1. Perawatan saluran akar: perawatan untuk mencegah kerusakan pada rongga gigi dan
menghilangkan infeksi pada gigi.
2. Fluktuasi: pergerakan cairan dalam lesi rongga mulut. Yang diperiksa dengan palpasi bidigital
dan bimanualm. Karena ada aliran cairan abses.
3. Abses submucosa (abses spasium vestibular): kumpulan dari pus (abses). abses yang terletak di
bawah mukosa vestibular bukal atau palatal dan lingual gigi yang menjadi sumber infeksi.
Merupakan abses lanjutan dari abses periosteal. Sudah mengalami penjalaran sampai
submucosa, karena adanya destruksi tulang alveolar.
STEP 2:
STEP 3:
Kapan psa dinyatakan berhasil dan apa saja yang dievaluasi. Dan bagaimana agar berhasil
Abses granuloma kista, dicari gambar dan dibuat tabel bagaimana perbedaannya
STEP 4:
1. Diagnosis: abses apikalis akut (AAA)
2. Apa diagnosis banding dari skenario diatas? Gambar
3. Bagaimana perawatan yang tepat pada kasus dari skenario?
4. Kapan psa dinyatakan berhasil dan apa saja yang dievaluasi. Dan bagaimana agar berhasil
5. Abses granuloma kista, dicari gambar dan dibuat tabel bagaimana perbedaannya, gambar
radiografi
6. Prognosa PSA pada skenario
7. Pathogenesis dibuat skema
Learning Issue:
4. Kapan psa dinyatakan berhasil dan apa saja yang dievaluasi. Dan bagaimana agar berhasil
- Keberhasilan psa dapat dievaluasi melalui klinis, radiografis dan histologis. Pemeriksaan
yang lebih mudah klinis dan radiografis.
- Klinis: penderita yg awalnya datang dengan gejala ( tdk ada rasa sakit saat menggigit) dan
tanda berkurang pada masa observasi yaitu 1,2, atau 3 bulan. Berfungsi dengan baik kembali
- Radiografis: penderita dengan nekrosis pulpa, terdapat penunuran gambaran radiolusensi,
atau bahkan menghilang. Ruang saluran akar diisi penuh dengan medikamen dan tdk ada
peradangan pada periapikal. Terlihat dilgamen periodontal yg normal, tdk ada resorbsi pada
tulang alveolar, lamina dura normal.
- Klinis: pemeriksaan objektif perkusi atau palpasi -, tdk ada tanda2 pembengkakan atau
infeksi, tdk ada kelainan periodontal, tdk ada keluhan secara subjektif dari pasien.
- Dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran akar bisa menyebabkan kegagalan sampai
60%.
- Secara histologi tdk ada tanda2 inflamasi, regerasi serat ligament periodontal, terjadi
perbaikan sementum dan tulang dan tidak ada resorbsi.
5. Abses granuloma kista, dicari gambar dan dibuat tabel bagaimana perbedaannya, gambar
radiografi
- Abses: batasnya well defind border, terlokalisir, terdiri dari bakteri dan produknya, serta
sel2 inflamasi
- Kista: gambaran radiografi menunjukan lapisan tipis radioopak yg mengelilingi bulatan
radiolusen, berisi cairan, bukan akumulasi dari pus atau pembuluh darah. Sifatnya kronik,
tdk sakit, outlinenya sklerotik kotak, ukurannya lebih besar dari granuloma berisi protein
dan albumin, asimtomatik, gigi non vital, pembengkakan yg membesar, tulang yg menutupi
jadi tipis dengan adanya povcket atau baycyst.
- Granuloma: terdiri dari massa jaringan inflmasi yg kronik yg berproliferasi diantara kapsul
fibrous. Sifatnya kronik, non painful, defined outline, ukurannya kecil, isinya berupa jaringan
granulasi yg merdang di ujung gigi non vital, non simtomatik, tdk ada mobilitas, tdk sakit
saat di perkusi. Terdapat perubahan ligament periodontal menebal pada apeks akar.
Diameternya kurang lebih 2 cm dan terdapat resorbsi akar
- Saat pemeriksaan klinis, granuloma dan kista semua -. Kalau abses yang – hanya tes vitalitas.
6. Prognosa PSA pada skenario
- Prognosisnya baik, tergantung dari lokal dan tingkat kerusakan jaringan. Dapat buruk jika
pus melalui sulcus gingiva tp periodonsiumnya sudah rusak.
- Status bakteri di kanal
- Kualitas saluran akar saat psa
- Kualitas restorasi koronal
- Dapat berubah selama beberapa waktu, apabila sebelum psa telah ditemukan lesi
periradikuler maka prognosisnya menurun 10-20%
- Saluran akarnya lurus dan tdk ada penyempitan akar
- Sisa jar keras masih sehat banyak
- Pasien kooperatif
- Tepat diagnosisnya
7. Pathogenesis dibuat skema
Abses terjadi ketika bakteri yg telah menyebablkan nekrosis gigi dan produk toksiknya sudah mencapai
periapikal melalui foramen apikal. Dan menimbulkan inflamasi akut dan pus. Memproduksi mediator
inflamasi terutama PMN untuk melakukan fagositosis, apabila resisten maka jaringan akan rusak dan
karena enzim lisosomal yg dilepaskan neutrofil saat mati.
Akumulasi debris akan membentuk eksudat purulent atau pus dan membentuk abses.
Bakteri pada AAA yg mendominasi adalah bakteri anaerobic fusobakterium, prefotela, streptococcus.
Penyakit pulpa
Abses apikal
akut kronis
abses granuloma
kista
perawatan
evaluasi