Anda di halaman 1dari 3

Om swastyastu perkenalkan nama saya I gee yoga pratama putra nomor urut 48 dari kelompok

singasari fakultas kedokteran gigi unmas. Halo semuanya, apakah anda atau keluarga anda atau
mungkin teman dekat anda pernah mengalami bau mulut? Pada video kali ini saya akan
menyampaikan mengenai bau mulut atau istilahnya halitosis, penyebabnya dan bagaiaman
perawatan atau pencegahannya. mari kita lihat apasih halitosis itu

• Halitosis merupakan bau tidak menyenangkan dari mulut yang disebabkan oleh gas volatile
sulphur compounds atau VSC. Kondisi ini bisa disebabkan oleh jenis makanan yang
dikonsumsi, kebersihan mulut yang tidak terjaga, penyakit yang diderita, atau gaya hidup
yang tidak baik.

Penyebab bau mulut atau halitosis sangat bervariasi, antara lain:

Makanan

Makanan dengan bau yang kuat dapat menyebabkan bau mulut. Jenis makanan tersebut
antara lain bawang merah, bawang putih, keju, ikan, makanan pedas, dan kopi,.

Kebersihan mulut yang tidak terjaga

Jarang menyikat gigi, terutama pada orang yang menggunakan gigi palsu atau kawat gigi,
bisa menyebabkan sisa makanan dalam mulut membusuk atau membentuk plak gigi sehingga
napas menjadi bau.

Pola makan

Pola makan yang rendah karbohidrat seperti pada diet DEBM atau diet ketogenik bisa
menimbulkan bau mulut.

Infeksi pada mulut

Kondisi seperti gigi berlubang, gingivitis (radang gusi), periodontitis, dan sariawan, dapat
menimbulkan bau mulut. Selain itu, luka bekas bedah di mulut dan gigi palsu yang longgar
atau tidak terpasang dengan baik juga bisa menyebabkan infeksi yang menimbulkan bau
mulut.

Mulut kering

Pada kondisi mulut kering, produksi air liur berkurang sehingga bakteri dan sisa makanan
lebih mudah menumpuk dan menimbulkan bau mulut.

Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol

Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol dapat membuat mulut lebih kering sehingga
lebih mudah bau.

Kondisi kesehatan
Masalah kesehatan yang tengah dialami pasien juga dapat menyebabkan bau mulut atau
halitosis. Seperti pneumonia, radang amandel, flu dan sebagainya,

Pengobatan Bau Mulut (Halitosis)

Pengobatan bau mulut tergantung pada penyebabnya. Berikut ini adalah tindakan yang umum
dilakukan oleh dokter untuk mengatasi bau mulut:

• Menjaga kebersihan mulut


• Kebersihan mulut yang terjaga akan mencegah bakteri menumpuk dan menyebabkan
bau. Berikut adalah cara-cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga
kebersihan mulut:

• Menggosok gigi dan membersihkan lidah untuk menghilangkan bakteri di permukaannya


• Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela gigi
• Menggunakan obat kumur untuk membunuh bakteri berlebih di mulut sekaligus
menyamarkan bau mulut
• Berkumur dengan air garam, misalnya garam bamboo
• Menggunakan pasta gigi dan obat kumur yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi bau
mulut akibat penumpukan plak atau karang gigi
• Mengubah gaya hidup
• Perubahan sederhana pada kebiasaan sehari-hari terkadang dapat mengatasi bau
mulut, terutama jika dibarengi dengan menjaga kebersihan mulut. Berikut ini adalah
beberapa perubahan yang dapat dilakukan:

• Menghentikan kebiasaan merokok


• Minum air putih setidaknya 2 liter per hari
• Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
• Menghindari konsumsi makanan pedas secara berlebihan
• Menghindari diet ekstrem, seperti konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang sangat
rendah atau konsumsi protein yang sangat tinggi
• Menangani penyakit mulut yang menyebabkan bau mulut
• Jika bau mulut disebabkan oleh gangguan pada gigi atau gusi, penanganan di dokter
gigi perlu dilakukan. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah di mulut
antara lain:
• Penambalan atau pencabutan gigi yang rusak
• Pembersihan plak atau karang gigi yang menimbulkan penyakit gusi
• Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi

Pencegahan Bau Mulut (Halitosis)

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya bau mulut:

• Hindari makanan dengan bau yang kuat.


• Perhatikan pola makan dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur.
• Bersihkan mulut secara rutin dengan menggosok gigi selama 2 menit minimal 2 kali
sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride.
• Bersihkan lidah saat menggosok gigi dan gunakan benang gigi untuk membersihkan
sela-sela gigi.
• Ganti sikat gigi setiap 3–4 bulan sekali atau ketika sikat gigi sudah terlihat rusak.
• Bersihkan kawat gigi dan gigi palsu dengan baik dan lakukan kontrol rutin sesuai
dengan anjuran dokter.
• Jangan merokok serta batasi konsumsi minuman beralkohol dan ber
• Konsumsi permen atau permen karet rendah gula untuk mencegah mulut
• Gunakan produk pembersih mulut, seperti obat kumur.
• Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi jika Anda kerap mengalami bau mulut meski telah
melakukan penanganan mandiri di rumah, seperti menggosok gigi dan lidah setelah makan,
membersihkan gigi dengan benang gigi, dan minum lebih banyak air.

Segera temui dokter jika Anda mengalami keluhan berupa:

• Mulut kering yang berlangsung lama


• Rasa sakit atau sulit saat mengunyah atau menelan
• Sakit gigi
• Luka di mulut
• Demam atau cepat lelah
• Bercak putih pada amandel

• Beberapa orang menggunakan permen karet dan produk pembersih mulut untuk
menghilangkan bau mulut. Namun, efek penggunaan produk tersebut umumnya
hanya sementara. Agar dapat hilang sepenuhnya, penderita dianjurkan untuk
memeriksakan diri ke dokter agar penyebab bau mulutnya dapat diatasi.

Hargai Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana menghargai diri sendiri. Demikian
yang saya sampaikan mengenai bau mulut atau halitosis. Om shanti shanti shanti om

Anda mungkin juga menyukai