Anda di halaman 1dari 10

2.2.

Posisi Ergonomis saat melakukan pekerjaan pada dental simulator

2.2.1. Definisi Ergonomis


Pengertian Ergonomi
Secara etiomologi, ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja dan
nomo yang berarti peraturan atau hukum. Pengertian ergonomi adalah peraturan tentang
bagaimana melakukan kerja, termasuk sikap kerja. Pengertian ergonomi sebagai salah satu
cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasiinformasi mengenai sifat,
kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja yang baik untuk
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan nyaman
(Ginting, 2010).
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan antara segala
fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun dalam beraktifitas maupun dalam
beristirahat atas dasar kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental
sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lelbih baik lagi (Tarwaka, 2004). Dalam
dunia kerja ergonomi memiliki peran yang besar dan semua bidang pekerjaan memerlukan
ergonomi. Ergonomi yang diterapkan di dunia kerja membuat pekerja merasa nyaman dalam
melakukan pekerjaan. Dengan adanya rasa nyaman tersebut maka akan bermanfaat pada
produktifitas kerja yang diharapkan dan mampu membuatnya meningkat (Suhardi,2008).
2.2.2. Posisi ergonomis operator saat melakukan pekerjaan pada dental simulator
Pengetahuan tentang posisi pasien dan operator sangatlah penting untuk kesehatan dan
kenyamanan operator maupun pasien. Pengaturan dari dental chair adalah suatu hal yang
penting demi kenyamanan posisi duduk pasien. Konsep posisi duduk dental operator sudah
berubah banyak dari awal mulanya, 4-handed dentistry adalah diperkenalkan pada 1960. Dari
yang mulanya berdiri menjadi duduk untuk mengurangi tingginya kejadian work-related pain
pada dokter gigi. Rata-rata 2 dari 3 dokter gigi mengalami masalah Musculoskeletal Disorder.
Penyebab Musculoskeletal Disorder pada kedokteran gigi disebabkan oleh banyak factor, dari
posisi lup yang tidak ergonomic sampai gerakan yang menyebabkan masalah otot. Posisi
operator yang benar dapat mencegah nyeri kronis pada operator di masa yang mendatang.
Apabila operator tetap menjaga posisi dan postur yang benar saat melakukan operasi,
operator seringkali mengalami ketegangan otot, kelelahan, dan beberapa Musculoskeletal
Disorder. Posisi operator yang benar membantu operator memiliki pandangan dan akses ke
rongga mulut pasien (Gada, 2008).
Posisi dental operator yang benar bisa diawali dengan posisi duduk yang netral. Penilitian
mengindikasi lebih dari 80 persen dokter gigi complain mengalami kesakitan di tubuh bagian
atas dan punggung. Musculoskeletal injury ini seringkali akibat langsung dari posisi tubuh
dan gerakan yang dilakukan oleh dental operator dalam perkerjaan sehari-hari mereka. Posisi
netral adalah posisi tubuh yang ideal ketika melakukan aktifitas perkerjaan dan memperkecil
resiko Musculoskeletal injury. Karena semakin berebeda dengan posisi netral, semakin besar
juga kemungkinan injury. Posisi duduk netral seperti pada gambar :
1. Lengan pararel dengan lantai
2. Berat tubuh distrisbusikan dengan seimbang
3. Paha juga pararel dengan lantai
4. Sudut pinggul 90°
5. Tempat duduk diposisikan cukup rendah agar telapak kaki dapat menapak lantai
6. Ketika berkerja pada posisi jam 9-12:00 atau 12-3:00, rengangkan kaki agar kaki dan kursi
membentuk seperti tripod.
Posisi netral leher seperti pada gambar
1. Kepala digerakkan kedepan 0° sampai 15°
2. Jarak dari mata ke area kerja seharusnya sebisa mungkin vertical
3. Hindari kepala terlalu maju kedepan atau kepala dimiringkan ke salah satu sisi pundak
netral (seperti pada gambar)
Posisi punggung netral seperti pada gambar
1. Pundak membentuk garis horizontal
2. Berat distrisbusikan dengan seimbang
3. Hindari pundak naik dan duduk bertumpu pada satu sisi
Posisi punggung netral seperti pada gambar
1. Maju sedikit kedepan dari
2. pinggul Hanya dari 0° sampai 20°
3. Hindari mundur kebelakang
Posisi upper arm netral (seperti pada gambar
1. Upper arm menggantung membentuk garis vertical dengan tubuh bagian atas
2. Siku boleh gerak sedikit menjauhi tubuh bagian atas
3. Hindari sudut siku dengan tubuh bagian atas lebih dari 20° dari tubuh.
Posisi forearm netral (seperti pada gambar) :
1. Tahan agar pararel denga lantai
2. Naik dan turunkan apabila dibutuhkan dengan mengerakan sendi pada siku
3. Hindari sudut antara forearm dan upper arm kurang dari 60°
Posisi pergelangan tangan netral (seperti pada gambar) :

1. Jari kelingking lebih rendah dari ibu jari


2. Pergelangan tangan lurus dengan forearm
3. Hindari tangan pararel dengan lantai atau ditekuk
Posisi operasi berhubungan dengan posisi operator atau posisi tangan
operator dalam menangani pasien. Untuk pengguna dominan tangan kana nada
4. posisi penting yaitu, posisi pukul 7,9,11,12, sedangkan untuk pengguna
dominan tangan kiri posisinya pukul 5,3,1.
Posisi kanan depan atau posisi pukul 7.00, posisi ini memfasilitasi pengerjaan
gigi pada mandibular bagian anterior, mandibular bagian posterior terutama
pada bagian kanan, dan maxillary anterior. Biasanya posisi kepala pasien agak
mengarah ke operator.
Posisi kanan atau posisi pukul 9.00, posisi ini berada di sebelah kanan pasien.
Posisi ini nyaman untuk melakukan operasi pada gigi bagian depan dari
maximillary dan mandibular kanan posterior dan pemukaan oklusi dari
mandibular posterior.
Posisi kanan samping atau posisi pukul 11.00 adalah posisi yang paling sering
digunakan operasi. Sebagian besar area mulut dapat dilihat langsung dari posisi
ini atau menggunankan kaca mulut. Opertor dibelakang dan agak di kanan dari
pasien. Tangan kiri diposisikan mengitari kepala pasien dari belakang. Ketika
melakukan operasi dari posisi ini, permukaan lingual dan incial dari gigi
maximillary dapat dilihat menggunakan kaca mulut. Melihat langsung dapat
digunakan pada gigi mandibular, terutama pada bagian kiri. Tetapi kaca mulut
biasa digunakan untuk memantulkan cahaya untuk melihat lebih jelas.
Posisi belakang atau posisi pukul 12.00. Posisi ini membatasi aplikasi dan
biasanya digunakan untuk operasi permukaan lingual dari gigi mandibular
anterior. Operator berada langsung pada belakang pasien dan melihat ke bawah
di atas kepala pasien.
Posisi operator berdiri juga dapat dilakukan oleh operator untuk menambah
kenyamannan dan efisiensi. Pasien seharusnya duduk tegak dengan kepala dan
punggung menyandar (seperti pada gambar).
Posisi dari operator untuk menanggani bagian bawah seharusnya ada pada posisi pukul 7.00
untuk pengguna tangan kanan dan untuk pengguna tangan kiri pada pukul 5.00. Sedangkan
untuk menangani bagian atas pada pukul 11.00 untuk pengguna tangan kanan dan untuk
pengguna tangan kiri pada pukul 01.00.

2.2.3. Perawatan Umum


1. Dental Chair Unit
a. Setelah digunakan bersihkan semua bagian tempat duduk, sandaran, pegangan tangan dan
semua bagian terkait dental unit dengan mengelap menggunakan lap bersih. Jika ada bekas
kotor atau bercak-bercak, lap dengan kapas yang dibasahi alkohol 90%.
b. Setelah semua selesai digunakan biasakan untuk mengembalikan dental unit ke posisi
normal (terendah). Kemudian matikan. Jika dental unit sudah rapi tekan master switch ke
OFF untuk mematikannya.
2. Dental Instrument
Setelah digunakan alat-alat pemeriksaan direndam ke dalam larutan klorin.
3. Three Way Syringe
Setelah digunakan bersihkan bagian pegangan sampai ujungnya dengan kapas yang dibasahi
akohol 90%
4. Handpiece low speed dan Handpiece Air Turbin
Setelah diapkai biasakan semprot menggunakan alat pelumasan yang benar, semprotkan ke
jalur drive atau lubang spray sekitar 2 detik sampai 10 detik. Kemudian jalankan handpiece
untuk mengusir pelumas berlebih sekitar 5 detik, usap dengan alkohol untuk menhilangkan
pelumas berlebih.
5. Bersihkan bagian luar dari handpiece dengan sedikit dibasahi dengan alkohol. Apabila
terlalu banyak menggunakan alkohol, dapat menyebabkan bercak pada eksterior dan
kerusakan parah pada bagian dalam dari handpiece.
6. Saliva Ejector
Setelah dipakai lepas bagian ujung atau selang disposible dibuang di tempat sampah khusus
dan bersihkan pegangan sampai ujungnya dengan kapas yang dibasahi alkohol. Jika akan
langsung dipakai lagi pasang ujung selang disposible yang baru.
7. Gelas Kumur disposible dan spittoon bowl (tempat kumur)
Keduanya harus dibersihkan setelah digunakan dengan sikat khusus menggunakan cairan
desinfektan sampai bersih.
8. Dental Light
Setelah dipakai, lap lampu serta tangkainya dengan kapas yang dibasahi alkohol

2.2.4. Akibat tidak menerapkan posisi ergonomis


apabila kamu tidak melakukan posisi duduk ergonomis maka akan ada beberapa dampak atau
efek yang dapat kamu rasakan seperti penjelasan di bawah ini :
Mudah lelah
Kamu sering kelelahan saat bekerja? Bisa jadi penyebab tubuh yang mudah lelah adalah
posisi duduk yang tidak ergonomis. Jadi kamu bisa melakukan istirahat sejenak seperti
bangun dari tempak duduk, melakukan pemasanasan ringan, dan mengubah posisi duduk
menjadi posisi ergonomis.
Meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung
Bukan hanya mudah lelah, posisi duduk yang tidak ergonomis dapat meningkatkan risiko
diabetes dan penyakit jantung. Hal ini disebabkan karena menurunnya efektivitas regulasi
gula darah dalam tubuh. Selain itu, duduk dengan postur yang tidak ergonomis dapat
meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi khususnya pada bagian tungkai atas.
Menurunnya laju aliran darah dan kadar oksigen pada pembuluh darah itulah yang
menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Jika hal tersebut terus-menerus terjadi, maka
seseorang dapat berisiko mengalami gangguan pada organ jantung.

Permasalahan sendi dan tulang, permasalahan ini yang paling sering terjadi. Duduk dengan
postur yang tidak ergonomis dapat menyebabkan masalah seperti pegal dan nyeri pada bagian
leher, bahu, lengan, punggung, pinggang, otot tulang dan jari-jari. Hal ini terjadi karena
adanya kelainan pada spine atau ruas tulang belakang sebagai penyangga tubuh akibat postur
tubuh yang tidak sesuai. Selain itu, kurangnya oksigen saat posisi tidak ergonomis dapat
membuat kamu jadi cepat pegal.

Anda mungkin juga menyukai