M YANG
MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN DIDESA
PENAMBANGAN KECAMATAN
CURAHDAMI KABUPATEN
BONDOWOSO
TAHUN 2020
Oleh :
RISCA KUSMINTARTI
NIM : 17037141015
UNIVERSITAS BONDOWOSO
TAHUN 2020
ii
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny.M YANG
MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN DIDESA
PENAMBANGAN KECAMATAN
CURAHDAMI KABUPATEN
BONDOWOSO
TAHUN 2020
Oleh :
RISCA KUSMINTARTI
NIM : 17037141015
UNIVERSITAS BONDOWOSO
ii
TAHUN 2020
SURAT PERYATAAN
NIM : 17-03714-1015
2. Tidak memuat karya tulis orang lain baik sebagian maupun secara
keseluruhan, kecuali yang secara tertulis diacu dalam karya tulis ilmiah ini dan
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa tekanan
dari siapapun. Jika dikemudian hari terbukti adanya pelanggaran atas pernyataan
Risca Kusmintarti
NIM. 17-03714-1015
Mengetahui,
Pembimbing
Oleh :
Pembimbing
Mengetahui
Ketua Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
iv
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Mengesahkan
Tim Penguji
Tanda Tangan
Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
v
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus ini sebagai salah satu persyaratan dalam
Penulisan Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus ini tidak lepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Pada
kepada :
2. Yuana Dwi Agustin, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan
5. Berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segenap saran dan perbaikan yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
Absrtak..............................................................................................................vii
ix
1.5.1. Manfaat Teoritis ..................................................................5
2.1.1. Definisi.................................................................................8
2.1.6. Penatalaksanaan..................................................................13
x
2.3.1. Pengkajian .........................................................................30
3.3. Partisipan........................................................................................49
4.1 Hasil................................................................................................53
4.1.2 Pengkajian.............................................................................54
xi
4.1.7 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan..............................72
4.2 Pembahasan.....................................................................................86
BAB 5 PENUTUP..........................................................................................102
5.1 Kesimpulan....................................................................................102
5.2 Saran..............................................................................................103
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................105
LAMPIRAN...................................................................................................106
xii
DAFTAR TABEL
Lampiran
xiii
4.11 Skoring Diagnosa Keperawatan................................................................68
DAFTAR GAMBAR
1. Genogram................................................................................56
2. Denah Rumah..........................................................................57
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
7. Surat Bakesbangpol...................................................................................123
14. Leaflet........................................................................................................140
xv
DAFTAR SINGKATAN
Na : Kation Natrium
EKG : Elektrokardiogram
Ny : Nyonya
RT : Rukun Tetangga
RW : Rukun Warga
RR : Respiratory Rate
TD : Tekanan Darah
xvi
N : Nadi
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
satunya yaitu Hipertensi. Penyebab hipertensi antara lain : makan makanan yang
obesitas, usia, kurang aktivitas fisik, minuman dan makanan yang mengandung
pemanis buatan, merokok dan penyalahgunaan zat alkohol. Dari kasus hipertensi
tahunnya dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat
1
2
2019 dengan total 73.492 jiwa dengan jumlah laki-laki 25.725 jiwa dan
4749 jiwa dengan jumlah laki-laki 1767 jiwa dan perempuan 2982 jiwa. Rencana
Bondowoso.
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak
normal batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima
berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun pada umumnya sistolik
yang berkisar antara 140 – 190 mmhg dan diastolik antara 90 – 95 mmhg
mengandung kalium dan natrium (makanan olahan, makanan kalengan, fast food),
obesitas, paparan asap rokok, usia dan keturunan. Upaya pencegahan : Kurangi
garam, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara rutin, kurangi konsumsi
alkohol, berhenti merokok. Hal ini menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya
Pengetahuan.
kriteria hasil yang ingin dicapai dalam asuhan keperawatan pada klien Hipertensi
Hubungan Saling Percaya ; b). Bantu pasien menyadari bahwa ada pilihan -
untuk mencegah penyakit dengan cara yang tepat. 2 Pendidikan Kesehatan : a).
Kaji riwayat individu dan keluarga ; b). Tekankan pentingnya gaya hidup sehat ,
pola tidur, berolahraga bagi individu dan keluarga ; c). Manfaatkan sistem
dukungan sosial dan keluarga untuk meningkatkan efektivitas gaya hidup atau
modifikasi perilaku sehat ; d). Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
perilaku saat ini pada individu dan keluarga. 3. Pengajaran: Proses Penyakit : a).
Monitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, respiratory, nadi, suhu) ; b). Kaji
tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit ; c). Beri informasi
diperlukan untuk mencegah proses penyakit. 4.Manajemen Nutrisi: a). Kaji pola
makan pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk makanan yang disukai ; b).
4
Tahun 2020.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada
Bondowoso?
peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang khususnya pada asuhan
dan sebagai acuan atau referensi asuhan keperawatan keluarga khususnya pada
TINJUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak
normal, batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima
berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun pada umumnya sistolik
yang berkisar antara 140 – 190 mmHg dan diastolic antara 90 – 95 mmHg
Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah (TD) sama atau melebihi
140 mmHg sistolik dan/atau sama atau lebih dari 90 mmHg diastolik seseorang
yang tidak sedang minum obat anthihipertensi (Alwi Idrus, Dkk, 2015).
secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah
yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal (Andra & Yessie,
2013).
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
berisiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
kehamilan.
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan /atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
2.1.3 Patofisiologi
mereka berbeda pada setiap individu.Di antara faktor – faktor yang telah dipelajari
secara intensif adalah asupan garam, obesitas, dan resisensi insulin, system renin
lainnya telah dievaluasi, termasuk genetic, disfungsi endotel (yang tampak pada
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak.Dari pusat ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impils yang bergerak ke bawah melalui saraf
kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada
darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti
dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang vaskulariasi oleh
pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien
12
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan muntah,
2.1.5 Komplikasi
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam
jangka panjang akan menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh samapai organ
yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat
1. Jantung
2. Otak
13
3. Ginjal
akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat – zat yang tidak
4. Mata
2.1.6 Penatalaksanaan
1. PenatalaksanaanNonfarmakologi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi.
maam cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu :
BMI dapat diketahui dengan membagi berat badan anda dengan tinggi
rendah kolesterol namun kaya dengan serat dan protein dan jika berhasil
14
menurunkan berat badan 2,5 – 5kg maka tekanan darah diastolik dapat
garam yaitu idak lebih dari 100 mmol/hari (kira – kira 6 gr NaCl atau
mmHg.
cara konsumsi diet tinggi buah dan sayur dan diet rendah lemak dengan
memperberat hipertensi.
seperti yoga atau meditasi yang dapat mengontrol sistem saraf yang
lagi terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka risiko
2. Pengobatan Farmakologi
1. Diuretik (Hidroklorotiazid)
pembuluh darah.
perbaikan ginjal.
rumah jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain dan anggota
merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang mempunyai
Keluarga adalah sebuah sistem social kecil yang terbuka yang terdiri atas
suatu rangkaain bagian yang sangat saling bergantung dan dipengaruhi baik oleh
royong.
secara musyawarah.
4. Berbentuk monogram
5. Bertanggung jawab
keluarga.
tipe keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normative atau non
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya keluarga
2) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada
perceraian.
berhubungan.
6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua anak-
1) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak.
hukumtertentu.
20
sama.
keperawatan bahwa tidak ada bentuk keluarga yang benar atau salah, layak atau
tidak layak, melainkan keluarga harus dipahami dalam konteksnya, tipe tersebut
hanya sebuah referensi bagi penataan kehidupan keluarga dan berbagai kerangka
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan kluarga, dan
Berkaitan dengan peran keluarga yang bersifat ganda, yakni satu sisi
keluarga berperan sebagai matriks bagi anggotanya, disisi lain keluarga harus
a. Fungsi afektif
miliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber kasih sayang.
keluarga.
afektif adalah:
22
yang baik dalam keluarga tersebut akan menjadi dasar dalam membina
setiap anggota keluarga baik orang tua maupun anak di akui dan di
kasih sayang, oleh karena itu perlu diciptakan proees identifikasi yang
interaksi mereka.
b. Fungsi afektif
penceraian, kenalan anak atau masalah keluarga lainnya timbul akibat fungsi
c. Fungsi sosialisasi
d. Fungsi Reproduksi
maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain banyak kelahiran yang
tidak diharapkan atau diluar ikatan perkawinan sehingga lahirnya keluarga baru
e. Fungsi Ekonomi
dipenuhi oleh keluarga di bawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga
anggotanya dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Tugas
Kelima tugas kesehatan tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
masing-masing
keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
1. Ayah
tertentu.
2. Ibu
3. Anak
3. Keluarga dengan memilki anak usia muda (anak usia bayi sampai anak usia
sekolah)
6. Keluarga lansia.
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (integrase bayi
dalam keluarga)
anggota keluarga
27
b. Mensosialisasikan anak
orang tua – anak) serta hubungan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas)
perkawinan anak-anaknya
2.3.1. Pengkajian
1. Pengumpulan data
pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota kelluarga secara head to too dan
telaahan data sekunder seperti hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dan lain
sebagainya.
adalah :
a. Data umum
rumah tangga, tetapi juga anggota keluarga lain yang menjadi bagian
b). Genogram
orangtua)
31
6. Tipe keluarga
7. Suku bangsa
8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.Selain itu status sosial ekonomi
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi
inti. Contoh: keluarga bapak A memiliki dua orang anak, anak pertama
berusia tuju tahun dan anak kedua berusia empat tahun, maka keluarga
32
sekolah.
c. Pengkajian lingkungan
sumber air, sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi dengan
denah rumah.
33
kesehatan.
d. Struktur keluarga
dari anggoa keluarga dan fasilitas social atau dukungan dari masyarakat
setempat.
komunikasi keluarga.
g. Struktur peran
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang
i. Fungsi keluarga
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaan diri anggota keluarga, perasaan
menghargai.
35
dilingkungan setempat.
terhadap masalah
luasnya masalah?
yang dialami?
kesehatan ?
penyakit ?
diperlukan memadai ?
37
diperlukan ?
pencegaha penyakit ?
dimiliki ?
pemeliharaan lingkungan ?
sanitasi ?
sanitasi ?
fasilitas kesehatan ?
j. Fungsi reproduksi
anggota keluarga?
k. Fungsi ekonomi
papan ?
i. Pemeriksaan fisik
dengan etiologi yang berasal dari data-data pengkajian fungsi perawat keluarga.
keperawatan keluarga
criteria yang pertama yaitu sifat masalah, skor yang lebih besar (3) diberikan pada
tidak/ kurang sehat karna kondisi ini biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga, ancaman kesehatan skor dua dna keadaan sejahtera skor satu.
masalah
dukungan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga yaitu potensi masalah dapat dicegah, perawat perlu
ada
d. adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah
masalah.
41
2012).
Batasan karakteristik:
kesehatan dasar
Populasi Berisiko
1. Perkembangan terlambat
Kondisi Terkait
2.3.3 Intervensi
2.3.4 Implementasi
2. Tanggal/jam
keperawatan.
3. Tindakan
jelas
44
d. Jangan menuliskan istilah sering, kecil, besar, atau istilah lain yang
Lebih baik tuliskan pada jam berapa saja memberikan makan dan dalam
4. Paraf
b.3.5 Evaluasi
perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria yang
a. Komponen SOAP/SOAPIER
S: Data Subjektif
O: Data Objektif
tindakan keperawatan.
A: Analisis
masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat
kesehatan klien yang telah teridentifikasi datanya dalam data subjektif dan
objektif.
P: Planning
masalah baru atau rencana tindakan yang ada sudah tidak kompeten lagi
I: Implementasi
E: Evaluasi
R: Reassesment
PERKEMBANGAN.
2. Tanggal/Jam
keperawatan.
kriteria hasil, jadi jangan menuliskan data yang tidak perlu atau
R/reassessment.
4. Paraf
METODOLOGI PENELITIAN
kasus dibatasi waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa
aktivitas di dalam keluarga. Studi kasus dalam karya tulis ini, adalah studi untuk
Tahun 2020”.
yang menjadi fokus dalam penulisan studi kasus. Batasan istilah disusun secara
naratif dan apabila diperlukan ditambahkan informasi sebagai tanda atau ciri khas
dari batasan yang dibuat penulis. Batasan istilah dalam studi kasus ini adalah
3.3. Partisipan
umumnya adalah keluarga. Subyek yang akan digunakan adalah satu keluarga
(satu kasus) dengan masalah keperawatan dan diagnosa medis yang sesuai
dengan judul. Dalam penyusunan studi kasus ini partisipan adalah satu kasus atau
kasus ini adalah satu keluarga dengan diagnosa medis Hipertensi dengan Masalah
keluarga maka perlu menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa serta
Kabupaten Bondowoso Tahun 2020 adalah selama 14 hari dengan minimal 7 kali
kunjungan.
Pada studi kasus ini dilakukan Asuhan Keperawatan pada Keluarga Ny.M
Tahun 2020.
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
keluarga, dan lain-lain) sumber data diperoleh dari klien, keluarga serta
perawatan.
3. Study dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan dari data klien
yang relevan).
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
dengan cara observasi oleh penulis dan studi dokumentasi yang menghasilkan
ada sebagai bahan untuk merekomendasi dan intervensi prosedur. Urutan dalam
a. Pengumpulan data
b. Mereduksi data
c. Penyajian data
d. Kesimpulan
dari :
diteliti dan memenuhi kriteria inkulasi dan disertai judul penelitian dan
manfaat penelitian.
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang didapat untuk
3. Confidentiality ( kerahasian)
dirahasiakan.
BAB 4
4.1 Hasil
Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai 1 keluarga binaan dan
merujuk pada teori dengan susunan Fakta, Teori, dan Opini. Pembahasan asuhan
Tahun 2020. Pembahasan asuhan keperawatan keluarga pada Ny.M yang meliputi
Poncogati, desa Sumber Suko, desa Curahpoh, desa Kupang, desa Petung, desa
Pakuwesi, desa sumer Salak, desa Jetis. Keluarga Ny.M berada di desa
hari dengan 7 kali kunjungan terhitung dari tanggal 03 Agustus 2020 sampai 09
Kabupaten Bondowoso. Yaitu keluarga Ny.M yang terdiri dari 2 orang anak.
Rumah Ny.M yang ditempati 18 meter persegi dengan 2 kamar tidur, ruang
54
keluarga, ruang tamu dan 1 dapur. Tipe rumah semi permanen, keadaan lantai
keramik, ventilasi kurang, akan tetapi sirkulasi udara dapat masuk melalui pintu di
ruangan tamu dan pintu dapur. Rumah Ny.M berada di lingkungan yang kurang
bersih dekat dari jalan raya. Jarak pelayanan kesehatan seperti Ponkesdes
Penambangan dekat dengan rumah keluarga Ny.M. Keluarga Ny.M jika sakit
4.1.2 Pengkajian
A. IDENTITAS PENELITI
B. DATA KELUARGA
D. LANJUTAN
N Status Kesehatan
Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
o Saat ini
1 Tn.M Tidak ada alat bantu Sehat Tidak ada riwayat alergi
2 Ny.M Tidak ada alat bantu Sehat Tidak ada riwayat alergi
3 An.A Tidak ada alat bantu Sehat Tidak ada riwayat alergi
4 An.N Tidak ada alat bantu Sehat Tidak ada riwayat alergi
56
E. Genogram
40
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Garis Menikah
: Serumah
: Garis keturunan
F. DENAH RUMAH
Utara
Halaman Belakang
Kamar Ruang
Selatan
Tidur Keluarga
Ruang Tamu
Teras
Jelaskan:
Keluarga mengatakan jika periksa ke perawat dekat rumah, tetapi jarang mengkonsumsi
obat - obatan.
10). Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya:
Ya Tidak
Keluarga mengatakan merawat klien jika darah tinggi kambuh. Misalnya menasehati
untuk makan teratur, istirahat yang cukup.
11). Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Ya Tidak
Jelaskan :
Keluarga mengatakan tidak mampu dalam melakukan pencegahan, waktu istirahat Ny.M
kurang, kecapekan dalam mengurus pekerjaan ibu rumah tangga, keluarga tidak tahu
makanan apa saja yang harus dihindari.
12). Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya Tidak
Jelaskan:
Keluarga mengatakan pada sekitar rumah mendukung kesehatan anggota keluarga karena
terdapat pelayanan kesehatan ± 15meter dari rumah.
13). Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya:
Ya Tidak
Jelaskan:
Keluarga mengatakan jika sakitnya kambuh perika ke pelayanan kesehatan dekat rumah .
I. TINGKAT KEMANDIRIAN
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d
3. Menyatakan masalah kesehatan secara 5
benar Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran 6
5. Melaksanakan perawatan sederhana Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d
sesuai anjuran 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara
aktif
Kategori :
Kemandirian I √ Kemandirian II √
Kemandirian III Kemandirian IV
Kriteria :
rencana keperawatan.
Kriteria :
rencana keperawatan.
benar.
Kriteria :
rencana keperawatan.
benar.
Kriteria:
rencana keperawatan.
benar.
Tanda Dehidrasi :
Tidak ada
Mata Cekung
atau/Turgor kulit
berkurang/ bibir
kering
Pusing : ada
Kesemutan: tidak ada
Berkeringat : tidak
ada
Rasa Haus : ada
Pengisian Kapiler > 2
detik : < 2 detik
64
Nyeri
Tidak/ ya
ANALISA DATA
DO :
1. Klien tampak gelisah
2. Kurang pengetahuan tentang
penyakit kesehatan
3. Pola perilaku kurang mencari
bantuan kesehatan
4. Ketidakmampuan bertanggung
jawab untuk memenuhi praktik
kesehatan dasar.
5. TTV :
TD:170/90mmhg
N : 88x/mnt
RR : 22x/mnt
S:36,2° C
67
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2 1 2 x1=1
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1 2
Masalah tidak dirasakan 0
4
Jumlah Skor
Keperawatan
09.30 wib Ketidakefektifan 09.30 1. Membina Hubungan saling percaya 10.30 S:
03/08/2020 Pemeliharaan Respon : Keluarga mengerti dan mentandatangi surat Knowledge :
Kesehatan informed consent. Keluarga dan Ny.M
09.35 2. Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan mengatakan tidak memahami
pengobatan (yang ditawarkan). penyebab dari darah tinggi apa
Respon : Ny.M mengatakan jarang mengkonsumsi obat saja.
jika darah tinggi tidak terlalu parah.
3. Membantu pasien menyadari kemampuan untuk Afektif :
09.37
mencegah penyakit dengan cara yang tepat. 1. Keluarga dan Ny.M tidak
Respon : Keluarga mengatakan dalam melakukan ingin jika hanya
pencegahan masih belum bisa, waktu istirahat Ny.M mengkonsumsi makanan
kurang, kecapekan dalam mengurus pekerjaan ibu dikukus, mengurangi ikan
rumah tangga, keluarga tidak tahu makanan apa saja asin, mengurangi makanan
yang harus dihindari. yang bersantan, mengurangi
4. Mengkaji riwayat penyakit dahulu pada individu dan garam dapur karena rasanya
09.40 keluarga tidak enak.
Respon : Keluarga mengatakan ibu kandung Ny.M 2. Keluarga dan Ny.M ingin
menderita darah tinggi. mengetahui apa saja
5. Menekankan pentingnya gaya hidup sehat , pola tidur, penyebab darah tinggi selain
90.42 berolahraga bagi individu dan keluarga. makanan asin dan
Respon : Keluarga mengatakan masih belum bisa. kecapekan.
6. Memanfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga
untuk meningkatkan efektivitas gaya hidup atau O : Psikomotor :
09.45
modifikasi perilaku sehat. 1. Keluarga dan Ny.M
Respon : Ny.M mengatakan jika sakit keluarga merawat mengkonsumsi ikan asin,
Ny.M. sayuran, tempe goreng.
7. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup 2. Keluarga dan Ny.M
perilaku saat ini pada individu dan keluarga. menyebutkan penyebab
09.50 Respon : Keluarga dan Ny.M mengatakan masih belum darah tinggi mengkonsumsi
mengetahui bagaimana cara menerapkan pola hidup makanan asin dan
sehat. kecapekan.
8. Memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, 3. TD:170/90mmhg, N :
respiratory, nadi, suhu) 90x/mnt, RR : 20x/mnt,
09.55 Respon : TD:170/90mmhg, N : 90x/mnt, RR : 20x/mnt, S:36° C .
S:36° C .
73
10.40 wib Ketidakefektifan 10.40 1. Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan 11.50 S : Knowledge :
04/08/2020 Pemeliharaan pengobatan (yang ditawarkan). Keluarga dan Ny.M belum
Kesehatan Respon : Ny.M mengatakan jarang mengkonsumsi obat memahami terkait dengan
jika darah tinggi kambuh hanya beristirahat saja. pencegahan darah tinggi.
10.50 2. Menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti
menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan. Afektif :
Respon : Ny.M jarang tidur siang, tidur malam jam Keluarga dan Ny.M
23.00 – 04.00 wib, menyempatkan untuk berolahraga. mendukung jika dilakukan
3. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup pencegahan agar darah tinggi
10.55 perilaku saat ini pada individu dan keluarga. Ny.M tidak sering kambuh.
Respon : Keluarga dan Ny.M mengatakan mengetahui
bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat. O : Psikomotor:
4. Memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, 1. Ny.M jarang tidur siang,
11.10 respiratory, nadi, suhu) tidur malam jam 22.00 –
Respon : TD:150/90mmhg, N : 85x/mnt, RR : 20x/mnt, 03.00 wib, tidak sempat
S:36, 2° C . berolahraga karena
5. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan melakukan pekerjaan IRT
11.20 proses penyakit dan berkerja.
Respon : Ny.M bisa menyebutkan gejala, pengertian 2. Ny.M mengatakan jarang
darah tingi, penyebab darah tinggi tetapi dalam mengkonsumsi obat jika
melakukan pencegahan tidak mengetahui. darah tinggi kambuh hanya
6. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin beristirahat saja.
11.30 diperlukan untuk mencegah proses penyakit. 3. TD : 150/90 mmHg, RR :
Respon : Ny.M mengatakan mengurangi makanan asin, 20x/mnt, N : 85 x/mnt, S:36
tidak boleh kecapekan, istirahat teratur, berolahraga. , 2° C .
7. Mengkaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya,
termasuk makanan yang disukai. A : Masalah teratasi sebagian
11.35 Respon : Ikan asin, sayur ketela papaya direbus, ikan 1. Pentingnya mematuhi
pindang digoreng. pengobatan (2).
2. Manfaat modifikasi gaya
hidup (3).
3. Diet yang dianjurkan (2)
4. Tanda dan gejala penyakit
(2)
5. Faktor - faktor penyebab
(2)
75
6. Pentingnya skrining
pencegahan (2)
7. Manfaat olahraga teratur
(3)
P: Rencana tindakan
1,2,3,4,5,6 dan 7 dilanjutkan.
12.00 wib Ketidakefektifan 12.00 1. Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan 13.00 S : Knowledge :
05/08/2020 Pemeliharaan pengobatan (yang ditawarkan). Keluarga dan Ny.M belum
Kesehatan Respon : Tidak mengkonsumsi obat, hanya istirahat memahami pola makan yang
dengan cukup dan makan teratur. sehat.
12.15 2. Menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti
menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan. Afektif :
Respon : Ny.M tidak tidur siang, tidur malam jam 23.00 Keluarga dan Ny.M
– 04.00 wib, Ny.M jalan jalan disekitar rumah. mendukung jika mengurangi
3. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup makanan asin, berlemak dan
12.20 perilaku saat ini pada individu dan keluarga. gorengan, makanan siap saji,
Respon : Mulai melakukan olahraga dengan jalan jalan mengkonsumsi buah minimal
disekitar rumah. 1 minggu satu kali.
4. Memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah,
12.35 respiratory, nadi, suhu) O : Psikomotor :
Respon : TD:180/100mmhg, N : 90x/mnt, RR : 22x/mnt, 1. Ny.M mengkonsumsi ikan
S:36, 5 ° C . kambing, sayur direbus,
5. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan tempe tahu digoreng,
12.40 proses penyakit megkonsumsi cincau.
Respon : Keluarga dan Ny.M masih belum bisa 2. TD:180/100mmHg, N :
melakukan pencegahan. 90x/mnt, RR : 22x/mnt.
6. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
12.45 diperlukan untuk mencegah proses penyakit. A : Masalah teratasi sebagian
Respon : Ny.M mengatakan mengurangi makanan asin, 1. Pentingnya mematuhi
tidak boleh kecapekan, istirahat teratur, berolahraga. pengobatan (2).
7. Mengkaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, 2. Manfaat modifikasi gaya
termasuk makanan yang disukai. hidup (3).
12.50 Respon : Daging kambing, sayur direbus, tahu tempe 3. Diet yang dianjurkan (2)
goreng, mengkonsumsi cincau. 4. Tanda dan gejala penyakit
(3)
5. Faktor - faktor penyebab
(3)
6. Pentingnya skrining
pencegahan (2)
7. Manfaat olahraga teratur
(3)
77
P : Rencana tindakan
1,2,3,4,5 dan 7 dilanjutkan.
11.20 wib Ketidakefektifan 11.20 1. Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan 12.10 S : Knowledge :
06/08/2020 Pemeliharaan pengobatan (yang ditawarkan). Keluarga dan Ny.M
Kesehatan Respon : Mengkonsumsi obat captopril sesuai dengan memahami terkait dengan pola
resep makan yang harus di hindari
11.30 2. Menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti untuk penderita darah tinggi.
menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan.
Respon : Ny.M tidak tidur siang, tidur malam jam 22.00 Afektif :
– 04.00 wib, Ny.M jalan jalan disekitar rumah. Keluarga dan Ny.M
3. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup mendukung jika mengurangi
11.35 perilaku saat ini pada individu dan keluarga. makanan asin, berlemak dan
Respon : Ny.M jalan jalan disekitar rumah, mengetahui gorengan, makanan siap saji,
makanan yang harus dihindari mengkonsumsi buah minimal
4. Memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, 1 minggu satu kali.
11.50 respiratory, nadi, suhu)
Respon : TD:150/100mmhg, N : 78x/mnt, RR : 20x/mnt, O : Psikomotor :
S:36, 4 °C . - Tumis kangkung, tahu
5. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan tempe dikukus, sayur
11.53 proses penyakit terong direbus, ikan
Respon : Keluarga dan Ny.M mulai kooperatif dalam cakalan dikukus.
melakukan pencegahan. - TD:140/100mmHg, N : 78
6. Mengkaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, x/mnt, RR: 20x/mnt.
12.00 termasuk makanan yang disukai.
Respon : Tumis kangkung, tahu tempe dikukus, sayur A : Masalah teratasi sebagian
terong direbus, ikan cakalan dikukus. 1. Pentingnya mematuhi
pengobatan (3).
2. Manfaat modifikasi gaya
hidup (3).
3. Diet yang dianjurkan (3)
4. Tanda dan gejala penyakit
(3)
5. Faktor - faktor penyebab
(3)
6. Pentingnya skrining
pencegahan (2)
7. Manfaat olahraga teratur
(3)
79
15.35 wib Ketidakefektifan 15.35 1. Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - 16.15 S : Knowledge :
07/08/2020 Pemeliharaan pilihan pengobatan (yang ditawarkan). 1. Keluarga dan Ny.M memahami
Kesehatan Respon : Mengkonsumsi obat captopril sesuai aktivitas pengurangan risiko
dengan resep penyakit darah tinggi.
15.45 2. Menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti 2. Keluarga dan Ny.M tidak
menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan. memahami pola tidur siang dan
Respon : Ny.M tidak tidur siang, tidur malam jam tidur malam
22.00 – 04.00 wib, Ny.M jalan jalan disekitar
rumah. Afektif :
3. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya 1. Keluarga dan Ny.M mendukung
15.50 hidup perilaku saat ini pada individu dan keluarga. aktivitas untuk berolahraga setiap
Respon : Ny.M Jalan jalan disekitar rumah, pagi sebelum melakukan
mengetahui makanan yang harus dihindari, tidak aktivitas.
menjaga pola tidur. 2. Keluarga dan Ny.M tidak ingin
4. Memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, tidur siang karena bekerja untuk
16.00 respiratory, nadi, suhu) kehidupan sehari – hari.
Respon : TD:140/100mmhg, N : 82x/mnt, RR :
20x/mnt, S:36, 1° C . O : Psikomotor :
5. Mengkaji pola makan pasien saat ini dan 1. Keluarga dan Ny.M mengatakan
sebelumnya, termasuk makanan yang disukai. sehabis sholat subuh jalan jalan
16.05 Respon : Sayur bening, ikan cakalan, tahu dikukus. disekitar rumah dan melakukan
pemanasan.
2. TD:140/100mmHg, N : 78x/mnt,
RR : 20x/mnt.
3. Ny.M mengatakan tidak tidur
siang, tidur malam 22.00 –
04.00wib.
6. Pentingnya skrining
pencegahan (3)
7. Manfaat olahraga teratur (3)
Keperawatan
15.40 wib Ketidakefektifan 15.40 1. Menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti 16.15 S : Knowledge :
08/08/2020 Pemeliharaan menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan. Keluarga dan Ny.M
Kesehatan Respon : Ny.M tidur siang 13.00 – 13.30 wib, tidur mengatakan memahami pola
malam jam 22.00 – 04.00 wib, Ny.M jalan jalan tidur siang dan malam.
disekitar rumah.
15.50 2. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup Afektif :
perilaku saat ini pada individu dan keluarga. Keluarga dan Ny.M ingin
Respon : Ny.M Jalan jalan disekitar rumah, mengetahui membiasakan untuk tidur
makanan yang harus dihindari, menjaga pola tidur. siang walaupun hanya
3. Memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, sebentar dan tidur malam tidak
16.00 respiratory, nadi, suhu) terlarut malam.
Respon : TD:140/90mmhg, N : 89x/mnt, RR : 20x/mnt,
S:36, 7 ° C . O : Psikomotor ;
4. Mengkaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, 1. Ny.M mengatakan tidur
16.05 termasuk makanan yang disukai. siang 12.00 – 13.30, tidur
Respon : Telur dikukus, sayur kacang panjang, tempe malam 22.00 – 04.00wib.
dikukus. 2. TD:140/90mmHg, N :
89x/mnt, RR : 20x/mnt,
S:36, 7 °C .
A : Masalah teratasi
1. Pentingnya mematuhi
pengobatan (4).
2. Manfaat modifikasi gaya
hidup (3).
3. Diet yang dianjurkan (4)
4. Tanda dan gejala penyakit
(4)
5. Faktor - faktor penyebab
(4)
6. Pentingnya skrining
pencegahan (4)
7. Manfaat olahraga teratur
(4)
83
Keperawatan
10.00 wib Ketidakefektifan 10.00 1. Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - 10.45 S : Knowledge :
09/08/2020 Pemeliharaan pilihan pengobatan (yang ditawarkan). Keluarga dan Ny.M memahami pola
Kesehatan Respon : Mengkonsumsi obat captopril sesuai hidup sehat terkait dengan penyakit
10.10 dengan resep darah tinggi.
2. Menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti
menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan. Afektif :
Respon : Ny.M tidur siang, tidur malam jam 22.00 1. Keluarga dan Ny.M mendukung jika
– 04.00 wib, Ny.M jalan jalan disekitar rumah. menjaga pola makan yang sehat, agar
10.15
3. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya lebih menjaga kesehatan.
hidup perilaku saat ini pada individu dan keluarga. 2. Keluarga dan Ny.M ingin
Respon : Berolahraga jalan jalan disekitar rumah, membiasakan untuk tidur siang dan
menjaga pola makan dan pola tidur. malam dengan cukup
10.30 4. Memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, 3. Keluarga dan Ny.M mendukung jika
respiratory, nadi, suhu) setiap hari harus melakukan olahraga
Respon : TD:140/90mmhg, N : 89x/mnt, RR : secara rutin.
20x/mnt, S:36, 2° C . 4. Keluarga dan Ny.M mendukung jika
10.35 5. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait mengkonsumsi obat sesuai dengan
dengan proses penyakit resep.
Respon : Keluarga dan mengetahui tanda gejala
darah tinggi, penyebab dan pencegahan darah O : Psikomotor :
tinggi dan pengobatan. 1. Sayur sop, tahu dikukus, mie kuning
10.40 6. Mengkaji pola makan pasien saat ini dan olahan sendiri, mengkonsumsi buah
sebelumnya, termasuk makanan yang disukai. pisang.
Respon : Sayur sop, tahu dikukus, mie kuning 2. Klien mengatakan tidur siang 13.00 –
olahan sendiri, mengkonsumsi buah pisang. 14.30, tidur malam 21.00 –
04.00wib.
3. Ny.M mengatakan jalan jalan di
sekitar rumah habis subuhan.
4. TD:140/90mmHg, N : 89x/mnt, RR :
20x/mnt.
A : Masalah teratasi
1. Pentingnya mematuhi pengobatan
85
(4).
2. Manfaat modifikasi gaya hidup (4).
3. Diet yang dianjurkan (4)
4. Tanda dan gejala penyakit (4)
5. Faktor - faktor penyebab (4)
6. Pentingnya skrining pencegahan
(4)
7. Manfaat olahraga teratur (4)
4.2 Pembahasan
Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai keluarga binaan merujuk
pada teori dengan susunan Fakta, Teori dan Opini. Pembahasan asuhan
diperoleh peneliti di dapat melalui proses triangulasi data, yaitu : klien, keluarga
dan perawat.
karena stress, tidak menjaga pola makan yang sehat (mengkonsumsi sodium
berlebihan, berlemak, bersantan), tidak teratur berolahraga, faktor genetik dari ibu
dilakukan dengan cara diet rendah garam yaitu idak lebih dari 100 mmol/hari (kira
hipertensi yang menetap namun jika episode stress sering terjadi dapat
Opini dari peneliti terkait hasil pengkajian di atas di dapatkan bahwa hal
tersebut sesuai dengan teori yang dibuktikan dengan adanya kesamaan penyebab
keluarga yang sakit dilihat dari keluarga tidak mengetahui akibat masalah
fisik keluarga dan para anggotanya, pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada
Opini penulis terkait dengan masalah yang terjadi pada Ny.M ini tidak
sesuai dengan teori menurut padila (2012) di lihat dari kasus, keluarga tidak dapat
Tahap perkembangan keluarga pada saat ini yaitu keluarga dengan 2 anak,
yaitu An.A berusia 19 tahun dan An.N berusia 3tahun. Karena hal ini keluarga
dengan memiliki anak usia muda (< 30 bulan sampao sekolah), keluarga yang
memiliki anak dewasa, keluarga yang mulai melepas perginya anak terakhir dari
perkembangan pada keluarga Ny.M sesuai dengan yang dijelaskan pada teori,
karena pada keluarga Ny.M terdiri dari tahap terbentuknya keluarga baru melalui
masih belum bisa, waktu istirahat Ny.M kurang, kecapekan dalam mengurus
pekerjaan ibu rumah tangga, keluarga tidak tahu makanan apa saja yang harus
dihindari.
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah, fungsi
Opini penulis terakit 5 fungsi keluarga tidak sesuai dengan teori karena
sakit.
89
Mengungkapkan dengan alasan mengacu pada data pengkajian yaitu data subjektif
antara lain : klien mengkonsumsi lauk pauk tidak menentu tetapi hampir setiap
hari klien mengkonsumsi ikan asin, klien mengkonsumsi buah dalam 3 minggu
jarang, bahkan tidak pernah. Jika darah tinggi kambuh kadang klien
makanan asin dan kecapekan, klien juga mengatakan kadang – kadang merasa
pusing padahal tidak mengkonsusmsi makanan asin dan kecapekan. Hal ini
baik.
Kesehatan.
Opini peneliti pada diagnosa yang diangkat sesuai dengan kondisi klien,
penetapan standard kriteria dimana tujuan tersebut telah sesuai dengan teori untuk
Hubungan Saling Percaya, bantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan
mencegah penyakit dengan cara yang tepat, kaji riwayat individu dan keluarga,
tekankan pentingnya gaya hidup sehat , pola tidur, berolahraga bagi individu dan
kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada individu dan keluarga, monitor
tanda – tanda vital (Tekanan darah, respiratory, nadi, suhu), kaji tingkat
91
mencegah proses penyakit, aji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya,
Intervensi yang dibuat oleh peneliti ada 12 intervensi yang di ambil telah
intervensi yaitu ada 13 intervensi. Sehingga intervensi yang peneliti angkat sesuai
teori yang ada. Implementasi yang ada dilakukan sebagian besar mengacu pada
telah disesuaikan dengan keadaan klien dan lebih memudahkan dalam melakukan
yang dimulai pukul 09.30 WIB pada keluarga Ny,M yaitu membina Hubungan
informed consent. Implementasi kedua pada pukul 09.35 WIB membantu pasien
respon : Ny.M mengatakan jarang mengkonsumsi obat jika darah tinggi tidak
92
terlalu parah. Implementasi ketiga pada pukul 09.37 WIB membantu pasien
menyadari kemampuan untuk mencegah penyakit dengan cara yang tepat dengan
waktu istirahat Ny.M kurang, kecapekan dalam mengurus pekerjaan ibu rumah
tangga, keluarga tidak tahu makanan apa saja yang harus dihindari. Implementasi
keempat pada pukul 09.40 WIB mengkaji riwayat penyakit dahulu pada individu
dan keluarga dengan respon : keluarga mengatakan ibu kandung Ny.M menderita
pentingnya gaya hidup sehat , pola tidur, berolahraga bagi individu dan keluarga
pada pukul 09.45 WIB memanfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga untuk
meningkatkan efektivitas gaya hidup atau modifikasi perilaku sehat dengan respon
pada pukul 09.50 WIB menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
perilaku saat ini pada individu dan keluarga dengan respon : keluarga dan Ny.M
sehat. Implementasi kedelapan pada pukul 09.55 WIB memonitor tanda – tanda
WIB mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit dengan
respon : Ny.M hanya bisa menyebutkan gejala, pengertian darah tingi tetapi tidak
kesepuluh pada pukul 10.10 WIB memberi informasi kepada keluarga/orang yang
mengkaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk makanan yang
dilakukan 7 implemntasi dari 13 intervensi yang dimulai pada pukul 10.40 WIB
yaitu Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan pengobatan (yang
darah tinggi kambuh hanya beristirahat saja. Implementasi kedua pada pukul
10.50 WIB menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti menjaga pola tidur,
berolahraga, pola makan dengan respon : Ny.M jarang tidur siang, tidur malam
pada pukul 10.55 WIB menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
perilaku saat ini pada individu dan keluarga. dengan respon : keluarga dan Ny.M
Implementasi keempat pada pukul 11.10 WIB memonitor tanda – tanda vital
respon : Ny.M bisa menyebutkan gejala, pengertian darah tingi, penyebab darah
keenam pada pukul 11.30 WIB mendiskusikan perubahan gaya hidup yang
berolahraga. Implementasi ketujuh pada pukul 11.35 WIB mengkaji pola makan
pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk makanan yang disukai dengan respon :
dilakukan 7 implemntasi dari 13 intervensi yang dimulai pada pukul 12.00 wib
yaitu membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan pengobatan (yang
cukup dan makan teratur. Implementasi kedua pada pukul 12.15 WIB
menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti menjaga pola tidur, berolahraga,
pola makan dengan respon : ny.m tidak tidur siang, tidur malam jam 23.00 –
04.00 wib, Ny.M jalan jalan disekitar rumah. Implementasi ketiga pada pukul
12.20 WIB menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini
pada individu dan keluarga dengan respon : mulai melakukan olahraga dengan
jalan jalan disekitar rumah. Implementasi keempat pada pukul 12.35 WIB
memonitor tanda – tanda vital (tekanan darah, respiratory, nadi, suhu) dengan
kelima pada pukul 12.40 WIB mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait
dengan proses penyakit dengan respon : keluarga dan ny.m masih belum bisa
pukul 12.50 WIB mengkaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk
makanan yang disukai dengan respon : daging kambing, sayur direbus, tahu tempe
dilakukan 6 implemntasi dari 13 intervensi yang dimulai pada pukul 11.20 WIB
yaitu Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan pengobatan (yang
Implementasi kedua pada pukul 11.30 WIB Menekankan pentingnya gaya hidup
sehat seperti menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan dengan respon : Ny.M
tidak tidur siang, tidur malam jam 22.00 – 04.00 wib, Ny.M jalan jalan disekitar
kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada individu dan keluarga dengan
respon : Ny.M jalan jalan disekitar rumah, mengetahui makanan yang harus
dihindari. Implementasi keempat pada pukul 11.50 WIB memonitor tanda – tanda
WIB mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit dengan
Implementasi keenam pada pukul 12.00 WIB engkaji pola makan pasien saat ini
kangkung, tahu tempe dikukus, sayur terong direbus, ikan cakalan dikukus.
dilakukan 5 implemntasi dari 13 intervensi yang dimulai pada pukul 15.35 WIB
96
yaitu membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan pengobatan (yang
Implementasi kedua pada pukul 15.45 WIB menekankan pentingnya gaya hidup
sehat seperti menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan dengan respon : Ny.M
tidak tidur siang, tidur malam jam 22.00 – 04.00 wib, Ny.M jalan jalan disekitar
kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada individu dan keluarga dengan
respon : Ny.M Jalan jalan disekitar rumah, mengetahui makanan yang harus
dihindari, tidak menjaga pola tidur. Implementasi keempat pada pukul 15.50 WIB
memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, respiratory, nadi, suhu) dengan
kelima pada pukul 16.00 WIB mengkaji pola makan pasien saat ini dan
sebelumnya, termasuk makanan yang disukai dengan respon : Sayur bening, ikan
dilakukan 4 implemntasi dari 13 intervensi yang dimulai pada pukul 15.40 WIB
yaitu menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti menjaga pola tidur,
berolahraga, pola makan dengan respon : ny.m tidur siang 13.00 – 13.30 wib,
tidur malam jam 22.00 – 04.00 wib, ny.m jalan jalan disekitar rumah.
dan gaya hidup perilaku saat ini pada individu dan keluarga dengan respon : ny.m
jalan jalan disekitar rumah, mengetahui makanan yang harus dihindari, menjaga
pola tidur. Implementasi ketiga pada pukul 16.00 WIB memonitor tanda – tanda
mengkaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk makanan yang
disukai dengan respon : telur dikukus, sayur kacang panjang, tempe dikukus.
dilakukan 6 implemntasi dari 13 intervensi yang dimulai pada pukul 10.00 WIB
yaitu Membantu pasien menyadari bahwa ada pilihan - pilihan pengobatan (yang
Implementasi kedua pada pukul 10.10 WIB enekankan pentingnya gaya hidup
sehat seperti menjaga pola tidur, berolahraga, pola makan dengan respon : Ny.M
tidur siang, tidur malam jam 22.00 – 04.00 wib, Ny.M jalan jalan disekitar rumah.
dan gaya hidup perilaku saat ini pada individu dan keluarga dengan respon : jalan
jalan disekitar rumah, menjaga pola makan dan pola tidur. Implementasi keempat
pada pukul 10.30 WIB memonitor tanda – tanda vital (Tekanan darah, respiratory,
pasien terkait dengan proses penyakit dengan respon : keluarga dan mengetahui
tanda gejala darah tinggi, penyebab dan pencegahan darah tinggi dan pengobatan.
Implementasi kedua pada pukul 10.40 WIB mengkaji pola makan pasien saat ini
dan sebelumnya, termasuk makanan yang disukai dengan respon : Sayur sop, tahu
tanda dan gejala, pencegahan). Keluarga Ny.M mampu mengetahui pola hidup
sehat.
dilakukan pada keluarga Ny.M. Pada hari pertama hasil evaluasi sebagai berikut;
knowledge: keluarga mengatakan tidak memahami penyebab dari darah tinggi apa
saja., Afektif : keluarga tidak ingin jika hanya mengkonsumsi makanan dikukus,
dapur karena rasanya tidak enak, keluarga ingin mengetahui apa saja penyebab
dilakukan pada keluarga Ny.M. Pada hari kedua hasil evaluasi sebagai berikut :
afektif : keluarga mendukung jika dilakukan pencegahan agar darah tinggi Ny.M
tidak sering kambuh, sikomotor :Ny.M jarang tidur siang, tidur malam jam 22.00
– 03.00 wib, tidak sempat berolahraga karena melakukan pekerjaan IRT dan
berkerja, Ny.M mengatakan jarang mengkonsumsi obat jika darah tinggi kambuh
99
, 2° C .
dilakukan pada keluarga Ny.M. Pada hari ketiga hasil evaluasi sebagai berikut :
makanan siap saji, mengkonsumsi buah minimal 1 minggu satu kali, psikomotor :
telah dilakukan pada keluarga Ny.M. Pada hari keempat hasil evaluasi sebagai
berikut : knowledge : keluarga memahami terkait dengan pola makan yang harus
dilakukan pada keluarga Ny.M. Pada hari kelima hasil evaluasi sebagai berikut :
tinggi, Keluarga tidak memahami pola tidur siang dan tidur malam, afektif :
100
aktivitas, Keluarga tidak ingin tidur siang karena bekerja untuk kehidupan sehari
RR : 20x/mnt, Ny.M mengatakan tidak tidur siang, tidur malam 22.00 – 04.00wib.
dilakukan pada keluarga Ny.M. Pada hari keenam hasil evaluasi sebagai berikut :
Knowledge :keluarga mengatakan memahami pola tidur siang dan malam, afektif :
keluarga ingin membiasakan untuk tidur siang walaupun hanya sebentar dan tidur
malam tidak terlarut malam, psikomotor :Ny.M mengatakan tidur siang 12.00 –
20x/mnt, S:36, 7 ° C .
dilakukan pada keluarga Ny.M. Pada hari ketujuh hasil evaluasi sebagai berikut :
Knowledge : keluarga memahami pola hidup sehat terkait dengan penyakit darah
tinggi, afektif : Keluarga mendukung jika menjaga pola makan yang sehat, agar
lebih menjaga kesehatan, keluarga ingin membiasakan untuk tidur siang dan
malam dengan cukup, keluarga mendukung jika setiap hari harus melakukan
dengan resep, psikomotor : sayur sop, tahu dikukus, mie kuning olahan sendiri,
mengkonsumsi buah pisang, klien mengatakan tidur siang 13.00 – 14.30, tidur
101
malam 21.00 – 04.00wib, Ny.M mengatakan jalan jalan di sekitar rumah habis
perawatan yang diberikan, mengacu pada tujuan khusus dan standar yang ada
pada perencanaan dan pada kasus Ny.M setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 7 kali kunjungan selama 14 hari dapat teratasi yaitu keluarga Ny.M,
keluarga Ny.M dapat teratasi, karena selama kunjungan pada keluarga Ny.M
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dari 5 tahap.
5.1.1 Pengkajian
Pengkajian yang didapat dari klien ditemukan data bahwa salah satu
Kesehatan yang peneliti terapkan dalam penelitian ini sesuai dengan teori
NANDA 2018, karena masalah yang ditemukan pada keluarga memiliki salah satu
seluruhnya dan dapat diterima oleh keluarga Ny.m, karena dalam pelaksanaan
rencana tindakan pada keluarga Ny.m sesuai dengan kasus yang dialami oleh
102
103
pada implementasi, hal tersebut telah menyesuaikan dengan kondisi klien. Dari 13
5.2 Saran
gaya hidup sehat, menjaga pola tidur yang, melakukan olahraga teratur,
bersantan.
104
lebih maksimal.
105
DAFTAR PUSTAKA
Andra & Yessie. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
TAHUN 2019/2020
URAIAN KEGIATAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020
Konsultasi Judul/ACC
Pengambilan Informasi
Data
Penelitian
Bimbingan dan
Konsultasi KTI
Sidang KTI
Revisi
PENJELASAN PENELITIAN
Judul Penelitian
Tujuan
Pada studi kasus ini dilakukan Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Yang
Keikutsertaan klien dan keluarga dalam penelitian ini bersifat sukarela dank lien
Oleh karena ikutsertaan klien dan keluarga bersifat sukarela, tidak ada insentif
berupa uang yang akan diberikan. Tetapi klien dan keluarga berhak mendapatkan
Data pribadi dan pengisian kuesioner akan dijamin kerahasiaannya. Jika terdapat
pertanyaan tentang penelitiab ini dan bila masih memerlukan penjelasan, anda
760-824).
111
PROGRAM STUDIDIIIKEPERAWATAN
Bondowoso
DATA KELUARGA
LANJUTAN
Riwayat
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Penyakit/
Saat ini
Alergi
……………………………………………… …………………………
……………………………… Melakukan pembuangan sampah pada
tempatnya :
Ya/ Tidak*
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………
Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Ya/tidak*
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………
Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya/ Tidak*
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………
Menggunakan jamban sehat :
Ya/ Tidak*
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
…………………………
Memberantas jentik di rumah sekali
seminggu :
Ya/ Tidak*
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
…………………………
Makan buah dan sayur setiap hari :
Ya/ Tidak*
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
…………………………
Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Ya/ Tidak*
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
…………………………
Tidak merokok di dalam rumah :
Ya/ Tidak*
………………………………………………
………………………………………………
………………………………
115
…………………………………………………………………………………
19) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya Tidak
Jelaskan …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
20) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya:
Ya Tidak
Jelaskan …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Kriteria :
rencana keperawatan.
Kriteria :
rencana keperawatan.
benar.
Kriteria :
rencana keperawatan.
117
benar.
Kriteria:
rencana keperawatan.
benar.
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
8. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria
9. Menerima yankes sesuai rencana 1&2
10. Menyatakan masalah kesehatan secara benar Kemandirian II : jika memenuhi kriteria
11. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran 1 s.d 5
12. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai Kemandirian III : jika memenuhi kriteria
anjuran 1 s.d 6
13. Melaksanakan tindakan pencegahan secara Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria
aktif 1 s.d 7
14. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II
ANALISA DATA
KEMUNGKINAN DIAGNOSA
NO DATA
PENYEBAB KEPERAWATAN
SCORING/PRIORITAS
INTERVENSI KEPERAWATAN
121
Knowledge
Afektif
Psikomotor
Topik : Hipertensi
Waktu : 30 menit
Bondowoso.
I. Analisis Situasi
II. Tujuan
III. Materi
V. Kegiatan Diskusi
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
menyampaikan pendapatnya.
c. Suasana menyenangkan
selesai
Andra & Yessie. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika
MATERI DISKUSI
135
HIPERTENSI
1. Definisi
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak
normal, batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima
berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun pada umumnya sistolik
yang berkisar antara 140 – 190 mmHg dan diastolic antara 90 – 95 mmHg
secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah
yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal (Andra & Yessie,
2013).
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
berisiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti
dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang vaskulariasi oleh
pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien
6. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan muntah,
10. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
3. Identifikasi Risiko
a) Kaji ulang riwayat kesehatan masa lalu dan dokumentasikan bukti yang
jangka panjang.
4. Manajemen Energi
137
secara mandiri.
adekuat.
melakukannya.
6. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak
BMI dapat diketahui dengan membagi berat badan anda dengan tinggi
rendah kolesterol namun kaya dengan serat dan protein dan jika berhasil
menurunkan berat badan 2,5 – 5kg maka tekanan darah diastolik dapat
garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira – kira 6 gr NaCl atau
mmHg.
cara konsumsi diet tinggi buah dan sayur dan diet rendah lemak dengan
e) Menghindari merokok
memperberat hipertensi.
f) Penurunan stresss
seperti yoga atau meditasi yang dapat mengontrol sistem saraf yang
lagi terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka risiko