Anda di halaman 1dari 4

TERM OF REFERENCE (TOR)

SEMINAR GIZI DALAM RANGKA HARI GIZI NASIONAL KE-60


“ KENALI, CEGAH DAN ATASI STUNTING
MENUJU GENERASI BERPRESTASI SEBAGAI INVESTASI
DEMI TERWUJUDNYA SUMBAWA UNGGUL, SEHAT, DAN BERMARTABAT”

A. NAMA KEGIATAN
Seminar Gizi Dalam Rangka Hari Gizi Nasional ke-60 Mengangkat Tema :

Kenali, Cegah dan Atasi Stunting Menuju Generasi Berprestasi Sebagai Investasi

Demi Terwujudnya Sumbawa,Unggul, Sehat dan Bermartabat.

B. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah kesehatan yang baik.

Indikator kesehatan dapat dilihat dari status gizi balita. Bangsa Indonesia masih

mengalami masalah gizi yang kompleks, salah satunya adalah stunting. Stunting

mencerminkan kekurangan gizi kronis selama periode pertumbuhan dan

perkembangan paling kritis di awal kehidupan. Stunting didefinisikan sebagai

presentasi anak-anak berusia 0-59 bulan yang tingginya di bawah – 2 standar deviasi

(stunting sedang) dan di bawah – 3 standar deviasi (stunting berat) dari median

standar pertumbuhan anak WHO (UNICEF, 2013).

WHO melaporkan bahwa pada tahun 2010 ada sekitar 162 juta anak di dunia

yang menderita stunting (WHO, 2010). Menurut UNICEF, lebih dari seperempat (26

persen) anak di bawah usia 5 tahun mengalami pendek/stunting pada tahun 2011 atau

sekitar 165 juta anak di seluruh dunia (UNICEF, 2013).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30.8% atau

sekitar 7 juta balita menderita stunting, masalah gizi lain terkait dengan stunting yang

masih menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah anemia pada ibu hamil (48.9%),

Berat Badan Bayi Lahir Rendah (6.2%), Balita Kurus atau Wasting (10.2%) dan
anemia pada balita. Berdasarkan penimbangan yang dilakukan serentak se-Kabupaten

Sumbawa didapatkan 11.87% balita di Kabupaten Sumbawa mengalami stunting.

Akibat dari stunting tidak dirasakan oleh individu yang menderita saja tetapi

juga oleh keluarga dan bahkan berdampak bagi pembangunan suatu bangsa. Stunting

bisa menghambat perkembangan anak yang berdampak terjadi penurunan intelektual,

menurunkan produktifitas hingga menyebabkan kemiskinan (Nimah dkk, 2015 ;

Oktarina dkk, 2013).Studi kohort yang dilakukan Martorell et al (2010),

menunjukkan kejadian stunting dalam 2 tahun pertama kehidupan memiliki hubungan

terhadap keterlambatan kognitif di masa kanak-kanak. Studi kohort lain yang

dilakukan di Jamaica, menunjukkan bahwa anak yang stunting memiliki tingkat

kecerdasan yang rendah serta skor lebih rendah pada fungsi motorik (Chang et al,

2010).

Penurunan stunting memelukan intervensi terpadu, mencakup intervensi gizis

spesifik dan gizi sensitive. Inisiatif perceoatan penurunan stunting, pemerintah

meluncurkan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG) yang

ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 Tentang GERNAS PPG

dalam rangka 1000 HPK. Selain itu, indikator dan target penurunan stunting telah

dimasukkan sebagai sasaran pembangunan nasional dan tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana

Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 2017-2019.

Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya

perubahan yang signifikin dan ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu

ditangani segera.
C. MATERI
1. Pentingnya 1000 HPK Dalam Pencegahan Stunting
2. MP-ASI dan Gizi Seimbang Mencegah Dan Mengatasi Stunting.
D. TUJUAN KEGIATAN
1. Mengetahui Isu Global Tentang Stunting, Cara Pencegahan, Assesment,
Intervensi, Monitoring dan Evaluasi Stunting.
2. Mengetahui lebih mendalam informasi dari paparan mengenai stunting dan
bahayanya bagi kesehatan.
3. Mengetahui Keberhasilan 1000 HPK Hubunganya Dengan Kejadian Stunting
4. Memperkuat Koordinasi Lintas Profesi Dalam Mencegah dan Mengatasi Stunting.

E. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari : Sabtu
Tanggal : 25 Januari 2020
Jam : 07.00 Wita – Selesai
Tempat : Lantai III Aula Kantor Bupati Kab. Sumbawa
Sabtu, 25 Januari 2020
Jam Kegiatan PIC
07.00 – 08.00 1. Registrasi Panitia
2. Pra Acara (Musik dan Tari) Sie Acara
08.00-08.40 Pembukaan : Panitia
1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
dan Mars Gizi.
2. Sambutan Bupati/Kadis
08.40-09.00 Coffe Break Panitia
09.00-12.00 SEMINAR
09.00-10.30 Pentingnya 1000 HPK Dalam Pencegahan
Stunting

10.30-12.00 MP-ASI dan Gizi Seimbang Mencegah Dan Dr. Made Darawati, S.TP., M.SC
Mengatasi Stunting.
12.00-12.30 Tanya Jawab
12.30-13.00 Ishoma Panitia
13.00-13.15 Penutupan Panitia
13.15-13.30 Photo Sessions Panitia
F. KEPESERTAAN
Jumlah Peserta Seminar 300 Orang Terdiri Dari :
1. 50 Orang Bidan
2. 50 Orang Perawat
3. 150 orang gizi

G. PENYELENGGARA
Penyelenggara Seminar Gizi adalah DPC. Persagi Kabupaten Sumbawa

H. PENUTUP
Demikianlah Term Of Reference tentang kegiatan Seminar Nasional dan Call For Papers
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Ke-4 ini dibuat semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan sebagaimana mestinya.

Sumbawa, 1 Desember 2019


Ketua Panitia

Dedi Iskandar Putra, S.Gz

Anda mungkin juga menyukai