Anda di halaman 1dari 2

FPKHI Peduli Yatim dan Dhuafa di Samigaluh Sebagai Langkah Awal Ikut

Beramal Makruf dan Nahi Mungkar

Oleh Heru Nurinto, Koordinator Humas FPKHI DIY

Waltakum mingkum ummatuy yad'ụna ilal-khairi wa ya`murụna bil-ma'rụfi wa yan-


hauna 'anil-mungkar, wa ulā`ika humul-mufliḥụn. “Hendaklah ada di antara kamu (atau setiap
orang di antara kamu) menjadi bagian dari sekelompok umat yang mengajak pada kebajikan,
menyuruh pada yang makruf, dan melarang yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (Q.S. Ali Imran, 104). Ayat ini sangat sesuai dengan yang dilakukan oleh Para
Pengurus Pondok Pesantren Al-Furqon, di Dusun Tlogo, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditengah kesibukan pekerjaan, keluarga dan urusan dunia yang
lainnya, mereka masih meluangkan waktu untuk menyeru, mengajak orang-orang untuk berbuat
kebaikan, mengajak kepada yang makruf dan melarang yang mungkar. Mereka mendidik
masyarakat, memberikan pemahaman kepadanya tentang islam, iman dan akhlak. Pengurus
Pondok Pesantren Al-Furqon ini dipimpin oleh seorang pejabat negara, seorang polisi yang
sangat memperhatikan pendidikan masyarakat di daerah kerja beliau. Di tengah kesibukan beliau
memimpil Polsek Samigaluh, beliau masih menyempatkan mendampingi warga di kampung-
kampung untuk mendapatkan pendidikan islam dengan baik, salah satunya dengan mendirikan
Pondok Pesantren Al-Furqon. Beliau adalah AKP Dr. Heru Meiyanto, Amk, Spd, MSI, Kapolsek
Samigaluh.

Pondok Pesantren Al-Furqon didirikan atas swadaya masyarakat dan dengan dibantu para
donator. Pondok pesantren ini didirikan di daerah pelosok, di Kapanewon Samigaluh, Kabupaten
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang jaraknya kurang lebih 40 km dari Kota
Yogyakarta. Menuju ke pondok pesantren ini membutuhkan waktu 1 jam perjalanan yang harus
melewati bukit-bukit dengan medan perjalanan yang berliku-liku, tanjakan dan turunan yang
sangat curam. Antusias dan semangat dari warga sekitar untuk belajar dan syiar Islam ditambah
jauhnya akses pendidikan menjadi sebab didirikannya pondok pesantren ini.

Pondok pesantren ini baru proses tahap pembangunan. Saat ini baru berdiri gedung
utama, sumur, fasilitas tempat berwudhu dan halaman. Rencana akan dibangun mushola, kamar
untuk ustadz dan kamar untuk para santri. Meskipun baru tahap awal pembangunan, pondok
pesantren ini sudah aktif sejak didirikan. Sebelum Ramadhan 1442 H, kegiatan rutin untuk adik-
adik diadakan dua kali setiap pekan, yaitu setiap sabtu dan ahad dengan peserta 80 santri.
Adapun untuk lansia diadakan setiap malam ahad dengan jumlah peserta 30 sampai 40 orang.

Pada hari Jumat, 7 Mei 2021, Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) tidak
ingin ketinggalan menjadi bagian dari amar ma’ruf nahi mungkar melalui Pondok Pesantren Al-
Furqon ini. Diwakili oleh Koordinator Humas FPKHI DIY, Heru Nurinto dan dibantu oleh
saudara Latif Ardianto, kami memberikan santunan kepada 30 anak yatim dan dhuafa yang
merupakan santri-santriwan Pondok Pesantren Al-Furqon. Selain itu kami juga memberikan
mukena dan sandal bertulisan FPKHI. Kami sangat beruntung dapat bersilaturohmi dengan para
pengurus yang mereka telah banyak berjuang untuk mempertahankan Aqidah Islamiyah Kaum
Muslimin di Bumi Samigaluh, mencerdaskan masyarakat dan membangun masyarakat yang
beradab dan berakhlak. Semoga kegiatan awal ini bisa membangun kersajama berkelanjutan agar
kita termasuk orang-orang yang beruntung dengan beramal makruf dan nahi mungkar sesuai ayat
104 Surat Ali Imron.

Anda mungkin juga menyukai