Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


( AL-Qur’an dan Hadits)

A INFORMASI UMUM
1 Identitas Modul
a Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Takengon
b Nama Penyusun : Aini Mahara.SPd.I
c Tahun : 2022/2023
d Jenjang : SMK
e Kelas/Semester : X Semester ganjil
f Alokasi Waktu : 3 JPx40=120 Jam
2 Kompetensi Awal : Peserta didik dapat membaca QS AL-Maidah/5:48 tentang
kompetisi dalam kebaikan dan QS AT-Taubah/9:105 tentang
etos kerja.

3 Profil Pelajar Pancasila : Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berahlak Mulia , Mandiri kreatif, bernalar kritis, dan
berkebinekaan global

Edu techno treaner islami ‫للا‬


‫ض هل ه‬ ‫صالَة ُ فَا ْنتَش ُهروا هفي ْاأل َ ْر ه‬
ْ َ‫ض َوا ْبتَغُوا همن ف‬ َّ ‫ت ال‬ ‫فَإهذَا قُ ه‬
‫ض َي ه‬
َ‫يرا َّل َع َّل ُك ْم ت ُ ْف هل ُحون‬ َ ‫َواذْ ُك ُروا‬
ً ‫للا َك هث‬
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.” (Q.S. Al-Jumu’ah/62: 10).
Allah juga berfirman,
‫َو َءاخ َُرونَ يَض هْربُونَ فهي اْأل َ ْر ه‬
ْ َ‫ض يَ ْبتَغُونَ مهن ف‬
‫ض هل للاه‬
“Ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan
orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah.” (Q.S. Al-Muzammil/73:
20).
4 Sarana dan Prasarana
Sarana : Papan Tulis, Spidol, Laptop, Infocus dan LCD Proyektor
Prasarana : Buku paket Pendidikan agama islam dan budi pekerti,
Modul ajar,LKPD. dan Lembar Asesmen dan Jaringan
Internet (disesuaikan)
5 Target Peserta Didik : Peserta Didik Reguler (Umum) dan Peserta Didik
dengan Pencapaian Tinggi (disesuaikan)
6 Model Pembelajaran : Tata muka

B KOMPETENSI INTI
1 Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat membaca Q.S AL-Maidah/5;48
Tentang kompetisi dalam kebaikan dan QS AT-
Taubah/9;105 tentang etos kerja.
2. Peserta didik mampu menghapal Q.S AL-Maidah/5;48 dan
Q.S AT-Taubah/9 105 dan hadits tentang kompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja dengan pasih dan lancar,
3. Peserta didik dapat menganalisis asbabul nujul dan tafsir
QS AL-Maidah /5;48 dan QS AT-Taubah/9 105
4. Peserta didik mampu menganalisis manfaat dari
penerapan perilaku kompetisi dalam kebaikan dan etos
kerja dalam kehidupan sehari-hari serta menyakini
bahwa islam memerintahkan prilaku kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja dan membiasakannya dalam
kehidupan sehari-hari

2 Pemahaman Bermakna : 1. Mampaat yang akan di peroleh setelah mengikuti


pembelajaran.manfaat tersebut nanti peserta didik
telah mengetahui makharijulhurup dan hukum
bacaan( tajwid)dengan makharijul dan hukum
bacaan peserta dapat membaca AL-Qur’an
dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari
hari

3 Pertanyaan Pemantik : 1. Pernahkah membaca QL-Qur’an

4 Persiapan Pembelajaran : - guru mengecek persiapan kelas


- guru mengecek kebersihan kelas
5 Kegiatan Pembelajaran :
I Kegiatan Pendahuluan Waktu
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Guru dan siswa menciptakan kondisi kelas kondusif dan menyenangkan,
menyiapkan sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran
2. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, (beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia)
3. Guru memberi motivasi dengan membimbing dan membuka wawasan
45
peserta didik dengan konsep tentang AL-Quran dan Hadits
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai pemahaman
siswa terhadap AL-Qur’an dan Hadits
4. Guru menyampaikan informasi tentang Capaian Pembelajaran, Alur
Tujuan Pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai, menyimak informasi
tentang tahapan kegiatan pembelajaran dan prosedur penilaian
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
II Kegiatan Inti Waktu
1. Mengamati (Literasi) 135
• Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar
• Peserta didik diminta untuk memilih salah satu pemahaman yang
mereka dapat untuk di presentasikan .
• Guru meminta peserta didik mencari referensi lain berkaitan
dengan judul/topik.
• Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai
sumber.
Guru memandu kelompok belajar untuk membuat jadwal penyelesaian
pemahaman dari berbagai sumber untuk di susun.
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan, yang berkaitan dengan materi QS AL-
Maidah/5:48 dan QS.AT-Taubah dan hadits tentang kompetisi dalam
. kebaikan dan etos kerja
2.
guru membimbing peserta didik untuk menyusun pertanyaan agar terarah
sesuai dengan tujuan pencapaian kompetensi, tentang QS AL-Maidah /5;48
tentang kompetisi dalam kebaikan.

Mengumpulkan Informasi (Kegiatan Literasi & Collaboration)

Guru membimbing peserta didik untuk mengumpulkan berbagai informasi,


3 mendiskusikan, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi,
dengan penuh tanggung jawab, cermat dan kreatif yang dapat mendukung
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik dari buku paket
maupun sumber lain seperti internet. melalui kegiatan diskusi kelompok

Menalar/Mengasosiasi (Kerjasama & Berpikir Kritik)

Guru membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja


4 kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok
atau individu yang mempresentasikan, melaui kegiatan:diskusi kelompok

Mengomunikasikan (Comunication & Creativity)

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
5 dipelajari terkait materi tentang QS AL-Maidah /5:48 dan QS AT-
Taubah/9:105.

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan


. kembali hal-hal yang belum dipahami terkait materi QS Al-maidah/5:8 dan
QS AT-Taubah/9:105

Guru membimbing peserta didik untuk bertanya tentang hal yang belum
dipahami atau guru menyampaikan beberapa pertanyaan pemicu kepada
siswa berkaitan dengan materi

1. apa yang menarik menurut kalian mengenai berkompetisi dalam


kebaikan
2. mengapa saat mengawali suatu amal kebaikan harus dengan
membaca basmalah dan berdoa k,epada allah SWT.

III Penutup Waktu


1. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap proses 90
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.
Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
2Serta apakah kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
3. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi
dengan baik?
Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
4. seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran dan
Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Memberikan latihan kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
5. untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya .
Berdoa dan Memberi salam.(beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia)
6 Asesmen : 1. Asesmen Sebelum Pembelajaran (Diagnostik) bentuk
observasi, dilaksanakan di awal pertemuan
2. Asesmen Proses pebelajaran (Formatif), dilaksanakan
pada proses pembelajaran (bentuk Hapalan, bentuk
tertulis dan lain-lain)
3. Asesmen Akhir (Sumatif), dilaksanakan pada akhir
pembelajaran (Akhir BAB, Akhir Semester), bentuk
tugas mandiri
7 Pengayaan dan Remedial : Pengayaan ; memberikan materi tambahan yang
kaitannya dengan materi UTBK dan pendekatan
Remedial ; bentuk membuat ringkasan konsep dan
penugasan (disesuaikan)
8 Refleksi
- Peserta Didik : Peserta didik memberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan terhadap proses pembelajaran
(disesuaikan)
- Guru : Melakukan evaluasi diri terhadap proses pembelajaran
(disesuaikan)
C KOMPONEN LAMPIRAN
1 Bahan bacaan (Ringkasan) : 1. Materi tentang QS AL-Maidah//5;48 dan QS AT-
2 Lembar Kerja Peserta Didik Taubah/9;105 dan hadits tentang kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja.
2. LKPD
3 Bahan Bacaan
- Guru : 1. Buku Guru,
2. modul ajar.
3. AL-Qur’an
- Peserta Didik : 1. Buku Guru,
2. Buku paket Pendidikan Agama Islam dan budi
pekerti
4 Glosarium :
1. fastabikul khairat
5 Daftar Pustaka : 1. Abdulrahim Muhammad imanudin .1980.kuliah
tauhid.jakarta: yayasan sari intan
2. Ad Dimasqy,AL-Imam abdul fida isma’il ibnu
kasir.2009.tafsir ibnu kasir bandung:sinar baru
Takengon, 15 Juli 2022
Diperiksa Oleh, Guru Mata Pelajaran
Wakil Bidang Kurikulum

AULIA MAHDI, S.Si AINI MAHARA,SPd.I


NIP.19740515 200801 1 002

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Takengon

HAJARUS SALAM, M.Pd


NIP. 19700817 199702 1 001
RINGKASAN MATERI

- Perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja adalah contoh perilaku terpuji
yang jika dilakukan dengan sungguh-sungguh akan mengantarkan seorang muslim pada
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Islam mengajarkan perilaku terpuji dan akhlak mulia kepada umatnya. Perilaku terpuji ini
ada yang berkaitan dengan Allah (hablum minallah), dengan orang lain (hablum
minannas), dan dengan diri sendiri.

Perilaku terpuji yang dikerjakan dengan ikhlas akan menguatkan iman kepada Allah dan
membuat harmonis hubungan sesama muslim.

Perilaku mulia di atas merupakan bagian dari akhlak mulia yang merupakan misi ajaran
Islam secara universal, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak,” (H.R. Baihaqi).

Berikut ini penjelasan mengenai perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja
yang tinggi, sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti(2014) yang ditulis Mustahdi dan Mustakim.

1. Perilaku Taat pada Allah

Perilaku taat kepada Allah ini termasuk bagian fastabiqul khairat yang secara bahasa
dapat diartikan sebagai bersegera mentaati, menerima, dan mengikuti perintah atau syariat
Allah SWT.

Taat kepada Allah SWT adalah cara untuk memanfaatkan anugerah hidup sebaik-
baiknya. Hakikat menjadi seorang muslim adalah tunduk pada perintah Allah SWT yang
tertuang dalam Al-Quran dan sunah Rasulullah SAW.

Seseorang yang tunduk dan taat pada Allah SWT akan memperoleh ketentraman hati dan
kebahagiaan hidup, sebagaimana tertera dalam Al-Quran surah Al-A'raf ayat 96:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah ia akan


melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
ayat-ayat kami, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,”(QS. Al-A’raf: 96).

Ketaatan paling tinggi adalah tunduk pada aturan Allah, kemudian di bawahnya pada
sunah Nabi Muhammad SAW.

Di bawahnya lagi, ada sikap tunduk pada pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara,
daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga.

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul [Muhammad],
dan Ulil Amri [pemegang kekuasaan] di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah [Al-Qur’an] dan Rasul
[sunahnya], jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama [bagimu] dan lebih baik akibatnya," (QS. An-Nisa: 59).

2. Berkompetisi dalam kebaikan

Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan berbangsa-bangsa, berbeda warna kulit,
dan beragam suku-sukunya.

Perbedaan itu jangan sampai menjadi sebab untuk saling menyalahkan, menindas, dan
merendahkan satu sama lainnya.

Berdasarkan perbedaan tersebut, Allah memerintahkan hambanya untuk saling berlomba-


lomba dalam meraih kebaikan, sesuai dengan kadar kemampuan dan potensinya masing-
masing.

Dalil berlomba-lomba dalam kebaikan ini tergambar dalam firman Allah SWT surat Al
Maidah ayat 48.

"Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau
Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat [saja], tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,” (QS. Al-
Māidah: 48).
Selain itu, berkompetisi dalam kebaikan juga tergambar dalam firman Allah di Surat Al-
Baqarah ayat 148.

"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-
lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan
mengumpulkan kamu semuanya (pada hari kiamat). Sungguh, Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu." (Al-Baqarah ayat 148).

Rasulullah SAW pun mendorong umatnya untuk selalu berlomba dalam kebaikan seperti
yang dituliskan HR. Muslim.

“Bersegeralah melakukan amal-amal saleh (kebajikan). (Sebab) sebuah fitnah akan


datang bagai sepotong malam yang gelap. Seseorang yang paginya mukmin, sorenya
menjadi kafir. Dan seseorang yang sorenya bisa jadi mu’min, paginya menjadi kafir. Ia
menjual agamanya dengan harga dunia.”

Setidaknya terdapat dua alasan kenapa umat Islam harus berlomba-lomba melakukan
kebaikan.

Pertama, tidak ada yang tahu kesempatan hidup manusia. Seorang muslim harus
memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk melakukan kebaikan.

Kematian bisa saja datang secara tiba-tiba tanpa diketahui waktu pastinya. Karena itulah,
kesempatan berbuat kebaikan jangan sampai ditunda-tunda dan diakhirkan.

Kedua, ketika terjadi kompetisi dalam kebaikan, maka satu sama lain akan saling
termotivasi sehingga membentuk suatu lingkungan Islami yang kondusif.

Lingkungan yang kondusif akan menjadikan kebaikan tersebut sebagai kebiasaan baik
yang konsisten dilakukan.

Tentang berkompetisi dalam kebaikan ini, Allah SWT berfirman:

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian
sendiri.” (QS. Al-Isra:7)
3. Etos kerja yang tinggi

Bekerja adalah kegiatan penting yang harus dilakukan semua manusia. Dalam Islam,
orang yang bekerja dengan etos tinggi memperoleh pahala dan berkah di sisi Allah SWT
Hal ini tergambar dalam firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 105:

“Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada [Allah] yang
maha mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan,” (QS. At-Taubah [9]: 105).

Dalam ayat lain, Allah berfirman tentang sikap terpuji dalam agama Islam ini:

Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk
urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (asy-Syarh: 7-8)

Memiliki etos kerja tinggi adalah salah satu akhlak muliaseorang muslim pada dirinya
sendiri. Etos kerja yang tinggi, serta tidak berpangku tangan pada orang lain adalah
teladan dari Rasulullah SAW, sebagaimana sabda beliau:

"Barangsiapa yang pada waktu sore merasa lelah karena pekerjaan kedua tangannya
[bekerja keras] maka pada saat itu dosanya diampuni,” (H.R. Thabrani). Di hadis yang
lain, beliau juga bersabda: “Tidak seorang pun yang makan lebih baik daripada makan
hasil usahanya sendiri," (H.R. Bukhari).

Demikian 3 sikap terpuji dalam Islam yang sebaiknya kita amalkan, yaitu perilaku taat,
kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja yang tinggi.
ASESMEN AWAL( DIAGNOSTIK)
1. Apa yang terkandung dalam QS AL-Maidah /5:48
2. Mengapa saat mengawali sesuatu amal kebaikan harus membaca basmalah
ASESMEN PORMATIP
1. Sebutkan dua manfaat dari fastabikul khairat
2. Bagaimana cara meraih kesuksesan
ASESMEN SUMATIF
1. Berdasarkan QS AL-Maidah /9:48 di tegaskan bahwa kitab AL-Qur’an di turunkan oleh
Allah SWT.Dengan haq ( kebenaran ).kebenaran tersebut meliputi hal hal berikut ini,kecuali
a. Dzat yang menurunkan
b. Haq dalam kandungannya
c. Cara turunnya
d. Yang mengantarnya turun
e. Penafsiran manusia atas AL-Qur’an
2. Kitab AL-Qur’an berpungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya,yakni taurat yang di
turunkan kepada nabi Musa a.s. Zabur yang di turunkan kepada nabi Daud a.s.Dan injil yang
di turunkan kepada Nabi Isa a.s AL Qur’an menjadi saksi atas kebenaran kandungan kitab-
kitab terdahulu. Dalam hal ini AL-Qur’an berfungsu sebagai
a. Muhaimin
b. Mutakabbir
c. Mutawatir
d. Mursyid
e. Murabbi
3. Islam sangat menghargai seseorang yang berkerja keras untuk memperoleh penghidupan
yang layak,dan mengkonsumsi makanan dari hasil usahanya sendiri,bagi seorang muslim,
etos kerja bukan hanya bertujuan memenuhi kebutuhan hidup diniawi, tetapi ada tujuan mulia
yakni
a. Mencapai pangkat tertinggi
b. Memperoleh harta yang melimpah
c. Sebagai bagian ibadah kepada Allah SWT
d. Dimuliakan oleh masyarakat
e. Mendapat ketenangan hidup
4. Bekerja keras merupakan perilaku mulia yang harus di lakukan setiap muslim.di antara tujuan
bekerja dalam islam adalah menolong kemungkaran.kemungkaran dapat terjadi pada
seseorang yang menganggur.kemungkaran tersebut adalah
a. Memiolioki cita-cita yang terlalu tinggi
b. Rasa malas dan berpangku tangan
c. Sulit membedakan antara jebaikan dan keburukan
d. Mendapatkan sumbangan dari orang lain
e. Tergerak untuk memperbanyak ibadah.

Anda mungkin juga menyukai