PERANCANGAN PERCOBAAN
“Rancangan Faktorial dengan RAK”
Disusun Oleh :
SRI RAHAYU
NIM 20337033
Dosen Pengampu :
Dr. Syafriandi, M.Si.
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2022
A. Deskripsi Data
Susu merupakan salah satu minuman yang sangat menyehatkan, baik bagi anak-anak
maupun bagi orang dewasa karena kandungan gizinya terhitung lengkap. Berdasarkan sumbernya
ada berbagai macam susu yang dijual di pasaran Indonesia, yaitu susu yang bersumber dari hewan
seperti susu kambing, susu sapi dan susu kuda serta susu nonhewani seperti susu kedelai.
Sedangkan berdasarkan produknya ada beberapa macam susu yang dijual di pasaran Indonesia,
yaitu susu segar yang berbentuk cair, susu bubuk, susu skim dan susu kental manis. Susu segar
yang dikonsumsi di Indonesia adalah susu sapi yang berasal dari hasil perahan sapi. Selain dari
sapi, susu cair juga bisa dihasilkan dari biji kedelai melalui proses ekstraksi. Susu bubuk, susu
skim dan susu kental manis yang beredar di pasaran Indonesia dewasa ini hanya berasal dari susu
hewani.
Susu nabati kental manis yang berasal dari kedelai ini merupakan suatu inovasi baru yakni
dari segi bahan baku yang digunakan. Selama ini susu sapi baik dalam bentuk susu cair, susu
bubuk maupun susu kental manis adalah sumber susu paling banyak atau sering dikonsumsi oleh
sebagian besar penduduk Indonesia. Susu kedelai yang ada di pasaran Indonesia hanya dijual
dalam bentuk susu cair dan belum diproduksi dalam bentuk susu kental manis. Susu kedelai
memiliki beberapa keunggulan sehingga susu kedelai tidak kalah dengan susu kental manis yang
berasal dari susu hewani, diantaranya kandungan proteinnya tinggi, tidak mengandung kolesterol
(lemak jenuh), dan cocok untuk penderita lactose intolerance.
Susu kedelai terbuat dari bahan kedelai kuning yang mempunyai kandungan protein yang
lebih tinggi dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan
segar, dan telur ayam. Kacang kedelai mengandung sekitar 9% air, 40 g/100 g protein, 18 g/100 g
lemak, 3,5 g/100 g serat, 7 g/100 g gula dan sekitarb18% zat lainnya (Syarief dan Irawati, 1988).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Konsentrasi Penambahan CaSO4 dan Cairan Tape Ketan Terhadap Kadar Protein Susu Kedelai
Kental Manis (Sweet-Curdled Soymilk)”.
B. Rancangan Percobaan
Percobaan adalah suatu tindakan atau pengamatan khusus yang dilakukan untuk
memperkuat atau melemahkan / meniadakan sesuatu yang meragukan, terutama kondisi yang
ditentukan oleh peneliti. Perancangan percobaan adalah prosedur untuk menempatkan perlakuan
kedalam unit-unit percobaan dengan tujuan mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah.
Perlakuan sendiri adalah suatu prosedur yang akan diukur pengaruhnya dan dibandingkan satu
dengan lainnya. Perlakuan-perlakuan percobaan selanjutnya ditempatkan dalam unit-unit
percobaan yang merupakan bagian terkecil dari suatu percobaan.
Percobaan faktorial adalah percobaan yang menggunakan lebih dari satu faktor dengan
perlakuan yang merupakan kombinasi dari level-level suatu faktor dengan level-level faktor
lainnya. Jadi level-level dari faktor-faktor yang dilibatkan saling bersilangan. Percobaan faktorial
ini memungkinkan timbulnya interaksi dari faktor-faktor yang dilibatkan. Sementara itu, interaksi
sendiri merupakan kegagalan level-level sesuatu faktor untuk berperilaku sama pada level-level
atau terhadap perubahan level-level faktor lainnya.
Penempatan perlakuan kombinasi ke dalam unit-unit percobaan pada percobaan faktorial
sama seperti pada percobaan faktor tunggal, yang dapat menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) maupun Rancangan Acak Kelompok (RAK) tergantung pada kondisi, tempat/ media
percobaan dan lain sebagainya. Dalam percobaan faktorial ini dikenal istilah ulangan terselubung,
karena level-level dari setiap faktor yang terlibat selain diulang menurut banyaknya ulangan dari
rancangan percobaan yang digunakan juga diulang menurut banyaknya level dari faktor lainnya.
Penelitian ini menggunakan analisis Rancangan Acak Kelompok. Alasan menggunakan
metode rancangan faktorial dengan RAK ini adalah karena satuan percobaan yang digunakan tidak
seragam, sehingga perlu pengelompokan. Peneliti ingin mengetahui pengaruh konsentrasi
penambahan CaSO4 dan cairan tape ketan terhadap kadar protein “Sweet-Curdled Soymilk” atau
dikenal dengan susu kedelai kental manis. Konsentrasi CaSO 4 terdiri dari 4 level dan konsentrasi
cairan tape ketan terdiri dari 3 level serta percobaan tersebut dibagi menjadi 2 kelompok. Sehingga
untuk kasus ini peneliti menggunakan percobaan faktorial dengan RAK. Berdasarkan buku Teori,
Aplikasi SPSS dan Excel Rancangan Percobaan oleh Bambang Ahmadi Harsojuwono, I Wayan
Arnata dan Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati terbitan LINTASKATA Publishing, hasil penelitian
menunjukkan data sebagai berikut :
Kelompok (K)
Konsentrasi CaSo 4 Cairan Tape Ketan Jumlah Rata-rata
I II
0 (A0) 50% (B1) 2,04 2,11 4,15 2,075
65% (B2) 2,19 2,15 4,34 2,17
80% (B3) 2,23 2,17 4,4 2,2
2% (A1) 50% (B1) 2,06 2,1 4,16 2,08
65% (B2) 2,15 2,21 4,36 2,18
80% (B3) 2,19 2,2 4,39 2,195
4% (A2) 50% (B1) 2,42 2,42 4,84 2,42
65% (B2) 2,36 2,4 4,76 2,38
80% (B3) 2,41 2,38 4,79 2,395
6% (A3) 50% (B1) 2,25 2,28 4,53 2,265
65% (B2) 2,3 2,3 4,6 2,3
80% (B3) 2,26 2,36 4,62 2,31
Total 26,86 27,08 53,94 26,97
2. Merumuskan Hipotesis
- Faktor konsentrasi penambahan CaSO4
H0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = 𝛼4 = 0 (tidak terdapat perbedaan pengaruh konsentrasi CaSO4
terhadap kadar protein “Sweet-Curdled Soymilk” atau susu kedelai kental manis).
H1 : minimal ada satu 𝛼𝑖 ≠ 0 (terdapat perbedaan pengaruh konsentrasi CaSO4 terhadap
kadar protein “Sweet-Curdled Soymilk” atau susu kedelai kental manis).
1 2 3 4
5 6 7 8
9 1 1 1
0 1 2
Lakukan sortilasi dengan menekan Toolbar Sort (terdapat di grup Tab Data, Office
2007). Sortilasi hanya dilakukan pada tiga variabel yaitu perlakuan, kelompok, dan
Angka Acak.
Hasil pengurutannya tampak seperti gambar berikut. Tempatkan kombinasi
perlakuan untuk masing-masing kelompok pada satuan percobaan sesuai dengan
nomor urutnya.
KELOMPOK
1 2
1=A1B2 13=A3B2
2=A0B3 14=A1B2
3=A3B3 15=A2B3
4=A2B1 16=A0B2
5=A1B3 17=A2B2
6=A0B1 18=A3B3
7=A3B2 19=A3B1
8=A2B2 20=A1B3
9=A0B2 21=A2B1
10=A2B3 22=A1B1
11=A1B1 23=A0B3
12=A3B1 24=A0B1
Sehingga denah percobaan faktorial 4x3 dengan RAK dapat ditunjukkan tabel
berikut :
Kelompok
1 2
A1B2 A3B2
A0B3 A1B2
A3B3 A2B3
A2B1 A0B2
A1B3 A2B2
A0B1 A3B3
A3B2 A3B1
A2B2 A1B3
A0B2 A2B1
A2B3 A1B1
A1B1 A0B3
A3B1 A0B1
Keterangan :
𝑌𝑖𝑗𝑘 = pengamatan pada satuan percobaan ke-i yang memperoleh kombinasi
perlakuan taraf ke-j dari faktor A (konsentrasi CaSO4) dan taraf ke-k dari faktor B
(cairan tape ketan)
𝜇 = mean populasi
𝛼𝑖 = pengaruh taraf ke-i dari faktor A (konsentrasi CaSO4)
𝛽𝑗 = pengaruh taraf ke-j dari faktor B (cairan tape ketan)
(𝛼𝛽)𝑖𝑗 = pengaruh taraf ke-i dari faktor A (konsentrasi CaSO4) dan taraf ke-j dari
faktor B (cairan tape ketan)
𝜌𝑘 = pengaruh taraf ke-k dari faktor kelompok
𝜀𝑖𝑗𝑘 = pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi
perlakuan ij
b. Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam rancangan faktorial yang terdiri dari dua faktor
dengan rancangan lingkungan rancangan acak kelompok lengkap adalah :
- Pengaruh interaksi AxB (konsentrasi CaSO4 x cairan tape ketan)
H0 : (𝛼𝛽)𝑖𝑗 = 0 (tidak ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati)
H1 : minimal ada sepasang (i,j) sehingga (𝛼𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0 (ada pengaruh interaksi terhadap
respon yang diamati)
- Pengaruh Utama Faktor konsentrasi penambahan CaSO4 (A)
H0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = 𝛼4 = 0 (tidak terdapat perbedaan pengaruh konsentrasi CaSO4
yang dicobakan terhadap kadar protein “Sweet-Curdled Soymilk” atau susu kedelai
kental manis).
H1 : minimal ada satu 𝛼𝑖 ≠ 0 (terdapat perbedaan pengaruh konsentrasi CaSO4 yang
dicobakan terhadap kadar protein “Sweet-Curdled Soymilk” atau susu kedelai kental
manis).
- Pengaruh Utama Faktor konsentrasi cairan tape ketan (B)
H0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 0 (tidak terdapat perbedaan pengaruh konsentrasi cairan tape
ketan yang dicobakan terhadap kadar protein “Sweet-Curdled Soymilk” atau susu
kedelai kental manis).
H1 : minimal ada satu 𝛽𝑖 ≠ 0 (terdapat perbedaan pengaruh konsentrasi cairan tape
ketan yang dicobakan terhadap kadar protein “Sweet-Curdled Soymilk” atau susu
kedelai kental manis).
= 121,5434 − 121,23015
= 𝟎, 𝟑𝟏𝟑𝟐𝟓
Menghitung Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA), A : Konsentrasi CaSO4
𝐽𝐾𝐴 = ∑𝑖 (∑𝑗 ∑𝑘 𝑌𝑖𝑗𝑘 ) 2 /𝑟𝑏 − 𝐹𝐾
= ((13,53)2 + (13,56)2 + (13,75)2 + (13,1)2 /(2.3)) − 121,23015
= 𝟎, 𝟎𝟑𝟕𝟔𝟖
Menghitung Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB), B : Cairan Tape Ketan
∑𝑗(∑𝑖 ∑𝑘 𝑌𝑖𝑗𝑘 ) 2
𝐽𝐾𝐵 = − 𝐹𝐾
𝑟𝑎
= ((18,11)2 + (17,82)2 + (18,01)2 /(2.4) ) – 121,23015
= 𝟎, 𝟎𝟎𝟓𝟒𝟐𝟓
Menghitung Jumlah Kuadrat Interaksi Faktor A dan B (JKAB)
𝐽𝐾𝐴𝐵 = ∑𝑖 ∑𝑗 (∑𝑘 𝑌𝑖𝑗𝑘 )2 /𝑟 – 𝐹𝐾 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵
(4,452 +4,442 +⋯+4,362 )
=( ) − 121,23015 − 0,03768 − 0,005425
2
= 𝟎, 𝟎𝟑𝟖𝟒𝟒𝟓
Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
𝐽𝐾𝑃 = 𝐽𝐾𝐴 + 𝐽𝐾𝐵 + 𝐽𝐾𝐴𝐵
= 0,03768 + 0,005425 + 0,038445
= 𝟎, 𝟎𝟖𝟏𝟓𝟓
Menghitung Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK)
𝐽𝐾𝐾 = ∑𝑘 (∑𝑖 ∑𝑗 𝑌𝑖𝑗𝑘 ) 2 /𝑎𝑏 − 𝐹𝐾
(26,862 +27,082 )
= − 121,23015
3.4
= 𝟎, 𝟎𝟎𝟐𝟎𝟏𝟕
Menghitung Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
JKG = JKT – JKP – JKK
= 0,31325 – 0,08155 – 0,002017
= 0,229683
Menghitung Derajat Bebas (db)
db perlakuan = ab – 1 = 12 – 1 =11
db faktor A =a–1=4–1=3
db faktor B =b–1=3–1=2
db interaksi = (a – 1)(b – 1) = 3.2 = 6
db kelompok =r–1=2–1=1
db galat = ab (r – 1) = 12.1 = 12
db total = rab – 1 = 24 – 1 = 23
Menghitung Kuadrat Tengah Faktor A (KTA)
KTA = JKA / (a – 1)
= 0,03768 / 3
= 0,01256
Menghitung Kuadrat Tengah Faktor B (KTB)
KTB = JKB / (b – 1)
= 0,005425 / 2
= 0,0027125
Menghitung Kuadrat Tengah Interaksi AB (KTAB)
KTAB = JKAB / (a – 1)(b – 1)
= 0,038445 / 6
= 0,0064075
Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
KTP = JKP / (ab – 1)
= 0,08155 / 11
= 0,0074136
Menghitung Kuadrat Tengah Galat (KTG)
KTG = JKG / ab(r – 1)
= 0,229683 / 12
= 0,0191403
Membuat Tabel ANAVA
Tabel analisis ragam percobaan faktorial dengan dua faktor dalam rancangan acak
kelompok lengkap adalah sebagai berikut :
Sumber F Tabel
Derajat Jumlah Kuadrat Tengah
keragaman F Hitung
Bebas (db) Kuadrat (JK) (KT)
(SK) 0,05 0,01
Kelompok (r) 1 0,002017 0,002017 0,10538002 4,74723 9,33021
Perlakuan 11 0,08155 0,0074136 0,38733036 2,71733 4,21982
A 3 0,03768 0,01256 0,65620877 3,49029 5,95254
B 2 0,005425 0,0027125 0,14171706 3,88529 6,92661
AB 6 0,038445 0,0064075 0,33476574 2,99612 4,82057
Galat 12 0,229683 0,01914025
Total 23 0,31325
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menghitung secara manual, dapat
diketahui hasil analisis variansi data seperti pada tabel diatas. Karena nilai F Hitung
dari semua variabel kurang dari F Tabel, maka dapat diambil keputusan Terima H0.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh penambahan konsentrasi
CaSO4 dan juga cairan tape ketan baik masing-masing maupun secara bersamaan
terhadap kadar protein pada susu kedelai kental manis.
e. Analisis dengan menggunakan software Minitab
Berdasarkan hasil output diatas, diketahui bahwa hasil yang diberikan sama
dengan hasil yang diperoleh secara manual yang telah dianalisis sebelumnya. Dan untuk
keputusan karena nilai P-value > 0.05 baik untuk masing-masing faktor maupun
interaksi kedua faktor, maka dapat diambil keputusan Terima H0. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh setiap faktor maupun interaksi antara faktor
terhadap variabel respon (bahwa tidak ada pengaruh penambahan konsentrasi CaSO 4
dan juga cairan tape ketan baik masing-masing maupun secara bersamaan terhadap
kadar protein pada susu kedelai kental manis).
DAFTAR PUSTAKA
Harsojuwono, B.A. dkk. 2011. Rancangan Percobaan : Teori, Aplikasi SPSS dan Excel. Lintas
Kata Publishing. Malang.
Mattjik, A.A. dan I. M. Sumertajaya, 2006. Penerapan Rancangan Percobaan. IPB-Press. Bogor.
Yitnosumarto, S., 1991. Percobaan : Perancangan, Analisis dan Interpretasinya. PT. Gramedia
Utama, Jakarta.