Jawa Timur, berdiri sekitar 32 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1991. Pada saat
dilakukan beberapa orang saja pelaksanaannya pun di rumah Ny. Hj. Hamidah,
kemudian KH. Subadar Anwar Membentuk sebuah kegiatan pengajian rutin yang
tersebut. Tanah majlis ta’lim merupakan hibah dari tanah waris yang di berikan
kepada Ny. Hj. Muflihah ( istri dari KH. Subadar Anwar). Proses pembangunan
nya pun dari swadaya masyarakat yang ada di daerah tersebut. Masyarakat saling
pengikutnya dan kegiatan semakin rutin dilakukan. Tetapi, walaupun telah ada
sebelumnya dan baru terbentuk pada tahun 1991, namun Majlis Ta’lim Assa’idah
ini baru mendapat piagam dan diakui oleh Kementerian Agama kantor Kabupaten
Malang pada tanggal 09 Februari 2020 dengan Nomor Statistik Majelis Taklim
(NMST): 510035070200.
dan pengajaran di bidang agama Islam dengan cara mengajarkan kepada mereka
dan menjelaskan tentang hukum-h ukum Islam. Majlis Ta’lim Assa’idah yang
agama Islam atau biasa dikenal dengan istilah pengajian, memang dikhususkan
berminat dan bukan dari kaum anak saja tapi juga dari kalangan ibu-ibu. Akhirnya
Muhammad Zakaria dengan dukungan istri Alm. KH. Subadar Anwar yaitu Ny.
Hj. Muflihah Sa’id, untuk memimpin pengajian khususnya kaum Ibu- ibu.
mengembangkan syiar agama Islam baik ubudiyah maupun amaliyah, turut serta
perdagangan bebas baik di tingkat Asean dan tingkat dunia, terciptanya kerukunan
ta’lim untuk tampil dan berperan dalam pembangunan bangsa negara dan agama.
Desa/Kelurahan : Banjarejo
Kecamatan : Pagelaran
Kabupaten : Malang
Penyelenggara/yayasan: “ASSA’IDAH”
(NSMT):
5 1 0 0 3 5 0 7 0 2 0 0
peroleh dari observasi di Majelis Taklim Assifa memiliki sarana dan prasarana
yaitu alat tulis, Iqro dan Al-Qur‟an, lemari, white Board, lekar, ruang tempat
orang. Ny. Hj. Muflihah Sa’id memimpin pengajian khusus kaum ibu-ibu, di
dampingi oleh menantunya H. Muhammad Zakarian dan 3 Ustadz yang ikut andil
dan berpartispasi mensyiarkan pendidikan agama islam lewat pengajian rutin satu
pekan sekali yang biasa kita kenal dengan Majlis Ta’lim, yang mana saat ini
ajaran agama seperti belajar membaca Al-qur‟an (Tajwid), Hadits, Fiqih dan
penyampaiannya sangat simple. Metode lain yang mereka gunakan adalah metode
tanya jawab dan praktek ibadah. Namun demikian, didalam majlis ta’lim ini tidak
A. Pembahasan
akan memulai kegiatan belajar semua jamaah duduk rapi menghadap ke guru,
kemudian guru memimpin doa, pada saat pelaksanaan berdoa masih ada yang
berdoanya kurang tertib, seperti berbicara dengan teman, ada juga yang
berbicara sendiri sehingga mengganggu ibu-ibu lain yang sedang berdoa. Hal
yang dilakukan Ny. Hj. Muflihah yaitu setelah selesai berdoa memberikan
1
Hasil Wawancara dengan Ny. Hj. Muflihah selaku Pengajar Majlis Ta’lim Assa’idah pada 14
memulai dan sesudah mengikuti pengajian. Membaca doa ini dilakukan setiap
sekaligus munajat kepada Allah Swt. do‟a juga menjadi auto sugesti bagi
sesama kaum muslim. Tentu saja sebagai makhluk ciptaan Allah Swt.
datang atau bertemu dengan guru dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:
Hal tersebut serupa dengan peneliti temui saat observasi bahwa antara
guru dan anggota majelis taklim saling mengucapkan dan membalas salam.
Saat anggota majlis terlambat datang mereka tidak lupa mengucapkan salam
ketika masuk ke ruang pengajian, kemudian menghampiri guru lalu
bersalaman. Hal ini memperkuat data wawancara dengan Ny. Hj. Muflihah
bahwa jamaah selalu diajarkan untuk mengucapkan salam.
Sejalan dengan wawancara yang peneliti lakukan, Ny. Hj. Muflihah pun
menjelaskan bahwa:
Ibu – ibu muslimat saya biasakan untuk berjabat tangan atau masyhur
dengan istilah salaman tidak hanya kepada saya saja tetapi kepada orang
yang di temui, dimanapun berada, terutama yang kenal dan sering bertemu
Hasil wawancara dengan anggota majelis taklim sesuai dengan yang ibu Ny.
Iya, kami sudah terbiasa mengucapkan salam dan bersalaman jika bertemu
2
Hasil Wawancara dengan Ny. Hj. Muflihah selaku Pengajar Majlis Ta’lim Assa’idah pada 14 juni
2022, pukul 14.00 WIB.
3
Hasil Wawancara dengan Ny. Hj. Muflihah selaku Pengajar Majlis Ta’lim Assa’idah pada 14 juni
2021 pukul 14.00 WIB
dengan sesama anggota majlis ta’lim atau kerabat dan tetangga sekitar.4
bertemu dengan siapapun yang ia kenal. Hal ini dilakukan dan dibiasakan agar
dengan memaafkan dan sabar ukhuwah islamiyah akan tetap terwujud. Hal ini
memaafkan juga dicontohkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw. beliau dikenal
sebagai orang yang paling baik akhlak dan perangainya. Berkat kebaikannya,
Nabi Muhammad Saw. tak hanya di segani oleh kawan tetapi juga lawan.
Kebencian tidak pernah beliau balas dengan amarah dan dendam, melainkan
kesabaran.
telah diterapkan di Majlis Ta’lim Assa’idah dapat di lihat dari hasil wawancara
berikut:
Pertama, ketika ada salah satu anggota majlis ta’lim berselisih faham atau
saling menyindir satu sama lain, maka saya selaku ketua di majlis ini akan
memanggil para ibu-ibu yang terlibat, kemudian menanyakan duduk
permasalahnya. Setelah itu barulah saya meminta pendapat dan arahan
kepada pemimpin majlis untuk memberikan arahan dan wejangan kepada
mereka untuk meminta maaf dan saling memaafkan. Tidak lupa saya juga
memberikan nasihat-nasihat yang baik kepada mereka agar selalu
4
Hasil Wawancara dengan Ibu Mariyeh selaku Anggota Majlis Ta’lim Assa’idah pada 14 juni 2021,
pukul 14.00 WIB
menerapkan sikap-sikap kebaikan dan lebih memikirkan lagi ketika bersikap
kepada orang lain.5
anggota majlis ta’lim sesuai dengan hasil wawancara oleh salah satu anggota,
mengatakan bahwa:
sampai terlihat betul perubahan sikap dari anggota majlis yang saling
berseteru, namun hal ini tidak berlangsung lama karna tenaga pengajar dan
pimpinan majlis sangat peka dan tanggap atas masalah yang terjadi di
ta’lim agar para anggota majlis ta’lim selalu bersikap dan berakhlak yang baik
sikap saling memaafkan sejak dini agar anak tidak memiliki sikap pendendam
kepada orang lain, selalu berfikir sebelum bertindak dan melakukan segala
selalu meningkat.
Penggunaan metode ini harus tepat agar sikap keagamaan anggota majelis taklim
metode untuk menumbuhkan dan membentuk sikap keagamaan, dapat dilihat dari
metode ceramah anggota diberikan nasehat atau arahan untuk membentuk sikap
keagamaan para anggota mejelis taklim. Kemudian metode ceramah juga dapat
terkadang ada anggota yang memiliki cara memahami pelajaran tersendiri seperti
metode ceramah yang langsung disampaikan kepada anggota dan disini hanya
guru yang aktif kemudian apabila ada yang belum dipahami maka anggota
aspek kognitif anggota sehingga dengan metode ini dapat meningkatkan keaktifan
keagamaan seperti: bagaimana tata cara berinteraksi yang baik, bagaimana tata
jamaah untuk selalu mengamalkan ajaran syariat agama Islam serta berakhlak
baik.
kepada Allah Swt, meningkatkan akhlak yang baik, mencetak manusia yang
religius.
keagamaan yang telah diterapkan di Majlis Ta’lim Assa’idah dapat di lihat dari
Kegiatan yang rutin kita lakukan yaitu membaca bersama yasin, tahlil dan
istghosah, pengajian kitab, pembacaan tawassul kepada para jamaah
muslimat yang telah mendahului dan di tutup dengan sholat berjamaah.
Kegiatan membaca burdah dan sholawat nabi yang dilakukan di Majlis
Ta’lim Assa’idah sangat bagus untuk melatih motorik para jamaah,
kesabaran, fokus, merangsang kreativitas, meningkatkan pengetahuan
mendendangkan nada, dan tidak lupa juga untuk lebih mendekatkan diri
kepada Allah dan nabi Muhammad SAW melalui sholawat yang di
kumandangkan.9
pengajian tidak hanya melalui kegiatan mengaji saja tetapi terdapat kegiatan
seperti Isra Mi‟raj Nabi Muhammad Saw. melalui kegiatan tersebut dapat
9
Hasil Wawancara dengan Ustdz. H. Muhammad Z selaku Pengajar Majlis Ta’lim Assa’idah pada 14 juni
2021, pukul 14.00 WIB
meningkatkan pengetahuan terhadap ilmu agama serta rasa cinta terhadap Allah,
Hal serupa dikatakan oleh Ibu Halimah, hanya ada sedikit penambahan,
bahwa:
Saya senang karena di majlis ta’lim ini banyak kegiatan seperti pembacaan
sholawat nabi dan sholawat dalailul khoirot serta pembacaan burdah
sebelum majlis dimulai sembari menunggu jamaah hadir.11
menyampaikan materi tetapi juga dipraktekkan agar para jamaah mudah memahami.
berakhlakuk karimah.
3. Adapun Kendala yang dihadapi guru dalam menumbuhkan sikap keagamaan pada
10
Hasil Wawancara dengan Ibu Anis selaku Anggota Majlis Ta’lim Assa’idah pada 15 juni 2022,
pukul 15.00 WIB
11
Hasil Wawancara dengan Ibu Halimah selaku Anggota Majlis Ta’lim Assa’idah pada 15 juni 2022,
pukul 15.00 WIB
a. Terdapat Jamaah Majlis yang Susah Mengikuti Kegiatan Keagamaan
Bagi masyarakat yang rajin datang pasti sudah biasa mengikuti kegiatan
keagamaan. Namun bagi yang jarang datang sangat susah untuk mengikuti
kegiatan keagamaan. Kita harus usaha dulu, mereka harus di ajak-ajak dulu,
melalui pendekatan personal atau menanyakan langsung mengapa jamaah
terkait tidak hadir, Maka pendekatan seperti ini merupakan tugas kita semua
sebagai tenaga pengajar untuk selalu mengingatkan jamaahnya.12
enggan menghadiri majlis ta’lim dengan alasan capek atau sibuk . Hal tersebut
sesuai dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa anggota
salah satu cara untuk mengatasinya, yaitu dengan adanya pengontrolan dan
pendekatan yang dilakukan oleh mudzirul majlis. Hal tersebut di dukung oleh
Majlis Ta’lim Assa’idah ini berasal dari sekolah yang minim terhadap
shalat, membiasakan bacaan dzikir yang mudah di hafal, tadarus Al-Qur‟an, dan
kajian agama atau mengaji. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara berikut:
13
Hasil Wawancara dengan Ny. Hj. Muflihah selaku Pemimpin Majlis Ta’lim Assa’idah pada 20 juli
2022, pukul 16.00 WIB
14
Hasil Wawancara dengan Ny. Hj. Muflihah selaku Pemimpin Majlis Ta’lim Assa’idah pada 20 juli
2022, pukul 16.00 WIB
anggota adalah dengan memasukkan program keagamaan dalam setiap
keagamaan yang diterapkan meru\akan salah satu upaya yang dilakukan untuk
agamanya.
15
Hasil Wawancara dengan Ny. Hj. Muflihah selaku Pemimpin Majlis Ta’lim Assa’idah pada 20 juli
2022, pukul 16.00 WIB