A. Kompetensi Inti
2. Keterampilan
Kompetensi Dasar Indikator pencapaian Kompetensi
4.8 Mengembangkan cerita rakyat 4.8.1 Menyusun kembali isi cerita rakyat
(hikayat) ke dalam bentuk ke dalam bentuk cerpen dengan
cerpen dengan memerhatikan memerhatikan isi dan nilai-nilai.
isi dan nilai-nilai. 4.8.2 Mempresentasikan teks cerpen
yang disusun.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1) Menjelaskan perbedaan dan persamaan isi dalam cerpen dan cerita
rakyat.
2) Menjelaskan perbedaan dan persamaan nilai-nilai dalam cerpen dan
cerita rakyat.
2. Keterampilan
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1) Menyusun kembali isi cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen dengan
memerhatikan isi dan nilai-nilai.
2) Mempresesntasikan teks cerpen yang disusun.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Faktual
Pengetahuan tentang teks cerita rakyat (hikayat).
2. Materi Konseptual
•Nilai-nilai dalam cerpen dan hikayat.
•Gaya bahasa.
•Kata arkais (kuno).
3. Materi Prosedural
Langkah membandingkan dan mengembangkan teks cerita rakyat
(hikayat)
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
Pertemuan ke-1 KD 4.8 (2 x 45 menit)
1. Pendahuluan (15menit)
a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pelajaran dengan
cara:
1) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
(menghayati ajaran agama);
2) Memberi pesan moral tentang syukur kepada Tuhan YME, karena telah
memberi kesehatan dan kesempatan menuntut ilmu untuk masa depan;
3) Mengecek kehadiran peserta didik,
4) Guru memerintahkan siswa untuk mengecek kebersihan laci,
Kebersihan lingkungan kelas, kerapihan seragam.
Sikap yang
Nilai
Diamati
Jumlah
Kerjasama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
Nilai setiap peserta didik untuk penilaian sikap Guru Mata pelajaran
Kelas : ........................
Semester : ........................
No. Pernyataan Ya Tidak
3 Dll
4) Lembar Penilaian Antar teman
Nama teman yang dinilai : ........................
3 Dll
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal
SOAL URAIAN
Bandingkan perbedaan dan persamaan isi dan nilai-nilai dalam cerpen dan cerita rakyat. .
Hikayat Malim Deman
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yatim piatu bernama Malim
Deman. Untuk bertahan hidup, dia bekerja di ladang milik pamannya yang
terletak di pinggir hutan. Tak jauh dari situ, ada sebuah rumah yang dihuni oleh
seorang janda tua bernama Mandeh Rubiah.
Mandeh Rubiah adalah wanita yang baik hati dan akrab dengan Malim. Dia
sering mengirimi pemuda itu makanan saat menjaga ladangnya pada malam
hari. Bahkan, dia sudah dianggap anak sendiri oleh janda itu.
Pada suatu malam, Malim Deman merasa haus saat menjaga ladang. Dia berniat
untuk meminta air minum ke rumah Mandeh Rubiah. Sesampainya di
pekarangan, dia mendengar suara beberapa perempuan yang berasal tak jauh
dari kolam yang terletak di belakang pondok wanita tua itu.
Malim mengendap-endap menuju tempat tersebut dan terkejut saat melihat tujuh
bidadari sedang mandi di sana. Pemuda tersebut begitu terpesona saat melihat
kecantikan para bidadari.
Tak jauh dari tempatnya berdiri, tergeletak tujuh selendang milik para bidadari.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia mengambil salah satu selendang
itu dan disembunyikan di rumah ibu angkatnya. Ternyata, selendang yang
diambil adalah milik bidadari bungsu.
Bidadari bungsu menangis karena tidak bisa kembali ke kayangan. Melihat hal
itu, Malim Deman kemudian mendekati dan mengajaknya untuk tinggal di
rumah Mandeh Rubiah. Bidadari itu pun kemudian diangkat anak oleh Rubiah
dan dipanggil Putri Bungsu.
Sejak saat itu, Malim Deman semakin sering pergi ke tempat Mandeh Rubiah
dan menjadi akrab dengan Putri Bungsu. Akibat sering bertemu, kedua muda-
mudi tersebut saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah tidak lama
kemudian. Kebahagiaan pasangan semakin bertambah setelah dikaruniai
seorang putra tampan yang diberi nama Sutan Duano.
Hingga pada suatu hari saat sedang mencari barang, perempuan cantik itu tidak
sengaja menemukan selendangnya. Dia kemudian menyuruh seseorang untuk
menyuruh Malim pulang kalau masih ingin melihat anak dan istrinya di rumah.
Namun, setelah ditunggu beberapa lama, laki-laki itu tidak juga kunjung pulang.
Saat kamu membaca salah satu contoh cerita hikayat singkat ini, mungkin kisahnya
akan mengingatkanmu dengan cerita rakyat Jaka Tarub. Memang, kedua cerita
tersebut hampir sama, hanya saja latar tempatnya yang berbeda. Meskipun begitu,
kisahnya tetap menarik untuk dibaca, kan? Tidak hanya menghibur, kisah ini juga
mengandung nilai moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah jangan jadikan kebohongan sebagai fondasi hubungan yang akan
kamu jalani. Karena sebaik apapun kamu menutupinya, suatu hari nanti pasti akan
terbongkar juga seperti apa yang dialami oleh Malim Deman pada cerita di atas.
Makanya, kalau kamu tidak mau hal itu terjadi padamu, lebih baik bersikap jujur. Jika
benar-benar cinta, calon pasanganmu pasti akan menerima keadaanmu apa adanya
PENSKORAN JAWABAN DAN PENGOLAHAN NILAI
100
= 100
Jumlah 100
KISI-KISI PENILAIAN PENGETAHUAN
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Cilacap
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks cerita rakyat (hikayat)
Kelas/Semester : X/GANJIL
Perte muan :
Bentuk Penilaian : Tes Tulis (Individu)
KKM : 60 (Enam Puluh)
Tanggal Penilaian : ..................................
Bentuk No Jumlah
KD IPK Jenjang Soal Soal Soal
PG Uraian
(Tulis)
3.8. 3.8.1. v 1 1
Membandingkan Menjelaskan
nilai-nilai dan perbedaan dan
kebahasaan cerita rakyat persamaan isi dalam
dan cerpen. cerpen dan cerita
rakyat.
3.8.2.
Menjelaskan
perbedaan dan
persamaan nilai-nilai
dalam cerpen dan
cerita rakyat
Jumlah 1
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
SOAL PRAKTIK
Bacalah teks “Hikayat Indera Bangsawan”. Jelaskan dan analisislah nilai yang
terdapat dalam hikayat kemudian kembangkan teks hikayat menjadi sebuah
cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai.!
Pedoman penilaian:
Skor
Aspek Yang Diamati
Perolehan
KESESUAIAN:
Sesuai dengan kaidah dan struktur 10
Tidak sesuai dengan kaidah dan struktur 5
KELENGKAPAN:
Jawaban lengkap 10
Jawaban kurang lengkap 5
KELANCARAN DAN KERUNTUTAN:
Tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 10
Tersendat-sendat/ berhenti untuk berfikir 5
PENGGUNAAN BAHASA:
Bahasa komunikatif , sederhana, dan tidak menghafal 10
Kalimat rumit dan sukar dipahami 5
40
SKOR MAKSIMAL
Skor perolehan 35
∑ Nilai Keterampilan/Unjuk kerja = x 100 = x 100 = 87,5
Skor maksimal 40
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
MUHAMMADIYAH KABUPATEN CILACAP
SMK MUHAMMADIYAH 1 CILACAP
HAND OUT
TEKS CERITA RAKYAT
(HIKAYAT)
OLEH:
Pengetahuan
Indikator:
3.8.1. Menjelaskan perbedaan dan persamaan isi dalam cerpen dan cerita rakyat.
3.8.2. Menjelaskan perbedaan dan persamaan nilai-nilai dalam cerpen dan cerita
rakyat
Keterampilan
Indikator:
4.8.1 Menyusun kembali isi cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen dengan
memerhatikan isi dan nilai-nilai.
1. Hikayat
Hikayat merupakan suatu prosa yang menceritakan berisi keajaiban tokoh atau
peristiwa yang bersifat fiktif dan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa
utamanya. Hikayat sendiri mempunyai sejumlah ciri, dimana ciri-ciri tersebut
adalah:
2. Cerpen
Cerpen atau cerita pendek merupakan suatu prosa yang menceritakan suatu
tokoh dan juga suatu peristiwa secara khusus. Biasanya, jumlah kata yang
terkandung pada cerpen adalah sekitar 5.000-10.000 kata. Seperti halnya hikayat,
cerpen pun juga mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
Kisah yang diceritakan lebih variatif, bisa berkisah tentang kebaikan melawan
kejahatan, bisa berkisah tentang keresahan seorang manusia, dan lain
semacamnya.
Menggunakan bahasa Indonesia.
Hikayat merupakan sastra lama yang lahir dan berkembang di era melayu kuno,
sehingga tidak heran jika bahasa yang digunakannya merupakan bahasa Melayu
kuno. Untuk bisa membaca isi karya sastra ini, kita mesti menerjemahkan terlebih
dahulu bahasa Melayu tersebut. Sementara itu, cerpen merupakan karya sastra
yang lahir dan berkembang di era modern, sehingga bahasa yang digunakannya
pun juga merupakan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa utama bangsa
Indonesia di era modern.
2. Nama Pengarang
Dalam hikayat, nama si pengarang tidak diketahui atau ananom, sehingga hikayat
sering dianggap sebagai karya bersama atau karya milik warga sekitar.
Sementara itu, nama pengarang cerpen bisa kita ketahui dengan mudah karena
nama pengarang sering tercantum di bawah judul cerpen.
Jumlah kata pada hikayat cenderung bervariatif, bisa 5.000, 7.000, dan
sebagainya. Adapun latar tempat yang dipakai hikayat biasanya hanya berkisar
pada lingkungan atau kehidupan istana. Sementara itu, jumlah kata dalam cerpen
biasanya dibatasi sekitar 5.000 atau 10.000 kata meskipun pada
perkembangannya, jumlah kata tersebut bisa bertambah atau berkurang. Latar
tempat yang digunakan cerpen iasanya berupa tempat atau lingkungan di
kehidupan sehari-hari manusia. Meskipun begitu, cerpen juga bisa mengambil
latar tempat selain yang disebutkan.
Tokoh yang terkandung di dalam hikayat biasanya bervariatif, entah itu satu orang
ataupun bisalebih dari itu. Adapun kisah yang terkandung di dalam hikayat
biasanya hanya berkisah tentang kebaikan melawan kejahatan. Sementara itu,
tokoh yang ada di dalam cerpen umumnya hanya berjumlah satu orang saja.
Kalaupun ada tokoh selain itu, biasanya hanya sebagai tokoh pendukung dari
tokoh utama saja. Kisah yang dikandung dalam cerpen bisa bervariatif, entah itu
tentag kehidupan sehari-hari, kegelisahan manusia, petualangan, dan
sebagainya.