Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca?
Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih
baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu
kita. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang
melihatmu” ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.
Takbir
Takbiratul Ihram —> ALLAAHU AKBAR
Iftitah
Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan
penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
Al Fatihah
Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-
buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali.
Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.
Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)-------------------Hambaku menyanjungKu
Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)------------------HambaKu mengagungkanKu
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-
Qur'an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
Ruku’
"Rasulullaah SAW, menjadikan ruku'nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir
sama lamanya.”
(Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I'tidal
Pada saat ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar
telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’beliau mengucapkan:
“Apabila imam mengucapkan “sami'allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah
memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah
berfirman melalui lisan NabiNya SAW(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan
“Sami'allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan“Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai
Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat
para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”.
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba'du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
(Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu 'Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a sujud seperti yang telah dicontohkan
Rasulullaah SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukanRasulullaah, dan bacalah do'a
tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini,
Rasulullah SAW mengucapkan :
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada
kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).
1. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i.
Dari Ibnu 'Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat
dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau mengucapkan :
Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahisshaalihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada)
di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku : —> (Mari
diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu
beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya
setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan
Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Salam
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan :Assalaamu 'alaikum
warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah),sehingga tampaklah putih pipinya
yang sebelah kiri.”
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada
ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
———————————————————————————