A. PENGERTIAN
Oksigenasi adalah proses memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21%
pada tekanan 1 atmosfer sehingga konsentrasi oksigen dalam tubuh meningkat. Apabila
lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan mengakibatkan
kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal. Dalam
keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300cc oksigen setiap hari atau sekitar 0,5
cc tiap menit.
Hal-hal yang perlu dikaji pada klien dengan gangguan kebutuhan oksigen antara lain:
1. Pemeriksaan fisik:
✓ Hidung dan sinus: inspeksi cuping, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna,
bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung. Palpasi sinus frontalis, sinus
maksilaris.
✓ Faring: inspeksi warna, simetris, eksudat, ulserasi, bengkak.
✓ Trakhea: palpasi dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari
tengah pada bagian bawah trakhea dan raba bagian bawah trakhea dan raba
trakhea keatas, ke bawah dan kesamping sehingga kedudukan trakhea dapat
diketahui.
✓ Thoraks: inspeksi postur, bentuk dada.
2. Kaji pola nafas: apakah nafas dalam rentang normal, ada atau tidaknya henti nafas
(apnea), nafas cepat (tachipnea).
3. Kaji volume pernafasan: hiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara dalam
paru-paru yang ditandai dengan pernafasan yang panjang, dan dalam.
Hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang ditandai dengan
pernafasan yang lambat.
4. Kaji sifat pernafasan: apakah klien menggunakan pernafasan dada yaitu
pernafasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah pernafasan perut
yang ditandai dengan pengembangan perut.
5. Kaji ritme atau irama pernafasan secara normal, apakah reguler atau irreguler.
6. Kaji apakah klien terdapat kesulitan bernafas.
7. Kaji bunyi nafas: stridor ( bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat
inspirasi), wheezing ( bunyi nafas seperti orang bersiul), rales (bunyi yang
mendesak atau bergelembung dan didengar saat ekspirasi), ronchi (bunyi nafas
yang kasar dan kering serta didengar saat ekspirasi), stertor ( mendengkur yang
terjsi karena adanya obstruksi jalan nafas bagian atas).
8. Kaji batuk dan sekresinya: batuk produktif/non produktif.
9. Kaji status oksigenasi klien: anoxia, hipoxemia, hipoxia, cianosis, clubbing finger.
H. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektivan bersihan jalan nafas
Definisi: ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau sumbatan dari jalan
nafas untuk mempertahankan alan nafas yang bersih.
Batasan karakteristik:
✓ Suara nafas tambahan
✓ Perubahan laju respirasi
✓ Perubahan ritme respirasi
✓ Sianosis
✓ Dyspnea
✓ Kelelahan
Faktor yang berhubungan:
✓ Mukus berlebih
✓ Sekresi d bronchi
NOC
Status Pernapasan : Kepatenan jalan napas
- Frekuensi pernapasan
- Irama pernapasan
- Kemampuan untuk mengeluarkan sekret
NIC
1. Manajemen jalan napas
- Identifikasi kebutuhan pasien
- Kelola pengobatan aerosol
- Kelola nebulizer ultrasonik
- Monitor status pernapasan dan oksegenasi
2. Terapi Oksigen
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Atur peralatan oksigen dan cek sistem humadifier
- Monitor aliran oksigen
- Monitor posisi alat oksigen
- Monitor keefektivan terapi oksigen
- Monitor tanda dan gejala hipoventilasi
- Sediakan oksigen ketika pasien dalam transportasi
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Morhead, S., Jhonson, M., Maas. ML., Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes Classification
(NOC) 5th edition. St. Louis: Mosby.
Mulatsih, Sutaryo, Sunarto, Allen, Yeow, Sofia. 2009. Karakteristik Klinis Pasien Leukemia
Limfoblastik Akut (LLA) dengan Fusi Gena TEL-AML1, BCR-ABL, dan E2A-PBX1. Sari
Pediatri 11(2):118-123.
North American Nursing Diagnosis Association. 2015. Nursing Diagnoses: Definition &
Classification 2015-2017. Philadelphia:Wiley Blackwell.
Nurjannah, Intansari. 2014. ISDA : Intan’s Screening Diagnoses Assesment. Versi Bahasa
Indonesia. Yogyakarta : Moco Media
Potter, P.A. & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik ( Fundamentals of Nursing: Concept, Process & Practice) Edisi keempat. Jakarta:
EGC.