Disusun oleh:
Plankton merupakan biota terkecil yang ditemukan pada perairan laut maupun
tawar. Plankton dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fitoplankton dan zooplankton.
Fitoplankton adalah plankton yang terasuk dalam kelompok tumbuhan dan
merupakan produsen primer terbanyak di perairan. Selain itu, fitoplankton juga
merupakan penghasil oksigen pada wilayah perairan karena fitoplankton memiliki
klorofil untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa bahan organik yang
dimanfaatkan oleh zooplankton, larva ikan, maupun organisme perairan lainnya
sebagai sumber makanan. Sehingga fitoplankton juga merupakan salah satu
parameter tingkat kesuburan suatu perairan (Sunarto, 2008; Yuliana dkk., 2012).
Dengan demikian kelimpahan fitoplankton penting bagi potensi makanan ikan di
perairan. Namun, keberadaan beberapa jenis fitoplankton juga dapat menimbulkan
dampak yang merugikan. Oleh karena itu, dilakukan identifikasi fitoplankton untuk
mengetahui keuntungan dan kerugian adanya fitoplankton disuatu perairan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini untuk mengamati jenis spesies fitoplankton yang
ditemukan.
II. PEMBAHASAN
Fitoplankton di perairan laut memiliki kelompok takson yang sangat beragam dan
tiap takson memiliki persyaratan fisiologis yang berbeda terhadap sifat fisika serta
kimia perairan, seperti intensitas cahaya, toleransi yang luas terhadap kondisi
lingkungan Ukuran fitoplankton paling paling kecil disebut picoplankton, yakni
0,2-2,0 µm. selanjutnya yang berukuran 2,0-20 µm disebut ultraplankton, serta
fitoplankton yang memiliki ukuran lebih besar disebut microplankton, berkisar 20-
200 µm (Wetzel, 2001). Fitoplankton dengan kelimpahan yang tinggi umumnya
terdapat di perairan sekitar muara sungai atau di perairan lepas pantai dimana terjadi
air naik (upwelling). Pada lokasi yang mengalami upwelling akan terjadi proses
penyuburan karena masuknya zat-zat hara ke dalam lingkungan tersebut (Sediadi
et al., 1999). Hal ini terjadi karena masuknya zat hara dari daratan yang masuk ke
sungai dan dialirkan ke laut. Kelimpahan fitoplankton yang besar dari jenis tertentu
dapat menyebabkan blooming dan kemungkinan dapat terjadi red tide yang dapat
mengakibatkan kematian pada ikan dan hewan lain.
2.2 Jenis-Jenis Fitoplankton yang Ditemukan
Adapun jenis-jenis fitoplankton yang ditemukan saat pengamatan pada sampel air
laut dan air tawar adalah sebagai berikut:
2.3 Taksonomi
2.3.1 Rhizosolenia hebetata
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Rhizosoleniales
Famili : Rhizosoleniaceae
Genus : Rhizosolenia
Spesies : Rhizosolenia hebetate
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Rhizosoleniales
Famili : Rhizosoleniaceae
Genus : Rhizosolenia
Spesies : Rhizosolenia imbricata
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Rhizosoleniales
Famili : Rhizosoleniaceae
Genus : Rhizosolenia
Spesies : Rhizosolenia setigera
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Rhizosoleniales
Famili : Rhizosoleniaceae
Genus : Rhizosolenia
Spesies : Rhizosolenia robusta
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Chaetocerotales
Famili : Chaetocerotaceae
Genus : Chaetoceros
Spesies : Chaetoceros decipiens
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Chaetocerotales
Famili : Chaetocerotaceae
Genus : Chaetoceros
Spesies : Chaetoceros scintillans
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Chaetocerotales
Famili : Chaetocerotaceae
Genus : Chaetoceros
Spesies : Chaetoceros lauderi
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Chaetocerotales
Famili : Chaetocerotaceae
Genus : Chaetoceros
Spesies : Chaetoceros cf compressus
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Chaetocerotales
Famili : Chaetocerotaceae
Genus : Chaetoceros
Spesies : Chaetoceros diadema
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Coscinodiscales
Famili : Coscinodiscaceae
Genus : Coscinodiscus
Spesies : Coscinodiscus concinnus
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Chaetocerotales
Famili : Leptocylindraceae
Genus : Leptocylindrus
Spesies : Leptocylindrus danicus
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Lithodesmiales
Famili : Lithodesmiaceae
Genus : Lithodesmium
Spesies : Lithodesmium undulatum
2.3.13 Pseudo-nitzschia delicatissima
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Bacillariales
Famili : Bacillariaceae
Genus : Pseudo-nitzschia
Spesies : Pseudo-nitzschia delicatissima
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Rhizosolenialaes
Famili : Rhizosoleniaceae
Genus : Guinardia
Spesies : Guinardia delicatula
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Bacillariales
Famili : Bacillariaceae
Genus : Cylindrotheca
Spesies : Cylindrotheca closterium
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Triceratiales
Famili : Triceratiaceae
Genus : Odontella
Spesies : Odontella rhombus
2.3.17 Peridium danica
Kingdom : Chromista
Divisi : Ochrophyta
Kelas : Dinophyceae
Ordo : Peridiniales
Famili : Peridiniaceae
Genus : Peridinium
Spesies : Peridinium danica
Kingdom : Chromista
Divisi : Myzozoa
Kelas : Dinophyceae
Ordo : Gonyaulacales
Famili : Pyrophacaceae
Genus : Pyrophacus
Spesies : Pyrophacus horologium
Kingdom : Chromista
Divisi : Myzozoa
Kelas : Dinophyceae
Ordo : Peridiniales
Famili : Protoperidiniaceae
Genus : Protoperidinium
Spesies : Protoperidinium pellucidum
Kingdom : Chromista
Divisi : Pyrrophycophyta
Kelas : Dinophyceae
Ordo : Noctilucales
Famili : Noctilucaceae
Genus : Noctiluca
Spesies : Noctiluca scintillans
2.3.21 Dinophysis acuta
Kingdom : Chromista
Filum : Pyrrophycophyta
Kelas : Dinophyceae
Ordo : Dinophysiales
Famili : Dinophysiaceae
Genus : Dinophysis
Spesies : Dinophysis acuta
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chlamydomonadales
Famili : Chlorococcaceae
Genus : Chlorococcum
Spesies : Chlorococcum infusionum
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Sphaeropleales
Famili : Hydrodictyaceae
Genus : Pediastrum
Spesies : Pediastrum sp.
2.4.2 Dinophyceae
Adapun ciri-ciri umum fitoplankton dari kelas Dinophyceae adalah sebagai berikut:
- Bersel tunggal.
- Memiliki nukleus yang besar.
- Memiliki kloroplas yang kecil.
- Memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xanthophylls, peridinin,
neoperidinin, dinoxanthin, neodinoxanthin, dan diatoxanthin.
- Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung dan minyak.
- Ukuran selnya berkisar 25-1000 µm.
- Dinoflagellata berenang dengan menggunakan dua flagela, protein bergerak,
dan untaian mikrotubulus yang mendorong sel melalui air.
- Kromosomnya selalu terpadatkan.
- Biasanya bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan sel.
2.4.3 Chlorophyceae
2.5.2 Chaetoceros
2.5.3 Coscinodiscophyceae
2.5.4 Mediophyceae
Keuntungan dari adanya Mediophyceae yaitu sebagai bahan makanan dasar utama
dalam siklus makanan di dalam perairan, penyedia oksigen terlarut di perairan,
penghasil bahan organic dari hasil fotosintesis. Sedangkan kerugian dari adanya
Mediophyceae ini di perairan yaitu berpotensi sebagai penyebab blooming algae.
2.5.5 Lithodesmium
Keuntungan dari adanya Lithodesmium yaitu sebagai bahan makanan dasar utama
dalam siklus makanan di dalam perairan, penyedia oksigen terlarut di perairan.
Sedangkan kerugian dari adanya Lithodesmium ini di perairan yaitu berpotensi
sebagai penyebab blooming algae.
2.5.6 Pseudo-nitzschia
2.5.7 Guinardia
Keuntungan dari adanya Guinardia yaitu sebagai produsen primer pada rantai
makanan dan penyumbang oksigen di perairan.
2.5.8 Cylindrotheca
Keuntungan dari adanya Cylindrotheca yaitu sebagai produsen primer pada rantai
makanan, penyumbang oksigen di perairan, dan berpotensial menghasilkan minyak
sebagai sumber biofuel (bahan bakar hayati).
2.5.9 Odontella
Keuntungan dari adanya Odontella yaitu Sebagai produsen primer pada rantai
makanan, penyumbang oksigen di perairan, dan memiliki kandungan fucoxanthin
yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti menjaga kesehatan hati, melawan kanker,
serta menyembuhkan diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol
tinggi, sindrom metabolik, dan obesitas.
2.5.10 Peridinium
Keuntungan dari adanya Peridinium yaitu sebagai produsen primer pada rantai
makanan dan penyedia oksigen di perairan. Sedangkan kerugian dari adanya
Peridinium ini di perairan yaitu dapat menyebabkan Red tide yang dapat
menyebabkan kematian massal pada ikan-ikan dan biota laut lainnya, toksik pada
biota, serta reduksi kualitas air, Peridinium memiliki kemampuan mencegah
fitoplankton lainnya untuk tumbuh dengan biomassa yang tinggi, sehingga
mengurangi persaingan nutrisi, serta dapat secara langsung membahayakan udang
karena menimbulkan penyakit yang disebut Blunted Head Syndrom yaitu
terjadinya pengikisan di kepala bagian anterior (rostrum dan antennula).
2.5.11 Phyrophacus
Keuntungan dari adanya Phyrophacus yaitu sebagai bahan makanan dasar utama
dalam siklus makanan di dalam perairan, penyedia oksigen terlarut di perairan.
Sedangkan kerugian dari adanya Phyrophacus ini di perairan yaitu berpotensi
sebagai penyebab blooming algae.
2.5.12 Protoperidinium
Keuntungan dari adanya Protoperidinium yaitu sebagai produsen primer pada rantai
makanan dan penyumbang oksigen di perairan. Sedangkan kerugian dari adanya
Protoperidinium ini di perairan yaitu Protoperidinium merupakan dinoflagelata
yang mendominasi perairan tropis karena memiliki toleransi yang luas terhadap
kondisi nutrient, sehingga berpotensi menyebabkan ledakan populasi
(HAB/Harmful Algal Bloom). Selain itu, Protoperidinium tidak memproduksi
toksin, tetapi dapat mengandung toksin karena mengkonsumsi spesies dinoflagelata
beracun yang lain, yang disebut Azadinium.
2.5.13 Noctiluca
Keuntungan dari adanya Noctiluca yaitu sebagai produsen primer pada rantai
makanan, sebagai indikator kelimpahan nutrien di suatu perairan, penyumbang
oksigen di perairan, serta dapat dijadikan sebagai pakan alami bagi udang.
Sedangkan kerugian dari adanya Noctiluca ini di perairan yaitu Noctiluca dalam
jumlah besar dapat menyebabkan HAB. Noctiluca tidak beracun, namun dapat
mengakumulasi dan menghasilkan amonia dalam jumlah besar ke dalam air.
2.5.14 Dinophsis
Keuntungan dari adanya Dinophsis yaitu sebagai produsen primer pada rantai
makanan dan penyumbang oksigen di perairan. Sedangkan kerugian dari adanya
Dinophsis ini di perairan yaitu Dinophysis dalam jumlah besar dapat menyebabkan
HAB (red tide) di suatu perairan. Selain itu, Dinophsis bersifat toksik karena
menghasilkan dinophysistoxin, dan PTX-2 (pectenotoxin) atau asam okadaic.
2.5.15 Chlorococcum
2.5.16 Pediastrum
Keuntungan dari adanya Pediastrum yaitu sebagai penyedia bahan organik dan
oksigen bagi biota, seperti ikan, udang, dan serangga. Sedangkan kerugian dari
adanya Pediastrum yaitu dapat membuat air berubah warna dan menjadi bau, serta
dapat menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air.
III. SIMPULAN
Pembuatan dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa sampel air laut yang diteliti
mengandung banyak jenis spesies fitoplankton, yaitu Rhizosolenia hebetata,
Rhizosolenia imbricata, Rhizosolenia setigera, Neocalyptrella robusta,
Chaetoceros decipiens, Chaecoros lauderi, Chaetoceros cf compressus,
Chaetoceros diadema, Coscinodiscus concinnus, Leptocylindrus danicus,
Lithodesmium undulatum, Pseudo-nitzschia delicatissima, Guinardia delicatula,
Cylindrotheca closterium, Odontella rhombus, Peridium danica, Phyrophacus
horologium, Protoperidinium pellucidum, Noctiluca scintillans, Dinophysis acuta,
Chlorococcum infusionum, dan Pediastrum sp.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto. 2008. Karakteristik Biologi dan Penaranan Plankton bagi Ekosistem Laut.
Jatinangor: FPIP, Universitas Padjadjaran.