Anda di halaman 1dari 1

CASE 2 - COMMUNITY DENTISTRY I (CD I)_2023

Seorang pasien Bpk. Bowo, dengan keluhan gigi berlubang dan belum pernah bengkak datang ke tempat
praktik drg. Maudy Ayunindya di suatu klinik yang bekerja sama dengan BPJS (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial). Dalam proses anamnesis, diketahui bahwa pasien adalah peserta BPJS. Walaupun tampak
enggan, drg. Maudy tetap merawat Bpk. Bowo dengan seadanya. Tidak lama kemudian, datang seorang
pasien laki-laki, Bpk Rafi dengan keluhan yang sama dengan Bpk Bowo. Pelayanan yang diberikan Drg
Maudy kepada Bpk Rafi sangat berkualitas karena Bpk Rafi bukan peserta BPJS dan membayar dengan
biaya sendiri. Seminggu kemudian, Bpk Bowo merasa sangat kesal dengan drg. Maudy yang tidak
profesional karena tumpatan yang ada pada gigi Bpk Bowo lepas.
Beberapa bulan kemudian, dalam suatu pertemuan seminar ilmiah, Drg Maudy bercerita kepada teman
sejawat tentang keengganannya merawat pasien BPJS. Teman sejawat Drg Maudy mengingatkan mengenai
prinsip dasar etik dalam melayani pasien dan Universal Health Coverage, setiap warga negara
dimungkinkan untuk mendapat akses pada pelayanan kesehatan dan hal tersebut sudah tercantum dalam
berbagai ketentuan/aturan mengenai pembiayaan kesehatan di Indonesia.

Instruksi untuk mahasiswa!

1. Apa permasalahan pada kasus di atas?


2. Bagaimana hipotesis Anda tentang permasalahan kasus di atas?
3. Tentukan pokok-pokok persoalan yang berkaitan dengan permasalahan pada kasus di atas (learning
issues)!

Referensi:
1. Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia. PB PDGI. 2008
2. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN). Kemenkes. 2013
3. Panduan praktis pelayanan gigi dan protesa gigi bagi peserta JKN. BPJS
4. Panduan Pelaksanaan Pelayanan Kedokteran Gigi dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. PB
PDGI. 2014
5. Manual dental ethic. FDI.

Anda mungkin juga menyukai