Anda di halaman 1dari 18

RENCANA 

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah               :           SMA …………..

Mata pelajaran    :           Bahasa Idonesia

Kelas/Semester   :           X / 1

Alokasi Waktu   :           4 x 45 menit

A.    KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)

Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi
permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta
menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya

KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan_

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, procedural ranah konkret dan ranah abstrak terkait
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari yang 
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

B.     Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator

3.5.  Mengevaluasi teks anekdot ·                        3.5.1. Menemukan kata –kata sulit 
yang
        dari aspek makna tersirat
·                                  ada dalam teks anekdot

·                        3.5.2. Menjelaskan kan arti kata –


kata sulit

·                                 yang ada dalam teks anekdot

·                        3.5.3. Mengidentifikasi makna


tersirat dalam teks

·                                  anekdot

·                        3.5.4. Menentukan unsur-unsur


anekdot

3.5.5.  Menentukan unsur kelucuan dalam teks


           anekdot

3.5.6. Menentukan isi teks anekdot

4.5.  Mengonstruksi makna tersirat 4.5.1. Menyusun teks anekdot dengan

dalam sebuah teks anekdot.           memperhatikan makna tersirat pada teks

          anekdot yang dibaca

4.5.2. Mempresentasikan teks anekdot yang telah

          disusun

4.5.3. Mengomentari teks anekdot yang telah

          disusun

4.5.4. Merevisi teks anekdot yang telah di susun

   

C.    Tujuan Pembelajaran

·                        Dengan penerapan model pembelajara Inquiry  siswa dapat bekerja mandiri dan
jujur dalam menemukan, menjelaskan kan arti kata –kata sulit yang ada dalam teks anekdot,

·                        Dengan penerapan model pembelajara Inquiry  siswa dapat bekerja mandiri dan
jujur dalam    mengidentifikasi makna tersirat dalam teks anekdot, menentukan unsur-unsur
anekdot, menentukan unsur kelucuan dalam teks anekdot, menentukan isi teks
anekdotmenentukan unsur, kaidah, dan struktur resensi fiksi dan nonfiksi serta dapat
mennyusun contoh resensi fiksi dan nonfiksi.

D.    Materi Pembelajaran

1.      Faktual:                1.Contoh teks anekdot dan video

Judul  teks          : Dokter dan Parasetamol

      2.Contoh humor

Judul video                             : Mantan Preman         

2.      Konseptual      :  1.  Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh

masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

                           2.Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan

menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita),

 tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut

merupakan hasil rekaan.

3.Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari


kejadiannyata.

      3.  Prosedural        :           Langkah-langkah memahami teksanekdot

1.                Berkonsentrasi pada yang akan didengarkan agar dapat   


mencatat

pokok-pokok yang menjadi permasalahan;

2.                Tidak diperbolehkan mencatat selama proses mendengarkan.

3.                Menutup buku.

4.      Metakognitif :Membuktikan bahwa anekdot berisi kritik terhadap suatu masalah atau

tokoh publik yang disampaikan secara halus melalui humor singkat.

E.     Pendekatan/ Metode/ Model

1.      Pendekatan     : Saintific Learning

2.      Metode            : Diskusi

3.      Model              : 1.    Inquiri Learning

2.      Problem Basic Learning( Pembelajaran Berbasis Masalah ) 

F.     Media/ Alat dan Bahan

1.      Media/ Alat     : Laptop/ LCD Projektor

2.      Bahan              : Teks Anekdot; Video

G.    Sumber Belajar

1.      Buku siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2016

2.      Internet :https://youtube/ajv-092-E O

H.    Kegiatan Pembelajaran

1.      Pertemuan ke-1

Alokasi
Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan Pendahuluan 1.      Peserta didik menjawab salam dan berberdoa 10


sebagai rungkapan rasa syukur kepada Tuhan (PPK) menit

2.   Peseta didik merespon pertanyaan yang diajukan

3.   Peserta didik menyimak tayangan video

4.   Guru menyampaikan tujuan pembelajara dan

      memberikan penjelasn tentang manfaat

      menguasai materi pelajaran

5.     Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok

      untuk berdiskusi tentang anekdot

Kegiatan Inti Simulasi dan Identifikasi Masalah 70


menit
1.      Peserta didik membaca anekdot (LITERASI)

2.      Peserta didik mencermati anekdot

Mengumpulkan Informasi

3.      Peserta didik menemukan dan mencatat definisi


anekdot

4.      Peserta didik menemukan dan mencatat  ciri-ciri teks


anekdot

5.      Peserta didik menemukan mencatat  kaidah


kebahasaan kalimat langsung

Mengolah Informasi

6.      Siswa diajak mendiskusikan persamaan dan


perbedannya dengan teks anekdot (4C)

7.      Mengenali mana yang merupakan anekdot dan mana


yang merupakan cerita lucu (humor)? Agar dapat lebih
memahami isi cerita dan menangkap makna yang
disampaikan penulisnya, peragakanlah cerita lucu berikut
ini di depan kelas.

Verifikasi Hasil

8.      Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang


unsur, struktur, dan kaidah tek anekdot melalui tayangan
LCD (4C)

9.      Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang


perbandingan kaidah anekdot dengan humor melalui
tayangan LCD
10.  Peserta dari kelompok lain menyampaikan tanggapan

Generalisasi

11.  Peserta didik membuktikan hasil diskusi tentang


perbandingan pengertian, kaidah kebahasaan anekdot dan
humor

Kegiatan Penutup 12.     Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru 10


tentang pengertian, perbandingan teks anekdot dengan menit
humor

13.     Peserta didik bersama guru melakukan refleksi


tentamg proses pembelajaran yang sudah dilakukan

14.  Peserta didik menerima penjelasan tentang tugas


menyusun teks (HOTS)

2.      Pertemuan ke-2

Langkah Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Waktu

Pendahuluan 1.           Peserta didik merespon salam dari guru sebagai


tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.

2.          Peserta didik merespon pertanyaan dari guru


berkaitan  dengan materi pembelajaran sebelumnya.

3.           Peserta didik menerima informasi secara


proaktif  tentang hal-hal yang akan dipelajari dan
dikuasai khususnya tentang penulisan resensi melalui
tayangan LCD

4.          Peserta didik memperhatikan penjelasan guru


tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang harus
dilakukan peserta didik.

Kegiatan Inti Mengidentifikasi dan Merumuskan Projek 10 menit

5.      Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk


merumuskan tugas penulisan resensi
6.      Peserta didik memilih buku fiksi

7.      Peserta didik memilih buku nonfiksi

Menyusun Rancangan Penyelesaian Projek 70 menit

8.      Peserta didik menentukan durasi waktu membaca


buku yang akan diresensi

9.      Peserta didik menentukan jadwal konsultasi

10.  Peserta didik bersepakat dengan guru menentukan


jadwal pengumpulan hasil

Mengumpulkan Informasi

11.  Peserta didik bersama anggota kelompok


mengidentifikasi  buku buku fiksi dan nonfiki yang akan
dibuat resensi

12.  Peserta didik  bersama anggota kelompok


mengidentikasi isi, unsur, sruktur, dan kaidah dalam
yang terdapat dalam buku fiksi maupun nonfiksi.

Mengolah Informasi

13.  Peserta didik merumuskan rancangan resensi


berdasarkan langkah-langkah penulisan resensi fiksi dan
nonfiksi

14.  Peserta didik mempresentasikan hasil perumusan


dalam menulis resensi melalui tayangan LCD.

15.  Peserta didik dari kelompok lain memberikan


tanggapan

16.  Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru


tentang  langkah-langkah menulis resensi

Menyusun Laporan

17.  Peserta didik melakukan editing atas rancangan


resensi yang telah dipresentasikan

18.  Peserta didik merumuskan kembali rancangan


resensi fiksi dan nonfiksi.

19.  Peserta didik dengan persetujuan guru membuat


kesepakatan tentang jadwal konsultasi sampai dengan
pengumpulan hasil pekerjaan siswa.

Kegiatan 20.  Guru bersama murid menyimpulkan hasil diskusi 10 menit


Penutup dalam menyusun resensi fiksi dan nonfiksi
21.  Peserta didik menyimpilkan manfaat hasil
pembelajaran dalam menuliskan resensi dalam kaitnnya
dengan kegunaan dalam hidup sehari-hari.

22.  Peserta didik bersama guru melakukan refleksi


tentamg proses pembelajaran yang sudah dilakukan

23.  Peserta didik menyimak penjelasan guru atas


rencana pembelajaran yang pertemuan berikut.

24.  Peserta didik menjawab salam penutup pelajaran


dari guru

1.       Penilaian

1. Penilaian Sikap

a.         Teknik penilaian             : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial

b.        Bentuk penilaian                        : lembar pengamatan

c.         Instrumen penilaian                   : tabel lembar kerja siswa  (terlampir)

2.        Pengetahuan

Jenis/Teknik tes                     :  tertulis dan lisan

Bentuk tes                             : uraian

a.  Tertulis

b. Penugasan

c. Instrumen Penilaian (terlampir)

3. Keterampilan

a.       Teknik/Bentuk Penilaian   : Praktik/Performence

b.      Bentuk                              : Fortofolio

c.       Instrumen Penilaian          : (terlampir)

             Mengetahui,                                                               …………………….

             Kepala Sekolah                                                              Guru Mata Pelajaran


…………………………………                               

      NIP ……………………………                                           NIP ……………………

Lampiran 1

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu.Cerita lucu
tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian
nyata.Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang
digunakan untuk tujuan lainnya.

Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk
menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita
singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.Anekdot mengangkat cerita tentang orang
penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya.Kejadian nyata ini
kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.Seringkali, partisipan
(pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil
rekaan.Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.

Contoh teks 1

Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”

Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”

Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”

Udin : “Loh, apa hubungannya.”

Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Udin : “???”

Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.

Contoh 2

Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai.Nasrudin
menerimanya dengan senang hati.Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari
terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca.Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak
sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang
akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah,
namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah
buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-
buka buku itu dengan lidahnya.Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata Nasrudin. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada
Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku.Aku
sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus

belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya
ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-
balik halaman buku itu.”

“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab,
“Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya.”

Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?
kata Nashrudin dengan mimik serius. Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan
penyesuaian)

Pertanyaan :

1.      Siapa yang diceritakan dalam anekdot?

2.      Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot?

3.      Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!

4.      Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat yang

hendakdisampaikan pencerita dalam anekdot tersebut?

5.      Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?


Jawab :

1. Judul Dosen yang juga Menjadi Pejabat

2. Masalah yang dibahas Dosen yang merangkap jadi pejabat

3.Unsur humor Kalimat penutup anekdot sebagai jawaban mengapa sang dosen
tidak pernah mau berdiri dari tempat duduknya ternyata karena
kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.

4.Makna tersirat yang Makna tersirat yang disampaikan adalah kritikan pada para pejabat
disampaikan yang takut kehilangan jabatannya atau tidak mau diganti oleh
pejabat baru

5.Alasan dimasukkan Karena dalam kedua cerita tersebut selain mengandung humor
sebagai teks anekdot juga ada sindiran atau kritikan yang disampaikan.

Tugas

Buktikanlah bahwa anekdot berisi kritik terhadap suatu masalah atau tokoh publik yang disampaikan
secara halus melalui humor singkat.

Untuk memudahkan analisismu, gunakan tabel berikut ini.

Judul Cara Keledai Membaca Buku

Masalah yang dibahas Kebiasaan Mereka

Unsur humor Seekor keledai membaca buku dengan cara menjilat-jilat lembaran
buku.

Makna tersirat yang Bila kita membaca buku tanpa memahami isinya, kita sama
disampaikan bodohnya dengan seekor keledai yang membaca buku dengan cara
menjilat-jilat lembaran buku.
Tugas

Secara berpasangan, siswa mendiskusikan penyebab kelucuan anekdot Cara Keledai Membaca Buku
di atas.

Contoh Jawaban

Alasan kelucuan anekdotCara Pada saat nasrudin menjelaskan caranya mengajarkan


Keledai Membaca Buku keledai membaca serta penjelasannya tentang cara keledai
membaca, terutama pada kalimat, “Memang demikianlah
cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa
mengerti isinya”.

Lampiran 2

Membandingkan anekdot dengan humor

Pada pembelajaran sebelumnya siswa telah belajar bahwa anekdot adalah cerita singkat yang lucu
dan menarik.Apakah semua cerita lucu dapat dikategorikan sebagai anekdot?Seringkali orang
menyamakan antara humor dengan anekdot.

Contoh teks

Agar dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara keduanya, bacalah humor berikut ini.
Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur

Surat Tukang Buah kepada Tukang SayurWajahmu memang manggissifatmu juga melon kolisTapi
hatiku nanas karena cemburuTerasa sirsak napaskuHatiku anggur leburIni delima dalam
hidupkuMemang ini salakkuJarang apel di malam mingguYa Tuhan ... mohon belimbing-MuKalo
memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmuSemangka kau bahagia dengan pria lainSawo
nara………Dari : Durianto

Sumber: Terasimaji.blogspot.com

Balasan dari Tukang sayur

Membalas kentang suratmu ituBrokoli-brokoli sudah kubilangJangan tiap dateng rambutmu selalu
kucaiJagungmu tak pernah dicukurDisuruh dateng malem minggueh nongolnya hari labu Ditambah
kondisi keuanganmu makin hari makin pareKalo mau nelpon aku aja mesti ke wortelTerus terong
ajacintaku padamu sudah lama tomat Jangan kangkung aku lagiaku mau hidup seledriCabe dech.Dari
: Sayurati

(Dikutip dari https://plus.google.com/u/0/communities/ 104074508652281682239 dengan


penyesuaian)

Pertanyaan :

1.  Apakah ide cerita diangkat dari kejadian nyata?

2.  Apakah masalah yang diangkat dalam humor tersebut berkaitan dengan tokoh publik

(penting) dan kepentingan masyarakat umum?


3.  Apakah ada makna tersirat yang disampaikan dalam bentuk kritik atau sindiran di dalamnya?

4.  Apakah tujuan komunikasi pencerita hanya untuk menghibur atau ada tujuan lain?

Contoh Jawaban Tugas 1

Sumber ide Ide cerita yang diambil pada humor tersebut hanyalah
sebuah cerita rekaan atau imajinasi saja.

Masalah Masalah yang diangkat pada teks humor tersebut adalah


cerita sehari-hari atau peristiwa yang umum terjadi dan
tidak berkaitan dengan tokoh publik dan kepentingan
masyarakat umum.

Makna tersirat Tidak ada makna tersirat dalam teks humor tersebut.

Tujuan komunikasi Tujuan komunikasi dari teks tersebut sebagai sebuah


hiburan.

Cerita 1

Mau Gaji Besar?


Cerita 2

Profesi Anak Ibu Penjual Kue

Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue.

Bapak : “Sudah berapa lama jualan kue?”


Ibu : “Sudah hampir 30 tahun.”

Bapak : “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?”

Ibu : “Anak saya ada 4. Yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan yang ke-4 di DPR.Jadi
mereka sibuk sekali, Pak.”

Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum.Lalu berbicara ke semua


hadirin yang menyertai beliau.

Bapak : ”Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi,
karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah.”

Bapak : “Apa jabatan anak di POLDA, KPK, Kejaksaan dan DPR?”

Ibu : “Sama ... jualan kue juga.” Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id

Cerita 3

Nangka Impor

Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita,

Saya pernah makan siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam.Saya kaget ternyata
salah satu menunya ada masakan gudeg Yogya.

Saya penasaran.Maka langsung saya pesan satu porsi. Setelah saya ciicipi, percaya atau tidak,
ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli!

Lebih penasaran lagi. Maka saya nanya:


“Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan di tempat aslinya?”

Sumber: https-//upload.wikimedia.org

“Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal. Nah kalau kami di sini memakai
nangka impor,” jawabnya.

“Emang nangkanya impor dari mana?”

“Dari Yogya, Mas...”

Cerita 4

Sebuah mobil ambulans yang mengangkut beberapa orang pasien sakit jiwa terpaksa berhenti di
tengah jalan karena bannya bocor.Ketika sedang mengganti ban, Si Sopir tak sengaja menendang ke
empat bautnya hingga masuk selokan.Dengan panik Si Sopir berteriak, “Waduuuh, gimana gue bisa
pasang ban kalau bautnya hilang?”Mendengar teriakan itu, salah seorang pasien gila nyeletuk, “Bang
copotin aja tuh satu baut dari masing-masing tiga roda lainnya. Terus pasang ke bannya.Jadi, masing-
masing ban dapat tiga baut.Ntar kalau ada toko baut, tinggal beli empat baut.”

Mendengar usul pasien gila tersebut, Si Sopir langsung lega.“Pinter juga Lo tapi ... kenapa Lo masuk
rumah sakit jiwa sih?”

Pasien itu menjawab, “Helooooo ... plis dech, kita ini Cuma gila. Bukan bego kayak Lo.”

Tugas 2

Berdasarkan hasil kerjamu di atas, sekarang rumuskanlah persamaan dan perbedaan antara humor
dan anekdot.
Contoh Jawaban

Anekdot Humor

Perbedaan

1.                  Makna yang 1.                  Tidak mengandung makna


disampaikan adalah makna yang tersirat.
tersirat; bukan makna
sesungguhnya.

2.                  Mengandung
sindiran terhadap seseorang atau 2.                  Hanya merupakan hiburan
kelompok masyarakat tertentu. semata.
3.                  Topik yang dibahas
mengenai hal yang berhubungan
dengan kepentingan khalayak 3.                  Topik yang dibicarakan
ramai. merupakan topik umum pada kehidupan
sehari-hari dan tidak berhubungan dengan
kepentingan orang banyak.

4.            Kesimpulan

Keduanya sama-sama mengandung humor (unsur kelucuan). Meskipun ide cerita dalam anekdot
diangkat dari kejadian nyata, tetapi cerita yang disajikan sama dengan anekdot yakni sama-sama
rekaan. Cerita rekaan dalam anekdot disajikan dengan berbagai cara misalnya dengan mengganti
nama tokoh, waktu, dan tempat peristiwa terjadi.

Anda mungkin juga menyukai