sartika mengajar dihadapan


anggota keluarganya yang perempuan.
Merenda, memasak, jahit-menjahit,
membaca, menulis.

5. Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat


pendidik dan kegigihan untuk meraih
kemajuan

Anda mungkin juga menyukai