B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu mengidentifikasikebutuhan dasar
ibu bersalin dalam persalinan
2. Tujuan Khusus
penerapan Kebutuhan dasar ibu bersalin . Mahasiswa tersebut belum pernah melakukan
tindakan tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang dibutuhkan oleh mahasiswa
tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang di butuhkan oleh mahasiswa tersebut,
E. Rincian Kegiatan
diharapkan
2.Jika tidak
memungkinkan,
bantu ibu
menggunakan
wadah
penampung urin
3.Hindari
penggunaan
kateterisasi,
kecuali terjadi
retensi urin.
bersalin yaitu
KALA I
Anjurkan ibu
cukup makan
dan minum,
untuk
mendukung
kemajuan
persalinan
KALA II
ibu bersalin
mudah sekali
mengalami
dehidrasi,
karena terjadi
peningkatan
terjadinya
kelelahan
karena proses
mengejan.
IV
bidan juga
harus
memastikan
bahwa ibu
mencukupi
kebutuhan
nutrisi dan
cairannya,
untuk
mencegah
hilangnya
energi setelah
mengeluarkan
banyak tenaga
selama
kelahiran bayi
pernafasan,
penggunaan
teknik
akupresur
untuk
menguirangi
nyeri
persalinan
2. Mahasiswa Pembimbing 5 mnt Bedside Peserta didik
mampu mempersiapkan theaching
memahami
mempersiap lembar format
kan bahan, pengkajian persiapan
peralatan, dan
untuk
perlengkapan
pengkajian
kala 1:
1.Persiapan
pasien
a.menjelask an
tujuan dan
prosedur
pengkajian
kala 1
b. memberikan
posisi yang
nyaman pada
pasien
2. peralatan
a.Format
pengkajian
b.Pensil
c.Pemghapus
d.bolpoin
3.
Perlengkapan
a.Tempat tidur
b.tensimeter,
c.stetoskop.
d.Termometer,
e.dopler/linek
f.pita ukur
g.selimut
3. Bedside Mahasiswa
Mahasiswa Pembimbing Teaching memahami
mampu mampu 6 mnt penjelasan
meriview melakukan tentang prosedur
tindakan yang review tindakan pengkajian kala 1
telah dilakukan yang telah
dilakukan
F. Evaluasi
1. Prosedur : preconference, bedsite teaching, postconfernce
2. Jenis test : skill, attitude, cognitive
3. Bentuk : observasi
4. Alat test : SPO, checklist
G. Referensi
1. Anggraeni, D. S., & Agustina, E. E. (2014). Pengaruh Dukungan Suami dalam Proses
Persalinan dengan Nyeri Persalinan di RSIA Bunda Arif Purwokerto. Bidan Prada: Jurnal
Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto, 5(1).
2. Calik KY dan Komurcu N. 2014. Effect of SP6 accupuntur and acupressure on labor pain
and duration of labor
3. Cochrane. 2018. Relaxation techniques for pain management in labour (Review).
4. Dabiri and Shahih. 2014. The Effect of LI4 Acupressure on Labor Pain Intensity and
Duration of Labor: A Randomized Controlled Trial
5. DAVIM ET AL. 2008. Effectiveness of non-pharmacological strategies in relieving labor
pain. Erin, A. (2014). Hubungan Dukungan Suami Dengan Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Turi Sleman (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS ALMA ATA).
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir
7. Kurniarum, A., SiT, S., & Kes, M. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan
8. Lothian JA. 2011. Lamaze Breathing: What Every Pregnant Woman Needs to Know
9. Makvandi et al. 2015. Effect of birth ball on labor pain relief: A systematic review and
metaanalysis
10. Varney, H., Burst, H. V., Kriebs, J. M., & Gegor, C. L. (2004). Varney's midwifery, 4th
ed. Jones & Bartlett Learning. Yulizawati, SST, M.Keb et all. 2019. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Pada Persalinan
11. Sarwono , 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka.
Jakarta
12. DepkesRI, 2008. Asuhan Persalianan Normal. JNPK-KR. Jakarta.
13. WHO, 2001. Buku III Asuhan Kebidanan pada Ibu Impartum,
Pusdiknakes, JHPIEOGO
H. Lampiran
1. Materi tentang Adaptasi fisiologis kala I pada persalinan
2. Kontrak Belajar mahasiswa bimbingan
3. Lembar check list tentang pengkajian kala 1
Lampiran
Materi
Dukungan Suami
Positif Sugesti yang diberikan ibu bertujuan untuk tindakan motivasi ibu untuk
melalui proses persalinan yang lancar. Sugesti yang diberikan bidan seperti dengan
mengatakan bahwa proses persalinan yang ibu hadapi akan berjalan lancar dan normal,
ucapkan hal tersebut berulang kali untuk memberikan keyakinan pada ibu bahwa
segalanya baikbaik saja.
Contohnya seperti saat ibu terjadi his/kontraksi, bidan membimbing ibu untuk
melakukan teknik relaksasi dan memberikan sugesti bahwa dengan menarik napas dan
menghembuskan nafas, rasa sakit ibu akan berkurang.
b) Mengalihkan Perhatian
Dengan mengalihkan perhatian, ibu dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan.
Upaya yang harus dilakukan adalah seperti mengajak berbicara, bersenda gurau,
mendengarkan music kesukaannya atau menonton film. Saat kontraksi berlangsung dan
ibu masih tetap merasakan nyeri pada ambang yang tinggi, maka upaya-upaya dalam
mengurangi rasa nyeri seperti teknik relaksasi, pengeluaran suara, dan atau dengan
pijatan harus tetap dilakukan.
c) Membangun Kepercayaan
Kepercayaan sangat penting dalam membangun sugesti positif bagi ibu dan bidan.
Jika ibu percaya pada apa yang dilakukan bidan, maka akan mempercepat proses
persalinannya. Bahwa bidan mampu membrikan pertolongan pesalinan dengan baik
sesuai standar, didasari pengetahuan yang cukup. Dengan kepercayaan tersebut, maka
dengan sendirinya ibu bersalin akan merasa aman dan nyaman saat proses persalinan
berlangsung.
Selama Persalinan Kebutuhan cairan dan nutrisi (makan dan minum) merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi dengan baik oleh ibu selama proses persalinan.
Pastikan bahwa pada setiap tahapan persalinan (kala I, II, III, maupun IV), ibu
mendapatkan asupan makan dan minum yang cukup. Asupan makanan yang cukup
(makanan utama maupun makanan ringan), merupakan sumber dari glukosa darah,
yang merupakan sumber energi utama untuk selsel tubuh. Kadar gula darah yang
rendah akan mengakibatkan hipoglikemia. Sedangkan asupan cairan yang kurang,
akan mengakibatkan dehidrasi pada ibu bersalin (Kemenkes RI, 2016).
Pada ibu bersalin, hipoglikemia (keadaan dimana kadar gula di dalam darah
berada di bawah kadar normal) dapat mengakibatkan komplikasi persalinan baik ibu
maupun janin. Pada ibu, akan mempengaruhi kontraksi/his, sehingga akan
menghambat kemajuan persalinan dan meningkatkan insiden persalinan dengan
tindakan, serta dapat meningkatkan risiko perdarahan postpartum. Pada janin, akan
mempengaruhi kesejahteraan janin, sehingga dapat mengakibatkan komplikasi
persalinan seperti asfiksia. Dehidrasi pada ibu bersalin dapat mengakibatkan
melambatnya kontraksi/his, dan mengakibatkan kontraksi menjadi tidak teratur. Ibu
yang mengalami dehidrasi dapat diamati dari bibir yang kering, peningkatan suhu
tubuh, dan eliminasi yang sedikit (Kemenkes RI, 2016).
Dalam memberikan asuhan, bidan dapat dibantu oleh anggota keluarga yang
mendampingi ibu. Selama kala I, anjurkan ibu untuk cukup makan dan minum, untuk
mendukung kemajuan persalinan. Pada kala II, ibu bersalin mudah sekali mengalami
dehidrasi, karena terjadi peningkatan suhu tubuh dan terjadinya kelelahan karena
proses mengejan. Untuk itu disela-sela kontraksi, pastikan ibu mencukupi kebutuhan
cairannya (minum). Pada kala III dan IV, setelah ibu berjuang melahirkan bayi, maka
bidan juga harus memastikan bahwa ibu mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairannya,
untuk mencegah hilangnya energi setelah mengeluarkan banyak tenaga selama
kelahiran bayi (pada kala II) (Kemenkes RI, 2016).
World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa dikarenakan
kebutuhan energi yang begitu besar pada ibu melahirkan dan untuk memastikan
kesejahteraan ibu dan anak, tenaga kesehatan tidak boleh menghalangi keinginan ibu
yang melahirkan untuk makan atau minum selama persalinan (WHO, 1997 dalam
William L, and Wilkins, 2010).
Makanan yang disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu yang ingin bersalin adalah
roti, biskuit, sayuran dan buah-buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman isotonik
dan jus buah-buahan. Nutrisi dan hidrasi sangat penting selama proses persalinan
untuk memastikan kecukupan energi dan mempertahankan kesimbangan normal
cairan dan elektrolit bagi Ibu dan bayi. Cairan isotonik dan makanan ringan yang
mempermudah pengosongan lambung cocok untuk awal persalinan (Yulizawati et
all, 2019).
Menurut Yulizawati et all (2019), Jenis makanan dan cairan yang dianjurkan
dikonsumsi pada ibu bersalin adalah sebagai berikut:
a. Makan dalam porsi kecil atau mengemil setiap jam sekali saat ibu masih dalam
tahap awal persalinan (Kala 1). Ibu disarankan makan beberapa kali dalam porsi kecil
karena lebih mudah dicerna daripada hanya makan satu kali tapi porsi besar.
b. Pilih makanan yang mudah dicerna, seperti crackers, agar-agar, atau sup. Saat
persalinan proses pencernaan jadi lebih lambat sehingga ibu perlu menghindari
makanan yang butuh waktu lama untuk dicerna.
c. Selain mudah dicerna, pilih makanan yang berenergi. Buah, sup dan madu
memberikan energi cepat. Untuk menyimpan cadangan energy, ibu bisa pilih gandum
atau pasta.
d. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak, goreng-gorengan atau
makanan yang menimbulkan gas
2.5 Teknik Mengurangi Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin (Non Farmakologis)
1. Teknik pernafasan
pernapasan dalam konteks berbagai strategi yang membantu wanita mengelola sakitnya kontraksi
dalam persalinan dan memberikan tinjauan umum serta beberapa pedoman sederhana untuk
menggunakan pernapasan dalam persalinan (Lothian JA. 2011):
• Pernapasan mudah dikendalikan secara sadar. Karena itu, pernapasan yang terkontrol mudah
dipelajari.
• Napas yang dalam dan lambat sangat efektif. Cara bernapas yang "benar" adalah apa pun yang
terasa benar. Tidak ada aturan yang terkait dengan berapa banyak napas per menit, apakah
bernafas melalui mulut atau hidung, atau apakah akan mengeluarkan suara. Kuncinya di sini
adalah pernapasannya sadar, bukan otomatis.
• Ketika kontraksi persalinan semakin kuat dan kerja persalinan semakin keras, diperbolehkan
bernafas lebih cepat dan dangkal, tetapi tidak selalu, ini akan lebih efektif.
• Berfokus pada sesuatu, baik dengan mata tertutup atau terbuka, dapat membantu menjaga ritme
pernapasan.
2.Birth ball
Penurunan nyeri lumbar yang terjadi pada posisi duduk dapat dikaitkan dengan
penurunan tekanan pada filamen saraf yang terletak di atas sendi iliosakral dan daerah sekitarnya
langsung. Selain itu, penurunan nyeri persalinan yang terjadi dengan latihan bola kelahiran
mungkin dikaitkan dengan pengalihan dari rasa sakit. Gangguan termasuk menyediakan bagi
wanita bersalin dengan kegiatan spesifik sehingga pikiran sadar dan kecemasan berkurang.
Selama kontraksi, bola kelahiran membantu wanita aktif untuk menghilangkan rangsangan yang
menyakitkan dengan mengalihkan perhatian dari nyeri persalinan. Tampaknya juga latihan bola
kelahiran selama persalinan meningkatkan kenyamanan dan relaksasi, yang dapat membangun
kepercayaan diri wanita untuk mengatasi rasa sakit, dengan demikian, mempertahankan
kepuasan dan kesejahteraan, alihalih berperan pasif (Makvandi et al. 2015).
3. Akupresur
Akupresur didasarkan pada teori yang sama dengan akupunktur, tetapi alih-alih
menggunakan jarum, akupresur disampaikan dengan cara non-invasif menggunakan jari, ibu jari,
buku jari, atau alat lain untuk memberikan tekanan kuat pada area tubuh yang berbeda.
Terkadang, hanya beberapa area yang membutuhkan tekanan kuat untuk menimbulkan rasa
rileks atau pereda nyeri. Tidak seperti akupunktur, yang harus diberikan oleh penyedia berlisensi,
akupresur dapat digunakan oleh siapa saja, seperti bidan. Belum ada penelitian pasti bagaimana
akupunktur dan akupresur dapat bekerja untuk menghilangkan rasa sakit. Mungkin berhasil
dengan mengubah cara merasakan sakit. Sebagian besar titik akupuntur dan akupresur berada di
dekat jalur sistem saraf, sehingga mungkin mereka merangsang sistem saraf (Calik dan
Komurcu. 2014).
Teori lain adalah bahwa akupunktur dan akupresur bekerja dengan memimpin tubuh
untuk menghasilkan endorfin, yang merupakan hormon alami yang menghilangkan rasa sakit.
Akupresur yang digunakan pada situs BL60, BL67, GB21, LI4, SP9, dan SP6 memengaruhi
kontraksi uterus atau lamanya persalinan dengan merangsang sekresi oksitosin dari hipofisis.
Titik SP6 adalah titik persimpangan meridian hati, limpa, dan ginjal. Berdasarkan prinsip
pengobatan Tiongkok tradisional, titik akupunktur ini digunakan untuk memperkuat limpa
mengembalikan keseimbangan ke Yin dan ke darah, hati dan ginjal. Titik SP6 ini juga biasa
digunakan dalam pengobatan kondisi reproduksi pada wanita, seperti induksi persalinan dan
penghilang rasa sakit selama persalinan (Calik dan Komurcu. 2014).
KONTRAK BELAJAR
Nama: Widya Ningrum
Tempat : Ruang Bersalin
Topik : Kebutuhab dasar ibu bersalin
Sub Topik : Pengkajian kala I
Tujuan umum Tujuan Khusus Sumber Strategi Kriteria naan
Pencapaian
Setelah Setelah 1. Nadia dan a. Melakukan a. Penilaia n
mengikuti mengikuti Endarti, Ajeng studi pustaka penampil an
pembelaja ran proses Tias . 2016. sebelum terjun dengan
klinik ini pembelajaran Pengaruh ke lahan checklist b.
peserta didik klinik peserta Massage praktek Laporan
mampu didik mampu : Counter- b. Diskusi Pendoku
memaham i a. Memahami Pressure dengan dosen mentasian
tentang tentang terhadap pembimbing
penerapan pengertian adaptasi nyeri dan
Kebutuhan Adaptasi persalinan kala I pembimbing
dasar ibu fisiologis kala I dan kecepatan klinik
bersalin pada b. Memahami pembukaan c. Bed side
pengkajian kala Kebutuhan pada ibu theaching
I dasar ibu bersalin.
bersalin 2. Sulistyawati
c. Memahami A, Nugraheny E
persiapan untuk . 2010 . Asuhan
pengkajian kala Kebidanan Pada
I Ibu Bersalin.
d. Memahami Jakarta :
langkah – Salemba
langkah Medika.
pengkajian kala 3. Kementerian
I Kesehatan.
(2016). Buku
Ajar: Asuhan
Kebidanan
Persalinan dan
Bayi Baru lahir.
4.Kurniarum, A.
(2016). Asuhan
Kebidanan
Persalinan dan
Bayi Baru Lahir
CHECKLIST PRE CONFERENCE
Nama : Widya Ningrum
NIM : P3.73.24.1.18.040
Metode: Preseptorsip
Kasus : Pengkajian kala I
NO Kegiatan YA TIDAK
1. Pembimbing menjelaskan kepada peserta
didik tentang dukungan terhadap emosional
pada ibu bersalin
Pembimbing menjelaskan kepada peserta
didik tentang dukungan kebutuhan eliminasi
Pembimbing menjelaskan kepada peserta
didik tentang dukungan kebutuhan nutrisi dan
cairan
Pembimbing menjelaskan kepada peserta
didik tentang cara mengurangi nyeri
persalinan
Nilai = Jumlah item yang di lakukan x 100
Total item
Keterangan :