Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sepeda merupakan sebuah kendaraan dengan memanfaatkan tenaga manusia
dengan sistem penggerak atau transmisi tertentu untuk menggerakan rodanya.
Sepeda dalam perkembangannya dimulai pada tahun 1818, alat transportasi
pertama yang menggunakan dua roda dan digerakan dengan cara mendorong
menggunakan kedua kaki. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1879,
perkembangan sepeda sudah jauh lebih signifikan dibandigkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, dimana pada tahun ini sepeda sudah mulai menggunakan penggerak
rantai yang menghubungkan pedal dengan hub roda belakang dan penemuan desain
rangka sepeda yang tidak kaku yang disebut dengan diamond frame.
Seiring perkembangan zaman kegiatan bersepeda tidak hanya sekedar hobi,
akan tetapi sudah menjadi tren masa kini oleh segelintir masyarakat. Berbagai
macam jenis dan model serta peruntukannya telah dikeluarkan oleh setiap produsen
sepeda. Umumnya, sepeda yang diproduksi massal menggunakan transmisi chain
and sproket sebagai pembagi atau distribusi daya yang disalurkan dari kayuhan
pengedara sepeda terhadap pedal sepeda yang akan diteruskan ke hub roda
belakang melalui rantai sehingga sepeda dapat bergerak.
Kekurangan dari sistem pemindah daya chain and sproket ini (diluar dari
perawatan rantai yang cukup sulit) ialah seringnya mengalami putus rantai atau
terlepasnya rangkaian rantai dari jalurnya (akibat penyetelan rantai terlalu tegang)
ini cukup berbahaya apabila ada bagian tubuh atau pakaian dari pengendara sepeda
terselip atau terjepit pada sistem rangkaian ini maka akan berakibat fatal bisa
melukai pengendara atau biasa disebut dengan chain bite atau chain tattoo
Maka dari itu dibalik kekurangan dari sistem chain and sproket terciptalah
sebuah inovasi penggerak sepeda yang berupa sistem penggerak sepeda tanpa rantai
atau biasa disebut dengan (chainless).
Berdasarkan jenis penggeraknya sepeda tanpa rantai dibagi menjadi dua
jenis yaitu poros penggerak dan tanpa transmisi. Poros penggerak tersusun dari dua
pasang bevel gear atau jenis gear lain yang dihubungkan dengan poros. Sedangkan


 

 

untuk berpenggerak tampa transmisi, kai akan mengayuh pedal dan langsung
terhubung kepada roda penggerak (roda depan). Contohnya ialah sepeda roda tiga
anak anak atau (high wheel bicycle).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada penelitian ilmiah ini ialah:
1. Bagaimana cara merancang sistem transmisi sepeda chainless dengan
menggunakan poros dan roda gigi menggunakan aplikasi 3D
2. Bagaimana cara mensimulasikan hasil rancangan sepeda chainless
dengan aplikasi pemrograman 3D berbantu komputer

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini ialah:
1. Mengetahui jenis–jenis sepeda dan sistem penggeraknya
2. Mengetahui cara perancangan dan pembuatan desain sepeda berpenggerak
poros tanpa rantai menggunakan aplikasi Solidwork

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dari penulisan ilmiah ini adalah sistem penggerak
sepeda poros tanpa rantai ini ialah dengan menggunakan dua roda gigi berbeda
ukuran dengan jenis bevel gear.

 
 

Anda mungkin juga menyukai