0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan pasien gawat darurat di Puskesmas Nganglik II. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penilaian jalan napas, pernapasan, sirkulasi darah, keadaan neurologis, pemeriksaan seluruh tubuh, penanganan sesuai tingkat kegawatan, rujukan, dan dokumentasi. Tujuannya adalah sebagai acuan untuk melakukan penanganan pasien gawat darurat secara tepat.
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan pasien gawat darurat di Puskesmas Nganglik II. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penilaian jalan napas, pernapasan, sirkulasi darah, keadaan neurologis, pemeriksaan seluruh tubuh, penanganan sesuai tingkat kegawatan, rujukan, dan dokumentasi. Tujuannya adalah sebagai acuan untuk melakukan penanganan pasien gawat darurat secara tepat.
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan pasien gawat darurat di Puskesmas Nganglik II. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penilaian jalan napas, pernapasan, sirkulasi darah, keadaan neurologis, pemeriksaan seluruh tubuh, penanganan sesuai tingkat kegawatan, rujukan, dan dokumentasi. Tujuannya adalah sebagai acuan untuk melakukan penanganan pasien gawat darurat secara tepat.
b. Penderita tidak bernapas , segera berikan bantuan napas
dengan kantung napas sungkup muka , ventilasi sebanyak 2 kali.
c. Pada pasien yang masih bernapas spontan , Pemberian
Oksigen lewat kanula nasal ( aliran oksigen antara 0,5-5 liter/ menit) atau dengan ambubag.
3. Circulation dengan kontrol perdarahan
a. Menilai status hemodinamik ( tingkat kesadaran , warna kulit
dan nadi).
b. Melakukan pengecekan denyut nadi dengan menekan arteri
karotis, . Kalau tidk terdapat denyut nadi maka dipastikan terjadi henti jantung dan henti nafas. Kemudian melakukan RJB dengan perbandingan 30 kompresi dan 2 kali pemberian ventilasi (30 : 2)
c. Perdarahan eksternal dihentikan dengan penekanan pada
luka
d. Bila ada gangguan sirkulasi di pasang infus dengan cairan
kristaloid ( Ringer lactat )
4. Disability ( Evaluasi terhadap keadaan neurologis)
a. Menilai tingkat kesdaran ( GCS )
b. Menilai ukuran dan reaksi pupil
5. Environment / exposure
Pemeriksaan pada seluruh tubuh penderita untuk melihat jelas
atau tanda-tanda kegawatan yang mungkin tidak terlihat dengan menjaga supaya tidak terjadi hipotermi
6. Menangani pasien sesuai dengan tingkat kegawatan