A. Kompetensi Inti
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
(Keterampilan)
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
Menilai aspek makna tersirat dalam teks anekdot argumentasi, pengetahuan,
dan rekomendasi) dalam teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca.
2. Keterampilan
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menyusun kembali teks anekdot dengan memerhatikan makna tersirat
dalam teks anekdot yang dibaca
2. Mempresentasikan teks anekdot yang telah disusun.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Faktual
Pengetahuan tentang teks anekdot.
2. Materi Konseptual
Isi teks anekdot:
• peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan publik,
Unsur anekdot:
• peritiwa/tokoh yang perlu dikritisi, sindiran, humor, dan penyebab
kelucuan.argumenuntuk mendukung tesis).
3. Materi Prosedural
Langkah mengevaluasi dan mengonstruksi isi teks anekdot.
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
1. Pendahuluan (15menit)
a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pelajaran dengan
cara:
1) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
(menghayati ajaran agama);
2) Memberi pesan moral tentang syukur kepada Tuhan YME, karena telah
memberi kesehatan dan kesempatan menuntut ilmu untuk masa depan;
3) Mengecek kehadiran peserta didik,
4) Guru memerintahkan siswa untuk mengecek kebersihan laci,
Kebersihan lingkungan kelas, kerapihan seragam.
• Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun
2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
• Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
• Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
• Internet
• Alam sekitar dan sumber lain yang relevan
Hand Out Materi Bahasa Indonesia
Sikap yang
Nilai
Diamati
Jumlah
Kerjasama
No Nama Peserta didik Ket.
Tanggung
Disiplin
Skor
Jawab
Angka Huruf
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
Nilai setiap peserta didik untuk penilaian sikap Guru Mata pelajaran
Kelas : ........................
Semester : ........................
No. Pernyataan Ya Tidak
3 Dll
3 Dll
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal
SOAL URAIAN
Perhatikan teks anekdot yang berjudul “Kisah Pemulung”. Telaah teks tersebut lalu berikan
penilaian isi dan makna tersirat dalam teks anekdot!
KUNCI JAWABAN
Anekdot ini berupa kritik sosial, yaitu masih adanya lapisan masyarakat yang berprofesi sebagai
pemulung dan betapa belum ramahnya perlakuan kita terhadap mereka.
Dari segi isi, berkisah tentang seorang pemulung yang ternyata tidak bisa membaca sehingga
peraturan yang dipublikasi secara tertulis tidak bisa dipahami.
Pak RT mengira pemulung melanggar peraturan, padahal pemulung tersebut tidak mengetahui
adanya peraturan.
Segi makna, ternyata angka buta huruf di sekitar kita masih tinggi sehingga upaya menangani buta
huruf harus segera ditingkatkan.
Makna tersirat diperoleh dari latar belakang adanya teks dan nilai pendidikan dalam teks
berkaitan.
PENSKORAN JAWABAN DAN PENGOLAHAN NILAI
= 100
Jumlah 100
KISI-KISI PENILAIAN PENGETAHUAN
Jumlah 1
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Anekdot
Kelas/Semester : X/Ganjil
Perte muan : 1-4
Tanggal Pengamatan : ..................................
SOAL PRAKTIK
Susunlah teks anekdot dengan makna tersirat dalam sebuah teks anekdot
kemudian mempresentasikan teks anekdot yang telah disusun!
Pedoman penilaian:
Skor
Aspek Yang Diamati
Perolehan
KESESUAIAN:
Sesuai dengan kaidah dan struktur 10
Tidak sesuai dengan kaidah dan struktur 5
KELENGKAPAN:
Jawaban lengkap 10
Jawaban kurang lengkap 5
KELANCARAN DAN KERUNTUTAN:
Tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 10
Tersendat-sendat/ berhenti untuk berfikir 5
PENGGUNAAN BAHASA:
Bahasa komunikatif , sederhana, dan tidak menghafal 10
Kalimat rumit dan sukar dipahami 5
40
SKOR MAKSIMAL
Skor perolehan 35
∑ Nilai Keterampilan/Unjuk kerja = x 100 = x 100 = 87,
Skor maksimal 40
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENEGAH
MUHAMMADIYAH KABUPATEN CILACAP
SMK MUHAMMADIYAH 1 CILACAP
OLEH:
Pengetahuan
Indikator:
Keterampilan
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis
Indikator:
4.5.1 Menyusun kembali teks anekdot dengan memerhatikan makna tersirat dalam
teks anekdot yang dibaca
Tidak hanya berbentuk cerita, pengertian teks anekdot juga dapat berbentuk dialog
singkat antara dua tokoh.
Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut juga harus
memuat amanat, pesan moral ataupun kebenaran secara umum. Nah itu pengertian
teks cerita anekdot.
Abstrak menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama
anekdot.
Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks
tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan.
Orientasi
Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan
latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.
Krisis
Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan
warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.
Reaksi
Koda
Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan
bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.
Ciri-ciri teks anekdot
Ciri-ciri teks anekdot di bawah ini:
Perumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk sebuah
dongeng. Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan
segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di masayarakat.
3. Biasanya pada sebuah teks anekdot terdapat tokoh atau figure yang ada dalam
dunia nyata dan mudah kita temui dalam keseharian.
4. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot memang
dibuat untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda.
Semacam guyonan yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir.
Biasanya menyindiri di sini berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah
menjadi rahasia umum.
5. Terselip kritikan atau tujuan.
Mungkin ini juga dapat menjadi salah satu tujuan dari dibuatnya sebuah teks
berbentuk anekdot, di mana pembuatnya akan menyelipkan kritik dengan cara yang
lebih lucu dan mampu diterima oleh masyarakat.
1. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau
retorik.
2. Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan
bagian koda.
3. Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi.
4. Memakai kata keterangan waktu lampau.
5. Memakai kata predikat atau kata kerja.
6. Memakai kalimat yang berbau peritah.
7. Dibuat secara berurut dan kronologis.
Contoh Teks Anekdot
Sekolah Bertarif Internasial
Bu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di Kota A mulai
bergema. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil menenteng lembaran
pengumuman.
“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk kalian. Mulai bulan
depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf internasional. Nah,
bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper
lembaran pengumuman untuk dibagikan.
Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung belajar
dengan taraf internasional, Bu!”
“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau kamu
Ical?”
“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah lebih
banyak lagi.”
“Lho? Kenapa?.”
“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional maka
biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,”
jawab Ical.
Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau sekolah
kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-sekolah luar negeri.
Lebih berkualitas.”
“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya arti
sekolah bertarih internasional,” jelas Ical.
Bebas Dari Kemiskinan
Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju.
Allan: Kenapa kamu nerobos lampu merah? Kalau ada polisi gimana?
Allan: Kok bisa? Bukannya yang membuat undang-undang itu pemerintah bersama
DPR?
Abdul: Mau menjawab pertanyaan kamu. Nih, ini jawabannya! Dengan ini kita bisa
membuat undang-undang sendiri. *menunjukan dompet
Allan: Oh…!!