- Periapikal
- Bitewing
- Oklusal
➔ Dilakukan full mouth series radiograph yang terdiri dari 14 periapikal dan 4 bitewing
➔ Periapikal foto: setiap gigi terlihat dari incisal sampai ke ujung apeks dan bagian periapikal
sekitar
➔ Biasanya di Indonesia banyak kasus karies yang disertai dengan gangguan periapical
➔ Apabila ada dugaan gangguan pasien tidak sampai pada jaringan periapikal, dapat dilakukan
bitewing
Karies pada oklusal dan kondisi alveolar crest terlihat lebih jelas dan lebih real karena sejajar
dengan film.
Sakit spontan, tidak hilangnya rasa nyeri setelah stimulus hilang, merasa
tidak nyaman saat mengunyah
Ngilu jika muncul hanya pada saat ada stimulus (nyeri tidak spontan)
1. Lesi radiolusen: abses periapikal, granuloma, kista
2. Lesi radiopak: sklerosing osteitis/condensing osteitis
➔ Pulpa nekrosis bisa terjadi karena karies dan trauma, apabila ada perforasi atau intact dalam
kavum pulpa dengan jaringan di luar pulpa (bisa karena retakan).
➔ Nekrosis bila tidak diperbaiki dapat menjadi apical periodontitis, ada yang bersifat akut dan
dibiarkan dapat menjadi periapical abscess dan bisa menjadi osteomyelitis.
➔ Kalau kronis dan dibiarkan dapat bertahap menjadi periapical granuloma (abscess dapat
menjadi granuloma dan sebaliknya), dari periapical granuloma bisa menjadi kista dan juga
menjadi osteomyelitis.
➔ Tidak ada tanda panah langsung dari abscess ke kista, jika dari abscess dan menjadi kista itu
harus melewati tahap menjadi granuloma dulu
Radiolusen atau radiopak hingga mencapai pulpa, membran periodontal, dan lamina dura
DBN
Radiolusen atau radiopak hingga mencapai pulpa, membran periodontal melebar, dan lamina
dura terputus
Membran peridontal adalah pita atau garis hitam yang menyelimuti seluruh akar gigi yang
tertanam di tulang alveolar berbatasan dengan tulang alveolar (bagian dari akar gigi)
Lamina dura pita putih yang merupakan bagian dari tulang yang mengelilingi akar gigi yang
kontak dengan tulang alveolar (bagian dari tulang alveolar)
Jika ada akar gigi yang terbuka, membran periodontal dan lamina duranya tidak ada. Yang
diinterpretasi adalah membran dan lamina dura yang masih berkontak.
Apeks di gambar B terdapat pelebaran garis berwarna hitam, menandakan adanya pelebaran dari
membran periodontal. Namun pada kondisi akut, terkadang didapati membran tidak melebar
namun dari pemeriksaan klinis didapatkan hasil positif
Periodontitis apikalis kronis → pelebaran membran periodontitis dan lamina dura masih intact
Membedakan mana yang mengalami pelebaran atau tidak itu sulit, utamanya di border line
Penggunaan gambar 2D dapat menghasilkan kondisi klinis yang berbeda, sehingga dapat
dicocokkan dengan hasil pemeriksaan kllinis
Tampak gambaran lesi radiolusen dengan batas tidak jelas dan tidak tegas, lamina dura dan
membran periodontal menghilang
Terlihat lesi radiolusen dengan batas jelas namun tidak tegas dengan diameter <5 mm
➔ Gingivitis yang tidak sampai pada pocket, tidak menunjukkan apa-apa pada hasil radio
➔
atau kelompok mikroorganisme spesifik, yang menghasilkan
kerusakan destruktif pada ligamen periodontal dan tulang alveolar dengan bentukan poket,
resesi, atau keduanya (Carranza, Newman, dkk. 2010)
➔ Multifaktoral
Karena tidak
ada self cleansing pada sisi yang tidak mengunyah, konsekuensinya adalah meningkatnya plak
dan kalkulus, lalu kondisi ini meningkatkan kemungkinan terjadinya periodontitis.
➔
➔ Ditemukan pada pasien dengan kondisi periodontitis yang tidak terawat dengan poket
periodontal yang dalam
➔ Ada pembengkakan intraoral (di jaringan periodontal)
➔ (paling
sering molar ketiga mandibula pada usia dewasa muda, juga M2)
➔ Gingiva di sekitar mahkota terinflamasi oleh debris
➔ Tingkat resorbsi tulang yang tinggi ada dugaan terjadinya periodontitis agresif. Resorbsi
kronis step by step, sedangkan periodontitis agresif terjadi secara drastis dan hanya pada
daerah gigi yang terkait.