Anda di halaman 1dari 4

Ada beberapa program yang dibuat oleh setiap keluarga Jam'ah Tabligh di rumahnya

masing-masing, diantaranya adalah ta'lim. Ta'lim dilakukan setiap hari dalam beberapa menit,

mereka mengkaji kitab fadhilah 'amal yang dibaca secara bergantian oleh tiap anggota

keluarga.Didalamnya banyak memuat kisah-kisah para sahabat, fadhilah shalat, dzikir, qur'an,

tabligh, dan ramadhan. Melalui ta'lim ini orang tua memberikan pengajaran agama kepada

anak-anaknya.

Kholid Mawardi dalam tesisnya yang berjudul Pola Pendidikan Agama Dalam Keluarga

Jama’ah Tabligh Di Desa Bolang Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap mengatakan

bahwa Pola pendidikan agama dalam keluarga Jama’ah Tabligh adalah dengan melaksanakan

kegiatan ta’lim. Selain itu mereka juga menjadikan Al-Qur’an sebagai salah satu materi yang

diberikan kepada anak dalam ta’lim. Anak diajarkan cara membaca al-Qur’an dan menghafal

surat-surat pendek seperti al-Fatihah, al-Ikhlas, dan sebagainya.

Dalam kegiatan ta’lim tersebut para anggota keluarga mendengarkan salah satu anggota

keluarga yang membacakan kitab terjemahan fadhilah ‘amal yang berisi tentang fadhilah

(keutamaan) orang yang melakukakan amal-amal baik seperti fadhilah shalat, dzikir,

membaca qur'an, tabligh, dan keistimewaan bulan ramadhan. Kitab tersebut merupakan kitab

pegangan Jama’ah Tabligh dalam mejalankan dakwah islamnya. Dalam mengkaji kitab

fadhilah 'amal mereka membacanya secara bergantian oleh tiap-tiap anggota keluarga.

Melalui ta'lim ini orang tua memberikan pengajaran agama kepada anak-anaknya.

Dari beberapa alasan tersebut, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian secara khusus
terhadap model pendidikan agama islam dalam keluarga Jama'ah Tabligh di Desa Mayangan
Jogoroto Jombang. Hal tersebut dianggap sangat penting untuk diteliti karena banyaknya anggota
Jama’ah Tabligh yang bersomisili di desa ini, juga karena di desa ini terdapat markaz Jama’ah
Tabligh yaitu tempat perkumpulan anggota jam’ah tabligh dari beberpa daerah disekitar
kabupaten jombang. Peneliti juga berharap dari penelitian yang peneliti lakukan terhadap
kegiatan ta’lim dalam keluarga jama’ah tabligh sehingga dapat menemukan sebuah formula baru
dalam pendidikan islam dalam keluarga sehingga bermanfaat bagi siapa saja yang membaca
penelitian ini.
A. Tinjauan Tentang Jamaah Tabligh

Jamaah Tabligh terbentuk karena dipelopori oleh seorang sufi dari tarekat Jisytiyah

yang berakidah Maturidiyah dan bermadzhabfiqih Hanafi. beliau bernama Muhammad

Ilyas bin Muhammad Isma’il Al-Hanafi AdDiyubandi Al-Jisyti Al-Kandahlawi kemudian

Ad-Dihlawi. Al-Kandahlawi merupakan nisbat dari Kandahlah, sebuah desa yang terletak

di daerah Sahranfur. Sementara Ad-Dihlawidinisbatkan kepada Dihli (New Delhi), ibukota

India. Di tempat dan negara inilah, markas gerakan Jamaah Tabligh berada. Adapun yang

menyebabkan beliau bangkit untuk menjalankan tabligh dan dakwah agama, yaitu karena

adanya kemunduran dan kelalaian yang menimpa umat Islam seluruh dunia.1

Kegiatan utama mereka adalah berdakwah dengan cara khuruj, yaitu keluar dari

rumah ke rumah dan mesjid ke mesjid. Kegiatan dakwah ini ditujukan untuk perbaikan

moral individu dengan keadaan menjadi baik, dan berlaku bagi semua kalangan, orang tua,

remaja, bahkan anak- anak. Selain khuruj ada juga yang disebut dengan masturat, kegiatan

ini sama halnya dengan khurujdengan keluar dari rumah ke rumah dan daerah yang

berbeda, hanya saja ini dilakukan oleh perempuan. Namun dalam masturat ini tidak serta

merta perempuan pergi dakwah sendirian, tetapi harus didampingi oleh suami atau

mahram. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah satu pendidikan agama bagi

perempuan, agar kelak mereka kembali ke rumah bisa memberikan pendidikan agama

kepada anak dan mengamalkan ajaran agama dengan baik.

Selain kegiatan di atas, ada beberapa program yang dibuat oleh setiap keluarga

Jam'ah Tabligh di rumah diantaranya, amalan pagi petang (shalat lima waktu beserta

1
Furqon A. Anshari, Pedoman Bertabligh Bagi Umat Islam, (Yogyakarta: Ash-Shaff, 2003), 1-3
sunnahnya, membaca al-Qur'an, dan dzikir), puasa sunnah dua kali dalam seminggu, dan

ta'lim. Ta'lim yang rutin dilakukan setiap hari setelah shalatashar atau isya. Mereka

mengkaji kitab fadhilah 'amal yang dibaca secara bergantian oleh tiap anggota keluarga.

Didalamnya banyak memuat kisah-kisah para sahabat, fadhilahshalat, dzikir, qur'an,

tabligh, dan ramadhan. Melalui ta'lim ini orang tua memberikan pengajaran agama kepada

anak-anaknya.

Sebagian orangtua Jama'ah Tabligh memasukkan anaknya ke TPA sebagai salah satu

kegiatan keagamaan anak. Namun, ada pula yang tidak memasukkan anaknya ke TPA,

mereka lebih memilih untuk mendidik anaknya sendiri di rumah. Sebagaimana tujuan dari

dakwah khurujdan masturatuntuk menambah pemahaman keagamaan dan ketika kembali

bisa mengamalkan dan mengajarkan kepada anggota keluarga terutama anak dengan

membuat madrasah sendiri.2

2
Hasil Wawancara dengan bapak Sutikno, beliau adalah pengikut jamaah tabligh. Pada tanggal 20 Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai