Anda di halaman 1dari 6

2.

Bagaimana hubungan antara karies profunda yang diderita pasien dengan keluhan nyeri
yang timbul dan fistula pada pasien?
karies profunda
merupakan karies yang sudah melewati setengah dari ketebalan dentin bahkan sudah meluas
hingga ke pulpa (Tarigan, 2014).
Ciri-ciri karies profunda adalah biasanya terasa sakit waktu makan dan sakit secara tiba-tiba, dapat
pula terbentuk abses/nanah di sekitar ujung gigi, dan biasanya sampai pecah dan hilang karena gigi
sudah mengalami pengeroposan. Apabila kerusakan sudah menembus kamar pulpa, maka akan
timbul nyeri spontan, berdenyut (cenut-cenut), dan bisa mengganggu tidur malam
Adanya demineralisasi jaringan keras gigi dan rusaknya bahan organik akibat terganggunya
keseimbangan email dan sekelilingnya, menyebabkan terjadinya invasi bakteri serta kematian
pulpa bakteri dapat berkembang ke jaringan periapeks sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri
pada gigi.
Nekrosis Pulpa
merupakan kondisi ireversibel yang ditandai dengan destruksi jaringan pulpa.
Kerusakan jaringan keras gigi akibat karies apabila dibiarkan tanpa perawatan bakteri akan
berinvasi pada jaringan pulpa yang mengakibatkan kematian pada pulpa, penyebaran
infeksi yang berlanjut ke jaringan periapikal yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan gigi
menjadi nekrosis.
Karies profunda yang tidak dirawat mengakibatkan pulpa terbuka dan dijumpai
bermacam-macam radang pulpa/pulpitis (tarigan, 2014). Menurut Shaper dalam Tobing
(1996), pulpitis yang tidak dirawat baik akut maupun kronik, akhirnya akan menyebabkan
nekrosis pulpa.
abses periapikal
Abses periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan
pulpa. Jaringan yang terinfeksi menyebabkan sebagian
sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi
jaringan dan sel-sel yang terinfeksi
Abses periapikal sendiri dalam perkembangannya
dibedakan atas 2, yaitu abses akut dan abses kronis. Lesi
yang disertai dengan gejala nyata seperti nyeri atau
pembengkakan disebut sebagai akut (simtomatik).
Abses akut merupakan suatu kelanjutan
Menurut Garg dan Garg, pada kasus abses apikalis akut,
proses penyakit yang mulai di pulpa dan
diagnosis dapat kita tegakan melalui pemeriksaan klinis
berkembang ke jaringan periradikular,
sebagai berikut: tes vitalitas pulpa (akan memberikan hasil
yang pada gilirannya bereaksi hebat
negatif karena abses ini muncul dari pulpa yang nekrosis,
terhadap infeksi. Abses apikalis akut
sehingga stimulasi elektrik atau termal tidak akan
terasa sangat sakit akibat pembengkakan
menimbulkan respons), rasa nyeri saat perkusi dan palpasi,
dan tekanan pus yang terus berkembang
gigi tampak goyang dan sedikit ekstrusi dari soketnya, serta
pemeriksaan radiografi (terlihat suatu kavitas atau kerusakan
tulang pada daerah apeks akar). Pus yang terkandung dapat
keluar membentuk fistula, seperti pada mukosa bukal atau
labial. Pembengkakan biasanya terlihat pada jaringan yang
berbatasan dekat dengan gigi yang terlibat

Ingle J.I. Endodontics 5th ed. 2002.p.185.


Abses apikalis kronis merupakan keadaan yang timbul akibat
lesi yang berjalan lama yang kemudian mengadakan drainase
ke permukaan. Abses apikalis kronis disebabkan oleh nekrosis
pulpa yang meluas ke jaringan periapikal, dapat juga
disebabkan oleh abses akut yang sebelumnya terjadi. Abses
apikalis kronis berkembang dan membesar tanpa gejala yang
subjektif, hanya dapat dideteksi dengan pemeriksaan
radiografis atau dengan adanya fistula di daerah sekitar gigi
yang terkena. Fistula merupakan ciri khas dari abses apikalis
Igle J.I. Endodontics 5th ed. 2002.p.186.
kronis. Pembengkakan biasanya terlihat pada jaringan yang
berbatasan dekat dengan gigi yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai