Makalah Routing
Makalah Routing
“ROUTING”
1. PUSPA DWI
2. WINDA AULIA
3. SAHWITRI
4. VIRA ANGGRAINI
5. RIZKI AMELIA
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah swt. yang telah melimpahkan taufik, hidayah serta
inayahnya kepada kita semua, sehingga dengan semua itu kita dapat menjalankan tugas
dan kewajiban mulia kita sebagai khalifah di pentas dunia fana ini. Dan dengan kasih
sayang-Nya pula manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,
mana pekerjaan yang mengandung manfaat dan mana pekerjaan yang mendatangkan
mafsadat.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada pemuda dan pemimpin
terbaik sepanjang sejarah yang telah mengorbankan seluruh hidupnya untuk kebaikan
ummat manusia, membawa kita sebagai ummat islam dari ranah yang gelap gulita
menuju pangkuan agama yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang, dari zaman
jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan nuansa keilmuan seperti yang kita rasaka
saat ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna sebagaimana yang diharapkan. Disamping karena berbagai faktor eksternal
juga di sebabkan karena faktor internal dari diri penulis, baik menyangkut pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman. Maka dari itu kami sangat terbuka dalam menerima
segala kritik yang membangun demi kebaikan penulisan yang akan datang.
Akhirnya, kami hanya berharap semoga makalah ini dapat di terima dan
bermanfaat bagi semua. Terima kasih.....
penyusun:
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................iii
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................2
Bab ll Pembahasan...............................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................10
B. Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya,
openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi /
tersebar, scalability, Concurency dan Transparan,dengan semakin majunya
teknologi di dunia setiap waktu, hal ini mengakibatkan perlunya fasilitas agar
banyak orang lebih memahami mengenai teknologi itu sendiri .
Di era perkembangan teknologi seperti sekarang, masyarakat banyak yang sudah
memanfaatkan teknologi dalam kegiatan sehari- hari, berbagai sektor pun sudah
memanfaatkan teknologi untuk membantu kegiatannya, teknologi dibutuhkan oleh
pelajar maupun pekerja nntuk mendapatkan informasi, agar informasi informasi ini
dapat disampaikan maka dibutuhkan jaringan komputer untuk penyampaian dan
pengiriman informasi tersebut mencangkup cakupan ntar gedung, kota bahkan antar
negara.
Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang
memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data.
Pada jaringan tersebut banyak sekali rute yang digunakan untuk menyambungkan
satu jaringan dengan yang lainnya agar bisa tersambung atau berkomunikasi. Salah
satu rute untuk meyambungkan jaringan satu dengan yang lainnya adalah routing.
Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan
mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda. Jika
network Anda tidak memiliki router, maka jelas Anda tidak melakukan routing.
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu
jaringan ke jaringan yang lain. Dimana rute yaang digunakannya rute yang paling
dekat. Selain itu routing juga memiliki dua jenis yaitu statis dan dynamic. Kedua
jenis itu juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dasar tentang routing?
2. Ada bearapa macam jenis routing ?
3. Bagaimana proses kerja routing ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dasar routing
2. Untuk mengetahui berbagai jenis routing
3. Dapat memahami proses kerja routing
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket
data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan
pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP
address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri–
suatu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus
diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak
ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu
adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirim paket data,
diantaranya:
a. Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat
dijangkau oleh router
b. Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan
bahwa jaringan atau network yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum
mengirimkan ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam
mengirimkan paket data. Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan
alamat tujuan:
a. Host Address
b. Subnet
c. Group of Subnet
d. Major Network Number
e. Group of Major Network Numbers
f. Default Address
g. Routing Table
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
1. Direct Routing (direct delivery)Paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain
secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu
melalui mesin lain atau gateway.
2. Indirect Routing (indirect delivery)
4
Paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung
langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway
atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
Terdapat 2 tipe routing, yaitu:
1. Static Routing
Dibentuk (dikonfigurasi dikonfigurasi) ) secara manual oleh administrator
jaringan . Cocok untuk router yang hanya terkoneksi dengan beberapa gateway
(router tetangga tetangga) ) atau hanya terkoneksi dengan satu router lain ( misal
Router ISP) yang membuat jaringan lokal kita konek ke internetInformasi routing
berupa berupa:
– IP Network lain yang terkoneksi dengan router kita
– IP Address (router tetangga tetangga) yang ) digunakan sebagai gateway
Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian:
a) Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing
c) Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
2. Dynamic Routing
Dynamic routing protocol digunakan untuk untuk:
a) menambahkan network lain ke routing table
b) menemukan network lain
c) update and maintain routing tables
d) Menemukan network lain secara automatis
e) Router dapat menemukan network baru dengan cara
f) saling ‘sharing routing table information information’
5
mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya,
melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada
lapisan 3 (lapisan jaringan seperti Internet Protocol/IP) dari stack protokol tujuh lapis
OSI.
Fungsi utama router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router
memiliki kemampuan routing, artinya router secara cerdas dapat mengetahui ke
mana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan. Artinya, apakah ditujukan
untuk host lain pada satu network yang sama ataukah berada di network berbeda.
Apabila paket-paket ditujukan untuk host pada network lain, maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk
host yang satu network, maka router akan menghalangi paket-paket keluar.Ilustrasi
cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar di berikut ini :
Pada gambar di atas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router.
Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network
192.160.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan
network address 192.165.2.0.
6
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat
meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi
beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router
berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan) dan
menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti
halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua
pada model OSI (lapisan data link) dan menggunakan skema pengalamatan yang
digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Router digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang
menjalankan protokol jaringan yang berbeda (seperti halnya untuk
menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX). Secara
umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan. Selain itu,
dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan
paket broadcast ke jaringan yang dituju.
C. Jenis- Jenis Routing
1. Routing Statis
Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route
di routing table dari setiap router Static Routing adalah routing yang dilakukan
secara manual oleh admin jaringan. Routing static merupakan routing yang
paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan
routing statik yaitu berarti mengisi setiap entri pada forwarding table di setiap
router yang berada didalam jaringan. Cara kerja routing statis dapat dibagi
menjadi 3 bagian :
Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Seorang
administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk
mengkonfiguras router dengan routing statis.
Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:
a. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah
dibandingkan dengan routeng dinamis)
b. Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
c. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk
mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
7
b. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus
menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
c. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena
menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.
2. Dynamic Routing
Dynamik routing adalah routing yang dilakukan secara otomatis oleh sebuah
router. Router membuat table routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu
lintas jaringan dan juga saling berhubungan dengan router lainnya. Dynamic routing
merubah isi table routing secara otomatis tergantung dari keadaan jaringan. Dengan
kata lain, router akan mengetahui keadaan terakhir dalam jaringan dan mampu
meneruskan data ke arah yang benar. Kesimpulannya, Routing dinamik adalah
pengisian data routing secara otomatis pada table routing.
Dynamic Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya
untuk meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya. Dalam dinamik
router, Admin hanya menentukan bagaimana router mempelajari paket, otomatis
router akan mempelajarinya sendiri. Rute pada dinamik routing akan berubah sesuai
dengan yang dipelajari oleh router.
Dynamic routing digunakan apabila jaringan memiliki lebih dari satu rute untuk
tujuan yang sama. Dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang
dikumpulkan oleh protocol routing. Protocol ini digunakan untuk mengikuti
perubahan kondisi pada suatu jaringan. Protocol routing didesain tidak hanya untuk
rute backup jika rute utama tidak berhasil, tapi juga untuk menentukan rute mana
yang terbaik untuk ke tujuan. Routing dinamis adalah ketika routing protocol
digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada
router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi ia
akan membedakan Anda dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan
bandwidth dari link jaringan
3. Routing Default
Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak
sama dengan routing yang ada dalam table routing. Secara tipikal router dikonfigurasi
dengan cara routing default untuk trafik internet. Routing default secara actual
menggunakan format: ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 *next-hop-address | outgoing interface +
Mask 0.0.0.0, secara logika jika kita AND-kan dengan IP address tujuan selalu
8
menunjuk ke jaringan 0.0.0.0. Jika paket tidak cocok dengan rute yang ada dalam table
routing, maka paket akan dirutekan ke jaringan 0.0.0.0. Di bawah ini adalah langkah-
langkah untuk mengkonfigurasi routing default:
a. Langkah 1 – masuk mode global configuration.
b. Langkah 2 – ketik perintah ip route dengan 0.0.0.0 sebagi prefix dan 0.0.0.0 sebagai
mask. Alamat tambahan untuk routing default dapat berupa address dari local interface
yang terhubung langsung ke jaringan luar atau IP address dari next hop router.
c. Langkah 3 – keluar dari mode global config.
d. Langkah 4 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang jalan ke NVRAM.
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual
menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing
table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki
satu jalur keluar.
Routing Static
a. Berfungsi pada protocol IP
b. Router tidak dapat membagi informasi routing
c. Routing table dibuat dan dihapus secara manual
d. Tidak menggunakan routig protocol
e. Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Routing Dynamic
a. Berfungsi pada inter-routing protocol
b. Router membagi informasi routing secara otomatis
c. Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
d. Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
e. Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari
satu jaringan ke jaringan yang lain Konsep dasar dari routing adalah bahwa
router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam
header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table
dengan harapan menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan
kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada
kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka
router tersebut akan membuang paket tersebut .
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat
meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi
beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router
berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan) dan
menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti
halnya alamat IP, routing sendiri memilili 3 jenis yaitu routing statis, roting
dyamis dan default.
B. Saran
Materi tentang routing ini perlu diperkenalkan pada program tehnik
aplikasi jaringan karena akan menambah wawasan kita mengenai kajian-kajian
tentang routing,serta penulis menerima masukan kritik dan saran agar bisa
menyempurnakan makalah ini,dan bagi institusi untuk memberikan masukan
dan ilmu pengetahuan bagi siswa.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
SEMUA MENGERJAKAN
12