0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan21 halaman
Komunikasi K3 merupakan aktivitas yang mencakup komunikasi, partisipasi, dan konsultasi terkait K3 antara perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal seperti pegawai, pemerintah, serikat pekerja. Informasi K3 perlu dikomunikasikan dengan baik agar manfaatnya tersampaikan dan potensi bahaya dapat dihindari.
Komunikasi K3 merupakan aktivitas yang mencakup komunikasi, partisipasi, dan konsultasi terkait K3 antara perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal seperti pegawai, pemerintah, serikat pekerja. Informasi K3 perlu dikomunikasikan dengan baik agar manfaatnya tersampaikan dan potensi bahaya dapat dihindari.
Komunikasi K3 merupakan aktivitas yang mencakup komunikasi, partisipasi, dan konsultasi terkait K3 antara perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal seperti pegawai, pemerintah, serikat pekerja. Informasi K3 perlu dikomunikasikan dengan baik agar manfaatnya tersampaikan dan potensi bahaya dapat dihindari.
Komunikasi K3 adalah segala aktivitas yang mencakup
komunikasi, partisipasi dan konsultasi K3. PIHAK PEMANGKU KEPENTINGAN Pihak pemangku kepentingan adalah pihak yang terkait dengan penanganan masalah K3, dan pemangku kepentingan K3, seperti instansi pemerintah, Dewan K3 Nasional (DK3N), asosiasi pengusaha, kalangan industri, asosiasi profesi K3, lembaga pelatihan K3, dan serikat pekerja. PERSYARATAN Prosedur informasi harus memberikan jaminan bahwa informasi K3 dikomunikasikan kepada semua pihak dalam perusahaan dan bihak terkait di luar perusahaan Prosedur informasi K3 harus menjamin pemenuhan kebutuhan untuk : mengkomunikasikan hasil sistem manajemen, temuan audit dan tinjauan ulang manajemen dikomunikasikan pada semua pihak dalam perusahaan yang bertanggungjawab dan memiliki andil dalam kinerja perusahaan; melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 dari luar perusahaan; menjamin bahwa informasi K3 yang terkait dikomunikasikan kepada orang-orang di luar perusahaan yang membutuhkan. INFORMASI INTERNAL & EKSTERNAL Informasi internal dan eksternal mencakup insiden yang baru terjadi, insiden yang terjadi di tempat lain yang serupa, tugas/ pekerjaan berisiko tinggi, dan informasi umum tentang peningkatan penerapan K3 di tempat kerja. PERATURAN TERKAIT Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja BANYAK KECELAKAAN TERJADI AKIBAT KURANG BAIKNYA KOMUNIKASI (KOMUNIKASI ANTAR PEKERJA, ANTAR PERUSAHAAN DENGAN PIHAK EKSTERNAL ATAU ANTAR PENGAWAS K3) CONTOH PEKERJAAN PEMBANGUNAN DRAINASE (KOMUNIKASI KEPADA PENGGUNA JALAN TERKAIT KEGIATAN, JAM KERJA, PENGATURAN LALU LINTAS, TERMASUK KOMUNIKASI INTERNAL PEKERJA, PARA OPERATOR SAAT BEKERJA DENGAN PENGAWAS / AHLI K3) INFORMASI DAN KOMUNIKASI Informasi jika tidak dikomunikasikan dengan baik akan sia-sia, tidak bermanfaat, bahkan dapat menimbulkan potensi bahaya pada proses ataupun keselamatan pekerja. INFORMASI INTERNAL & EKSTERNAL INFORMASI INTERNAL Informasi di lingkungan organisasi / perusahaan, seperti Prosedur Kerja Aman, Informasi Kecelakaan, Kegiatan K3, Pelatihan. Ada informasi vertikal dan horizontal (antar departemen, sesama pekerja, atau fungsi lain) INFORMASI EXSTERNAL Informasi dari lingkungan organisasi atau perusahaan ke pihak luar organisasi/ perusahaan, pemasok, konsumen, kontraktor, institusi pemerintah, lembaga profesi, atau masyarakat sekitarnya. JENIS KOMUNIKASI Komunikasi K3 memiliki multi dimensi (diamond of safety communications) 1. KOMUNIKASI (MANUSIA DENGAN MANUSIA SECARA LANGSUNG Disebut juga sebagai komunikasi personal, atau komunikasi kelompok, banyak dilakukan melalui kontak individu, proses observasi, safety talk, penyuluhan K3, dan Pelatihan K3. 2. KOMUNIKASI (MANUSIA DENGAN MANUSIA MELALUI ALAT/MEDIA KOMUNIKASI Berbagai media komunikasi, telephon, buletin, poster, spanduk, situs internet, WA, Safety Letter. Komunikasi ini begitu banyak digunakan pada lingkungan pekerjaan. Komunikasi Internal (dalam ruang lingkup di organisasi/perusahaan itu sendiri). Komunikasi Eksternal (Komunikasi dengan pihak di luar perusahaan, konsumen, instansi terkait, pemasok, kontraktor, asosiasi, media massa, dll) 3. KOMUNIKASI MANUSIA DENGAN ALAT KERJA Komunikasi dengan alat kerja, indikator – indikator pada peralatan, signal – signal pada alat, lampu indikator, jarum penunjuk, level indikator, angka – angka perhitungan, gambar – gambar sebagai tanda pada indikator mesin, suara peringatan signal, dll BENTUK KOMUNIKASI K3 DI AREA KERJA Safety Induction Individual Job Training HSE Training Program Job Safety Observation Job Safety Analysis HSE Briefing (Safety Talk) HSE Meeting (P2K3, Safety Meeting) Emergency Response Drill Permit To Work (PTW) Accident / Incident Statistic Dll ALAT KOMUNIKASI Telephone Pesan Singkat (WA, SMS dll) Poster K3, Bulletin, Spanduk Media Internet, Dokumen – Dokumen tertulis Dll MATERI KOMUNIKASI (PERSYARATAN PP 50/2012) Persyaratan eksternal / peraturan perundang – undangan dan internal / indikator kinerja K3. Izin Kerja, hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko serta sumber bahaya yang meliputi keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat kerja, peralatan lainnya, bahan-bahan, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja, dan proses produksi. Kegiatan pelatihan K3 Kegiatan inspeksi, kalibrasi, dan pemeliharaan Pemantauan data Hasil pengkajian kecelakaan, insiden, keluhan, dan tindak lanjut Identifikasi produk termasuk komposisinya Informasi mengenai pemasok dan kontraktor Audit dan peninjauan ulang SMK3 UKURAN KOMPETENSI UKURAN KOMPETENSI UKURAN KOMPETENSI