2.1 Susu
2.1.1 Definisi Susu
2.1.2 Standar Susu
2.1.3 Komposisi Susu
2.1.4 Uji Pemeriksaan Susu
2.1.4.1 Uji Organoleptik
2.1.4.2 Uji BJ
2.1.4.3 Uji pH
2.1.4.4 Uji Alkohol
2.1.4.5 Uji Didih
2.1.4.6 Uji Reduktase
2.1 Susu
2.1.1 Definisi Susu
Susu merupakan bahan minuman yang mengandung zat gizi dengan perbandingan yang
optimal, mudah dicerna dan tidak ada sisa yang terbuang sehingga sesuai untuk kebutuhan
hewan dan manusia. Susu diperoleh dari ambing hewan sehat sebagai sekresi normal dari
kelenjar susu yang diproduksi secara teratur melalui suatu siklus kelahiran anak. Menurut
Suardana dan Swacita (2009) didalam susu terkandung tiga komponen zat gizi penting bagi
tubuh yaitu protein, kalsium dan riboflavin. Kriteria air susu sapi yang baik setidak tidaknya
memenuhi hal-hal sebagai berikut: 1. Bebas dari bakteri pathogen, 2. Bebas dari zat-zat yang
berbahaya ataupun toksin seperti insektisida, 3. Tidak tercemar oleh debu dan kotoran, 5. Zat gizi
yang tidak menyimpang dari codex air susu, dan 5. Memiliki cita rasa normal. Susu segar adalah
cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan
yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum
mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan (SNI, 2011). Susu murni atau susu segar yang
dapat beredar di pasaran harus memenuhi standar kualitas dari Direktorat Jendral Peternakan
tahun 1983, yaitu: warna, bau, rasa, dan kekentalan tidak mengalami perubahan. Berat jenis
(pada suhu 27,5oC) sekurang-kurangnya 1,028, kadar lemak sekurang-kurangnya 2,8%, kadar
bahan kering tanpa lemak (BKTL) sekurang-kurangnya 8,0%, derajat asam 4,5-7 oSH, uji alkohol
70% negatif, uji didih negatif, titik beku: -0,520 sampai -5,60o C, kadar protein sekurang-
kurangnya 2,7%, angka reduktase 2-5 jam, dan jumlah kuman yang dapat dibiakkan tiap ml
setinggi-tingginya 3 juta (Suardana dan Swacita, 2009).
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Pemeriksaan Kualitas Susu
3.1.1 Materi
Susu 1 = susu segar. Susu 2 = susu basi
3.1.1.1 Alat
pH meter listrik
gelas beker
rak tabung
tabung
kapas penutup tabung
3.1.1.2 Bahan
Susu Dancow bubuk yang diseduh (Label susu 1)
Susu Dancow bubuk yang diseduh dan didiamkan semalaman (susu 2)
Methylene blue
3.1.2 Metode
3.1.2.1 Uji Organoleptik
3.1.2.2 Uji BJ
3.1.2.3 Uji pH
Air susu sebanyak 20 ml dimasukkan ke dalam gelas beker, kemudian celupkan elektrode
pH meter listrik kedalamnya (sebelumnya sudah dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH
7,0) dan baca hasil pada skala. Ulangi pengukuran hingga tiga kali, lalu hasilnya dirata-ratakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemeriksaan Kualitas Susu
4.1.1 Hasil Pemeriksaan Susu
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Kualitas Susu 1 dan 2
Macam Uji Hasil Pengamatan Susu 1 Hasil Pengamatan Susu 2
1. Uji Organoleptik
2. Uji BJ
3. Uji pH 7,210 7,310
4. Uji Alkohol
5. Uji Didih
6. Uji Reduktase 5 jam 2 jam
4.1.2 Pembahasan Pemeriksaan Susu
4.1.2.1 Uji Organoleptik
4.1.2.2 Uji BJ
4.1.2.3 Uji pH
Susu segar mempunyai pH sekitar netral (pH 7). Tingkat keasaman susu menurun karena
fermentasi laktose menjadi asam laktat oleh mikroba. Sedangkan, berdasarkan SNI Susu Segar
(SNI 01- 3141-1998.1998), nilai pH yang baik untuk susu dan produk susu adalah 4,5 – 7,0. Hal
ini dikarenakan produk olahan susu memiliki kondisi pH optimum yang berbeda-beda
bergantung pada bakteri maupun bahan yang digunakan dalam pengolahannya. Hasil yang
didapat pada uji pH susu 1 dan susu 2 adalah 7,210 dan 7,310 yang sedikit melebihi standar pH
susu normal. Hal ini mungkin disebabkan karena susu yang diuji bukanlah susu segar namun
susu yang sudah melewati proses pengolahan hingga menjadi susu bubuk.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Legowo, A. M., Kusrahayu, dan S. Mulyani. 2009. Ilmu dan Teknologi Susu. Balai Pustaka Undip.
Semarang.
Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi Produksi
Suardana, I. W., dan Swacita, I. B. N. 2009. Higiene Makanan. Denpasar: Udayana University
Press.
Van Der Berg., J.C.T. 1988. Dairy Technology in the Tropics and Subtropics. PUDOC. Wageningen.
LAMPIRAN
1. Uji Reduktase sebelum diinkubasi, 2. Uji Reduktase 2 jam diinkubasi (kiri Susu 1 dan
kanan Susu 2 yang warna biru metilen blue sudah memutih) , 3. Uji Reduktase 5 jam
diinkubasi.