Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA USIA

6-59 BULAN TANPA KOMPLIKASI


DI LAYANAN RAWAT JALAN
No. Dokumen : C/GIZI/UKM/2022/04
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 14 Januari 2022

Halaman : 1/3

PUSKESMAS drg. Isah Listiyani,MPH


GODEAN I NIP. 19680523 200604 2 001

1. Pengertian Tata laksana gizi buruk pada balita usia 6-59 bulan di layanan rawat jalan
adalah kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan gizi buruk pada balita
usia 6-59 bulan secara terintegrasi oleh Tim Asuhan Gizi di pelayanan
rawat jalan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
melaksanakan tatalaksana gizi buruk pada balita usia 6-59 bulan tanpa
komplikasi di layanan rawat jalan
3. Kebijakan Berdasarkan Keputusan Kepala Puskesmas No.188/10/PG.I/2022
tentang Pelayanan Gizi di UPT Pusat Kesehatan Masyarakat Godean I.

4. Referensi 1. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada balita.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.2019
2. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 2 tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak
5. Prosedur/Langkah- 1. Persiapan alat dan bahan :
langkah a. Buku standar Anthropometri anak
b. Buku KIA/KMS
c. Timbangan digital
d. Microtoice atau infantometer
e. Pita LILA
f. Form rujukan
g. Alat tulis
2. Petugas yang melaksanakan : Nutrisionis
3. Langkah-langkah :
a. Petugas melakukan anamnesa riwayat kesehatan meliputi
riwayat kelahiran, imunisasi, menyusui dan makan (termasuk
nafsu makan), penyakit dan riwayat keluarga
b. Petugas melakukan pengukuran anthropometri
c. Petugas menghitung kebutuhan gizi, pemenuhan kebutuhan gizi
didapat dari Formula 100 atau Ready to Use Therapeutic Food
(RUTF) serta makanan padat gizi.
1) Energi: 150-220 kkal/kgBB/hari
2) Protein: 4-6 g/kgBB/hari
3) Cairan: 120-200 ml/kgBB/hr
d. Petugas melakukan konseling gizi kepada pengasuh:

1/3
1) Cara membuat F-100 dan cara memberikan F-100;
2) Cara memberikan makanan padat untuk balita usia 6-59
bulan;
e. Petugas mencatat hasil layanan dalam form asuhan gizi/ rekam
medis

f. Petugas merujuk balita ke Pelayanan Umum untuk dilakukan :


1) Pemeriksaan fisik
2) Pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
3) Pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan:
a) Antibiotika berspektrum luas diberikan saat pertama
kali balita masuk rawat jalan walaupun tanpa gejala
klinis infeksi: Amoksisilin (15 mg/kg per oral setiap 8
jam)
b) Parasetamol diberikan untuk balita yang mengalami
demam > 38°C, bila demam > 39°C rujuk balita ke
rawat inap
c) Vitamin A:
• Jika tidak ditemukan tanda defisiensi Vitamin A
dan riwayat campak dalam 3 bulan terakhir,
Vitamin A diberikan pada hari pertama dengan
dosis sesuai umur.
• Bila ditemukan tanda defisiensi vitamin A atau
riwayat campak dalam 3 bulan terakhir, vitamin A
diberikan pada hari ke-1, ke-2 dan ke-15 dengan
dosis sesuai usia
d) Asam Folat setiap hari minimal 2 minggu dengan
dosis pemberian 5 mg pada hari ke-1, selanjutnya 1
mg/hari
e) Zat besi dengan dosis 3 mg/kgBB/hari, diberikan
setelah fase rehabilitasi
f. Petugas melakukan entri data pasien di aplikasi smartsisfomas.
6. Diagram alir
Mulai

Melakukan anamnesa

Melakukan pengukuran anthropometri

Menghitung kebutuhan gizi

Konseling gizi kepada pengasuh

Mencatat di form asuhan gizi/RM

2/3
Merujuk ke pelayanan Umum

Entri data di aplikasi smartsisfomas

Selesai

7. Hal-hal yang perlu Ketelitian dalam pengukuran data anthropometri


diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pelayanan Umum

9. Dokumen terkait 1. Form asuhan gizi


2. Kartu rekam medis
10. Rekaman historis No Tanggal Mulai
perubahan Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

14 Januari 2022

3/3

Anda mungkin juga menyukai