Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT

PRODUKTIF ( GP2SP) PADA HARI RABU ,20 APRIL DI TERAS GEDUNG A1 PT.TOP IN
TOP APPAREL NGADIROJO WONOGIRI

1. Latar Belakang
Dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan nasional, segala upaya diarahkan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai penentu utama dalam
memenangkan persaingan di era globalisasi saat ini. Pekerja/buruh perempuan merupakan
sumber daya manusia yang mempunyai berbagai permasalahan kesehatan yang perlu
mendapat perhatian.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan adanya suatu gerakan yang disebut
Gerakan Pekerja/buruh Perempuan Sehat dan Produktif (GP2SP). GP2SP merupakan upaya
dari pemerintah, masyarakat, maupun pemberi kerja dan serikat pekerja untuk menggalang
dan berperan serta guna meningkatkan kepedulian dan mewujudkan upaya perbaikan
kesehatan pekerja  perempuan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas
generasi penerus.
GP2SP adalah revitalisasi dari program Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif
yang pertama kali dicanangkan pada tahun 1997, dan telah disepakati oleh para pemangku
kepentingan yang relevan seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pemberdayaan Wanita dan
Perlindungan Anak Indonesia, Asosiasi Dewan Komite Nasional Indonesia, dan Dewan
Pimpinan Pusat dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Program ini harus
diterapkan di pabrik-pabrik guna perbaikan kesehatan dan kualitas hidup para wanita
pekerja.
Pekerja perempuan berperan sebagai subjek dan objek pembangunan kesehatan.
Sebagai subjek pembangunan kesehatan pekerja perempuan merupakan penentu alokasi
pangan, penentu budaya konsumsi keluarga, pendidik, perawat dan pemelihara di dalam
keluarga. Sebagai objek pembangunan kesehatan pekerja perempuan rentan mengalami
eksploitasi, mempunyai peran ganda, rentan terpapar bahaya di tempat kerja serta
mengalami fase haid, hamil, melahirkan, nifas dan menyusui. Oleh karena itu pekerja
perempuan sebagai aset bangsa, penggerak ekonomi bangsa dan pencetak generasi penerus
bangsa memerlukan pengawalan dan perlindungan di bidang kesehatan. Pekerja yang sehat
merupakan modal pembangunan nasional. Tanpa kesehatan yang baik pekerja kita tidak
akan mampu bersaing di era globalisasi saat ini.
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 165 menyatakan bahwa
pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan, dan pemulihan bagi tenaga kerja. Hal ini sejalan
dengan pasal 86 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Saat ini pekerja/buruh perempuan bekerja hampir di semua sektor. Dalam
melaksanakan pekerjaannya, pekerja/buruh perempuan dihadapkan pada berbagai risiko
yang berpotensi mengganggu kesehatan. Selain itu pekerja perempuan juga mempunyai
beban mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan bertanggungjawab terhadap kualitas anak
sebagai generasi penerus. Sesuai kodratnya, pekerja perempuan mengalami haid, kehamilan,
melahirkan dan menyusui. Kondisi ini semua memerlukan pemeliharaan dan perlindungan
kesehatan yang baik.
Oleh karena itu, pekerja/buruh perempuan berhak mendapatkan perlindungan atas hak
dasar yang dimilikinya. Hak dasar tersebut diantaranya adalah dalam menjalankan fungsi
reproduksi seperti haid, kehamilan, melahirkan sampai menyusui. Perlindungan tersebut
sangat penting mengingat dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja perempuan
dihadapkan pada berbagai risiko yang berpotensi mengganggu kesehatan termasuk
kesehatan reproduksinya. Dengan perlindungan tersebut diharapkan pekerja/buruh
perempuan dapat menjalankan fungsi reproduksi secara sehat dan aman, sehingga dapat
berkiprah dalam dunia kerja serta meningkatkan pencapaian produktivitas ditempat kerja.
Kegiatan GP2SP diarahkan pada pelayanan kesehatan reproduksi pekerja/buruh
perempuan yang hamil, deteksi dini penyakit tidak menular pada pekerja/buruh perempuan,
pemenuhan kecukupan gizi pekerja/buruh perempuan yang hamil dan menyusui, peningkatan
pemberian ASI selama waktu kerja di tempat kerja, dan pengendalian lingkungan bagi
pekerja/buruh perempuan berisiko.
Program pelayanan kesehatan reproduksi pada pekerja/buruh perempuan yang hamil,
deteksi dini penyakit tidak menular pada pekerja/buruh perempuan, peningkatan pemberian
Air Susu Ibu (ASI) selama waktu kerja di tempat kerja, pemenuhan gizi pekerja/buruh
perempuan yang hamil dan menyusui, dan pengendalian lingkungan kerja, selain merupakan
program untuk peningkatan produktivitas kerja, juga merupakan bagian dari kegiatan yang
diarahkan untuk mendukung target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang
telah disepakati dunia internasional yakni terkait dengan target SDG's nomor 3 yaitu
penurunan angka kematian anak dan nomor 5 yakni penurunan angka kematian ibu (AKI).

I. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan komitmen kerja sama RS Astrini & PT
TOP IN Top APPAREL Ngadirojo untuk sosialisasi tentang GP2SP, mendorong pengusaha
untuk melaksanakan GP2SP dalam upaya meningkatkan kesehatan pekerja perempuan agar
sehat dan produktif, meningkatkan peran pemerintah daerah dalam pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan GP2SP serta meningkatkan pemberdayaan pekerja untuk berperan
aktif dalam GP2SP.

II. PESERTA
Peserta pada pertemuan ini berjumlah 33 (tiga puluh tiga) orang yang terdiri dari 29
orang perempuan dan 4 orang peserta laki laki, Peserta yang mengikuti sosialisasi GP2SP
dari karyawan PT. TOP INI TOP APPAREL bagian line A1, perusahaan tersebut yang
memilki pekerja perempuan ≥ 98 orang dan 2% adalah laki laki 3 orang .
III. CA
IV. RA PELAKSANAAN KEGIATAN
 Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pertemuan ini adalah :
- Partisipatori, metode ini lebih menekankan keterlibatan dari peserta secara
penuh.dengan berpartisipasi aktif peserta dapat menentukan keberhasilan kegiatan
sosialisasi ini.
- Presentasi
- Tanya jawab

 Persiapan Materi
a. Materi 1 : Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produksif
b. Tanya jawab
 Apa saja yg harus kita ketahui sebagai karyawan yg produktif itu ?
Jawab peserta : ibu niken menjawab :
Sebagai karyawan harus:
a.memperhatikan tenatang status gizi
b. meningkatkan kesehatan diri dan meningkatan menu makanan,
c. melakukan cek kesehatan secara berkala,
d. meningakat kesehatan reproduksi kita baik waktu hamil sampai kita
melahirkan anak untuk generasi penerus yg sehat
 Pertamyaan ke dua dari karyawan ibu sari : langkah apa saja yg kita lakukan pada
saat kita mengalami menstrusi berkepanjangan atau selama 1 bulan ini untuk
volume menstrusi sedikit ?
jawab :
a. kita kaji penyebabnya dari tingkat stress, kelelahan dan factor KB
b, kita lakukan pemeriksaan berkala atau konsultasi dengan ahli kandungan
di RS Astrini ,bisa pakai BPJS
 Bagaimana cara yg baik dalam menjaga daerah Reproduksi pada perempuan ?
( pertanyaan bu intan )
Jawab :
a. Menjaga kebersihan orga reproduksi untuk mencegah terjadinya ganguan
pada reproduksi
b. Makanan sehat dan menjaga status gizi
c. Hindari pemakaian celana ketat
d. Hindari seks berisiko
e. Cukuo istirahat dan kelola stress
f. Hindari pemakaian celana yg ketat
g. Cek secara berkala untuk daerah reproduksi
h. Jaga stasus gizi
 Berikan contoh yg dimaksud meningkatkan penegtahuan pekerja perempuan
tentang kesehtan reproduksi ?
Jawab :
 pemeriksaan kesehatan khusus (papsmear / IVA Tes) pada perempuan usia > 40
tahun
 Pemberian tablet tambah darah
 Konseling IMS (Infeksi Menular Seksual), Gizi, Pelayanan KB dan Asi Ekslusif
 Pemeriksaan kehamilan dan deteksi faktor risiko
 Menjaga kesehatan diwaktu hamil
 Persalinan sehat
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala (cek HB, Kolesterol,Asama urat dll )

2. Materi 2 :
3.Dokumentasi kegiatan

Bersama panitia Top In Top bus anti menjawab pertanyaan bu mega


Team RA Astrini menjawab pertanyaan Audien pembicara materi ke 2 Ibu mega
Pembicara pertama dng tema “ Gerakan pekerja perempuan sehat produktif “

Pemeragaan pemerikaan dini dng massese payudara

Anda mungkin juga menyukai