Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
ii
SURAT PERNYATAAN
NPM : 1411030262
duplikasi ataupun saduran dari karya orang lain kecuali pada bagian yang telah
dirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila di lain waktu
terbukti adanya penyimpangan dalam karya ini, maka tanggung jawab sepenuhnya
iii
MOTTO
1
Departemen Agama, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Surabaya: CV Mahkota, 1996), h. 328
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua tercinta, Ibuku April Yanti dan alm.Ayahku Sofiyan.
Lampung.
kubanggakan.
vii
RIWAYAT HIDUP
1997, anak pertama dari dua bersaudara. Dari pasangan Bapak Sofiyan(alm)
Kupang Teba Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2008, kemudian penulis
Lampung dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2015 juga penulis melanjutkan
strata satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan konsentrasi Jurusan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah-Nya,
sehingga dengan penuh rasa suka cita akhirnya penulis dapat menyelesaikan
jalan serta petunjuk yang benar bagi umatnya semoga kita semua mendapat
tidaklah berhasil dengan begitu saja tanpa adanya bimbingan, arahan, bantuan,
motivasi serta fasilitas yang diberikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
2. Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd. selaku ketua jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Islam.
4. Dr. Yetri, M.Pd selaku pembimbing I dan Dr. Sovia Mas Ayu, MA selaku
ix
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah banyak membantu dan memberikan ilmunya
9. Special woman Dinda Sintia Daylis, yang selalu memberikan semangat, doa,
berbagai jurusan lainnya, yang turut membantu baik dalam moril maupun
11. Seluruh pihak yang membantu hingga terselesainya penyusunan skripsi ini.
Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ........................................................................................ 1
B. Alasan Memilih Judul ............................................................................... 2
C. Latar Belakang Masalah............................................................................ 2
D. Fokus Penelitian ........................................................................................ 5
E. Sub Fokus Penelitian ................................................................................. 5
F. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
G. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
H. Signifikansi Penelitian .............................................................................. 6
I. Metode Penelitian...................................................................................... 6
xi
5. Tipe/Gaya kepemimpinan..................................................................... 31
6. Kemampuan kepemimpinan ................................................................. 41
B. Kepemimpinan Pondok Pesantren ........................................................... 50
1. Pengertian Pondok Pesantren .............................................................. 50
2. Kyai dan Kepemimpinan Pondok Pesantren ....................................... 52
3. Tujuan dan Fungsi Pondok Pesantren ................................................. 53
C. Tahfidz Quran .......................................................................................... 57
1. Pengertian Tahfidz Qur’an ................................................................. 57
2. Metode Tahfidz Qur’an...................................................................... 59
D. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 61
xii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 82
B. Rekomendasi ............................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Lampung ................................................................................................... 65
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Foto
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebagai langkah awal untuk memahami judul skripsi ini, dan untuk
kata yang menjadi judul skripsi ini. Adapun judul skripsi yang dimaksud adalah
Lampung. Adapun uraian pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam judul
bawahan agar mau bekerja dengan kemauan serta sesuai dengan kemampuan
indonesia, dapat dikatakan bila pondok pesantren bila memenuhi syarat adanya
Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan Qur’an, yang
mana keduanya mempunyai arti yang berbeda yaitu tahfidz yang berarti
menghafal.
Adapun yang menjadi alasan penulis memilih judul skripsi ini adalah karena
sebuah organisasi.
Keberadaan manusia di dunia ini tidak ada yang luput dari keanggotaan suatu
mencapai suatu tujuan, seseorang ini disebut pemimpin. Pemimpin harus memiliki
skill, pengalaman berorganisasi, selain itu, tentunya kepribadian dan perilaku nya
menjadi panutan bagi bawahan-bawahannya, segala yang ada pada diri pemimpin
....إِ َزا َك َن ثَالَ ثَةٌ فِي َسفَ ٍر فَ ْليُ َؤ َمرٌوأ أَ َح َدهٌ ْم....
tujuan yang akan dicapai. Seorang pemimpin sangat ditekankan adanya rasa
kunci untuk menjadi seorang manajer yang efektif. Esensi kepemimpinan adalah
pada bulan September 2018 yang merupakan salah satu pondok pesantren yang
1
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 80
4
menghafalkan Al-Qur’an.
6 pendidik/ pengasuh, 27 santri. Sejak berdiri pada bulan September 2018 Pondok
besar bagi santrinya serta terjun langsung dalam mengajar mengaji dan menjadi
Tabel 1
Indikator Kepemimpinan Pondok Pesantren Tahfidz
Qur’an Hidayatullah Bandar Lampung
Skala Penilaian
No Indikator Kepemimpinan
Terlaksana Belum terlaksana
1. Memengaruhi
2. Mengarahkan
3. Memotivasi
Sumber: Hasil Prasurvey di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Hidayatullah
Bandar Lampung
Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan oleh penulis, kepemimpinan
kepemimpinan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji dan diangkat lebih
5
D. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas di atas maka fokus
Untuk memperoleh ruang lingkup masalah yang akan dibahas dan agar
1. Kemampuan mempengaruhi
2. Kemampuan mengarahkan
3. Kemampuan memotivasi
F. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas di atas maka rumusan
G. Tujuan Penelitian
Lampung.
Lampung.
Lampung.
H. Signifikasi Penelitian
kepemimpinan.
bersangkutan.
7
I. Metode Penelitian
umumnya metode penelitian bisa diartikan sebagai cara ilmiah yang dilakukan
empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,
kegiatan penelitian, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Data yang diperoleh
melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria
tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
penulis.
2
H. Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2011), h. 98.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 3-6.
8
pendidikan yang dihasilkan dari data yang valid melalui cara-cara yang
dan apa yang dialami oleh responden akhirnya dicarikan rujukan teorinya.
jelas.5
4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), h. 11
5
Sujdarwo, Metode Penelitian Sosial ,(Bandung: Mandar Maju, 2011), h. 25
6
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 9
7
Ibid, h. 25
9
8
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan Cet 2, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.
39
9
Moh. Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003). Cet.Ke-3, h. 54
10
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009), h. 64
10
2. Sumber Data
dari mana data yang diperoleh. Sumber data disebut responden jika
dianggap paling tahu atau kompeten tentang apa yang peneliti harapkan
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber
pengumpul data.”12
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari : sumber data primer
(sumber data utama), yaitu informasi yang berbentuk lisan yang diperoleh
dari informan (manusia), dalam hal ini adalah kepala Pondok Pesantren
11
Ibid., hal.55
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 193
11
Lampung.
adalah:
a. Metode Observasi
b. Metode Wawancara
dari pertemuan dua orang, maka makna dalam suara topik tertentu
dengan proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya
13
Ibid, h. 72
14
Ibid, h. 80-81
15
Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2017), h. 83.
13
c. Metode Dokumentasi
16
Susan Stainback, Metodologi Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial Budaya
Filsafat, Seni, Agama dan Humaniora, (Yogyakarta: Paradigma, 2012), h. 110-111
17
Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya, Filsafat,
Seni, Agama dan Humaniora, (Yogyakarta: Paradigma, 2012), h. 110-111.
18
Ibid, h. 194.
19
ibid, h. 300-308
14
a) Reduksi data adalah membuang hal-hal yang dianggap tidak perlu agar
data.
20
Ibid, h. 167
15
valid jika apa yang terjadi sesungguhnya dilapangan sama dengan data
21
Trianto, Pengantar Penelitian, Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan, (Jakarta, 2010), h. 285
22
Ibid, h. 330-331
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KEPEMIMPINAN
1. Pengertian Kepemimpinan
dukungan dan kerja sama dari orang-orang diluar kelompok atau organisasi.1
sukarela/sukacita.
1
Veitzhal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Oraganisasi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), h. 2
17
diharapkan;
tujuan.2
lain agar ia menerima pengaruh itu selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat
lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara suka rela
untuk bertindak sebagaimana yang penulis kutip dari Firman Allah dalam
2
Ibid, h. 3.
3
Sobry Sutikno M., MANAJEMEN PENDIDIKAN: Langkah Praktis Mewujudkan
Lembaga Pendidikan yang Unggul, (Lombok: Holistica, 2002), h. 111
4
Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: Cordoba, 2013), h. 439
18
2. Teori-Teori Kepemimpinan
a. Teori Sifat
pemimpin, yaitu sifat-sifat yang dibawa sejak lahir. Menurut teori sifat,
seorang pemimpin.
dan ada pula sifat-sifat tertentu yang berkembang akibat pengaruh situasi
5
Ibid, h. 113
19
Menurut Darf, menjelaskan tiga sifat penting yang harus dimiliki oleh
motivasi.7
b. Teori Perilaku
c. Teori Situasional
6
Sobry Sutikno, Pemimpin dan Gaya Kepemimpinan, (Lombok: Holistica, 2014) h. 26
7
Ibid.
8
Ibid., h.27
20
tertentu adalah:
5) Tingkat stress
9
Ibid.
21
yang jelas bagi prestasi bawahan yang telah memenuhi tujuan organisasi
e. Teori Kelebihan
10
Ibid., h. 28
22
f. Teori Kharismatik
(pengaruh) yang sangat besar. Kharisma diperoleh dari kekuatan yang luar
kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar. Pengaruh yang luar biasa ini
dapat dilihat dari pengorbanan yang diberikan oleh para pengikut untuk
ini banyak bersumber dari ajaran agama dan sejara Yunani Kuno. Namun
dipelopori oleh Robert House, yang meneliti pemimpin politik dan religius
didunia.11
3. Fungsi Kepemimpinan
a. Fungsi Kepemimpinan
1) Menciptakan Visi
11
Ibid., h. 29
23
organisasi mereka.
1. Prilaku kepemimpinan
mencapainya.
pemimpin.
5. Bentuk-bentuk kultural
baru.
3) Menciptakan Sinergi
organisasi.
4) Menciptakan Perubahan
1. Ketidakpastian perubahan.
2. Resistensi perubahan
3. Manajemen perubahan
mengevaluasi hasilnya.
fungsi dan tugas pemimpin adalah memotivasi diri sendiri dan para
pemimpin.
saling melengkapi.
6) Memberdayakan Pengikut
4. Model-Model Kepemimpinan
b. Kepemimpinan Karismatik
kemampuan mereka.
masa depan yang lebih baik daripada status que. Makin besar
5. Tipe/Gaya kepemimpinan
yaitu unsur manusia, unsur sarana, dan unsur tujuan. Untuk dapat
12
Veithzal Rivai, Bachtiar, dan Boy Rafli Amar, Pemimpin Dan Kepemimpinan
Dalam Organisasi, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013), h 13-14.
32
disebut ekstrem, ada tiga, yaitu (1) otokratis, (2) laissez faire, (3)
a. Tipe/Gaya Otokratis
13
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2012), h. 48
33
menunjukan kekuasaannya.14
14
Sudaryono, Pengantar Manajemen: Teori & Kasus, (Yogyakarta: CAPS,
2017), h. 199
15
Didin Kurniadi dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan: Konsep & Prinsip
Pengelolaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 298
16
Veithzal Rivai, Bachtiar dan Boy Rafli Amar,Pemimpin dan Kepemimpinan
dalam Organisasi, (Jakarta; Rajawali Pers, 2013), h. 265
34
termasuk dalam tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan
17
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2012), h. 49
35
kelompok.20
c. Tipe/Gaya Demokratis
18
Didin Kurniadi dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan: Konsep & Prinsip
Pengelolaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 304
19
Abdul Aziz Wahab, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidian,
(Bandung: ALFABETA, 2008), h. 134
20
Veithzal Rivai, Bachtiar dan Boy Rafli Amar, Pemimpin dan Kepemimpinan
dalam Organisasi, (Jakarta; Rajawali Pers, 2013), h. 265
36
kemampuan kelompoknya. 21
21
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2012), h. 50
22
Didin Kurniadi dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan: Konsep & Prinsip
Pengelolaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 306
23
Veithzal Rivai, Bachtiar dan Boy Rafli Amar, Pemimpin dan Kepemimpinan
dalam Organisasi, (Jakarta; Rajawali Pers, 2013), h. 265
37
memiliki harkat dan martabat yang mulia dengan hak asasi yang sama.
sebuah organisasi.
di mana pun dan dalam jenis jabatan kepemimpinan apapun yang hanya
mengikuti salah satu tipe dari tiga kepemimpinan itu.25 Adapun berbagai
variasi gaya kemimpinan yang dimaksud dibagi menjadi lima yaitu (1)
demokratis.
24
Sudaryono, Pengantar Manajemen: Teori & Kasus, (Yogyakarta: CAPS,
2017), h. 203
25
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, h. 50
39
perintah
dan jabatannya
mengambil keputuan
menjelaskan apa ang membuat daya tarik dari pemimpin semacam ini,
tipe yang tepat bagi organisasi modern. Tipe pemimpin ini memiliki
bawahannya
darinya
pemimpin.26
6. Kemampuan Kepemimpinan
a. Memengaruhi
Memengaruhi adalah proses interaksi sosial antara agen dan target dimana
dan sebagainya.
26
Setyowati, Organisasi dan Kepemimpinan Modern, (Yogakarta: Graha Ilmu,
2013), h. 106-107
42
disertai konflik antara kedua belah pihak. Ini berbeda dengan proses
orang memasak makanan yang sekali jadi kalau juru masak, bahan
sekunder.
27
Wirawan, Kepemimpinan “Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan
Penelitian”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 283-285
45
b. Pengarahan
28
Ibnu Syamsi, Pokok-Pokok Organisasi & Manajemen, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2014), h.124
29
Yohannes Yahya, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 111.
30
Ibid, h. 111.
31
Ibnu Syamsi, Pokok-Pokok Organisasi&Manajemen, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2014),
h.124-125.
46
mengenai apa yang harus dilakukan. Maka dari itu, hal-hal yang perlu
jabatan.
mengalir secara:33
32
Ibid, h. 126-127.
33
Yohannes Yahya, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.112.
47
dan diarahkan. Ada beberapa tipe orang yang akan dibimbing dan diarahkan,
yaitu:34
2) Tipe social.
4) Tipe kompleks.
34
Ibnu Syamsi, Pokok-Pokok Organisasi & Manajemen, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2014), h. 125-126
35
Ibid, h.127-128
48
c. Motivasi
36
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi Kedua, (Yogyakarta: BPFE, 2015), h. 251
37
Yohannes Yahya, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.105
38
Mamduh M. Hanafi, Edisi Revisi Manajemen, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2003), h. 306
39
Yohannes Yahya, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.106
40
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi Kedua, (Yogyakarta: BPFE, 2015), h. 255
49
2) Teori isi, atau teori kebutuhan. Teori yang berhubungan dengan upaya
tersebut antara orang yang satu dengan orang yang lain juga berbeda.
mereka.
41
Mamduh M. Hanafi, Edisi Revisi Manajemen, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2003), h. 309
42
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi Kedua, (Yogyakarta: BPFE, 2015), h. 256
50
kesetiaan, penyerahan hati, jiwa dan akal budi karyawan.43 Jadi, penting bagi
pemimpin yang mengetahui tentang hal ini dan mengetahui bagaimana cara
anggotanya.
kata santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran –an yang berarti
44
menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para santri.
43
Ibid, h. 269
44
Wahjoetomo, Peguruan Tinggi Pesantren Alternatif Masa Depan,(Jakarta:Gema Insani
Press, PT. Buku Andalan,2007), h. 70
51
para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana
yang terbuat dari bambu, disamping itu kata “pondok” mungkin juga
berasal dari bahasa arab “funduq” yang berarti hotel atau asrama.45
memenuhi syarat adanya kiyai, masjid, santri, dan adanya pengajaran kitab
bentuk yaitu:
tulis dalam bahasa arab oleh ulama besar sejak abad pertengahan,
45
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2016),
h.40
52
sorongan, ataupun weton, dengan para santri kalong yang dalam istilah
masing.46
Kyai adalah seorang yang ahli agama dan fasih dalam membaca Al-
prinsip ijtihad.47
46
Ibid, h. 45.
47
Kompri, Manajemen dan Kepemimpinan Pondok Pesantren, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2018), h. 171
53
kyai.48
sosial komunitas dimana ia hidup. Hal itu mash ditambah lagi dengan
otomatis mengingat kyai merupakan sosok atau figur guru besar pesantren
dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiyai yang bersangkuatan serta
48
Ibid., h. 173
49
Ibid., h. 174
54
amalnya.50
MPR. Jadi perlu adanya perumusan tujuan yang dapat menampung cita-
cita negara dan ulama. Dengan demikian tujuan tersebut dapat kita
b. Tujuan Khusus
50
Ibid., h. 44
55
disekitarnya.
51
M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam Dan Umum),(Jakarta:Bumi Aksara, 2013),
h.250
52
M. Bahri Ghazali, Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan, Pedoman Ilmu
Jaya, h. 52.
56
ditawarkan.
merupakan unsur pokok dari suatu pesantren, santri di bagi dua yaitu:
a. Santri Mukmin adalah santri yang berasal dari daerah yang jauh
pelajaran dipesantren.53
53
Ibid.,h.49
57
C. Tahfidz Qur’an
Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan Qur’an, yang
mana keduanya mempunyai arti yang berbeda yaitu tahfidz yang berarti
menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa arab hafidza-
yahfadzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa.54
kepala, bisa disebut dengan juma’ dan huffazhul Qur’an. Pengumpulan Al-
Qur’an dengan cara menghafal (Hifzhuhu) ini dilakukan pada masa awal
54
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 2010), hlm,
105
55
Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah, (Bandung:
Pt Syaamil Cipta Media, 2004), Cet. 4, hlm, 49
56
Muhammad Nor Ichwan, Memasuki Dunia Al-Qur’an, (Semarang: Effhar Offset
Semarang, 2001), hlm, 99
58
contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya. Setiap kali
sebuah ayat turun, dihafal dalam dada dan ditempatkan dalam hati, sebab
bangsa arab secara kodrati memang mempunyai daya hafal yang kuat. Hal
itu karena pada umumnya mereka buta huruf, sehingga dalam penulisan
57
Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: Cordoba, 2013), h. 170
58
Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: Cordoba, 2013), h. 577
59
mereka.59
empat puluh satu kali seperti yang biasa dilakukan oleh para ulama
Taqrir bertujuan agar hafalan yang pernah dihafal tetap terjaga dengan
59
Manna’ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Pent: Mudzakir, (Surabaya:
Halim Jaya, 2012), hlm, 179-180
60
lain:
dengan setiap ayat dibaca sebanyak sepuluh kali atau dua puluh kali,
Metode ini dilakukan dengan terlebih dahulu menulis satu persatu ayat
yang akan dihafalkan dalam selembar kertas. Metode ini hampir sama
seperti metode wahdah, hanya saja ayat ditulis lebih dahulu. Dapat juga
dilakukan dengan menulis ayat yang akan dihafal sebanyak dua kali atau
tiga kali.
60
Sa’dullah, 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Dema Insani, 2008), h. 55-
57
61
ayat Al-Qur’an. Metode ini efektif bagi tunanetra dan anak-anak yang
d. Metode Gabungan
dan kitabah. Setelah ayat dihafal kemudian diuji coba untuk menuliskan
e. Metode Jama’
Metode ini dilakukan dengan mebaca satu atau dua ayat secara
Kasui Kabupaten Way Kanan”, dari hasil penelitian yang telah dilakukan
61
Ahsin, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Quran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) h. 63-66
62
dan belum adanya perpustakaan yang khusus baik bagi MTs dan MA,
maupun MA.62
dalam berkarya dibidang teknologi, dan ada juga yang langsung direkrut
63
Mohammad Mualif, Kepemimpinan Kyai dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan
Pesantren di Pondok Pesantren Al-Islamul Ainul Bahiroh Kepanjen Malang, Tesis, Program Studi
Magister Studi Islam Interdisipliner Pasca Sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017
64
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
akan mendapat gambaran mengenai lokasi penelitian yang jelas serta dapat
mengetahui data yang diangkat. Penulis telah memperoleh data sesuai dengan
dibangun diatas tanah seluas 650 m2, hibahan dari seorang dermawan
Tabel. 2
Nama Kepala Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Hidayatullah
No Nama Periode
Tahun 2019
4. Provinsi : Lampung
9. Telepon : 085379765858
10. E-Mail :
66
Hidayatullah
a. Visi
b. Misi
ilmuan islam
c. Tujuan
kontekstual
maupun modern
68
umat
Susunan Pengurus
Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Hidayatullah
Gedong Pakuon Teluk Betung Selatan Bandar Lampung
Periode 2018-2021
4. Divisi-divisi
Kurikulum & Pendidikan : Arif Ridho, S.Pd
Keamanan & Kebersihan : Muh. Amin
Tahfidz : Ust. Hasanuddin
Humas : Ahmad Naufal Mulya Al-Makhsum, S.Pd
adanya peserta didik, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai tenaga
69
pendidik apabila tidak ada peserta didik yang dididiknya. Peserta didik
Tabel 3
Data Santri
Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Hidayatullah
Tahun Ajaran 2018-2019
No. Nama Santri Tempat Lahir Tanggal Nama Ayah Nama Ibu
Lahir
1. Abdullah Azzam Bandar 12-05-2011 Harianto Bernadin
Lampung
2. Muhammad Bandar 28-09-2010 M. Anggraini
Farell F Lampung Aminudin
3. Syaril Syah G Bandar 02-04-2005 M. Toha Iin S
Lampung
4. Edi Sopian Bandar 28-11-2011 M. Hasim Muna
Lampung
5. M. Esya Wijaya Bandar 16-10-2011 Sony (alm) Kiki
Lampung
6. Muhammad Bandar Naufal Erni
Nasir Lampung
7. M. Hanif Bandar 04-05-2009 Nufus (alm) Juju N
Maulana Y Lampung
8. Hafif Az Zaki Wilson D Kholilah
9. Rama Naufal H Bandar 11-11-2003 Herman S Suharyati
Lampung
10. Ingga Novian S Karang Raja 27-11-2006 Matrozi Hakillah
11. M. Hasan Bandar 12-07-2008 Sujana Elis
Fadillah Lampung
12. M. Husein Bandar 12-07-2008 Sujana Elis
Fadillah Lampung
13. Ahmad Nafis S Bandar 03-06-2009 Imam Mufi
Lampung
14. Rahmat Bandar 30-06-2006 Girin Saliyun
Lampung
15. M. Ihsan Kamil Bandar 12-01-2005 Baharudin Misyanti
Lampung
70
a. Sarana Fisik/Gedung
Tabel 4
Keadaan Sarana fisik/Gedung
No Uraian Jumlah Keterangan
5 Mushola 1 Baik
9 Toilet 7 Baik
Tabel 5
Keadaan Sarana Non Fisik
No Jenis Kuantitas
maupun kelompok dengan segala ilmu yang ada agar mereka mau berbuat
mencapai tujuan.
dan peserta didik dalam proses belajar mengajar, hal yang sangat penting
pendidik agar terciptanya kondisi belajar yang kondusif dan efektif dalam
1. Kemampuan Memengaruhi
harus selalu menjaga komunikasi yang baik dengan pendidik, dapat dilihat
dengan pendidik yaitu Ustad Arif Ridho. Ustad Arif Ridho mengatakan
bahwa :
1
Ustad Suryana, wawancara dengan Kepala Pondok Pesantren di Pondok Pesantren
Tahfidz Qur’an Hidayatullah Bandar Lampung, Jum’at tanggal 16 Agustus 2019.
2
Ustad Arif Ridho, Wawancara dengan pendidik, di ruang kelas, 16 Agustus 2019.
74
memberi hal hal yang positif guna membuat kegiatan belajar mengajar
menjadi efektif.
2. Kemampuan Memotivasi.
memotivasi pendidik dan santri agar selalu istiqomah, dapat dilihat dari
3
Moh. Romi Husnudduat, Wawancara dengan masyarakat sekitar pondok pesantren, di
Masjid Halimaturifa’i, jum’at 16 Agustus 2019.
75
dengan pendidik yaitu Ustad Muh. Amin. Ustad Muh. Amin mengatakan
bahwa :
mengatakan bahwa :
pendidik dan santri lebih semangat dan antusias dalam mengajar ataupun
menghafal al-qur’an.
4
Ustad Suryana, wawancara dengan Kepala Pondok Pesantren di Pondok Pesantren
Tahfidz Qur’an Hidayatullah Bandar Lampung, Jum’at tanggal 16 Agustus 2019.
5
Ustad Muh. Amin, wawancara dengan Pendidik di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an
Hidayatullah Bandar Lampung, Jum’at tanggal 16 Agustus 2019.
6
Muhammad Nashir , wawancara dengan Santri di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an
Hidayatullah Bandar Lampung, Jum’at tanggal 16 Agustus 2019.
76
mengahafal al-qur’an.
3. Kemampuan Mengarahkan
mengarahkan pendidik dan santri agar selalu istiqomah, dapat dilihat dari
bahwa :
7
Ustad Suryana, wawancara dengan Kepala Pondok Pesantren di Pondok Pesantren
Tahfidz Qur’an Hidayatullah Bandar Lampung, Jum’at tanggal 16 Agustus 2019.
8
Ustad Hasanuddin, wawancara dengan pendidik Pondok Pesantren di Pondok Pesantren
Tahfidz Qur’an Hidayatullah Bandar Lampung, Jum’at tanggal 16 Agustus 2019.
77
mengatakan bahwa :
memperbaikinya.
9
Muhammad Nashir, wawancara dengan Santri Pondok Pesantren di Pondok Pesantren
Tahfidz Qur’an Hidayatullah Bandar Lampung, Jum’at tanggal 16 Agustus 2019.
77
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
Juli 2019 sampai dengan 16 Agustus 2019 di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an
Hidayatullah Bandar Lampung, maka penyajian data pada bab IV akan membahas
pokok guna mendapatkan suatu keputusan yang objektif. Disamping itu pula
penunjang guna melengkapi data yang telah peneliti dapatkan melalui metode
dokumentasi.
data), data display (penyajian data-data) dan conclusion drawing atau verifikasi.
Sebelum dianalisis data yang ada, setelah data terkumpul menurut jenisnya
memaparkan dan menafsirkan data yang ada. Setelah data dianalisis kemudian
data yang ditampilkan bersifat narasi dan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-
Adapun hasil dari keseluruhan wawancara baik itu pertanyaan maupun jawaban
berikut:
maupun kelompok dengan segala ilmu yang ada agar mereka mau berbuat sesuatu
terhadap berbagai potensi yang ada dalam organisasi serta harus mampu
Tabel 10
Matrik Indikator Kepemimpinan
Dilakukan
No Indikator
Ya Tidak
1. Kemampuan memengaruhi
2. Kemampuan memotivasi
3. Kemampuan mengarahkan
terciptanya kondisi belajar yang kondusif dan efektif dalam mencapainya tujuan
pondok pesantren.
1. Kemampuan Memengaruhi
maupun lingkungan sudah dilakukan dengan baik. Karena dilihat dari sosok
berusaha menjaga komunikasi dengan baik kepada pendidik dan santri untuk
santri kearah yang lebih positif dan menciptakan santri-santri muda islam
1
Veitzhal Rivai dan Dedi Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), h. 2
80
2. Kemampuan Memotivasi
pemimpin sudah memberikan motivasi yang baik kepada pendidik dan santri
ber istiqomah dalam bekerja dan menjaga santri agar selalu semangat
2
Yohanes Yahya, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 105
81
kegiatan kajian ahad rutin yang berguna untuk meningkatkan ibadah untuk
3. Kemampuan mengarahkan
memberi hukuman yang sesuai dengan apa yang dilakukan oleh santri agar
3
Ibnu Syamsi, Pokok-Pokok Organisasi & Manajemen, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014),
h.124
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan hasil temuan di Pondok Pesantren Tahfidz
kepada pendidik dan santri dengan menyiapkan sarana dan prasarana serta
arahan dengan cara rapat, nasehat petunjuk dan memberi hukuman yang
sesuai dengan apa yang dilakukan oleh santri agar terciptanya keadaan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. Kapita Selekta Pendidikan (Islam Dan Umum), Jakarta: Bumi Aksara,
2013
Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2016
Rauf, Abdul Aziz Abdul. Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah,
Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2004, Cet. 4