Fungsi rak tabung digunakan untuk menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi.
1. Ringan
2. Murah
3. Mudah di Produksi
4. Tidak Bereaksi dengan zat kimia
1. Mudah Rusak
2. Tidak Kokoh
3. Mudah berjamur
4. tidak bisa di cuci
Penggunaan rak tabung ini mudah dilakukan, kita hanya perlu meletakan rak tabung di tempat
yang datar dan aman, lalu meletakan gelas atau tabung reaksii pada lobang-lobang yang sudah di
sediakan. Tabung reaksi sendiri merupakan tabung yang dibuat dari plastik, tapi umumnya
terbuat dari kaca yang tahan akan perubahan temperatur maupun tahan dari segala reaksi kimia.
Tabung reaksii disimpan di atas rak baik yang ada tutup dan juga yang tanpa tutup.
2. Krus porselin
Krus porselin Berbentuk seperti lumpang kecil dilengkapi tutup dan terbuat dari porselin
tahan panas.
1. 10 ml
2. 15 ml
3. 30 ml
4. 50 ml
5. 75 ml
6. 100 ml
Fungsi krus porselin untuk menempatkan zat padat yang akan dibakar pada oven atau
senyawa kimia yang di panaskan dengan menggunakan temperature yang sangat tinggi
mortal
3. Mortal
Fungsi mortal untuk menggerus atau menghaluskan suatu zat yang masih bersifat
padat.Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan berupa padatan ke dalam lumpang
(mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu.
Mortar dan alu adalah alat laboratorium yang bentuknya sangat mirip seperti
lumpang. Mortar dan alu terbuat dari bahan porselin atau keramik yang membuatnya
terlihat mirip dengan cawan porselin ataupun krusibel.
Mortar dan alu adalah sepasang alat laboratorium yang penggunaanya tidak dapat
dipisahkan berdasarkan fungsinya.
Fungsi mortar dan alu adalah untuk menghaluskan sampel pengujian yang ada di
laboratorium. Alat ini juga dapat digunakan untuk mencampurkan beberapa bahan
menjadi satu dengan cara ditumbuk secara bersamaan.
Dalam laboratorium biologi mortar dan alu digunakan untuk menghancurkan dan
menghaluskan bahan pengujian seperti DNA, RNA, Biji, daun, akar dan protein.
Sementara di laboratorium farmasi lebih sering digunakan untuk menghaluskan obat-
obatan berjenis tablet.
1. Pastikan mortar dan alu dalam keadaan bersih tanpa ada kontaminasi dari sisa-sisa
bahan sebelumnya. Jika kotor maka bisa dibersihkan dengan
menggunakan akuades dan tisu kering.
2. Masukan sampel kedalam mortar dan tumbuk dengan perlahan menggunakan alu.
3. Jika sampel sudah halus maka bisa digunakan untuk analisa pengujian selanjutnya.
4. Selesai.
4. Buret
1. Buret asam ( dengan cerat kaca ) digunakan untuk larutan yang bersifat
asam (HNO3, HCl), netral (Tiosulfat) dam larutan pengoksid (KCrO4)
2. Buret basa digunakan untuk larutan yang bersifat basa seperti NaOH,
KOH dll. Memiliki ujung cerat karet dengan bola kaca yang berfungsi
mirip seperti keran.
3. Buret amberglas adalah buret yang terbuat dari bahan kaca yang
berwarnacoklatatau gelap.Buter ini berfungsi untuk larutan yang mudah
teroksidasi oleh cahaya matahari seperti larutan Kalium permanganat atau
iodium.
4. Buret Universal yaitu buret yang dapat digunakan untuk semua jenis
larutan baik yang bersifat basa maupun asam, Cerat unungnya terbuat dari
teflon.
5. Statif
Statif digunakan sebagai pendukung dalam berbagai proses kimia, termasuk menjepit
peralatan gelas seperti buret dalam proses filtrasi, perlengkapan soxhlet, atau penjepit
kondensor pada proses pemanasan dengan pendingin balik.
6. Klem
Klem adalah salah satu peralatan laboratorium berupa penjepit.
Jenis Klem
Klem terdapat dalam beberapa macam jenis yang disesuaikan dengan fungsinya dalam
proses kimia. Berikut ini adalah beberapa jenis klem dalam laboratorium dan fungsinya.
1. Klem Jepit
Klem Jepit
Jenis klem yang pertama adalah jenis klem yang paling umum dan digunakan
dalam berbagai proses kimia. Klem ini berfungsi untuk menjepit alat kimia sesuai fungsi
pada umumnya. Klem jenis ini adalah yang paling banyak digunakan karena fungsinya
yang universal.
Klem jepit biasa digunakan dalam proses destilasi dimana klem akan menyangga
bagian bagian alat destilasi seperti labu dan juga kondensor. Kemudian juga digunakan
dalam proses refluks untuk memegang kondensor. Selain itu, masih banyak kegunaan
klem jepit seperti sebagai penyangga corong kaca saat penyaringan, dan lain sebagainya.
2. Klem Holder
Klem Holder
Klem kedua merupakan jenis klem yang dibuat untuk fungsi tertentu. Klem holder
adalah sebuah klem dengan dua bagian penjepit yang dapat digunakan secara bersamaan.
Klem ini berfungsi untuk menjepit buret pada saat proses dalam jenis titrasi.
Klem holder dapat memposisikan buret dengan lurus sehingga dengan posisi lurus
tersebut tidak akan mengganggu proses pembacaan skala dalam buret. Hal ini tentu
sangat bermanfaat dalam proses titrasi yang membutuhkan pembacaan skala dengan
ketelitian tinggi.
Klem holder memiliki 2 sisi yang dapat digunakan secara bersamaan sehingga
kita dapat meletakkan 2 buret dalam 1 alat statif.
3. Klem Ring
Klem Ring
Jenis klem lainnya adalah klem ring yang berfungsi untuk menyangga corong
pisah saat melakukan ekstraksi. Klem ring memiliki bentuk lingkaran pada ujungnya
yang berfungsi untuk meletakkan alat kimia yakni corong pisah. Ekstraksi merupakan
proses kimia yang digunakan untuk memisahkan dua zat yang memiliki perbedaan
kepolaran dan massa jenis.Dalam ekstraksi, digunakan corong pisah dimana corong ini
akan dikocok dan kemudian didiamkan beberapa saat sehingga zat didalamnya akan
terpisah dengan sendirinya.
Pada umumnya, corong pisah akan diletakkan dengan klem ring untuk
membiarkan zat didalamnya terpisah dengan sendiri karena adanya perbedaan kepolaran
dan massa jenis. Posisinya yang lurus akan membuatnya mudah untuk terpisah dan juga
mudah untuk mengeluarkannya melalui kran dalam corong pisah.
Sumber – sumber
1. https://www.pakarkimia.com/klem-dan-statif/
2. http://www.kamuslife.com/
3. https://blogkimia.com/mortar-dan-alu/
4. http://www.labsmk.com/2017/10/fungsi-krus-porselin-porcellain-
crucible.html
5. https://ibs.co.id/id/fungsi-rak-tabung-reaksi/