Disusun Oleh:
Dedi Mayunda
Nim: 2105903010030
Dosen Pembimbing :
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, karena berkat rahmat dan
Hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas elemen mesin ini dengan judul
“rancang kopling pada perahu nelayan”.
Penyusunan Rancangan ini dilakukan guna untuk menyelesaikan tugas salah satu
mata kuliah yaitu mk Rancangan Elemen Mesin II
Dalam kegiatan penulis untuk menyelesaikan Rancangan ini, penulis telah banyak
mendapat bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu
maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesarbesarnya kepada Bapak Masykur, S.Pd., M.T. dan teman teman teknik mesin
Akhir kata penulis mengharapkan adanya sumbang saran yang dapat bermanfaat
Bagi penulis untuk memperbaiki Rancangan ini
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
BAB I
PENDAHULUAN
Sepeda adalah alat transportasi yang dulu sangat sering di gunakan sebelum
munculnya sepeda motor, di Indonesia sepeda memiliki akar yang cukup panjang Sepeda
pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada masa penjajahan kolonial di Indonesia,
khususnya pada abad ke-19. Awalnya, sepeda digunakan oleh Belanda dan elit pribumi
yang kaya sebagai sarana transportasi eksklusif, Setelah kemerdekaan Indonesia pada
tahun 1945, penggunaan sepeda berkembang lebih luas. Selama masa itu, sepeda menjadi
salah satu alat transportasi utama di berbagai daerah, terutama di pedesaan dan kota-kota
kecil. Namun, dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang pesat sejak tahun 1970-an,
penggunaan sepeda di perkotaan mengalami penurunan namun belakangan ini ada upaya
untuk menghidupkan kembali penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi yang ramah
lingkungan.
Perkembangan sepeda sendiri di mulia pada awal abad ke-19 dengan penemuan
sepeda kayuh pertama yang dikenal sebagai “dandy horse” atau “draisine.” Inovasi ini
ditemukan oleh Karl Drais pada tahun 1817, Kemudian sepeda terus berkembang hingga
akhir nya pada Awal Abad ke-20 sepeda mulai menggunakan rantai penggerak, ban karet
yang lebih baik, rem cakram, dan inovasi lainnya. Baru pertengahan Abad ke-20
Perkembangan sepeda mencapai puncaknya dengan munculnya sepeda balap, sepeda
gunung, dan sepeda lipat yang dirancang untuk berbagai keperluan.
Dalam penulisan Rancangan ini, penulis Membuat batasan masalah hanya pada
Bagian:
1. Merancang sistem transmisi as dan roda gigi pada sepeda
2. Menganalisis sistem transmisi as dan roda gigi pada sepeda
1.3. Tujuan perancangan
LANDASAN TEORI
2.1. Sepeda
Sepeda adalah salah satu alat transportasi yang ramah lingkungan, sebelum
masyarakat mengenal sepeda motor sepeda adalah alat transportasi yang umum
digunakan namun seiring berjalannya waktu penggunaan sepeda menurun walaupun
beberapa dekade lalu penggunaan sepeda mulai meningkat. Sepeda sendiri adalah alat
transportasi yang memiliki 2 roda dan umumnya menggunakan rantai sebagai penghantar
putaran dan pedal sepeda sebagai pemberi putaran contoh Sepeda dapat di lihat pada
gambar 1 di bawah
Gambar 1. Sepeda
Namun pada perancangan kali ini penulis mencoba untuk merancang sebuah
sepeda dengan sistem transmisi berupa as dan roda gigi, untuk sistem transmisi nya dapat
di lihat pada gambar 2. Di bawah ini
Roda gigi adalah komponen dalam mesin yang digunakan untuk mentransfer daya dan
gerakan antar poros. Beberapa jenis roda gigi meliputi:
a. Gigi lurus (Spur Gear) Gigi dengan gigi-gigi lurus yang sejajar dengan sumbu
rotasinya.
b. Gigi cacing (Worm Gear) Gigi yang memiliki bentuk mirip cacing, digunakan
untuk mentransfer gerakan antar poros yang tegak lurus.
c. Gigi heliks (Helical Gear) Gigi dengan gigi-gigi melingkar pada sudut terhadap
sumbu rotasinya, memberikan kontak bergradasi dan mengurangi kebisingan.
d. Gigi kerucut (Bevel Gear) Gigi dengan gigi-gigi pada permukaan cembung atau
cekung, digunakan untuk mentransfer gerakan antar poros yang tidak sejajar.
e. Gigi hypoid (Hypoid Gear) Mirip dengan gigi konis, tetapi sumbunya tidak
berpotongan, digunakan untuk aplikasi dengan poros yang tidak sejajar dan
berpotongan.
f. Gigi rantai (Chain Gear) Menggunakan rantai untuk mentransfer daya antar roda
gigi.
Setiap jenis roda gigi memiliki kegunaan dan keunggulan tertentu tergantung pada
aplikasinya. Namun kali ini penulis akan menggunakan roda gigi kerucut untuk sistem
transmisi pada sepeda yang akan di rancang karena posisi AS tidak sejajar atau
berpotongan dengan pedal sepeda dan juga roda belakang maka roda gigi yang cocok
untuk menyambungkan putaran adalah roda gigi kerucut.
Roda gigi kerucut sendiri adalah bagian dari sistem transmisi yang digunakan
untuk mentransfer tenaga antara dua poros yang tidak sejajar dan berpotongan. Sistem ini
memungkinkan perubahan kecepatan putaran serta torsi antara poros dengan
menggunakan gigi berbentuk kerucut yang saling berhubungan. Digunakan dalam
berbagai mesin, termasuk pada kendaraan, mesin industri, dan lainnya. Untuk gambar
Roda gigi kerucut dapat di lihat pada gambar 3.
2.3. AS/Poros
AS/Poros adalah sebuah komponen mekanis yang berfungsi untuk mentransfer
tenaga atau putaran dari satu bagian mesin ke bagian lainnya. AS sering kali berbentuk
silinder atau batang yang berputar dan dapat menghubungkan roda gigi, atau komponen
lainnya untuk mentransmisikan tenaga atau gerakan dari satu tempat ke tempat lain dalam
sebuah mekanisme. AS umumnya terbuat dari logam, seperti baja atau aluminium, dan
berperan penting dalam banyak mesin dan peralatan mekanik. Dan pada perancangan kali
ini AS akan di gunakan untuk mentransfer putaran dari Roda gitu kerucut bagian pedal
sepeda ke roda gigi kerucut bagian roda belakang sehingga sepeda dapat bergerak sebagai
mana mestinya Contoh dari AS dapat di lihat pada gambar 4 di bawah ini
Gambar 4. AS
BAB III
PENETAPAN SPESIFIKASI
Untuk spesifikasi atau bentuk dari sepeda yang akan di gunakan pada
perancangan kali dapat di lihat pada gambar dibawah ini atau gambar 5.
Gambar 5. Sepeda
Dimana
1. Roda depan
2. Setir sepeda
3. Rangka sepeda
4. Tempat duduk
5. Roda belakang
6. Pedal sepeda
Untuk AS yang akan di gunakan pada sepeda adalah AS atau poros yang terbuat
dari bahan baja karbon S30C, dimana AS tersebut berdiameter 1,2 Cm dan panjang 38
Cm, karena jarak antara pedal sepeda dengan roda belakang adalah 40 cm, maka panjang
AS nya harus mendekati walaupun nanti waktu roda gigi kerucut dipasang mungkin akan
di sesuaikan lagi. Untuk lebih lengkapnya mengenai spesifikasi AS/Poros dapat di lihat
pada gambar 6 di bawah ini.
Gambar 6. AS/Poros
Dimana:
1. Panjang AS adalah 38 Cm
2. Diameter AS adalah 1.2 Cm
Dimana:
Untuk spesifikasi lebih dari roda gigi kerucut bagian roda belakang dapat di lihat
pada gambar 8 di bawah.
Gambar 8. roda gigi kerucut pada ban belakang sepeda
Dimana:
𝑇= 𝐹× 𝐿
Dimana:
Namun sebelum itu kita harus menghitung gaya yang diberikan pada pedal sepeda
dengan beban yang di berikan oleh kaki kepada sepeda sebesar 4 kg, dan rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
𝐹 = 𝑀× 𝑔
Dimana:
M = beban ( 4 Kg )
Maka gaya yang diberikan oleh kaki kepada pedal sepeda adalah:
𝐹 = 4 × 9,81
𝐹 = 39,24 𝑁
𝑇= 𝐹× 𝐿
𝑇 = 39,24 × 0,17
𝑇 = 6,67 𝑁𝑚
Jadi Tosi yang di hasilkan oleh pedal sepeda adalah 6,67 Nm atau 6.670 Nmm
Rpm awal sepeda atau rpm pada pedal sepeda biasanya tergantung dari
pengemudi sepeda itu sendiri, namun rata rata pengemudi sepeda memiliki rpm sebesar
60 rpm, kemudian kita bisa menentukan rpm yang akan di tranmisikan oleh roda gigi
kerucut dengan persamaan berikut:
𝑛1 𝑧2
=
𝑛2 𝑧1
Dimana:
Maka rpm yang di tranmisikan oleh roda gigi pada pedal ke roda gigi pinyon pada AS
adalah:
𝑛1 𝑧2
=
𝑛2 𝑧1
𝑧2
𝑛1 = 𝑛2
𝑧1
71
𝑛1 = 60
14
𝑛1 = 304 𝑟𝑝𝑚
Jadi rpm yang di tranmisikan oleh roda gigi kerucut bagian pedal ke roda gigi kerucut
pinyon bagian AS adalah sebesar 304 rpm. Kemudian Kita bisa menentukan rpm yang di
tranmisikan kepada roda belakang dengan menggunakan persamaan berikut:
𝑛1 𝑧2
=
𝑛2 𝑧1
Karena penggerak pada roda gigi belakang adalah roda gigi As atau pinyo Maka rumus
nya menjadi:
𝑧1
𝑛2 = 𝑛1
𝑧2
Dimana:
𝑧1
𝑛2 = 𝑛1
𝑧2
42
𝑛2 = 304
14
𝑛2 = 100 𝑟𝑝𝑚
Jadi rpm yang di tranmisikan kepada roda Gigi belakang dan juga roda belakang
adalah sebesar 100 rpm.
Kemudian untuk perbandingan rasio roda gigi kerucut bagian pedal sepeda:
𝑧2
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜1 =
𝑧1
71
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜1 = = 5,0
14
Kemudian Kita bisa menentukan rasio roda gigi kerucut bagian roda belakang:
𝑧2
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜2 =
𝑧1
41
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜2 = =3
14
Kita bisa menentukan torsi yang di tranmisikan oleh pedal sepeda ke roda
belakang dengan cara menentukan dulu torsi yang di tranmisikan ke As atau Roda Gigi
pinyon dengan menggunakan persamaan:
𝑧1
𝑇 𝐴𝑠 = 𝑇 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑧2
Dimana:
𝑧1
𝑇 𝐴𝑠 = 𝑇 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑧2
14
𝑇 𝐴𝑠 = 6.670
71
𝑇 𝐴𝑠 = 1.315 𝑁𝑚𝑚
Jadi torsi yang di tranmisikan kepada AS adalah sebesar 1.315 Nmm. Kemudian Kita
bisa menentukan torsi yang di tranmisikan kepada roda gigi kerucut bagian roda belakang
dengan menggunakan persamaan berikut:
𝑧2
𝑇 𝑟𝑔𝑏 = 𝑇 𝐴𝑠
𝑧1
Dimana:
𝑧2
𝑇 𝑟𝑔𝑏 = 𝑇 𝐴𝑠
𝑧1
42
𝑇 𝑟𝑔𝑏 = 1.315
14
Jadi torsi yang di miliki oleh roda gigi kerucut bagian belakang adalah sebesar 3.945
Nmm.
Untuk menentukan kecepatan sepeda pertama kita harus menentukan luas keliling
dari roda belakang dengan menggunakan rumus:
𝑘 =2×𝜋× 𝑟
Dimana:
𝑘 =2×𝜋× 𝑟
𝑘 = 2 × 3,14 × 0,25
𝑘 = 1,57 𝑚2
𝑘 × 𝑟𝑝𝑚
𝑣=
𝑡
Dimana:
t = waktu ( 60 menit )
𝑣 = 𝑘 × 𝑟𝑝𝑚 × 𝑡
1,57 × 100
𝑣=
60
𝑣 = 2,6 𝑚/𝑠
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
3. spesifikasi dari AS
a. Diameter AS adalah 1,2 cm
b. Panjang As adalah 38 cm
5.2. Saran
Pastikan untuk memberikan pelumas pada roda gigi supaya tidak terjadi panas
dan gesekan yang berlebihan pada roda gigi
DAFTAR PUSTAKA
Chat GPT, jenis jenis roda gigi.(online) https://chat.openai.com/. di akses pada tanggal
26 Oktober 2023.
Sularso , Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Pradnya Paramita: Jakarta,
2000.