Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT
No Dokumen : SOP-NGK II -LKBP-26

SOP No. Revisi : 01


Tanggal Terbit : 20 - 01 -2018
Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Nurhastiani Sp.KGA


NGAGLIK II NIP 19680312 199312 2 001

PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan supaya pasien Gawat Darurat segera


mendapatkan pelayanan kesehatan agar tidak jatuh pada kondisi
yang lebih buruk.

TUJUAN Sebagai acuan untuk melakukan penanganan pasien gawat darurat

SK Kepala Puskesmas No.188/07 tentang Kebijakan Pelayanan


KEBIJAKAN
Klinis

1. ATLS, IKABI . 1997

REFERENSI 2. Materi Pelatihan GELS , RS Sardjito 2004

3. Buku Bantuan Hiduo Jantung Lanjut , ACLS, PERKI 2015

PROSEDUR 1. Menilai jalan napas ( Air way)

a. Membebaskan airway harus melindungi vertebra cervikalis


dengan chin lift ( angkat dagu ) atau jaw thrust ( dorong
rahang bawah )

b. adakah obstruksi jalan napas yang disebabkan benda asing ,


fraktur tulang/ wajah,dll.

2. Breathing dan ventilasi

a. Penilaian pernapasan dengan melakukan : Look ( melihat


pergerakan dada). Listen ( Mendengarkan suara pernapasan )
, Feel ( rasakan hembusan nafasnya )

b. Penderita tidak bernapas , segera berikan bantuan napas


dengan kantung napas sungkup muka , ventilasi sebanyak 2
kali.

c. Pada pasien yang masih bernapas spontan , Pemberian


Oksigen lewat kanula nasal ( aliran oksigen antara 0,5-5 liter/
menit) atau dengan ambubag.

3. Circulation dengan kontrol perdarahan

a. Menilai status hemodinamik ( tingkat kesadaran , warna kulit


dan nadi).

b. Melakukan pengecekan denyut nadi dengan menekan arteri


karotis, . Kalau tidk terdapat denyut nadi maka dipastikan
terjadi henti jantung dan henti nafas. Kemudian melakukan
RJB dengan perbandingan 30 kompresi dan 2 kali pemberian
ventilasi (30 : 2)

c. Perdarahan eksternal dihentikan dengan penekanan pada


luka

d. Bila ada gangguan sirkulasi di pasang infus dengan cairan


kristaloid ( Ringer lactat )

4. Disability ( Evaluasi terhadap keadaan neurologis)

a. Menilai tingkat kesdaran ( GCS )

b. Menilai ukuran dan reaksi pupil

5. Environment / exposure

Pemeriksaan pada seluruh tubuh penderita untuk melihat jelas


atau tanda-tanda kegawatan yang mungkin tidak terlihat dengan
menjaga supaya tidak terjadi hipotermi

6. Menangani pasien sesuai dengan tingkat kegawatan

7. Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani

8. Dokumentasi dalam rekam medis.

UNIT TERKAIT 1. Poli Umum dan tindakan

2. Poli Gigi

3. KIA

2/2

Anda mungkin juga menyukai