Anda di halaman 1dari 3

TERM OF REFERENCE

PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM PENCEGAHAN


STUNTING (17 SEPTEMBER 2020)

DOMPET DHUAFA SUMSEL

1. Latar Belakang
Data Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi
stunting dalam lingkup nasional sebesar 37,2 persen, terdiri dari prevalensi pendek
sebesar 18,0 persen dan sangat pendek sebesar 19,2 persen. Stunting dianggap sebagai
masalah kesehatan masyarakat yang berat bila prevalensi stunting berada pada rentang
30-39 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang mengalami masalah
kesehatan masyarakat yang berat dalam kasus balita stunting.
Masalah kurang gizi dan stunting merupakan dua masalah yang saling
berhubungan. Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama
seribu hari pertama kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik
anak yang irreversible, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan
motorik serta penurunan performa kerja. Anak stunting memiliki rerata skor
Intelligence Quotient (IQ) sebelas poin lebih rendah dibandingkan rerata skor IQ pada
anak normal. Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi bila tidak
mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa
Stunting pada balita perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status
kesehatan pada anak. Studi terkini menunjukkan anak yang mengalami stunting
berkaitan dengan prestasi di sekolah yang buruk, tingkat pendidikan yang rendah dan
pendapatan yang rendah saat dewasa. Anak yang mengalami stunting memiliki
kemungkinan lebih besar tumbuh menjadi individu dewasa yang tidak sehat dan miskin.
Stunting pada anak juga berhubungan dengan peningkatan kerentanan anak terhadap
penyakit, baik penyakit menular maupun Penyakit Tidak Menular (PTM) serta
peningkatan risiko overweight dan obesitas. Keadaan overweight dan obesitas jangka
panjang dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Kasus stunting pada anak
dapat dijadikan prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia suatu negara.
Keadaan stunting menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, rendahnya
produktivitas, serta meningkatnya risiko penyakit mengakibatkan kerugian jangka
panjang bagi ekonomi Indonesia.
Oleh karena itu kami menganggap perlu dilakukan sebuah upaya promosi
Kesehatan berupa penyuluhan kepada kader posyandu untuk dapat memahami arti
penting mencegah kejadian stunting diwilayah posyandu masing masing untuk
kemudian disosialisasikan kepada para pengunjung posyandu dan masyarakat sekitar
yang belum mengetahui penting nya pencegahan stunting kepada bayi dan balita.

2. Tujuan

Tujuan diadakannya “Pelatihan Manajemen Posyandu ditengah covid” :

a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit, tatalaksana dan


pencegahan stunting.
b. Agar para bidan dan kader mengerti dan memahami akan pentingnya pencegahan
stunting pada bayi dan balita.
c. Memberikan pengetahuan tentang cara pemberian asupan gizi dan penyediaan
sumber daya gizi rumahan yang terjangkau.
d. Memberikan pemahaman kepada seluruh peserta untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh untuk orang-orang sekitarnya.

3. Sasaran danTarget Kegiatan

Sasaran dari kegiatan ini adalah para kader, bidan, kepala desa dengan target 100
orang.

4. Waktu dan Tempat


• Waktu : Kamis 17 September 2020
• Tempat : Posyandu Mawar (sp Tungkal), Kantor Desa Sukamaju), Posyandu
Anggrek (Lubuk Bintialo), Posyandu Matahri (macang Sakti)
• Pukul : 09.00 – 10.00 WIB
5. Penutup
Demikian TOR Pelatihan untuk kader posyandu untuk memahami dan mengerti esensi
dari pencegahan kejadian stunting agar tidak terjadi pada lingkungan dimana mereka
tinggal.

SUSUNAN ACARA

“ Pelatihan kader posyandu dalam Pencegahan Kejadian Stunting”

Waktu Acara Pengisi

08.30-09.00 Registrasi Peserta Panitia

09.00 - 09.15 Pembukaan Pembawa Acara

- Sambutan dari perwakilan CPGL Perwakilan CPGL

09.15 – 10.15 Pelatihan kader posyandu dalam pencegahan


kejadian stunting

Materi 1 : Cegah stunting dari Rumah


Dinas Kesehatan Kab. Muba
Sesi tanya jawab
Kasi Gizi

10.15 – 10.30 Foto Bersama Seluruh Peserta dan Narasumber

Do’a + Penutup

Anda mungkin juga menyukai