A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan prilakujujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong royong,kerjasama,toleran,
damai), santun,responsip,dan proaktif sebagi bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dal berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pedagogi gendre, saintifik, CLIL dengan
model pembelajaran discovery, peserta didik dapat mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna
tersirat dan terampil mengontruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun
tulis dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran dan bersikap
jujur, percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran
1. Isi teks anekdot
2. Struktur teks anekdot
3. Ciri kebahasaan teks anekdot
E. Metode/ Model
1. Pendekatan : Pedagogi, Gendre, Saintifik, dan CLIL
2. Model pembelajaran: Discovery Learning dan Project Based Learning
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab,penugasan
1. Membangun konteks
2. Pemodelan teks
3. Pemecahan masalah secara bersama
4. Pemecahan masalah secara individual
a.mensyukuri
Peserta didikanugerah
membaca Tuhan dan saling
teks anekdot
mendoakan.
b. Peserta didik me
2.6. Problem
PesertaStatement
didik merespons pertanyaan
(identifikasi masalah) dari guru
yang
Peserta berhubungan
didik dengan
dibimbing gurukondisi dan
berdiskusi
pembelajaran anekdot
Mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam
7. teks
Peserta didik
anekdot, merespon pertanyaan guru yang
yaitu:
a.berhubungan
Peserta didikdengan pembelajatan
mencermati sebelumnya
teks anekdot
b.dengan pelajaran
Peserta yang akan dipelajari
didik menggungkapkan isi,struktur dan
4.
Peserta didik menerima
kebahasaan informasi tentang hal-hal
teks anekdot
yangCollection
3. Data akan dipelajari, langkah Data)
(Pengumpulan pembelajaran dan
penilaian khususnya tentang pembelajaran
Peserta didik dalam kelompok berdiskusi teks
anekdot
mengumpulkan data / informasi sebanyak
Inti Project Based
mungkin Learning
dari teks anekdot aspek kebahasaan 70 Menit
Peserta didik menentukan project yang akan
2 dan 3 kreatif/kolaboratif/communication
dikerjakan
Peserta didik berdiskusi mengumpulkan informasi dari teks
Peserta
cerita rakyat dalam kelompok perencaan projek yang
didik menyusun
4. akan dikerjakan (Pengolahan Data)
Data Processing
Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan
peserta didik menyususn jadwal pelaksanaan
data yang diadapat dari teks anekdot
a. Isi teks anekdot
kegiatan
b. Struktur
peserta didikteks anekdot teks anekdot yang telah
menyususn
c. Ciri kebahasaan
dilaksanakan denganteks anekdot
memperhatikan
isi,struktur, dan ciri kebahasaan
5. Verification (Pemeriksaan Data)
peserta
Peserta didik
didikmempersentasikan
memeriksa dalamteks anekdot
bentuk diskusi
hasil pengumpulan
yang telah disusun dan pengolahan informasi
tentang:
peserta didik
a. Isi teks menanggapi teks anekdot yang
anekdot
telah disusunteks anekdot
b. Struktur
peserta
c. Ciri didik merevisi
kebahasaan teksteks anekdot yang telah
anekdot
disusun
Penutup Kegiatan guru bersama
6. Generalisation paeserta Kesimpulan)
(Penarikan didik, yaitu: 15 Menit
1. Membuat
Peserta rangkuman
didik berdiskus, yaitui menyimpulkan
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
materi pembelajaran:
dilaksanakan; dan
a. Isi teks anekdot
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dari hasil
b. Strukturdan
pembelajaran tekskegiatan
anekdot guru, yaitu:
a).c.melakukan penilaian
Ciri kebahasaan teks anekdot
b).merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedial, program
7. Mempresentasikan
pengayaan, Hasil Pembelajaran
layanan konseling dan/atau
Mempresentasikan
memberikan tugas baik tugas individu maupun
a.Isi teks anekdot
kelompok sesuai dengan hasil belejar peserta
b.didik dan
Struktur teks anekdot
c) menyampaikan rencana pembelajaran pada
c.Ciri kebahasaanberikutnya
pertemuan teks anekdot yaitu menguraikan
Penutup Kegiatan guru bersama paeserta didik, yaitu: 15 Menit
a. Membuat rangkuman
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan; dan
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dari
hasil pembelajaran dan kegiatan guru, yaitu:
kosakata tentang berbagai jenis benda di
lingkungan sekitar melalui teks pendek (berupa
gambar, slogan sederhana, tulisan, dan/atau
syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan
sebagai lanjutan pertemuan sebelaumnya
d)Menyampaikan tugas untuk berlatih
menguraikan kosakata tentang berbagai jenis
benda di lingkungan sekitar melalui teks pendek
(berupa gambar, slogan sederhana, tulisan,
dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi
lingkungan pada pertemuan berikutnya
berpikir kritis/kreatif/kolaboratif/communication
Peserta didik berdiskusi menarik kesimpulan
hasil pembelajaran tentang dari cerita
rakyat, melakukan
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian Bentuk Penilian Instrumen Penilaian
Observasi, sikap Lembar pengamatan Juarnal (terlampir)
religious dan sikap
sosial
2. Penilaian Pengetahuan
Bentuk
Jenis/Teknik Bentuk Tes Instrumen
Penilaian
Tertulis dan lisan Uraian Isian Terlampir
penugasan
3. Keterampilan
Teknik / Benyuk Penilaian
1. Praktik
2. Fortopolio (instrumen terlampir)
Petunjuk
1. Bacalah teks anekdot berjudul “Anekdot Hukum Peradilan ” berikut!
2. Kemudian, jawablah beberapa pertanyaan yang menyertainya.
Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang
pedati yang rajin dan tekun.Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan
pedatinya.Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun.Namun sayang, ternyata kayu yang
dibuat untuk jembatan tersebut tidak kuat.Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke sungai.Kuda beserta
dagangannya hanyut.
Si Tukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara- gara
jembatan yang rapuh.Kemudian, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan
si Pembuat Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi.Zaman dahulu orang dapat
melapor langsung ke hakim karena belum ada polisi.
Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan.Hakim memanggil si Pembuat
Jembatan untuk diadili.Namun, si Pembuat Jembatan tentu protes dan tidak terima.Ia menimpakan
kesalahan kepada tukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Kemudian, hakim
memanggil si Tukang Kayu.
Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim, “Yang Mulia
Hakim, apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?”Yang Mulia Hakim
menjawab, “Kesalahan kamu sangat besar.Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu
ternyata jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta
kudanya.Oleh karena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si Tukang Pedati.”Si
Tukang Kayu membela diri, “Kalau itu permasalahannya, ya, jangan salahkan saya, salahkan saja si
Penjual Kayu yang menjual kayu yang jelek.”Yang Mulia Hakim berpikir, “Benar juga apa yang
dikatakan si Tukang Kayu ini.Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan tukang kayu membawa
kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan.”Lalu, hakim berkata kepada pengawalnya, “Hai
pengawal, bawa si Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya!”Pergilah
si Pengawal menjemput si Penjual Kayu.
Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim.“Yang Mulia Hakim,
apa kesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?” kata si Penjual Kayu.Sang Hakim
menjawab, “Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada si
Tukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan seseorang
kehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati.” Si Penjual Kayu menjawab, “Kalau itu
permasalahannya, jangan menyalahkan saya.Yang salah pembantu saya.Dialah yang menyediakan
beragam jenis kayu untuk dijual.Dialah yang salah memberi kayu yang jelek kepada si Tukang
Kayu itu.” Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. “Hai pengawal bawa si Pembantu ke
hadapanku!”Maka si Pengawal pun menjemput si Pembantu.
Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun
bertanya kepada hakim perihal kesalahannya.Sang Hakim memberi penjelasan tentang kesalahan si
Pembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. Si
Pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bisa
memberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan si Pembantu
harus dihukum dan memberi ganti rugi. Berteriaklah sang Hakim kepada pengawal, “Hai, Pengawal,
masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya sekarang juga!”
Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, ”Hai, Pengawal
apakah hukuman sudah dilaksanakan?” Si Pengawal menjawab, ”Belum, Yang Mulia, sulit sekali
untuk melaksanakannya.” Sang Hakim bertanya, “Mengapa sulit?Bukankah kamu sudah biasa
memenjarakan dan menyita uang orang?”Si Pengawal menjawab, “Sulit, Yang Mulia.Si Pembantu
badannya terlalu tinggi dan gemuk.Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si
Pembantu itu tidak punya uang untuk disita.” Sang Hakim marah besar, “Kamu bego amat!Gunakan
dong akalmu, cari pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya uang!”
Kemudian, si Pengawal mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain yang berbadan pendek, kurus,
dan punya uang.
Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim,
“Wahai, Yang Mulia Hakim.Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?” Dengan entengnya
sang Hakim menjawab, “Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya uaaaaang!!!!”
Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke
penjara dan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan
pengadilan tersebut, ”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, peradilan
ini sudah adil?” Masyarakat yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”
(Diadaptasi dari http://politik.kompasiana.com/2009/11/30/anekdot-peradilan-20551.html)
Pertanyaan:
1. Jelaskan struktur dalam teks anekdot di atas!
Abstrak ___________________________________________________
___________________________________________________
Orientasi ___________________________________________________
___________________________________________________
Krisis ___________________________________________________
___________________________________________________
Reaksi ___________________________________________________
___________________________________________________
Koda ___________________________________________________
___________________________________________________
2. Jelaskan ciri kebahasaan dalam teks anekdot di atas!
3. Apakah tujuan komunikasi dari teks anekdot yang kalian baca?
4. Bagaimanakah isi dari teks anekdot yang kalian baca?
Rambu Jawaban:
1. Struktur teks anekdot
a. Abstrak Tukang pedati mengalami kecelakaan (1)
b. Orientasi Tukang pedati yang rajin dan tekun suatu pagi sedang melewati jembatan rapuh.
Tukang pedati jatuh ke sungai (1)
c. KrisisTukang pedati menuntut pihak yang terlibat dengan jembatan penyebab dia jatuh (2)
d. Reaksi Semua pihak yang terlibat dengan jembatan diadili oleh pihak pengadilan negara
(3-8)
e. CodaTukang pedati tidak diadili, tetapi yang tidak bersalah malah diadili. (9)
3. Tujuan komunikasi teks anekdot adalah menyampaikan kritik terhadap persoalan-persoalan pada
bidang hukum.
4. Isi dari teks anekdot yaitu cerita sebuah negeri yang memiliki peradilan hukum yang sangat
amburadul sehingga tidak dapat mengatur masyarakatnya.
Skor Perolehan
Nilai akhir = X 100 =
Skor Maksimal
Lampiran 02
PENILAIAN TERTULIS
KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA CERITA PENDEK
Petunjuk
Baca kembali teks anekdot berjudul “Anekdot Hukum Peradilan”
Soal Uraian
1. Tuliskan kembali teks anekdot yang telah dibaca dengan menggunakan bahasa yang
komunikatif!
2. Ceritakan kembali teks anekdot yang telah kalian baca di depan kelas!
Kisi-Kisi
Kompetensi Materi No
IPK Indikator Soal
Dasar Pokok Stimulus soal
3.5 Mengevaluasi 3.5.1 Mencermati Teks Teks 1
teks anekdot contoh teks anekdot anekdot 2
dari aspek anekdot
makna tersirat
3.5.2 Mengungkapkan Isi, struktur Teks Disajikan teks
isi, struktur,dan dan anekdot anekdot peserta
kebahasaan didik dapat
ciri kebahasaan
anekdot mengungkapkan
teks anekdot isi,struktur dan
ciri kebahasaan
teks anekdot
tersebut
3.5.2 Menentukan
persamaan Teks Disajikan teks
persamaan dan dan anekdot anekdot peserta
perbedaan perbedaan didik dapat
st menentukan
struktur teks persamaan dan
anekdot perbedaan
struktur teks
anekdot
3.5.3 Menganalisis
Mengemuka Teks Disajikan teks
aspek kan ciri anekdot anekdot peserta
kebahasaan teks kebahasaan didik
teks menganalisis
anekdot anekdot aspek
3.5.4 Mengevaluasi kebahasaannya
teks anekdot
yang telah
dibaca