PENGGUNAAN OBAT
I PENDAHULUAN ............................................................................. 3
II HASIL PELAKSANAAN.................................................................... 3
III EVALUASI ...........................................................................…......... 5
III KESIMPULAN ................................................................................. 5
IV SARAN ............................................................................................ 6
V PENUTUP ....................................................................................... 6
I. PENDAHULUAN
JENIS Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Rekonsiliasi 81.5% 85.6% 88% 79% 79% 88.8% 79.8% 90% 89% 83% 91% 89%
Obat pasien
rawat inap
Konseling 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pasien
Rawat Inap
Pemantaua 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
n Terapi
Obat pasien
Rawat Inap
Konseling 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pasien
Rawat Jalan
Monitoring 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Efek
Samping
Obat Pasien
Rawat Inap
Evaluasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penggunaa
n Obat
Dispensing 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%
Sediaan
Steril
III. EVALUASI
1. Selama tahun 2021 ada 22 item obat yang dikeluarkan dan 56 item yang
dimasukkan ke dalam formularium Rumah Sakit.
2. Data obat slow moving dan death stok diinformasikan kepada dokter untuk dapat
digunakan. Apabila ada obat yang mendekati ED, dapat dilakukan retur ke PBF
sesuai dengan ketentuan.
3. Penyimpanan obat psikotropika, narkotika dilakukan pengontrolan rutin.
4. Penyimpanan obat prekusor dan elektrolit konsentrat tinggi dipisahkan dari obat lain
dan dalam lemari terkunci.
5. Penyimpanan obat lasa dengan dosis bertingkat baiknya diberi warna berbeda
6. Sistem peresepan sudah menggunakan resep elektronik.
7. Diharapkan tahun 2022 kepatuhan dokter dalam menggunakan formualrium RS
adalah 100%
8. Pelayanan Farmasi klinik yang sudah dijalankan adalah Pengkajian / Telaah dan
pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat,
pelayanan infomasi obat ( PIO), konseling, visite, pemantauan terapi obat,
monitoring efek samping obat ( MESO ), evaluasi Penggunaan Obat ( EPO ), dan
disepensing Sediaan Steril. Jumlah tenaga apoteker di instalasi farmasi Ciputra
Hospital sudah memenuhi kebutuhan yaitu 11 Apoteker. Prosentase rata – rata
jumlah pasien yang dilakukan rekonsiliasi obat selama periode Jan 2021 –
desember 2021 adalah 85.44%, belum 100% dikarenakan rekonsiliasi pasien
transfer belum maksimal dilakukan. Prosentase raa- rata konseling rawat inap
selama periode Jan 2022 – desember 2022 adalah 100%. Pemantauan terapi obat
masih 80% karena hari minggu dan hari libur tidak dilakukan. MESO sudah
maksimal dilakukan. Evaluasi Penggunaan obat (EPO) dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif terhadap antibiotik diruang ICU. Dispensing sediaan steril baru
dilakukan untuk obat-obat kemoterapi saja dikarenakan ciputra hospital belum
memiliki Laminar Airflow Cabinet.
III. KESIMPULAN
1) Pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinis sudah berjalan dengan
baik, perlu dilakukan pemantauan secara maksimal.
2) DOI belum mencapai target dan akan terus dilakukan perencanaan yang lebih baik
3) Masih ditemukan selisih stok opname
4) Supervisi apoteker terkait penyimpanan rutin dilakukan setiap bulan
IV. SARAN
Penambahan apoteker dan TTK yang mengikuti pelatihan Aseptic Dispensing untuk
meningkatkan pelayanan pencampuran obat suntik.
V. PENUTUP
Hasil evaluasi ditindak lanjut dan dilaporkan ke manajer penunjang medis