Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN PERDAMAIAN

(AKTA VAN DADING)


Nomor 28/Pdt.G/2021/PA.JT

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. RAZZAQ, , MM Bin KUSUMAKLIM, dalam hal ini diwakili oleh Candra Niko, S.H., dan
Alfon Donal Butar-Butar S.H kesemuannya adalah Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor
Hukum “BDT and Partners” yang beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 34 /9, Taman Sari, Jakarta
barat  11160- Telp., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 Juni 2022. Berkedudukan sebagai
Pemohon yang selanjutnya akan disebut Pihak Pertama

2. YUDI MULObin Rakun, yang bertempat tinggal di apartemen Patria Park Unit 2107 A Kav 6
– 7 Rt. 003/ Rw. 011 Kel., Jatinegara., Jakarta Timur. Berkedudukan sebagai Termohon yang
selanjutnya akan disebut Pihak Kedua

Dengan ini Kedua belah pihak telah sepakat membuat Akta Perdamaian (Akta Van Dading) untuk
menyelesaikan perkara perdata No. 2835/Pdt.G/2022/PA.JT perihal Permohonan Cerai antara Pihak
Pertama dan Pihak Kedua melalui proses mediasi dengan mediator Ibu Hj Yustimar. B, S.H Mediator
Pengadilan Agama Jakarta Timur, dan untuk itu telah mengadakan kesepakatan (isi kesepakatan)
sebagai berikut :

PASAL I
KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN

1. Bahwa Para Pihak dengan ini berjanji dan mengikatkan diri untuk melaksanakan seluruh isi dari
Perjanjian Kesapakatan Bersama ini;
2. Bahwa Para Pihak dengan ini menyatakan telah memahami bahwa Perjanjian Kesepakatan
Bersama ini dibuat dengan baik dan telah mempertimbangkan seluruh ketentuan yang berlaku,
termasuk namun tidak terbatas pada Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Undang-Undang No 1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan untuk selanjutnya disebut “UU Perkawinan”, oleh karena itu
Para Pihak dengan ini menyatakan bahwa:

a. Para Pihak telah memiliki wewenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan segala hak
dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kesepatan Bersama ini atau pada saat ditandatangani
merupakan, kewajiban yang mengikat sesuai dengan ketentuan UU Perkawinan;

Halaman 1 dari 5
Register Perkara Nomor 2835/Pdt.G/2022/PA.JT
b. Para Pihak menjamin pelaksanaan setiap dan seluruh ketentuan dalam Perjanjian
Kesepakatan Bersama ini;

c. Semua ketentuan yang mengatur mengenai hak dan kewajiban Para Pihak dalam
Perjanjian Kesepakatan Bersama ini telah disesuaikan dengan ketentuan dalam Kompilasi
Hukum Islam dan UU Perkawinan;
d. Semua ketentuan yang mengatur mengenai hak dan kewajiban Para Pihak, selama tidak diatur
dan tidak ditentukan dalam Perjanjian Kesepakatan Bersama ini, maka tetap diberlakukan
ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam dan UU Perkawinan;

e. Bahwa apabila terdapat ketentuan mengenai hak dan kewajiban Para Pihak di dalam
Perjanjian Kesepatan Bersama ini yang bertentangan dengan ketentuan dalam
Kompilasi Hukum Islam dan UU Perkawinan, maka ketentuan yang berlaku dan mengikat
Para Pihak adalah ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam dan UU Perkawinan.

PASAL II
DEFINISI – DEFINISI

Setiap istilah di bawah ini, kecuali secara tegas ditentukan lain dalam konteks masing –
masing kalimat yang ada di dalam Perjanjian Kesepakatan Bersama ini dan yang telah didefinisikan
masing – masing dalam Perjanjian Kesepakatan Bersama ini, mempunyai pengertian sebagai berikut:

1. Pihak Pertama : Adalah suami yang sah dari Pihak Kedua.


2. Pihak Kedua : Adalah Istri yang sah dari Pihak Pertama.
Adalah hubungan seksual atau persetubuhan
diluar perkawinan yang dilakukan oleh seorang
3. Perzinahan / Perselingkuhan : laki-laki dengan seorang perempuan yang
keduanya terikat dalam perkawinan dengan
orang lain.
Adalah barang bergerak maupun tidak
4. Barang Pribadi :
bergerak yang melekat pada pribadi para Pihak

PASAL III
PERJANJIAN KESEPAKATAN BERSAMA
Halaman 2 dari 5
Register Perkara Nomor 2835/Pdt.G/2022/PA.JT
Para Pihak sepakat mengikatkan diri dalam sebuah perkawinan dan untuk itu bersepakat untuk
membuat Perjanjian Kesepakatan Bersama yang telah disepakati dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pihak Pertama bertanggungjawab memberikan nafkah kepada Pihak Kedua beserta anak-anak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta syariat agama
islam yang dianut;

2. Para Pihak sepakat untuk tidak melakukan perzinahan dan/atau perselingkuhan;

3. Pihak Pertama sepakat untuk tidak melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
baik terhadap Pihak Kedua maupun anak, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23
Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga;

4. Para Pihak sepakat untuk menghargai hak dan kewajiban satu sama lain, sebagaimna tertulis
*ِ *‫َ*و* َل* ُه* َّ*ن* ِم* ْث* ُل* ٱ*لَّ* ِذ* ى* َع* َل* ْي* ِه* َّ*ن* ِب* ٱ* ْل* َم* ْ*ع* ُ*ر* و‬
dalam surat QS Al-Baqarah: 228: *ۗ *‫ف* ۚ* َ*و* ِل*ل* ِّر* َج* ا* ِ*ل* َع* َل* ْي* ِه* َّ*ن* َ*د* َ*ر* َج* ٌة‬
*ٌ‫( َ*و* ٱ*هَّلل ُ* َع* ِ*ز* ي* ٌز* َ*ح* ِك* ي*م‬Wa lahunna miṡlullażī 'alaihinna bil-ma'rụfi wa lir-rijāli 'alaihinna
darajah, wallāhu 'azīzun ḥakīm) Artinya: “Dan para wanita mempunyai hak
yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi
para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." ;

5. Para Pihak sepakat untuk tidak saling curiga terhadap pribadi / privacy, termasuk tidak
membuka tanpa izin barang-barang pribadi Para Pihak;

6. Para Pihak Sepakat apabila terjadi suatu permasalahan tidak akan membahas permasalahan
sebelumnya dan/atau masa lalu;

7. Para Pihak sepakat dalam pembahasan permasalahan tidak melibatkan pihak ketiga maupun
pihak keluarga.

PASAL IV
KERAHASIAAN
Perjanjian Kesepakatan Bersama ini adalah bersifat terbatas (tidak untuk diungkapkan kepada
publik) dan hanya dapat dilihat, diperoleh dan dimiliki oleh Para Pihak dan para wakilnya yang sah,
Informasi yang terdapat didalamnya tidak dapat dibagikan kepada pihak lain, kecuali dengan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Para Pihak.

Halaman 3 dari 5
Register Perkara Nomor 2835/Pdt.G/2022/PA.JT
PASAL V
KOMUNIKASI

Para Pihak sepakat dan mengikatkan diri untuk saling memperbaiki hubungan suami isteri setelah
ditandatangani Perjanjian Kesepakatan Bersama Ini.

PASAL VI
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Bahwa apabila terjadi perselisihan mengenai isi dan penafsiran dari Perjanjian Kesepakatan
Bersama ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan
mufakat.

2. Bahwa apabila penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tersebut gagal, Para Pihak
sepakat untuk menunjuk satu atau lebih mediator.

3. Bahwa Perjanjian Kesepakatan Bersama ini dibuat dengan itikad baik tanpa ada paksaan dari
pihak manapun juga, dan apabila ternyata terdapat ketidaksesuaian dalam perjanjian ini yang
menimbulkan suatu perselisihan di kemudian hari, maka Para Pihak sepakat untuk memilih
domisili hukum yang umum dan tetap di Pengadilan Agama Jakarta Timur sebagai tempat
penyelesaian perselisihan

PASAL VII
PENUTUP
1. Setelah Perjanjian Kesepakatan Bersama ini ditandatangani maka Para Pihak wajib menjalankan
seluruh isi Perjanjian ini;

2. Pelaksanaan Perjanjian Kesepakatan Bersama ini tunduk dan dilakukan berdasarkan ketentuan-
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Kompilasi Hukum Islam UU Perkawinan serta
ketentuan- ketentuan hukum yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia;

Demikian Perjanjian Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup yang
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari
dan tanggal sebagaimana pertama kali tersebut diatas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Halaman 4 dari 5
Register Perkara Nomor 2835/Pdt.G/2022/PA.JT
.............................. .............................

Halaman 5 dari 5
Register Perkara Nomor 2835/Pdt.G/2022/PA.JT

Anda mungkin juga menyukai