3.5 List Sop Dan STK
3.5 List Sop Dan STK
TUJUAN:
3. Fasilitas yang ada di tempat kerja, baik yang disediakan oleh perusahaan
ataupun pihak ketiga.
RUANG LINGKUP:
REFERENSI:
DEFINISI:
Bahaya : Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi untuk membahayakan dalam
artian cedera pada manusia atau gangguan kesehatan atau gabungan keduanya
Risiko : kombinasi dari kecenderungan dari kejadian dari kondisi bahaya atau paparan
kondisi bahaya dan keseriusan dari cedera atau gangguan kesehatan yang dapat
diakibatkan oleh kondisi atau paparan tersebut
Penilaian resiko : proses evaluasi resiko yang ditimbulkan oleh suatu bahaya dengan
mempertimbangkan kecukupan pengendalian yang ada dan memutuskan apakah resiko
dapat diterima atau tidak.
Best HSE Practice : adalah tindakan/aktivitas untuk menjamin kondisi HSE yang baik dan
efektif berdasarkan pengalaman kerja, pengetahuan, pendidikan, kompetensi dan
referensi praktek-praktek HSE untuk kegiatan sejenis yang bisa di buktikan secara sah
atau di demonstrasikan.
PROSEDUR:
5.1 Setiap General Manajer / Senior Manajer / Manajer yang dibantu oleh
Superintendent/Supervisor/Engineer bertanggung jawab untuk melakukan
identifikasi bahaya-bahaya bersama-sama Dept. HSE yang ada di setiap unit
kegiatan yang akan dilaksanakan, menilai resiko-resiko dari bahaya-bahaya yang
ada dan menentukan kontrol yang dibutuhkan.
Severity Score
Score Definisi/Definition
1 Tidak terjadi kecelakaan/sakit
No Accident / Sickness
3 Kecelakaan ringan/sakit, pertolongan pertama atau tidak
kehilangan waktu kerja
Minor Accident / Sickness, First Air or No Lost Time
5 Hilang waktu karena kecelakaan/sakit tanpa cacat permanen
Lost Time due to Accident / Sickness without
permanent disability
9 Mati, cacat permanen/sakit tidak dapat disembuhkan
Death, permanent disability /non-incurable sickness
Probability Score
Score Definisi/Definition
1 Hampir tidak mungkin terjadi
Almost Impossible
3 Kemungkinan terjadinya kecil
Small Probability
9 Sangat mungkin terjadi
High Probability
Occurrence Score
Score Definisi/Definition
1 Tidak pernah terjadi
Never Occurs
3 Pernah terjadi dalam 5 (lima) tahun terakhir
Occured within the last 5 (five) years
5 Pernah terjadi dalam 1 (satu) tahun terakhir
Occured within the last 1 (one) year
9 Sering terjadi
Frequently Occurs
1. TUJUAN:
2. RUANG LINGKUP:
3. REFERENSI:
4. DEFINISI:
Perundangan dan persyaratan HSE lainnya yang dapat diaplikasikan pada PT. PT.
Darmawan Putera Pratama
c. SK Dirut Pertamina
d. Asosiasi/Institusi
5. PROSEDUR:
5.1 Setiap General Manajer / Sr. Manajer / Manajer yang dibantu oleh
Superintendent/Supervisor/Engineer bersama-sama Dept. HSE
melakukan identifikasi terhadap semua perundangan dan persyaratan
HSE lainnya yang berhubungan dengan bisnis/pekerjaan yang ada di
setiap Divisi/Dept. yang bersangkutan.
5.2 Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, General Manajer / Sr.
Manajer / Manajer bersama dengan Manajer HSE menentukan
perundangan dan persyaratan HSE lainnya yang terkait di dalam
bisnis/pekerjaan yang ada di setiap divisi/dept. yang bersangkutan
kedalam Formulir Identifikasi Perundangan (Formulir FHSE-02-01).
5.3 Setelah mengidentifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lain
yang terkait, General Manajer / Sr. Manajer / Manajer bersama dengan
Manajer HSE menentukan peraturan yang sudah dilaksanakan dan yang
belum dilaksanakan.
5.4 Peraturan perundangan yang belum dilaksanakan wajib dibuat program
pemenuhannya oleh General Manajer / Sr. Manajer / Manajer Unit kerja
yang bersangkutan.
5.5 Semua hasil identifikasi yang sudah dilakukan kemudian ditabulasikan
kedalam FHSE-02-01 ditandatangani oleh General Manajer / Sr.
Manajer / Manajer Unit kerja yang bersangkutan dan disahkan oleh HSE
Manager. Dokumen asli dikendalikan Dept. HSE.
STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. Darmawan Putera 4
Pratama
5.6 Manajer HSE dan atau General Manajer / Sr. Manajer / Manajer
melakukan monitoring atas perundangan dan persyaratan lainnya yang
terkait guna mengetahui setiap perubahan yang terjadi, melalui internet,
kunjungan seminar/training, informasi majalah, dll.
5.7 General Manajer / Sr. Manajer / Manajer menginformasikan setiap ada
perubahan terhadap perundangan dan persyaratan lainnya kepada
Manager HSE.
5.8 Manager HSE bertanggung-jawab memberikan informasi kepada
karyawan/crew lapangan dan mitra kerja atau pihak lain yang
berkepentingan mengenai perundangan dan persyaratan lainnya yang
diperlukan dalam bentuk pamplet, poster dan lain-lain serta safety
meeting/briefing sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan.
1. TUJUAN:
Untuk memastikan bahwa Target dan Program HSE setiap Dept./Div. guna landasan
operasional yang sesuai dengan kebijakan dan Sasaran HSE Perusahaan.
2. RUANG LINGKUP:
3. REFERENSI:
4. DEFINISI:
Sasaran HSE merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk kinerja HSE
perusahaan, harus terukur dan konsisten dengan kebijakan HSE.
Kinerja HSE adalah hasil terukur dari manajemen perusahaan terhadap resiko HSE
mencakup efektifitas dan pengendalian resiko.
5. PROSEDUR:
1. TUJUAN:
2. RUANG LINGKUP:
3. REFERENSI:
4. DEFINISI:
4.9 VP HSE dan Manager HSE diberi wewenang penuh untuk menjalankan
peran mereka didalam penerapan sistem manajemen OH&S dan
dinyatakan dalam SK Pengangkatan VP HSE.
1. TUJUAN:
2. RUANG LINGKUP:
3. REFERENSI:
4. DEFINISI:
4.6 Karyawan PT. PT. Darmawan Putera Pratama yang mengikuti pelatihan
(internal maupun eksternal) harus membuat evaluasi terhadap pelatihan
yang telah diikutinya dengan mengisi Formulir Evaluasi Hasil Pelatihan
(Formulir-9.9/RO). Formulir evaluasi tersebut harus diserahkan oleh
STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. Darmawan Putera 10
Pratama
setiap peserta pelatihan kepada HR Corporate.
4.9 Semua pelatihan yang telah diikuti oleh Karyawan harus dicatat dalam
Registrasi Pelatihan Personil (Formulir-9.10/RO) oleh masing-masing
Manager/VP/DD terkait dan diserahkan kepada HR Corporate.
4.10 Bila ada karyawan PT. PT. Darmawan Putera Pratama yang mengikuti
pelatihan/ lokakarya/ seminar diluar jadwal yang direncanakan, maka
karyawan tersebut juga harus mengisi Formulir Evaluasi Hasil Pelatihan
(Formulir-9.9/RO) Formulir evaluasi yang telah diisi diserahkan kepada
HR Corporate untuk ditindaklanjuti kembali seperti prosedur di atas.
4.13 Karyawan baru yang telah mengikuti Induksi, akan diberikan HSE
Passport sebagai persyaratan untuk mulai bekerja . HSE Passport
adalah persyaratan yang harus dipenuhi sebelum resmi bekerja
pertama kalinya.
4.14 Prosedur ini berlaku sama untuk semua personil yang bekerja atas
nama PT PT. Darmawan Putera Pratama Tbk, termasuk personil
‘outsourcing’.
1. TUJUAN:
2. RUANG LINGKUP:
Seluruh Dept./ Divisi PT. PT. Darmawan Putera Pratama dan pihak-pihak lain
yang terkait.
3. REFERENSI:
4.8 Khusus untuk konsultasi dengan Kontraktor dan Vendor, HSE Manager
wajib berkoordinasi dengan Procurement Manager dan/ atau VP
Product Development, Innovation & Maintenance
Risk Alert.
1. TUJUAN:
a. Untuk memastikan agar setiap dokumen dan catatan yang berkaitan dengan
sistem mutu diperiksa dan disahkan oleh pihak yang berwenang sebelum
digunakan.
b. Untuk memastikan agar setiap dokumen dan catatan yang berkaitan dengan
sistem mutu serta perubahannya tersedia pada pihak yang
membutuhkannya.
2. RUANG LINGKUP:
Seluruh Dept./ Divisi PT. PT. Darmawan Putera Pratama yang terkait.
3. REFERENSI:
4. DEFINISI:
5. PROSEDUR:
5.6 HSE Manager juga memutuskan perlu tidaknya penerapan uji coba
terlebih dahulu atas usulan revisi dokumen. Masa uji coba ditentukan
oleh HSE Manager. Perlu atau tidaknya revisi dokumen diputuskan
oleh HSE Manager dari hasil penerapan uji coba tersebut.
1. TUJUAN:
Seluruh Dept./ Divisi PT. PT. Darmawan Putera Pratama yang terkait.
3. DEFINISI:
Catatan adalah data, dan atau keterangan yang dibuat dan diterima oleh perusahaan
dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain
maupun terekam dalam bentuk apapun yang dapat dilihat, dibaca dan didengar.
4. REFERENSI:
OHSAS 18001 : 2007 Clause 4.4.5
5. PROSEDUR:
5.3 Dokumen yang tidak berlaku, harus dimusnahkan. QA/ HSE Manager bertugas
mengarsipkan Induk Copy yang telah mengalami perubahan dan diberi cap
‘OBSOLETE COPY’. Dokumen yang dimusnahkan harus dibuatkan Berita Acara
Pemusnahan Dokumen/Catatan yang ditandatangani oleh petugas yang ditunjuk
oleh Dept./Divisi dan staf Dept. QA/ HSE.
5.5 Bila sewaktu - waktu karyawan lain memerlukan data HSE, maka karyawan
tersebut dapat meminjamnya dari penanggung jawab pengarsipannya. Masing -
masing penanggung jawab pengarsipan Daftar Catatan Mutu harus menyiapkan
Formulir Peminjaman Dokumen/ Arsip.
Untuk menjamin, memelihara rencana dan prosedur identifikasi yang mempunyai potensi
terjadinya insiden dan situasi darurat, untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan sakit,
cedera serta kerusakan peralatan/asset yang disebabkan oleh situasi tersebut.
2. RUANG LINGKUP:
Proyek, Work Shop, Gedung Kantor Cabang dan Gedung Kantor Pusat PT. PT. Darmawan
Putera Pratama dan Lingkungan sekitar.
3. DEFINISI:
Kondisi darurat adalah kejadian yang tidak terduga yang menyebabkan kematian, luka serius,
dan sakit yang menimpa karyawan atau pihak lainnya serta rusaknya peralatan/asset yang
dapat menyebabkan bisnis berhenti, mengganggu operasional, area kerja dan menimbulkan
citra yang jelek terhadap perusahaan.
4. REFERENSI:
OHSAS 18001 : 2007 Clause 4.4.7
5. PROSEDUR:
5.1 General Manajer / Sr. Manajer / Manajer yang dibantu oleh Superintendent /
Supervisor / Engineer bersama dengan Manajer HSE membuat rencana
tanggap darurat (emergency response plan) untuk mencegah atau mengurangi
kemungkinan terjadinya kematian, luka serius, dan sakit yang menimpa
karyawan atau pihak lainnya serta rusaknya peralatan/asset yang dapat
menyebabkan bisnis berhenti, mengganggu operasional, area kerja dan
menimbulkan citra yang jelek terhadap perusahaan serta menyediakan
personil dan peralatan yang sesuai dengan keadaan darurat.
5.2 General Manajer / Sr. Manajer / Manajer yang dibantu oleh Superintendent /
Supervisor / Engineer bersama dengan Manajer HSE membuat rencana
tanggap darurat, yang meliputi :
Kontak dan nomor telefon dari lembaga yang terkait bila terjadi kondisi
darurat (mis. Pemadam kebakaran, PMI, klinik/rumah sakit, Polisi
Rencana Evakuasi
5.5 Organisasi tanggap darurat wajib divisualisasikan pada semua tempat yang
memiliki kemungkinan terjadinya kondisi darurat.
1. TUJUAN:
2. RUANG LINGKUP:
Prosedur ini berlaku untuk panduan dalam pelaksanaan operasional PT. PT.
Darmawan Putera Pratama.
3. REFERENSI:
4. DEFINISI:
Shutdown system;
Fasilitas medical.
o Meeting Rutin :
4.11 Dalam kegiatan operasi, setiap aktivitas yang dilakukan wajib dibuktikan
dengan pengisian daftar periksa (checklist), formulir (form) atau laporan
dengan format standar yang berlaku.