Anda di halaman 1dari 7

INFEKSI NIFAS

:
No. Dokumen SOP/TR/VII/RANAP/
39/2016

SOP No. Revisi :0

Tanggal
: 1 Juni 2016
Terbit
Halaman : 1 dari 7
PUSKESMAS
dr. Prie Aka Mahdayanti
TEGALREJO KOTA
NIP. 19730622 200604 2 012
YOGYAKARTA

1. Pengertian - Infeksi luka perineum dan luka abdominal adalah peradangan karena
masuknya kuman-kuman ke dalam luka episiotomi atau abdomen pada
waktu persalinan dan nifas, dengan tanda-tanda infeksi jaringan
sekitar.
- Mastitis adalah inflamasi atau infeksi payudara.
- Bendungan Payudara adalah bendungan yang terjadi pada kelenjar
payudara oleh karena ekspansi dan tekanan dari produksi dan
penampungan asi.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas Rawat Inap dalam melaksanakan tindakan
penatalaksanaan infeksi nifas

3. Kebijakan -

4. Referensi Tim Revisi Kelima Paket Pelatihan Klinik PONED. Buku Panduan
Pelatihan PONED. Jakarta: JNPK-KR. DepKes RI; 2008
5. Prosedur Alat:
A. Infeksi Luka :
1. Bak instrumen
2. Pinset anatomis
3. Pinset sirugis
4. Kom
5. Gunting
6. Kasa steril
7. Betadine
8. Kapas steril
9. Air DTT
10. Bengkok
11. NaCl
12. Sufratul
13. Plester hypafix
B. Mastitis:
1. Waslap
2. Air dingin
3. Baskom
C. Bendungan Payudara:
1. Waslap
2. Air Hangat
3. Baskom
4. Air Dingin

Infeksi Luka:
1. Petugas Rawat Inap menjelaskan secara lisan kepada pasien dan atau
keluarga pasien mengenai prosedur dan risiko tindakan.
2. Petugas Rawat Inap menyiapkan alat ( kom berisi kapas DTT, kom
bethadin, bengkok, kassa, bak instrumen, pinset)
3. Petugas Rawat Inap menganjurkan pasien untuk BAK terlebih dahulu
4. Petugas Rawat Inap mencuci tangan dan mengeringan dengan handuk
pribadi
5. Petugas Rawat Inap menutup tirai
6. Petugas Rawat Inap menganjurkan pasien untuk berbaring dengan
posisi dorsal recumben
7. Petugas Rawat Inap menganjurkan pasien untuk membuka pakaian
bagian bawah
8. Petugas Rawat Inap memasang perlak dengan pengalas
9. Petugas Rawat Inap mendekatkan alat
10. Petugas Rawat Inap memakai sarung tangan steril
11. Petugas Rawat Inap mengambil kapas DTT secukupnya
12. Petugas Rawat Inap mengusap labia mayor kanan kiri dengan kapas

2 dari 7
DTT
13. Petugas Rawat Inap mengusap labia minor kanan kiri dengan kapas
DTT
14. Petugas Rawat Inap mengusap bagian vestibulum mulai dari clitoris
sampai perinium dari atas ke bawah
15. Petugas Rawat Inap memeriksa luka dan mengidentifikasi tanda-tanda
infeksi
16. Petugas Rawat Inap memperhatikan warna bau dan konsistensi lokhea
17. Petugas Rawat Inap menekan luka dengan kasa bethadin (tidak
ddikompres)
18. Jika terdapat pus atau cairan petugas melakukan drainasse
19. Petugas mengangkat kulit yang nekrotik
20. Petugas Rawat Inap menekan luka dengan kasa bethadin (tidak
ddikompres)
21. Petugas memberikan tambahan terapi metronidazole 500 mg per oral
3xsehari selama 5 hari
22. Petugas menganjurkan pasien untuk kontrol setiap hari
23. Petugas Rawat Inap mencatat kondisi pasien dan membuat laporan
tindakan yang telah dilakukan
Infeksi Luka Abdominal :
1. Petugas Rawat Inap menjelaskan secara lisan kepada pasien dan atau
keluarga pasien mengenai prosedur dan risiko tindakan.
2. Petugas Rawat Inap menyiapkan alat ( kom berisi kapas DTT, kom
bethadin, bengkok, kassa, bak instrumen, pinset)
3. Petugas Rawat Inap mencuci tangan dan mengeringan dengan handuk
pribadi
4. Petugas Rawat Inap menutup tirai
5. Petugas Rawat Inap menganjurkan pasien untuk berbaring
6. Petugas Rawat Inap mendekatkan alat
7. Petugas Rawat Inap memakai sarung tangan steril
8. Petugas membuka balutan luka post SC
9. Petugas membersihkan luka dengan NaCl
10. Petugas memeriksa adanya pus atau cairan di luka
11. Jika terdapat pus, petugas melakukan drainasse
3 dari 7
12. Setelah luka bersih dari pus, obati dengan betadine
13. Balut dengan sufratul dan kassa,kemudian dibalut kembali.
14. Petugas memberikan tambahan antibiotik metronidazole 500 mg per
oral 3x sehari selama 5 hari
15. Jika infeksi cukup dalam, meliputi otot dan menimbulkan nekrosa,
rujuk pasien ke rumah sakit.
16. Petugas Rawat Inap mencatat kondisi pasien dan membuat laporan
tindakan yang telah dilakukan
Mastitis:
1. Petugas Rawat Inap menjelaskan secara lisan kepada pasien dan atau
keluarga pasien mengenai prosedur dan risiko tindakan
2. Petugas menyiapkan alat (waslap, air dingin, baskom)
3. Petugas Rawat Inap mencuci tangan dan mengeringan dengan handuk
pribadi
4. Petugas Rawat Inap menutup tirai
5. Petugas Rawat Inap menganjurkan pasien untuk duduk bersandar
6. Petugas Rawat Inap mendekatkan alat
7. Petugas Rawat Inap memakai sarung tangan steril
8. Petugas mengompres dingin pada payudara untuk mengurangi
bengkak dan nyeri
9. Petugas menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dimulai dari
payudara yang tidak sakit
10. Bila payudara yang sakit belum kosong, setelah menyusui pompa
payudara untuk mengeluarkan isinya sampai kosong
11. Petugas memberikan antibiotik eritromicine 250mg per oral 3xsehari
selama 10 sampai 14 hari
12. Petugas memberikan paracetamol 3x500 mg per oral
13. Petugas menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan memenuhi
asupan cairan lebih banyak
14. Petugas menganjurkan ibu untuk menyangga payudara dengan bebat
atau bra yang pas
15. Petugas menganjurkan ibu untuk kotrol 3 hari lagi
16. Petugas Rawat Inap mencatat kondisi pasien dan membuat laporan
tindakan yang telah dilakukan
4 dari 7
Bendungan Payudara:
1. Petugas Rawat Inap menjelaskan secara lisan kepada pasien dan atau
keluarga pasien mengenai prosedur dan risiko tindakan
2. Petugas menyiapkan alat (waslap, air dingin, baskom)
3. Petugas Rawat Inap mencuci tangan dan mengeringan dengan handuk
pribadi
4. Petugas Rawat Inap menutup tirai
5. Petugas Rawat Inap menganjurkan pasien untuk duduk bersandar
6. Petugas Rawat Inap mendekatkan alat
7. Petugas Rawat Inap memakai sarung tangan steril
8. Petugas mengompres payudara dengan kain basah hangat selama 5
menit
9. Petugas mengurut payudara dari arah pangkal menuju puting
10. Petugas mengeluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga
puting menjadi lunak.
11. Petugas menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dimulai dari
payudara yang tidak sakit.
12. Sembari ibu menyusui, ajarkan teknik menyusui yang benar :
- Ibu duduk tegak, tetapi santai. Usahakan ibu duduk di kursi tanpa
sandaran tangan. Kursi dengan sandaran tangan akan mengganggu
gerak ibu saat  menyusui. Pada saat duduk, kaki ibu mencapai lantai
atau tidak tergantung.
- Pada saat ibu memangku bayinya, lengan yang menopang tubuh
bayi perlu  diganjal bantal agar tidak lelah menahan bayi. Bayi pun
dapat tidur dengan  nyaman.
- Tangan penopang selalu menopang punggung dan leher bayi,
sedangkan  telapak tangan menahan bokong bayi. Letakkan bantal
penahan lengan di  antara tangan penopang dan paha ibu
- Tangan lain yang tidak menopang tubuh bayi membantu
mengeluarkan ASI  ke mulut bayi. Caranya, jari tangan dan ibu jari
menjepit payudara. Usahakan mulut bayi masuk sampai mencapai
lingkaran pangkal puting (daerah lingkaran cokelat).
- Jika menyusui baru berlangsung 2-3 menit, tetapi payudara terasa
masih  tagang, padahal bayi tampak malas atau mengantuk,
5 dari 7
sebaiknya bayi  dibangunkan dan disusui kembali ASI masih cukup
banyak.
- Sadari bahwa menyusui merupakan kesempatan yang paling baik
dalam memberi bayi kesempatan berada di dekat ibunya walaupun
sewaktu bekerja ibu terpaksa berpisah dengan bayinya.
- Jika selama menyusui (5-10 menit) payudara sudah tidak tegang,
susui bayi  dengan payudara yang lain sampai bayi kenyang dan
tertidur.
- Untuk mengeluarkan udara yang masuk ke dalam lambung bayi,
yakni udara yang terisap pada saat menyusui, sandarkan dada bayi
ke dada ibu  sampai kepalanya di atas bahu ibu, kemudian urut atau
tepuk punggungnya  secara perlahan selama dua menit sehingga
bayi dapat bersendawa.
-   Setelah bayi kenyang disusui, tidurkanlah dengan posisi miring.
Jika terjadi  muntah, muntahnya tidak masuk ke jalan napas.
13. Bila payudara yang sakit belum kosong, setelah menyusui pompa
payudara untuk mengeluarkan isinya sampai kosong
14. Petugas menganjurkan ibu untuk menggunakan bebat atau bra yang
pas
15. Petugas memberikan obat paracetamol 500mg 3xsehari per oral untuk
mengurangi nyeri
16. Petugas menganjurkan ibu menyusui bayinya 2-3 jam sekali atau
sesuai keinginan bayi dan pastikan perlekatan bayi dan payudara ibu
sudah benar.
17. Petugas menganjurkan ibu untuk mengompres dingin dengan air
dingin pada payudara setelah menyusui dan setelah payudara dipompa.
18. Petugas menganjurkan ibu untuk kontrol 3 hari.
19. Petugas Rawat Inap mencatat kondisi pasien dan membuat laporan
tindakan yang telah dilakukan
6. Diagram Alir -
7. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Informed Consent
8. Rekaman Historis

6 dari 7
Perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai