Anda di halaman 1dari 85

Health Care-Associated Infection

And
Hand Hygiene Improvement

KOMITE PPI
RSUD WALUYO JATI
Tujuan Umum

Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu


menjelaskan tentang konsep dasar
Kebersihan Tangan dengan baik dan
benar sesuai dengan Pedoman WHO
2009
Tujuan Khusus
1. Menjelaskan difinisi tentang kebersihan tangan
dengan baik dan benar sesuai dengan
Pedoman Kebersihan tangan WHO,2009
2. Menjelaskan indikasi kebersihan tangan dengan
baik dan benar sesuai dengan pedoman
kebersihan tangan WHO,2009
3. Menjelaskan cara penularan melalui tangan
petugas Kesehatan dengan baik dan benar
sesuai dengan pedoman kebersihan tangan
WHO, 2009
Definition
Health Care-associated Infection (HCAI)
■ Also referred to as “nosocomial” or “hospital” infection
“An infection occurring in a patient during the
process of care in a hospital or other health-care
facility which was not present or incubating at the time
of admission. This includes infections acquired in the
health-care facility but appearing after discharge, and
also occupational infections among health-care
workers of the facility”
Perkiraan HCAI di seluruh dunia
■ Setiap saat, ratusan juta orang di seluruh dunia menderita
infeksi yang didapat di fasilitas perawatan Kesehatan
■ Di fasilitas perawatan kesehatan modern di negara maju:
5–10% pasien terkena satu atau lebih infeksi
■ Di negara berkembang, risiko HCAI 2-20 kali lebih tinggi
daripada di negara maju dan proporsi pasien yang
terkena HCAI dapat melebihi 25%
■ Di unit perawatan intensif, HCAI mempengaruhi sekitar
30% pasien dan 44% mengakibatkan kematian
Dampak HCAI
HCAI dapat menyebabkan:
■ penyakit yang lebih serius
■ perpanjangan masa tinggal
di fasilitas perawatan
kesehatan
■ cacat jangka panjang
■ kematian yang tinggi
■ beban keuangan bertambah
tinggi
■ biaya pribadi yang tinggi
pada pasien dan
keluarganya
Lokasi paling sering terinfeksi dan faktor
risikonya
URINARY TRACT INFECTIONS LOWER RESPIRATORY TRACT INFECTIONS
34% 13%
Urinary catheter Mechanical ventilation
Urinary invasive procedures Aspiration
Advanced age Nasogastric tube
Severe underlying disease Central nervous system depressants
Urolitiasis Antibiotics and anti-acids
Pregnancy Prolonged health-care facilities stay
Diabetes Most common
Rendah
sites of health care-
Malnutrition
Advanced age
Surgery
associan tey
da infection Immunodeficiency
and the risk factors
SURGICAL SITE INFECTIONS
Hand
underlying the BLOOD INFECTIONS
Inadequate antibiotic prophylaxis oH
ccy ug
rreinecn
e oef Vascular catheter
Incorrect surgical skin preparation infections Neonatal age
Inappropriate wound care Critical care
Surgical intervention duration Severe underlying disease
Type of wound Neutropenia
Poor surgical asepsis Immunodeficiency
Diabetes New invasive technologies
Nutritional state Lack of training and supervision
Immunodeficiency
Lack of training and supervision 17% 14%
Pencegahan HCAI
■ Validasi dan sandarisisai Strategi pencegahan yang telah
terbukti mengurangi HCAI
■ Setidaknya 50% HCAI dapat dicegah
■ Sebagian besar solusi sederhana dan tidak menuntut
sumber daya dan dapat diterapkan di negara maju, serta
di negara transisi dan berkembang
SENIC study: Study on the Efficacy of
Nosocomial Infection Control
■ >30% of HCAI are preventable
Relative change in NI in a 5 year period (1970–1975)
30 26%
20
19% 18%
14% Without
10
9% infection
LRTI SSI UTI BSI Total control
% 0
With infection
-10 control
-20

-30 -27%
-31% -32%
-40 -35% -35%

Haley RW et al. Am J Epidemiol 1985


Penularan Melalui Tangan
Tangan adalah sebagai
perantara penularan
bakteri patogen dari
pelayanan kesehatan
yang paling besar
Penularan bakteri
patogen dati petugas
kesehatan dari satu
psien ke pasien lainnya
melalui 5 step
berurutan
Mengapa Anda harus membersihkan tangan
Anda?
■ Setiap petugas kesehatan, pemberi asuhan atau orang
yang terlibat dalam perawatan pasien perlu
memperhatikan kebersihan tangan
■ Kebersihan tangan menjadi perhatian bagi petugas
Kesehatan untuk :
• melindungi pasien dari kuman berbahaya yang
dibawa tangan Anda atau yang ada di kulitnya sendiri
• melindungi diri Anda dan lingkungan layanan
kesehatan dari kuman berbahaya
Bakteri Flora tangan
2 kategori bakteri pada tangan:
■ Flora residen
■ Flora transient

Flora residen:
■ Mo yg berada dipermukaan kulit yg dominan dg spesies
staph epidermidis termsk staph hominis, staph
coagulase neg dan sejumlah jamur pityrosporum
(malassezia spp)
Flora tangan
■ Berfungsi sbg antimikrobial antagonis dan
melindungi ekosistim kulit.

Flora transien :
■ Dipindahkan mll kontak langsung dg
pasien atau sentuhan dg permukaan lingk
yg terkontaminasi dg mo yg patogen t.d :
Staph aureus, Gr neg basilli atau jamur
dan sering menyebabkan infeksi
TRANSMISI MO TERGANTUNG
PADA:
Spesies yg ada
Jumlah mo yg ada pd permukaan kulit
Kelembaban kulit

DAPAT hilang dg mencuci tangan rutin


■ Jumlah kolonisasi N di tangan 3.9 X 104 atau 4.6
X 106 cfu/ cm2
PROSES TRANSMISI
DIPENGARUHI 5 FAKTOR :
■ Adanya mikro organisme pada kulit
pasien atau lingk yg terkontaminasi
■ Mikro organisme dipindahkan melalui
tangan petugas
■ Kemampuan mikro organisme
bertahan hidup
■ Akibat cairan pembersih tangan yg
terkontaminasi
■ Transmisi silang mikro organisme pada
tangan petugas
JENIS-JENIS BAKTERI
PENYEBAB HAIs :
Acinetobacter Baumanii
Pseudomonas aeruginosa
Stenotrophomonas maltophilia
Mycobacterium avium, M fortuitum
Fusarium spp
Aspergilus fumigatus
5 tahap transmisi tangan
pertama Dua Ketiga Empat Lima
Kuman ada di Transfer Kuman Pembersihan Tangan yang
kulit pasien kuman ke bertahan tangan yang terkontamina
dan di tangan hidup di kurang si menularkan
permukaan petugas tangan optimal atau kuman
lingkungan kesehatan selama mengabaikan melalui
terdekat beberapa menyebabka kontak
menit n tangan langsung
tetap dengan
terkontamina pasien atau
si lingkungan
terdekat
pasien
Transient Microba (Kontaminasi
Kuman)

Klebsiella pneumonia
Hand Colonization in SHSB

Entry to
The Hospitals Contact Px Hand Wash 1 hour after
Handwash

Pseudomonas 15% Acinetobacter 47% Enterobacter 47%


There isn’t
Enterobacter 15% Enterobacter 45% Growth of Pseudomonas 18%
Microbes
Acinetobacter 53,8% Pseudomonas 11% Acinetobacter 9%
K pneu 7% K pneu 5% K pneu 9%
Staph 7%

(Bernadetta, 2011)
Tangan adalah sumber penularan utama
healthcare associated infections (Shetty N, 2009)
Importance of hand hygiene
Tangan petugas setelah melakukan pemeriksaan Abdomen pada Penderita

MRSA + MRSA -

Sebelum Cuci Tangan Sesudah Cuci Tangan


(Australian Guidelines for the Prevention and Control of Infection in Healthcare, 2010)
IJIC, 2012
Hand Washing: Memutus Rantai Penularan

K. Kendall, 2003
The “My 5 Moments for Hand Hygiene”
approach
Definisi – definisi (1)
Hand hygiene : Hand washing, antiseptic
handwash, antiseptic hand rub, surgical
handscrub
Handwashing : mencuci tangan dengan air
mengalir dg sabun atau sabun antiseptik yg
bertujuan membersihkan tangan dengan
membersihkan kotoran dan transient mo di tangan
Definisi – definisi (2)

Antiseptic handwash : cuci tangan menggunakan sabun


antiseptik dg tujuan untuk membersihkan tangan dengan
menghilangkan dan membunuh transient mo dari tangan

Antiseptic handrub : Menggunakan cairan


antiseptik diseluruh permukaan tangan untuk
meminimalkan pertumbuhan mo tanpa menggunakan air
dan pengering tangan ( waterless )
Definisi – definisi (3)
Surgical hand scrub :
cuci tangan dengan menggunakan cairan
antimikrobial pd tindakan sebelum operasi
dan membuang mo transien dan residen flora
kulit.

Bertujuan membersihkan tangan dengan


menghilangkan & membunuh transien mo dan
mengurangi residen flora
Alcohol-Based Solution for Hand rub

Bersifat non iritasi, antiseptic handrub dapat dibuat


dengan menambahkan glycerin, proplyne glycol atau
sorbitol pada alkohol ( 2ml dalam larutan ethyl atau
isopropyl alcohol 60 – 90 % )
(Larson 1990 ; Pierce 1990)
Gunakan kira-kira 5 ml (1 sdt) setiap aplikasi dan gosok
seluruh tangan terutama sela jari dan di bawah kuku
sampai kering ( 15 – 30 detik )
TUJUAN CUCI TANGAN
1. Menghilangkan atau meminimalkan mo di tangan
2. Mencegah perpindahan mo dari lingkungan ke pasien
dan dari pasien ke pasien dan dari pasien ke petugas
kesehatan
3. Tindakan utama dalam pencegahan dan pengendalian
HAIs
Bagaimana cara membersihkan tangan Anda
■ Menggosok tangan dengan handrub berbahan dasar
alkohol adalah metode rutin yang lebih disukai untuk
kebersihan tangan jika tangan tidak terlihat kotor
■ Mencuci tangan dengan sabun dan air - penting jika
tangan terlihat kotor atau terlihat kotor (setelah terpapar
cairan tubuh)1

1 If
exposure to spore forming organisms e.g. Clostridium difficile is strongly suspected
or proven, including during outbreaks – clean hands using soap and water
How to handrub

Untuk mengurangi pertumbuhan kuman di tangan secara efektif,


menggosok tangan harus dilakukan dengan mengikuti semua langkah
yang diilustrasikan.Ini hanya membutuhkan waktu 20-30 detik!
How to handwash
Untuk secara efektif
mengurangi pertumbuhan
kuman di tangan, cuci tangan
Selama 40–60 detik
dan harus dilakukan dengan
mengikuti semua langkah
yang diilustrasikan.
KEBERSIHAN TANGAN BEDAH
Lanjutan..
Hand hygiene dan penggunaan Sarung
tangan
■ Penggunaan sarung tangan tidak menggantikan
kebutuhan untuk membersihkan tangan
■ Harus melepas sarung tangan untuk melakukan
kebersihan tangan, bila ada indikasi saat mengenakan
sarung tangan
■ Anda harus mengenakan sarung tangan hanya jika ada
indikasi (lihat Piramida di Brosur Kebersihan Tangan
Mengapa, Bagaimana dan Kapan dan di Leaflet Informasi
Penggunaan Sarung Tangan) - jika tidak, sarung tangan
tersebut menjadi risiko utama penularan kuman
Issue & pertimbangan lain s.d HH
Sarung tangan :
■ Tidak memberikan perlindungan total terhadap
kontaminasi tangan
■ Contoh: bakteri dari pasien dapat muncul kembali
sampai 30% dari staf yang memakai sarung tangan
saat merawat ( Kotilainen et al 1989)
■ Dokter bedah mulut memakai sarung tangan dan
APD lain terinfeksi HepB, diperkirakan mll lubang
kecil pada sarung tangan atau tangan
terkontaminasi saat membuka sarung tangan
(Reingold, Kane & Hightower 1988)
lanjutan

■ Lebih-lebih memakai sarung tangan yg sama dan


mencuci nya antar pasien atau antar bagian tubuh yg
kotor ke yg bersih mrp praktek yg tidak aman.
Ditemukan jumlah bakteri yg signifikan pada tangan
staf yg hanya mencuci sarung tangan (Doebbeling
and colleagues ,1988)

Ditekankan bahwa sarung tangan tidak menggantikan


kegunaan cuci tangan, tetapi dalam situasi ttt, sarung
tangan digunakan sebagai tambahan untuk hygiene
tangan
lanjutan

Hand lotion & hand cream :


■ Utk mencegah dermatitis krn sering cuci tangan ( >30X
sehari), penggunaan sabun yang keras dan terpapar
agent antiseptik ( alkohol 60-90% tidak terlalu
iritasi) perlu diberi hand lotion, cream dan pelembab.
■ Pemberian 2 X sehari secara teratur dapat membantu
mencegah dan mengobati dermatitis kontak
( McCormick et al 2000 )
lanjutan

Ada bukti secara biologi bhw emollien spt glycerol dan


sorbitol , dg atau tanpa antiseptik dapat mengurangi
kontaminasi silang karena mengurangi terbentuknya
bakteri dari kulit selama lebih 4 jam.

Produk barrier oil-based, seperti yang terdiri dari


petrolleum jelly ( vaseline atau lanolin ) tidak digunakan
karena dapat merusak sarung tangan dari karet latex
lanjutan

Resisten terhadap zat antiseptik topikal :


■ Studi klinik ---- Pemakaian produk yg berisi triclosan
dalam jangka waktu lama tidak menimbulkan resistensi
thd flora kulit.
■ Tidak ada bukti klinik yang menunjang terbentuknya
organisme resisten setelah menggunakan agent
antiseptik secara topikal.
lanjutan

Lesi dan kulit luka :


■ Kutikel, tangan dan lengan bawah harus bebas dari lesi
( dermatitis atau eksim) dan kulit yg luka ( terpotong,
abrasi dan cracking).
■ Luka dan abrasi ditutup dengan balutan waterproof.
Jika tidak mungkin ditutup, staf bedah dg lesi tidak boleh
melakukan operasi sampai luka sembuh.
lanjutan
Kuku jari (panjangnya : dijaga tetap tdk >3mm
dari ujung jari )
■ Research --- area sekitar dasar kuku : jumlah mikrobial
tertinggi dari tangan ( McGinley, Larson dan Leydon 1988)
■ Bbrp studi : kuku yang panjang sebagai reservoir bagi
Gram-negatif bacilli ( P. aeruginosa), ragi dan patogen
lain ( Hedderwick et al 2000)
■ Merobek sarung tangan ( Olsen et al 1993)
lanjutan
Kuku artifisial :
■ Mengkontrobusi HAIs (Hedderwick et al 2000)
■ Terbukti sebagai reservoir Gram neg bacilli patogen,
dilarang bagi pet kes., khususnya anggota tim
bedah dan mereka yang:
Bekerja di area khusus seperti NICU
Merawat pasien yang rentan terhadap infeksi
Menangani pasien dg organisme resisten (
Moolenaar et al 2000 )
lanjutan

Cat kuku :
■ Tidak diperkenankan : Cat kuku yang retak
membantu perkembangbiakan mo dalam jumlah
besar.

■ Cat yang gelap melindungi kotoran dibawah kuku


( Baumgardner et al 1993)
lanjutan

Perhiasan:
■ Meskipun bbrp studi membuktikan kulit dibawah cincin
lebih banyak kolonisasi dibandingkan dg yg tidak
bercincin (Jacobson et al 1985), namun saat ini belum
diketahui apakah memakai cincin menimbulkan transmisi
bakteri patogen lebih besar.
■ Dianjurkan anggota tim bedah tidak memakai, krn akan
sulit memakai sarung tangan dan dapat merobeknya
Penggunaan assesori

Rush Unit Medical Center di Chicago menganalisa


tangan 66 perawat.
---- cincin kawin → bakteri 10 X >banyak

■ Anggota tim bedah tidak memakai → sulit memakai


sarung tangan & robek
Kepatuhan Kebersihan Tangan
■ Kepatuhan terhadap kebersihan tangan berbeda di setiap
fasilitas dan negara, tetapi secara global <40% 1
■ Alasan utama ketidakpatuhan yang dilaporkan oleh
petugas kesehatan2:
■ Terlalu sibuk
■ Iritasi kulit
■ Penggunaan sarung tangan
■ Jangan pikirkan itu

1Pittet and Boyce. Lancet Infectious Diseases 2001;


2Pittet D, et al. Ann Intern Med 1999
Batasan waktu = hambatan utama untuk
kebersihan tangan
Kebersihan tangan yang
memadai dengan air dan
sabun membutuhkan waktu
40–60 detik
Waktu rata-rata yang
biasanya diterapkan oleh
petugas kesehatan: <10 detik
Alcohol-based
handrubbing: 20–30 detik
Hand Hygiene
Di Era Pandemi Covid 19
Protecting
health
workers from
COVID-19
Kulit
dermatitis Permasalahan
HH di
Ketersedian
Cuci tangan pandemi
Fasilitas HH Tantangan di sarung
tangan covid 19 di
HH di Zona fasilitas
merah pelayan
kesehatan
5 momen
Auditor
dan Tehnik
HH? HH
1.Kulit tangan petugas
Dermatitis
• Paparan kulit yang berkepanjangan terhadap
air dan lingkungan yang lembab: Ini
menciptakan pembengkakan yang luas dari
stratum korneum (lapisan terluar kulit) dan
gangguan pada ultrastruktur lipid antar sel,
dan meningkatkan permeabilitas dan
kepekaan kulit terhadap iritasi orkimia fisik
[4].
• penggunaan sarung tangan dalam waktu
lama dapat menyebabkan keringat berlebih
dan peningkatan kelembapan, sehingga
semakin meningkatkan respons inflamasi
yang ditimbulkan terhadap iritan.
WHO Rekomendasi

• Cuci tangan dengan air dan sabun


selama 40 detik
• Gosok tangan dengan perlahan agar
tidak merusak lapisan kulit
• Petugas kesehatan menggunakan
sarung tangan pelindung, sangat
disarankan untuk mencuci tangan dan
menggunakan pelembab setiap kali
sarung tangan dilepas.
• Berikan pelembab/krim tangan,
jenis pelembab yang
mengandung humektan
dengan emolien oklusif
berguna untuk menarik dan
menyegel air pada tingkat
lapisan korneum dan
menyejukkan kulit
• Hindari menggunakan yang
mengandung pengharum
mengurangi sensitasi kontak
• Humektan (mis., Urea topikal,
propilen glikol)
• Emolien oklusif produk
berbasis petrolatum, lanolin,
minyak mineral dan nabati, lilin
• Krim dan salep berminyak yang
kental (misalnya petroleum
WHO Rekomendasi jelly)
2.Cuci tangan dengan sarung tangan

• Petugas kesehatan • virus corona COVID-19 bisa hidup


menggunakan sarung tangan lama periode pada permukaan yang
tidak pada indikasi merawat keras (Otter et al, 2016).
pasien
• Sebuah studi penelitian
• Pemakaian sarung tangan tidak menemukan virus dapat bertahan
sesuai indikasi hanya hidup di sarung tangan selama 2-4
memberikan rasa aman yang jam (Casanova et al, 2010)
palsu
Penggunaan Sarung Tangan Di Area
Merawat Suspek Dan Konfirm Covid 19

ANN_13_02_03 Sax H, Allegranzi B, Uckay I, Larson E Boyce J,


Pittet D. ‘My five moments for hand hygiene’: a user-centred
design approach to understand, train, monitor and report
hand hygiene. J Hosp Infect. 2007 Sep;67(1):9–21. Epub 2007
Aug 27 World Health Organization. My 5 moments for hand
hygiene. 2009. https://www.who. int/infection-
prevention/campaigns/cleanhands/5moments/en/ (accessed
26 March 2020)
The Hand Of A Doctor After Removing His
Medical Precautionary Suit And Gloves After
10 Hours Of Duty.
July 15, 2020 by medihelp

• Mengganti sarung tangan setelah 15 menit


adalah tindakan yang lebih layak dan aman
• Petugas kesehatan harus menyadari manfaat
dan batasan sarung tangan medis.
• Melaksanakan kebersihan tangan adalah hal
yang penting dan utama
The durability of examination gloves used on intensive
care units
Authors: Nils-Olaf Hübner,1,2Anna-Maria Goerdt,3Axel
Mannerow,1Ute Pohrt,4Claus-Dieter Heidecke,3Axel
Kramer,1 and Lars Ivo Partecke3

•Risiko perforasi sarung tangan dianggap berkorelasi


dengan durasi pemakaian, studi prospektif yang telah
dilakukan
•Hanya 26% sarung tangan dipakai lebih dari 15 menit.
Tingkat perforasi total adalah 10,3% dengan perbedaan
yang signifikan dan penurunan integritas sarung tangan
antar merek (p <0,001).
•Terlepas dari merek, “Tindakan perawatan luka" (p =
0,049) dan “memandikan pasien" (p = 0,001) juga secara
signifikan dikaitkan dengan peningkatan risiko perforasi.
Here is what the World
Health Organization says:
• When an indication for hand hygiene
precedes a contact that also requires glove
usage, hand rubbing or hand washing should
be performed before donning gloves.
• When an indication for hand hygiene follows
a contact that has required gloves, hand
rubbing or hand washing should occur after
removing gloves.
• When an indication for hand hygiene applies
while the health-care worker is wearing
gloves, then gloves should be removed to
perform handrubbing or handwashing.
Hand Hygiene di Zona merah Covid 19

• Saat mencuci tangan, gosokan diperlukan untuk menghilangkan mikroba


sementara dari tangan.
• Saat menggunakan ABHR, pastikan semua permukaan terkena dan celupkan
jari ke dalam ABHR di telapak tangan dan kemudian lanjut ke permukaan
tangan lainnya
• Sarung tangan tidak memberikan perlindungan menyeluruh. SELALU
MENCUCI TANGAN SETELAH MELEPAS SARUNG TANGAN
• Jangan pernah mengaplikasikan ABHR ke sarung tangan. Ini merusak dan
meningkatkan risiko kontaminasi
3. Hand Hygiene 5 Momen
Dengan Tehnik Yang Benar

• Rekomendasi WHO : meningkatkan


praktek kebersihan tangan di fasilitas
public dan fasilitas pelayanan kesehatan
• Petugas kesehatan harus melakukan
kebersihan tangan
• menggunakan teknik yang tepat dan
sesuai dengan 5 momen
• Meningkatka kebersihan tangan dengan
menggunakan WHO multimodal HH
Mengapa HH 5
Momen?
• Tangan paling sering
bersentuhan dengan pasien,
permukaan dan bagian
tubuh petugas kesehatan,
seperti wajah, hidung, dan
mulut .
• Untuk menghilangkan
mikroba secara optimal,
tangan harus benar-benar
bersih dan dicuci secara
sistematis Gunakan 5
Moments WHO Hand
Hygiene
The “My 5
Moments for
Hand Hygiene”
approach
Cuci tangan
dengan Air
mengalir
• Secara efektif dapat
membersihkan tangan
dari virus covid 19.
• Mengurangi
pertumbuhan kuman di
tangan,
• Cuci tangan selama 40–
60 detik
• Mengikuti semua langkah
yang diilustrasikan.
Cuci tangan
dengan ABHR
• Untuk mengurangi
pertumbuhan kuman dan
virus covid 19 di tangan
secara efektif,
• Menggosok tangan harus
dilakukan dengan
mengikuti semua langkah
yang diilustrasikan.
• Membutuhkan waktu 20-
30 detik!

ABHR : Alcohol Based Hand


Rub
Rumah sakit selalu memastikan
fasilitas kebersihan tangan tersedia
dan terpenuhi di area : • Kebersihan tangan dengan air
mengalir :
Area
perawat
• Sabun cair, air bersih, pengering
an Memas tangan, poster cara cuci tangan
Area pasien
ruang
ang dan dengan air mengalir dan tempat
melepa
tunggu
s APD sampah
Area • Hand sinitiser atau alcohol-
Area
akses
masuk
Fasilitas pembua based hand rub
HH ngan
dan limbah
keluar

Area
Area pasien,
kantin pengunj
Setiap 5 ung
m dari
toilet
WHO Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy
ONE System change
• Based on the Access to a safe, continuous water supply as well as
evidence and to soap and towels; readily accessible alcohol-based
recommendations handrub at the point of care
from the WHO
TWO Training / Education
Guidelines on Hand Providing regular training to all health-care workers
Hygiene in Health
Care (2009), a THREE Evaluation and feedback
number of Monitoring hand hygiene practices, infrastructure,
components make perceptions and knowledge, while providing results
feedback to health-care workers
up an effective
multimodal strategy FOUR Reminders in the workplace
for hand hygiene Prompting and reminding health-care workers

FIVE Institutional safety climate


Creating an environment and the perceptions that
facilitate awareness-raising about patient safety issues
1. System Change

ABHR di
Ratio TT
fasilitas
dan Fasilitas cuci tangan Anggaran
perawatan
Wastafel
kesehatan

ABHR tersedia
1: 1 di ruang
dengan Rencana Alcohol-based
Uji efficacy Ratio 1:10 di isolasi dan di Ketersediaan Sabun cuci Pengering
pasokan realistikutk Handrub
and seluruh unit air bersih dan tangan selalu tangan selalu
berkelanjutan meningkatkan Planning and
tolerability fasilitas dan perawatan berkelnjutan tersedia tersedia
di setiap titik startegi Costing Tool
intensif
perawatan
2. Training & Edukasi

Pedoman WHO atau pedoman


Pelatihan Profesional
local yang sama tersedia
petugas untuk melatih
dengan mudah untuk semua
kesehatan program HH
petugas kesehatan

profesional
Pelatihan wajib
dengan
untuk semua proses untuk sistem untuk
The ‘WHO keterampilan
kategori memastikan The WHO ‘Hand The WHO ‘Glove pelatihan dan
The WHO ‘Hand yang memadai
profesional di bahwa semua Guidelines on Hygiene Use validasi
Hygiene: Why, untuk menjadi
dimulainya petugas Hand Hygiene in Technical Information’ pengamat
How and When’ pelatih aktif
pekerjaan, kesehatan Health-care: A Reference Leaflet kepatuhan
Brochure dalam program
kemudian mendapatkan Summary’ Manual’ kebersihan
pendidikan
berlanjut secara pelatihan tangan
kebersihan
teratur
tangan
3. Evaluasi & Umpan Balik

Pengetahuan petugas
kesehatan tentang
topik berikut dinilai Audit Kebersihan
Indirect Monitoring of Hand
setidaknya setiap tangan dengan 5 Umpan Balik
Hygiene Compliance
tahun (misalnya momen
setelah sesi
pendidikan)

umpan balik
3.3a Is yang Data indikator
consumption 3.3b Is 3.3c Is alcohol diberikan HH
of alcohol- consumption based Auit kepada dilaporkans
Indikasi Tehnik based of soap handrub kepatuhan petugas etiap 6 bulan
Frekuesi audit kepada
kebersihan kebersihan handrub monitored consumption menggunakan kesehatan di
5 momen HH pimpinan
tangan tangan monitored regularly (at at least 20L formulir WHO akhir setiap
regularly (at least every 3 per 1000 Hand Hygiene sesi observasi unit/Det dan
least every 3 months)? patient-days? kepatuhan petugas
months)? kebersihan kesehatan
tangan
4. Sistem Pengingat

Reminder
Tampilan atau Sistem audit
secara terus
system pengingat Fasilitas HH
menerus

Penggunaan
Poster Poster tehnik fasilitas
indikasi HH Cuci tangan Poster tehnik Keutuhan audio,visual
Fasilitas Air Ketersediaan Kampanye
dis etiap dengan air HH yang kondisi mis screen
mengalir Leaflet HH HH
area mengalir dan benar poster saver
perawatan hand rub computer,
pin dll
5. Budaya Keselamatan -HH

Komitmen dan dukungan Rencana HH


Tim HH pimpinan dan Kampanye
manajemen RS setiap tgl 5 Mei

Tertulis atau
memiliki waktu lisan untuk Sustaining
Template
khusus untuk Tugas melatih, promosi Template Improvement -
Letter to Save Lives
melakukan memantau Kesehatan Letter to Additional
communicate Clean Your
promosi kinerja, yang Advocate Hand Activities for
Hand Hygiene Hands Annual
kebersihan mengatur dilaksanakan Hygiene to Consideration
Initiatives to Initiative
tangan secara kegiatan baru oleh seluruh Managers by Health-Care
Managers
aktif petugas Facilities
kesehatan
5. Budaya Keselamatan -HH

Sistem
mematikan HH
Keterlibatan Sistem dan fasilitas mensuport HH
dilaksanak
Pasien berkelanjutan
setiap Leader
di Unit

Guidance on
5.4b A system
Engaging
5.4a A system for Sistem
Patients and
for recognition Program HH Target HH penghargaan Komunikasi
Patient
designation of and utilisation melibatkan HH E-Learning disetiap bulan terhadap regular HH Per individu
Organizations
Hand Hygiene of Hand pasien di setiap Unit inovasi dan newsletter
in Hand
champions11 Hygiene role berbagi capian
Hygiene
models12
Initiatives
4. Monitoring Kepatuhan Hand Hygiene
Kepatuhan HH – WHO audit tool
Technology :Monitoring HH petugas Kesehatan
5. Ketersediaan Fasilitas Hand Hygiene
Identifikasi kebutuhan ABHR dan Fasilitas HH

• Petugas Kesehatan disetiap


Unit/Dept melakukan
monitoring dan memastikan
ketersedian fasilitas HH
terpenuhi
• Identifikasi kebutuhan ABHR
dan fasilitas cuci tangan sabun
dan air diperlukan untuk
perencanaan pengadaan dari
bagian logistik

Dr.M atthew Lozier


Formula ABHR

Efektivitas desinfektan di ABHRs


bergantung pada:
1. Jenis alkohol
2. Konsentrasi
3. Kuantitas yang diterapkan di
tangan
4. Waktu pajanan
(Todd et al., 2010)
Formula WHO
Kesimpulan
■ HCAI merupakan beban penyakit yang serius dan
memiliki dampak ekonomi yang signifikan pada pasien
dan sistem perawatan kesehatan
■ Kebersihan tangan yang tepat - aktivitas sederhana
membersihkan tangan pada waktu dan cara yang tepat -
menyelamatkan nyawa
■ 5 indikasi (momen) kebersihan tangan dalam perawatan
kesehatan
■ Dukungan dan kepatuhan petugas kesehatan terhadap
inisiatif meningkatkan kebersihan tangan sangat penting
untuk menyelamatkan nyawa di fasilitas kesehatan
Further information…
■ Contact <insert name of key contact at your facility>
■ Visit the SAVE LIVES: Clean Your Hands website at:
www.who.int/gpsc/5may/en/

Transmisi melalui tangan petugas


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai