Anda di halaman 1dari 8

7 Amalan Pembuka Pintu Rezeki

(1). Memperbanyak Membaca La hawla Wala Quwwata Illa billah Barangsiapa


yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan La hawla Wala
Quwwata Illa billah" ( HR. At Tabrani )
(2). Membaca La Ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin Barangsiapa setiap hari
membaca La ilaha illallahul malikul haqqul mubin maka bacaan itu akan menjadi
keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam kubur (HR.
Abu Nuaim dan Ad Dailami).
(3). BerIstighfar Barangsiapa beristighfar niscaya Allah akan mengeluarkan dia dari
segala kesusahan dan memberikan rezki dari arah yang tidak diduga-duga ( HR.
Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah )
(4). Membaca Surat Al-Ikhlas Barangsiapa mmbaca Surat Al Ikhlas ketika masuk
rumah maka berkah bacaan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan
tetangganya ( HR. AtTabrani )
(5). Membaca Surat Al-Waqiah Barangsiapa mmbaca surat AlWaqiah setiap malam,
maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup (HR. Al-Baihaqi dalam Syuab AlIman)
(6). Memperbanyak Shalawat Atas Nabi Ubay Bin Kaab meriwayatkan , bila telah
berlalu sepertiga malam, Rasulullah Salallahualaih iwassalam berdiri seraya
bersabda : Wahai Manusia Berdzikirlah Mengingat Allah, berdzikirlah mengingat
Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama, kemudian diiringi tiupan
kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan didalamnya
(7). Membaca "Subhanallah wabihamdihi Subhanallahil adziim" dari setiap kalimat
itu seorang malaikat yg bertasbih kepada Allah Taala sampai hari kiamat yang
pahala tasbihnya itu diberikan untukmu (HR. Al-Mustagfiri dalam Ad-Daawat..

La tahzan, jangan bersedih.


La taghdob, jangan marah.
La tahinu, jangan lemah.
Qawi lillahitaala, kuat kerana Allah.
Hati sedih jadi tabah.
Hidup susah jadi mudah.
Terapi terindah bila hidup dirahmati dan diredhai Allah SWT.
Heart sad so tough.
Live hard so easy.
The most beautiful therapy when life blessed and diredhai God Almighty.

Mengerti arti Bacaan Solat


Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan
Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan
saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita
akan mendapatkan apa itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah
SAW bersabda sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang
melihatmu ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir
yang sempurna.
Takbir
Takbiratul Ihram > ALLAAHU AKBAR
(Allah Maha Besar)
Iftitah
Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah
sepanjang pagi, dan petang).
Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana
minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi,
dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang
mempersekutuan Engkau/Musryik)
Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah
Rabb Semesta Alam).
Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku
termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah
Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu
ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang
sangat tinggi sekali.
Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.

Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)


(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Alhamdulillaah, Rabbil aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta alam)
Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)
Iyyaaka, na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin
(Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan)
Ihdina, asshiraathal, mustaqiim
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)
Shiraath, alladziina, an'am, ta alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri ni'mat, kepada mereka)
Ghayril maghduubi alaihim, wa laddhaaaalliiin.
(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang
yang sesat)
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya
kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an.
Rasulullah bersabda Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari
al-Quran .
Ruku
Lalu ruku, dimana ketika ruku ini beliau mengucapkan :
Subhaana, rabbiyal, adzhiimi, Wabihamdihi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku, Diriwayatkan bahwa :
Rasulullaah SAW, menjadikan ruku'nya, dan bangkitnya dari ruku, sujudnya, dan duduknya di
antara dua sujud hampir sama lamanya.
(Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

I'tidal
Pada saat ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu
ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku beliau
mengucapkan:
Sami'allaahu, li, man, hamida, hu
Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Apabila imam mengucapkan sami'allaahu liman hamidah, maka ucapkanlah rabbanaa lakal
hamdu, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah
berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya
SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika Itidal
beliau mengucapkan Sami'allaahu, li, man, hamidah lalu ada diantara makmun mengucapkan
Rabbanaa lakal hamdu, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya Siapakah gerangan yang
mengucap Rabbanaa lakal hamdu, ketika aku ber Itidal? Aku melihat para malaikat berlomba
lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu.
Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyita, min shai in, ba'du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu,
sesudahnya)
(Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a sujud seperti yang
telah dicontohkan Rasulullaah SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih
daripada itu.
Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)
Duduk antara dua Sujud

Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan
Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh
pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii
wahdinii, wa aafinii, WaFuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah
rizqi kepadaku)
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas
kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir
mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).
Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i.
Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami
sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau mengucapkan :
Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Assalaamu alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu alayna wa alaa ibaadillaahisshaalihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua
telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau
mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku : > (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat
kita lebih mudah untuk khusyuk)
Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.
(Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan).
Assalaamu alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan
berkatNya).
Assalaamu alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya
yang shaleh).
Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.
(Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah).

Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu.


(Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat
mengucapkan :
Assalaamu 'alannabiy
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi).
Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan
lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan
kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan
beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh
Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad)
Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim.
(Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga
Ibrahim).
Wa 'barikh alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad)
Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa 'alaa, aali ibraahiiim.
(Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga
Ibrahim).
Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid.
(Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta
berkatNya),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan :
Assalaamu 'alaikum warahmatullaah

(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah),


sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa'i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama)
lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )

Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya
arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai
khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti
akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
~suriaabdullah~

Sesungguhnya kami telah menzalimi diri kami sendiri, sedang Engkau Maha Pengasih lagi Maha
Memberi Petunjuk. Ampunkan kami wahai Tuhan, yang telah berlebihan dalam tindakan dan
perasaan kami. Ramadhan 2015.

Surely we've menzalimi ourselves, was thee most gracious, the most gracious, giving clues.
Forgive us o Lord, who have excessive in our actions and feelings. Ramadan 2015.

Anda mungkin juga menyukai