Anda di halaman 1dari 7

PROFIL INOVASI

PUSKESMAS SIKAP DALAM

”KONTER GILING KUNING “


Konseling Terpadu Gizi dan Kesehatan Lingkungan untuk Kurangi Stunting

Disusun oleh:

Petugas Tim Inovasi

UPTD PUSKESMAS SIKAP DALAM

KECAMATAN SIKAP DALAM

KABUPATEN EMPAT LAWANG

TAHUN 2023
PROFIL INOVASI “KONTER GILING KUNING”

PUSKESMAS SIKAP DALAM

A. LATAR BELAKANG

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak
berusia dua tahun. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak
usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan
minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
Stunting diakibatkan oleh banyak faktor, seperti ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi
yg berkali-kali. Kondisi lingkungan, baik itu polusi udara, air bersih bisa juga
mempengaruhi stunting. Tidak jarang pula masalah non kesehatan menjadi akar dari
masalah stunting, seperti masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan,
kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan.

Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting sebagai upaya


agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal,
dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta
mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Stunting  bukan hanya terganggu
pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu
perkembangan otaknya, yang tentunya sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di
sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Gejala yang ditimbulkan
akibat stunting antara lain anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya, proporsi
tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya, berat badan
rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda.

A. PERMASALAHAN
Kejadian stunting di wilayah kerja Puskemas Sikap Dalam pada tahun 2022
sebesar 1,09%, penyebab terjadinya stunting salah satunya adalah pola makan yang
kurang tepat. Banyak ditemukan ibu balita/ keluarga balita yang masih mempercayai
kebiasaan terdahulu yaitu ‘sisik”, sisik sendiri adalah kepercayaan bahwa anak balita
tidak boleh mengkonsumsi protein hewani seperti telur, ikan, ayam dll karena mereka
beranggapan nanti anaknya bisa sakit. Oleh karena itu, untuk membenarkan anggapan
masyarakat tersebut, maka diperlukan konseling atau penyuluhan terkait makanan
yang tepat untuk balita guna untuk mencegah atau menurunkan terjadinya stunting di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Sikap Dalam.
B. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
1. Tujuan Kegiatan
Kegiatan inovasi Konter Giling Kuning ini bertujuan untuk memberikan
konseling kepada ibu balita terkait gizi dan kesehatan lingkungan dalam upaya
pengurangan balita stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sikap Dalam.

2. Manfaat Kegiatan
Diharapkan berkurangnya presentase Balita Stunting yang ada di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sikap Dalam.

C. KESELARASAN DENGAN KATEGORI YANG DIPILIH


Inovasi Konter Giling Kuning sudah sesuai dengan kategori yang dipilih yaitu
kesehatan, karena masih banyak Ibu balita yang belum paham terkait makanan yang
tepat untuk balitanya, masih banyak tabu atau kebiasaan tarkait makanan yang
berpengaruh terhadap status gizi anaknya. Dengan adanya inovasi ini diharakan ibu
balita paham tentang makanan yang baik untuk anaknya sehingga dapat mengurangi
terjadinya stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sikap Dalam.

D. SIGNIFIKAN (ARTI PENTING)


Kegiatan Pokok dan Waktu
Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
a. Penimbangan dan pengukuran Tinggi Badan Balita
b. Konseling Gizi pada Ibu balita
c. Konseling Kesling Pada Ibu Balita
d. Pemberian Makanan tambahan

2. Waktu Kegiatan
Inovasi ini dimulai Pada Triwulan 1 Yaitu Bulan Januari 2023 – Sekarang, setiap
bulan di Posyandu 11 Desa dan di Puskesmas Sikap Dalam.
E. INOVATIF
Pencetusan program ini adalah pemegang program gizi dari UPTD
Puskesmas Sikap Dalam. Inovasi “Konter Giling Kuning ” ini agar dapat mengurangi
terjadinya resiko anak stunting pada wilayah kerja UPTD Puskesmas Sikap Dalam

F. TIM PELAKSANA INOVAS

SUSUNAN TIM PELAKSANA INOVASI KONTER GILINGKUNING


PUSKESMAS SIKAP DALAM

Pembina : Kepala Puskesmas Sikap Dalam


Penanggung jawab : Petugas Gizi Puskesmas Sikap Dalam
Anggota : Tim Gizi dan Kesling UPTD Puskesmas Sikap Dalam

G. KELANJUTAN KEGIATAN
- Dilakukan sweeping oleh kader balita bagi balita yng tidak hadir di posyandu
- Kerjasama Bidan Desa dan PKK dalam penanggulangan balita stunting
- Home Visite (Kunjungan Rumah Balita Stunting ).

H. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN


1. Camat Sikap Dalam
2. Kepala Desa Sikap Dalam
3. Kepala UPTD Puskesmas Sikap Dalam
4. POKJA UKM UPTD Puskesmas Sikap Dalam
5. Pengelola Gizi UPTD Puskesmas Sikap Dalam
6. Kader Kesehatan Kecamatan Sikap Dalam
7. Bidan Desa wilayah kerja Kecamatan Sikap Dalam

I. SASARAN
Keluarga balita resiko stunting diwilayah kerja UPTD Puskesmas Sikap Dalam
FOTO INOVASI KONTER GILING KUNING

Anda mungkin juga menyukai