Anda di halaman 1dari 16

JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279

Vol.2 No.1 Juni 2020

Akuntansi Forensik dan Fenomena Forensic Accounting and the Political


Korupsi Politik Corruption Phenomenon

Abstract
Bambang Arianto
This article explains the role of forensic
Peneliti LPPM Univeritas Nahdlatul Ulama
accounting in eradicating political
Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
corruption. Forensic accounting is also
*Korespondensi Penulis Email :
known as forensic audit which is a special
ariantobambang@unu-jogja.ac.id
assignment to overcome the tendency of
fraud practices in the realm of accounting. In
Abstrak
this article the forensic audit outlines several
Artikel ini menjelaskan peran akuntansi
indicators that cause fraud in political
forensik dalam pemberantasan korupsi
corruption, namely factors; pressure,
politik. Akuntansi forensik juga dikenal
opportunity, rationalization, competency,
sebagai audit forensik yang merupakan
and arrogance. In this context, the stages of
penugasan khusus untuk mengatasi
forensic accounting include; investigative
kecenderungan praktik fraud dalam ranah
audits, forensic audits and litigations aimed
akuntansi. Dalam artikel ini audit forensik
at addressing cases of political corruption.
menguraikan beberapa indikator penyebab
This study uses a qualitative method with a
terjadinya kecurangan (fraud) dalam korupsi
literature study approach and collects data
politik yaitu faktor; tekanan (pressure),
and related documents. This article argues
kesempatan (opportunity), rasionalisasi
that forensic accounting is very effective in
(rasionalization), kompetensi (competency),
detecting and contributing to the process of
dan arogansi (arogance). Dalam konteks ini,
eradicating the practice of political
tahapan akuntansi forensik meliputi; audit
corruption. This article also believes that
investigasi, audit forensik dan ligitasi yang
forensic accounting can encourage anti-fraud
bertujuan mengatasi kasus korupsi politik.
literacy in political parties through the
Penelitian ini menggunakan metode
application of a whistleblowing system.
kualitatif dengan pendekatan studi pustaka
Keywords: Forensic Accounting, Political
serta mengumpulkan data-data dan
Corruption, Anti-Fraud Literacy
dokumen yang terkait. Artikel ini
berpendapat bahwa akuntansi forensik
sangat efektif mendeteksi dan berperan
dalam proses pemberantasan praktik korupsi
politik. Artikel ini juga berpendapat bahwa
akuntansi forensik bisa mendorong literasi
anti fraud dalam partai politik melalui
penerapan sistem whistleblowing.
Kata Kunci: Akuntansi Forensik, Korupsi
Politik, Literasi Anti-Fraud

47
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

A. PENDAHULUAN menjadi titik sentral dalam pusaran


Apresiasi patut diberikan kepada korupsi politik. Artinya bisa menjadi
Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) aktor utama dalam korupsi politik
yang telah banyak berhasil mencegah sekaligus bisa ikut berperan penting
dan memberantas praktik korupsi dalam mencegah terjadinya praktik
politik. Adanya berbagai bentuk operasi korupsi politik. Sebab, partai politik
tangkap tangan, semakin membuktikan menjadi salah satu saluran untuk
bahwa lembaga antirusuah ini sangat melahirkan para politisi.
memberikan kontribusi nyata dalam Tetapi faktanya, partai politik di
memberantas praktik korupsi-suap di Indonesia hingga saat ini masih belum
semua sektor pemerintahan. Dalam mampu untuk menjauhkan praktik
konteks ini fraud (kecurangan) yang korupsi politik kepada kadernya. Hal itu
dijelaskan hanya pada tataran ranah bisa dilacak dari semakin meningkatnya
korupsi politik yang memang banyak penangkapan kepala daerah dan para
melibatkan para politisi dan kepala politisi dari partai politik yang semakin
daerah. Meski demikian, dengan menambah daftar panjang kader partai
berbagai modus operandi yang telah yang terjerat korupsi. Identifikasi
dilakukan, semakin mengkonfirmasi tersebut menjelaskan bahwa partai
bahwa praktik tindak pidana korupsi politik masih belum bisa membimbing
politik semakin banyak terjadi, kadernya untuk bisa menjadi kader
meskipun lembaga anti-rasuah sebagai berintegritas yang tentunya terbebas
pengawas dan pencegah telah berdiri dari praktik korupsi politik. Selain itu
sejak 1999. partai politik juga belum mampu
Bila mengutip kajian Quah (2013) menjadi garda terdepan dalam upaya
bahwa lembaga anti-rasuah seperti KPK pemberantasan korupsi. Sebab, partai
inilah yang dapat memberantas korupsi politik belum juga dapat mendidik para
seperti di Singapura dan Hongkong. kadernya agar bisa menjauh dari praktik
Dengan demikian, eksistensi KPK akan korupsi suap. Indikator ini
semakin menjadi penentu masa depan membuktikan integritas para pengelola
pemberantasan korupsi di Indonesia. partai politik dalam upaya
Hal itu diperkuat oleh ulasan Girling mengintegrasikan nilai anti-fraud
(1997) yang menilai bahwa korupsi terutama korupsi politik masih sangat
bukan semata-mata persoalan moral jauh.
individual, melainkan problem yang Apalagi hal itu di perparah
telah melekat dalam struktur ekonomi- dengan mekanisme rekruitmen kader
politik, sehingga dalam banyak hal partai politik yang dilakukan masih
praktik korupsi semakin terbentuk hanya sekadar mencari kandidat politik
secara terstruktur dan sistematis. Akan yang bisa menyumbang keuangan lebih
tetapi dalam konteks ini, partai politik banyak kepada partai politik. Bukan
48
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

mencari kader yang bisa Eksesnya, banyak kader partai


menyumbangkan integritasnya bagi yang menjadi pejabat publik dan wakil
kemajuan partai politik. Tidak kalah rakyat menyalahgunakan kewenangan
menyedihkan, jelang kontestasi politik untuk mencari dana tambahan agar bisa
2019, masih banyak partai politik yang memberikan kontribusi keuangan bagi
mendukung hadirnya wakil rakyat partainya. Sederat kesalahan dari proses
dengan wajah baru serta rekam jejak kaderisasi partai politik ini yang harus
yang bersih, tetapi justru malah segera dihentikan. Kalau tidak, gejala ini
sebaliknya. Partai politik masih semakin membuat partai politik akan
menempatkan kader yang merupakan tetap menjadi lembaga paling terkorup
mantan pelaku korupsi untuk menjadi di Indonesia. Sebab, tidak cukup hanya
calon anggota legislatif hanya karena menyodorkan selembar kertas berupa
calon tersebut memiliki modal yang “pakta integritas” di awal rekruitmen,
cukup. tetapi partai politik juga harus berani
Inilah menyebabkan semakin bertanggung jawab langsung kepada
banyak partai politik tidak lagi bisa rakyat untuk tidak lagi diam ketika
melahirkan kader bersih tetapi kader melihat kadernya melakukan korupsi-
yang asal jadi. Sehingga dampaknya suap. Tentu tidak baik bila menyalahkan
partai politik semakin terlibat dalam sistem maupun kemelut pendanaan
praktik korupsi politik yang kemudian partai yang minim. Tetapi, kesalahan
membuat kecewa para pendukung mutlak tentulah harus ditujukan kepada
maupun simpatisannya. Kegagalan jajaran pengurus partai politik yang
partai politik dalam menanamkan nilai- tidak bisa memilah kader dengan ketat.
nilai anti korupsi inilah yang Padahal, sederet pelatihan calon kepala
menyebabkan banyak kader partai daerah maupun sekolah legislatif untuk
politik lupa akan kode etik sebagai taat pada fakta integritas partai terus
kader partai. Meski, semua partai politik digelar. Artinya, ini bukti nyata bahwa
memiliki kesamaan untuk anti terhadap partai politik belum berhasil
korupsi politik. Tetapi, fakta bicara lain, melaksanakan sistem kaderisasi calon
justru banyak kader partai yang menjadi pemimpin secara sistematik, berjenjang
pejabat negara bukan untuk dan komprehensif. Sehingga daya tahan
kepentingan publik, melainkan untuk partai politik terhadap korupsi politik
mengejar pundi-pundi uang rakyat. masih sangat rentan.
Apalagi, tekanan (pressure) dari partai Menurut data Indonesian
politik seringkali menuntut kadernya Corruption Watch (ICW) kerugian
untuk bisa membayar iuran operasional negara akibat korupsi pada 2018
bagi kelangsungan partai. Besarnya pun mencapai Rp 9,29 triliun. ICW juga
tergantung dari posisi yang ditempati mengumpulkan data putusan perkara
oleh elit partai politik tersebut. korupsi yang dikeluarkan oleh
49
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

pengadilan pada tingkat pengadilan Dengan melihat identifikasi yang


negeri, pengadilan tinggi dan Mahkamah melibatkan banyak kader, membuat
Agung. Hasil pemantauan ICW pada diperlukan skema baru yang bisa
tahun 2018 ada 1.053 perkara dengan diambil oleh para pengurus partai
1.162 terdakwa yang diputus pada politik untuk mencegah dan mendeteksi
ketiga tingkatan pengadilan terjadinya korupsi politik. Salah satunya
(Kompas.com, 2019). Artinya, bisa dengan menggunakan model akuntansi
disimpulkan bahwa korupsi itu forensik dalam mendeteksi dan
merupakan kejahatan luar biasa. Dengan pemberantasan korupsi politik. Apalagi
demikian sudah saatnya kita menuntut akuntansi forensik sudah banyak
komitmen partai politik untuk terbukti mampu mendeteksi dan
menjadikan korupsi politik sebagai mencegah terjadi tindakan fraud
musuh bersama. (kecurangan) terutama korupsi
Dengan begitu daya tahan partai diberbagai sektor. Dengan kata lain,
terhadap godaan sindrom korupsi dan efektivitas audit forensik dalam
suap politik akan semakin menguat. mendeteksi fraud sangat efektif
Selain itu pula publik menantikan (Syahputra & Urumsah, 2019; Mamahit
seberapa berani partai politik untuk bisa & Urumsah; Daurrohmah & Urumsah
membimbing rakyatnya untuk lebih (2018). Selain itu peran akuntansi
mengenal rekam jejak para calon forensik sangat berpengaruh terhadap
wakilnya dihadapan rakyat. Seperti pemberantasan tindak pidana korupsi
berani membimbing rakyat sebagai alat (Wiratmaja, 2010).
filter terakhir untuk tidak memilih kader Bahkan untuk mendeteksi
yang terindikasi korupsi dan terus terjadinya kerugian negara, KPK juga
mengedukasi semangat anti korupsi telah membentuk unit akuntansi
pada kadernya. Dengan melibatkan forensik. Tujuannya agar para penyidik
publik dalam pengawasan partisipatoris, memiliki kemampuan untuk
bisa menjadi alat verifikasi bagi partai memaksimalkan upaya pemulihan aset
politik dalam menekan terjadinya kerugian negara akibat tindak pidana
korupsi politik. Sebab, saat ini rakyat korupsi. Tim akuntansi forensik ini
kian semakin cerdas untuk dibentuk untuk meneliti korupsi yang
membedakan mana wakil rakyat yang menjerat korporasi penyelenggara
berintegritas dan mana politisi yang negara dan perusahaan swasta dengan
oportunis. Dengan begitu, pelan tetapi kasus dominan berupa gratifikasi. Unit
pasti partai politik bisa tetap bertahan akuntansi forensik tersebut nantinya
hidup dan kembali mengagregasi bertugas membantu kinerja penyidik
kepentingan rakyat tanpa harus dalam melakukan audit forensik dan
melakukan tindakan korupsi politik. memaksimalkan pengembalian kerugian

50
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

negara akibat kasus korupsi penelitian ini dengan penelitian


(Kompas.com, 2019). sebelumnya yakni lebih kepada praktik
Selain itu, salah satu peran fraud (kecurangan) pada sektor politik
akuntansi forensik dalam mencegah dan yang melibatkan elit partai politik.
memberantas korupsi politik adalah Dengan demikian, artikel ini
penarapan sistem whistleblowing. kemudian mengajak kepada pertanyaan,
Melalui saluran ini publik bisa ikut bagaimana peran akuntansi forensik
berpartisipasti melaporakan segala dalam mendeteksi dan mencegah
indikasi fraud (kecurangan) yang praktik korupsi politik. Batasan dalam
dilakukan oleh kader partai politik. artikel ini hanya seputar peran dan
Apalagi pemerintah telah berkomitmen implikasi akuntansi forensik dalam
untuk mencegah dan memberantas upaya mendeteksi dan mencegah
korupsi di lembaga-lembaga pemerintah pemberantasan korupsi politik.
dengan mengintegrasikan sistem online
whistleblowing di 17 kementerian atau B. TEORI (Literature Review)
lembaga berkerjasama dengan LPSK dan Seiring meningkatnya praktik
KPK (Gumelar, 2019). Dalam hal ini kecurangan (fraud) di berbagai sektor
whistleblowing merupakan sebuah telah membuat teori fraud
sistem saluran yang dirancang (kecurangan) mengalami perkembangan.
sedemikian rupa agar bisa mengenal Hal ini yang melahirkan teori fraud
lebih dekat berbagai kriteria kecurangan pentagon. Teori ini dikembangkan oleh
yang dilaporkan. Pelaporan dalam Crowe Horwart (2012). Teori ini
whistleblowing harus memuat prinsip merupakan pengembangan dari teori-
dasar yang meliputi 4W + 1H. teori sebelumnya. Seperti Fraud triangle
Pengertian lain mengenai oleh Cressey (1953) dan fraud diamond
whistleblowing merupakan sebuah yang dikembangkan oleh Wolfe dan
pengungkapan oleh anggota organisasi Hermanson. Dengan kata lain seiring
tentang praktik ilegal, tidak bermoral perkembangan keilmuan, teori fraud
atau tidak sah dibawah kendali atasan pentagon mengalami beberapa
mereka, kepada anggota atau organisasi penambahan elemen-elemen yang
yang dapat mempengaruhi tindakan sangat berpengaruh terhadap
(Miceli & Near, 1985). kecurangan (fraud).
Artikel ini fokus pada
pembahasan peran akuntansi terhadap
fenomena korupsi politik dikarenakan
studi akuntansi forensik masih sebatas
pada korupsi secara umum dan belum
secara spesifik mengelaborasi korupsi
politik. Dengan begitu, perbedaan
51
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

Tabel 1. Perubahan Teori Fraud Pentagon


Teori Fraud Triangle Fraud Diamond Fraud Pentagon
Opportunity Opportunity Opportunity
Pressure Pressure Pressure
Elemen Rasionalization Rasionalization Rasionalization
Capability Competence
Arrogance
Sumber Cressey (1953) Wolfe dan Horwarth (2012)
Hermanson (2004)
Sumber : diolah peneliti

Dari tabel perubahan teori fraud baik dari internal maupun eksternal
pentagon, dapat digambarkan semua pelaku. Contoh; kesulitan ekonomi
elemen-elemen yang terdapat dalam atau kebutuhan keuangan untuk
teori fraud pentagon maka bisa pencalonan dalam kontestasi elektoral
dijelaskan secara rinci sebagai berikut; yang merupakan bentuk tekanan
Pertama, Opportunity (Peluang). internal. Sedangkan bentuk eksternal
Peluang merupakan kesempatan yang berasal dari tekanan pihak luar untuk
terbuka untuk melakukan kecurangan mendorong pelaku melakukan
dengan dibuktikan oleh minimnya kecurangan. Seperti kebutuhan yang
pengendalian internal. Peluang ini tinggi bagi operasional partai politik
seringkali menjadi salah satu elemen membuat banyak politisi yang
utama bagi seseorang untuk merupakan pengurus partai politik
melakukan fraud. Contoh; bila di era melakukan cara lain untuk
digital, pencatatan keuangan partai mendapatkan dana operasional.
politik masih banyak menggunakan Ketiga, Rasionalization
pencatatan secara manual. Padahal era (Rasionalisasi). Rasionalisasi
revolusi industri 4.0 sudah harus merupakan sebuah langkah
menggunakan pencatatan digital, pembenaran yang dilakukan oleh para
sehingga dengan begitu, penerimaan pelaku dalam melakukan kecurangan
sumbangan baik dari kader, simpatisan (fraud). Biasanya para pelaku akan
dan pengurus tentu sulit dicatat memiliki argumentasi yang
dengan baik. Eksesnya akan sangat menurutnya logis dan rasional ketika
rentan terhadap manipulasi melakukan kecurangan. Contoh;
pencatatan data keuangan. politisi atau pengurus partai politik
Kedua, Pressure (Tekanan). yang melakukan suap dengan tujuan
Tekanan merupakan desakan yang untuk memperlancar atau sebagai
menjadi niat utama seseorang untuk ucapan terima kasih kepada pihak lain
melakukan dan menyembunyikan yang berhasil meloloskan tindakan
kecurangan. Dalam konteks ini ada proyek yang terindikasi korupsi.
beberapa bentuk tekanan yang timbul

52
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

Keempat, Competence Examiners Manual yang menjelaskan


(Kompetensi). Kompetensi merupakan bahwa fraud (kecurangan) berkenaan
segala kemampuan dan kapabilitas dengan adanya keuntungan yang
yang dimiliki seseorang dalam upaya diperoleh seseorang dengan
melakukan kecurangan. Biasanya menghadirkan sesuatu yang tidak
kompetensi ini dimiliki secara personal sesuai dengan keadaan yang
yang kemudian digunakan untuk sebenarnya. Di dalamnya termasuk
kepentingan pribadi. Contoh; kuasa unsur-unsur surprise atau tidak
yang dimiliki oleh kader partai politik terduga, tipu daya, dan tidak jujur yang
dalam sebuah kebijakan membuat bisa merugikan orang lain. Sedangkan
celah korupsi semakin terbuka lebar. studi Balogna dan Lindquist (1953)
Kelima, Arogance (Arogansi). dalam Fraud Auditing and Accounting
Arogansi merupakan sikap Forensic menyatakan bahwa fraud
superioritas atas hak atau keserakahan adalah penipuan yang disengaja dan
dari seseorang yang menilai bahwa umumnya diterangkan sebagai
pengendalian internal tidak perlu kebohongan, penjiplakan dan
berlaku pada dirinya sendiri. Contoh; pencurian. Fraud dapat dilakukan
seorang presiden ataupun ketua umum terhadap pelanggan, kreditor, pemasok,
partai politik yang tidak ingin banker, investor, penjamin asuransi
diberlakukan fungsi pengawasan dan pemerintah. Dengan berdasarkan
terhadap dirinya sendiri. berbagai rujukan tersebut maka fraud
Lebih lanjut definisi fraud (kecurangan) dapat diistilahkan
merupakan suatu pengertian secara sebagai bentuk kecurangan yang
umum dan mencakup beragam cara mengandung makna penyimpangan
yang dapat digunakan untuk dan perbuatan melanggar hukum
mendapatkan keuntungan dari orang (illegal act) yang dilakukan dengan
lain melalui berbagai perbuatan yang sengaja untuk tujuan tertentu. Seperti
tidak benar. Meski begitu, tidak ada untuk menipu atau memberikan
definisi atau aturan yang dapat gambaran keliru (mislead) kepada
digunakan sebagai suatu pengertian pihak-pihak lain yang dilakukan oleh
secara umum dalam mengartikan fraud orang-orang baik dari dalam maupun
yang meliputi cara yang mengandung dari luar organisasi.
sifat mendadak, menipu, cerdik dan
tidak jujur yang digunakan untuk C. METODE PENELITIAN
mengelabuhi seeorang. Satu-satunya Metode Penelitian ini
batasan untuk mengetahui pengertian mengunakan pendekatan kualitatif
di atas adalah yang membatasi sifat dengan objek penelitian pada beberapa
ketidakjujuran manusia (Albrecht et al, kasus korupsi politik yang melibatkan
2012) elit Partai Keadilan Sejahtera, Partai
Definisi fraud juga dipertegas Persatuan Pembangunan, Partai Golkar
oleh Association of Certified Fraud dan Partai Demokrat. Adapun untuk
Examiner (ACFE) dalam Fraud mengukur validitas penelitian, peneliti
53
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

menggunakan metode kepustakaan dari para legislator yaitu motif utama


(library research) dalam mengelaborasi pada kekuasaan dan kepentingan
berbagai macam literatur baik berupa ekonomi serta beberapa motif turunan
buku, jurnal, maupun literatur yang (Wibowo, 2013)
relevan dengan tema tulisan. Metode Motivasi ini yang menyebabkan
kepustakaan ini dipilih agar dapat para kader partai politik seolah
memadukan hasil temuan bertema menjadi pemburu rente ekonomi yang
sama sebagai kajian terdahulu dan kemudian berdampak pada
kajian kekinian (Zed, 2008). Dengan menurunya elektabilitas partai di
begitu, adanya konfirmasi atas kajian hadapan publik. Sebut saja, sejumlah
terdahulu bisa menemukan unsur elit partai politik semenjak era
kebaruan (novelty) dalam penelitian reformasi telah terlibat korupsi politik.
selanjutnya dengan tema sejanis. Seperti, Ketua Umum Partai Demokrat,
Presiden Partai Keadilan Sejahtera,
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Ketua Umum Partai Golkar. Telah
1. Akuntansi Forensik dan Korupsi membuat kepercayaan publik terhadap
Politik beberapa partai politik tersebut
Partai politik menjadi sebuah semakin menurun. Untuk kasus
organisasi yang sangat rawan dengan beberapa partai politik tersebut,
praktik korupsi. Apalagi tingginya modus utama yang dilakukan oleh
biaya operasional sebuah partai politik semua elit partai politik adalah korupsi
agar tetap eksis dalam kancah politik suap.
nasional, membuat partai politik Sejatinya untuk menekan
membutuhkan biaya politik yang korupsi politik telah banyak gagasan
cukup besar dalam setiap kontestasi agar partai politik bisa lebih mandiri
politik. Bahkan seorang calon anggota ketimbang mengantungkan sumber-
legislatif saja untuk berkonstestasi sumber dana diluar partai. Selama ini
dalam Pemilu legislatif setingkat DPR pendanaan partai politik telah jelas
RI saja membutuhkan biaya berkisar 1- diatur dalam undang-undang, namun
2 miliar untuk setiap daerah pemilihan. masih saja belum mampu
Gejala tersebut menunjukan bahwa mengedepankan aspek transparansi
adanya kecenderungan pragmatisme yang dapat diakses oleh publik.
politik dalam merebut dukungan Semisalnya, usulan sayap bisnis
konstituen yaitu adanya hambatan sebenarnya ditujukan untuk
pendanaan yang dijadikan pendukung membangun jiwa kewirausahaan
utama kampanye politik. Selain itu, ditubuh partai politik. Disini
menguatnya ideologi pasar, diasumsikan bahwa partai politik
melemahnya ideologi partai, bukan semata-mata lembaga politik,
menonjolnya politik kemasan yang akan tetapi telah berevolusi menjadi
bertumpu pada pencitraan dan sebuah lembaga bisnis. Harapannya,
individualisasi perjuangan politik. dengan mengelola lembaga bisnis
Artinya ditemukan motivasi berlapis sendiri, maka pengurus dan kader
54
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

partai politik dapat memiliki kesibukan Sebab, partai politik butuh dana
baru yakni berbisnis-berpolitik. operasional yang berasal dari kader
Tetapi bisa disimpulkan, banyak yang sukses dalam menapaki karir
pihak yang tidak sependapat partai politik.
politik memiliki sayap bisnis. Sebab Disinilah kemudian peran
motivasi utama orang berpartai akan akuntansi forensik harus bisa ikut
bergeser ke motivasi bisnis. Partai mendeteksi dini kecenderungan
politik, pada akhirnya tidak lagi terjadinya fraud (kecurangan). Perlu
dipandang sebagai tempat pengabdian, diketahui bahwa profesi akuntansi
tetapi telah bergeser menjadi lahan forensik di Indonesia semakin
mencari pekerjaan. Artinya usulan berkembang sejak adanya krisis
sayap bisnis banyak ditolak karena moneter 1997. Terutama dalam sektor
akan membuat orang bergabung dalam publik yang memang memiliki angka
sebuah partai berdasarkan kecederungan yang tinggi terhadap
kepentingan bisnis dan bukan motif berbagai kecurangan (fraud) seperti
persamaan ideologi semata. Kalau korupsi dan suap. Bila ditelisik
kultur dan logika partai sebagai akuntansi forensik dan audit forensik
lembaga politik telah bergeser pada memiliki makna yang sama. Audit
kultur dan logika bisnis, maka akan forensik tentu berbeda dengan audit
muncul dilema baru. Akhirnya kedepan umum, karena audit umum harus
makin banyak partai politik yang memberikan opini audit, sedangkan
didirikan dengan logika bisnis (Alfian, audit forensik tidak ditujukan untuk
2009). memberikan opini audit. Dengan
Pada praktiknya pendanaan begitu akuntansi forensik merupakan
partai tidak dapat menggantungkan profesi baru dalam audit kecurangan.
semata-mata pada iuran anggota yang Akuntan forensik lahir dari tanggung
membuktikan bahwa tidak ada jawab fraud auditor untuk melakukan
satupun partai politik di Indonesia investigasi terhadap kasus di sekitar
yang dapat menjalankan masalah keuangan yang mengarah
operasionalnya hanya dari iuran pada konsekuensi hukum (Karyono,
anggota. Bahkan untuk keperluan 2013).
mengikuti ajang kontestasi politik Dalam praktiknya akuntansi
elektoral, sudah dipastikan akan forensik meliputi bidang yang lebih
banyak partai politik yang bergantung luas seperti (1) dalam penyelesaian
pada perolehan sumbangan. sengketa antar individu (2) di
Sumbangan pihak lain merupakan perusahaan swasta dengan berbagai
salah satu sarana bagi memenuhi bentuk hukum, perusahaan tertutup
pundi-pundi pendanaan partai politik. maupun yang memperdagangkan
Melihat kenyataan ini tentulah saham atau obligasinya di bursa, joint
kemungkinan adanya fraud ventura, special purposes companies (3)
(kecurangan) yang dilakukan oleh diperusahaan yang sebagian atau
kader partai plitik akan semakin besar. seluruh sahamnya dimiliki negara, baik
55
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

di pusat maupun daerah pengadilan baik disektor publik


(BUMN/BUMND) dan terakhir maupun privat. Sedangkan menurut
didepartemen/kementerian Bologna dan Linquist (1995) audit
pemerintah pusat dan daerah, MPR, forensik merupakan penerapan
DPR/DPRD dan lembaga-lembaga keterampilan keuangan dan mentalitas
negara lainnya (Tuanakota, 2016). investigasi terhadap isu-isu yang
Selain itu seorang akuntan atau belum terselesaikan yang dilakukan
auditor forensik selain memiliki dalam konteks rules of evidence.
keterampilan akuntansi, juga Identifikasi mengenai akuntansi
membutuhkan pengetahuan tambahan forensik semakin menegaskan rekam
terutama dalam ilmu hukum, psikologi, jejak akuntansi forensik sebagai proses
teknologi informasi, komunikasi yang akuntansi hukum yang lebih
digunakan untuk membantu analisis mengedepankan investigasi dalam
investigasi. Hal itu dilandasi dari fungsi penyelesaian sebuah kasus kecurangan
dasar dari akuntansi forensik yang (fraud). Sehingga dengan demikian
bertugas memberikan bukti nyata akuntansi forensik bisa merupakan
terutama dimuka pengadilan terhadap perpaduan antara akuntansi, auditing,
berbagai tindak kejahatan. Dimana dan kemampuan investigasi yang
dalam konteks audit forensik terlebih kemudian menghasilkan kekhususan.
didahului oleh audit investigasi Dengan begitu akuntansi forensik juga
terhadap sebuah tindak kriminal bisa diterapkan dalam upaya
hingga kemudian menjadi saksi ahli di mendeteksi fraud (kecurangan)
pengadilan. Meski demikian dalam terutama praktik korupsi suap dalam
prosesnya audit forensik bersifat ranah politik.
proaktif dan reaktif. Proaktif artinya Dalam konteks korupsi politik,
digunakan untuk mendeteksi peran akuntansi forensik cukup
kemungkinan-kemungkinan resiko banyak digunakan untuk membongkar
terjadinya fraud atau kecurangan. berbagai kasus korupsi dan suap.
Sedangkan reaktif, artinya audit yang Seperti, dalam kasus Bank Century,
dilakukan ketika ada indikasi (bukti) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
awal terjadinya fraud. Sehingga audit memulai penelusuran aliran dana
khusus atau penunjukan khusus ini talangan atau bailout Bank Century
akan menghasilan beberapa sinyal senilai Rp 6,7 triliun dengan
ketidakberesan. Dengan catatan, audit membentuk tim khusus audit forensik
forensik dalam hal ini melakukan sebanyak 60 orang untuk penelusuran
investigasi secara mendalam. aliran dana ini (Kontan, 2011).
Selain itu akuntansi forensik Begitupun pada beberapa kasus
atau audit forensik merupakan korupsi politik yang telah melibatkan
penerapan disiplin ilmu akuntansi ketua umum Partai Demokrat, Partai
dalam arti luas. Terutama auditing Golkar, Partai Persatuan Pembangunan
pada masalah hukum untuk dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
penyelesaian di dalam atau di luar tim audit forensik dibentuk untuk
56
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

melakukan pelacakan terhadap menyamarkan, menyembunyikan, atau


indikasi fraud (kecurangan). Sebab, mengaburkan kepemilikan harta
tanpa adanya tim audit forensik tentu kekayaannya yang diperoleh dari kasus
akan sulit melakukan pelacakan korupsi ini. Dengan demikian, peran
terhadap indikasi fraud (kecurangan). akuntan forensik sangat dibutuhkan
Hal itu disebabkan tim audit forensik sebagai penyelidikan guna
memiliki kemampuan dan akses mengumpulkan barang bukti mampu
khusus yang membuat pelacakan membawa kasus-kasus korupsi ke
terhadap alat bukti lebih cepat. Apalagi pengadilan. Dengan adanya bukti-bukti
dalam konteks korupsi politik, para yang kuat maka jaksa mampu
pelaku tindak pidana korupsi suap, menuntut tersangka korupsi dengan
akan dengan canggih berupaya untuk hukuman yang sesuai. Meski begitu
menghilangkan alat bukti. Disinilah tim untuk mengumpulkan temuan dan alat
akuntansi forensik akan sangat bukti yang akurat harus dibangun
dibutuhkan sebagai upaya melacak dan saluran sistem pelaporan dari publik
mengungkap suatu kecenderungan sehingga tim audit bisa menerima
indikasi korupsi politik. Dengan banyak masukan yaitu saluran
demikian, dalam konteks partai politik, whistleblowing.
tim akuntansi forensik bisa dibentuk Dalam konteks partai politik,
secara independen tanpa kepentingan tentu dapat menerapkan penggunaan
apapun yang berasal dari internal teori yang ada dalam akuntansi
maupun dari tim indenpenden dengan forensik dalam pengelolaan dan
tujuan untuk melacak berbagai manajemen keuangan partai. Seperti
kemungkinan indikasi korupsi politik dengan membangun saluran
yang melibatkan para kader. whistleblowing dalam tubuh partai
2. Whistleblowing dan Akuntansi politik. Saluran ini bertujuan untuk
Forensik mendeteksi dan menekan terjadinya
Perlu menjadi catatan bersama korupsi politik yang melibatkan kader
bahwa korupsi sebagian besar partai. Artinya, pemanfaatan akuntansi
dilakukan oleh orang-orang yang forensik bisa digunakan dalam
memiliki kuasa dan berusaha mencegah terjadinya fraud
menyelewengkan wewenang mereka (kecurangan) dan mendeteksi praktik
demi kepentingan pribadi. Sebut saja korupsi politik dalam partai politik.
kasus korupsi yang melibatkan Djoko Sebab, meskipun dilakukan
Susilo sebagai aparat hukum negara pengendalian internal yang sistematis,
untuk memperlancar tender akan tetapi celah atau peluang untuk
pengadaan simulator SIM. Hal ini melakukan fraud (kecurangan) tetap
menunjukkan adanya penyalahgunaan terbuka.
wewenang oleh pejabat tinggi dan Celah inilah yang dapat menjadi
terjadi suap terhadap penjabat tinggi. ancaman nyata bagi semakin
Selain itu, Djoko Susilo terbukti banyaknya kader partai yang terlibat
melakukan pencucian uang dengan dalam korupsi politik. Dengan kuasa
57
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

yang kuat bisa dipastikan elit partai perlindungan dari tindakan semena-
politik yang memiliki karakter mena atau terdampak konsekuensi
pemburu rente bisa memanfaatkan buruk karena telah melaporkan
kekuasaan yang dimiliki untuk kecurangan.
kepentingan pribadi. Hal itu Oleh sebab itu diperlukan
mengonfirmasi bahwa kecenderungan hotline khusus untuk
seseorang melakukan fraud whistleblower sebagai infrastruktur
dikarenakan; Pressure (tekanan), dasar yang dibutuhkan untuk
Opportunity (peluang), Rationalization mendorong orang-orang berani
(Rasionalisasi), Comptence/capability melaporkan segala bentuk fraud
(kompetensi) dan Arrogance (kecurangan). Salah satu alternatif
(arogansi). Dari beberapa faktor penerapan whistleblowing adalah
tersebut, tentu langkah preventif selain dengan menggunakan kotak saran
pengendalian internal bisa diterapkan anonim. Dengan kotak saran anonim
untuk menekan terjadinya korupsi ini setiap whistleblower akan berani
politik. Salah satu alternatif dalam melaporkan terjadinya kecurangan.
pengendalian internal tersebut adalah Selain itu, sistem pelaporan
penerapan teori akuntansi forensik whistleblowing juga diusulkan
dalam pengelolaan keuangan partai menggunakan saluran media sosial.
politik. Bila kemudian terdengar ada Dikarenakan media sosial saat ini
gejala korupsi politik, maka partai sangat banyak digunakan oleh
politik bisa membuat tim khusus audit masyarakat untuk saluran informasi
forensik untuk melakukan audit keseharian. Meski studi lanjutan
investigasi dalam kasus tersebut. tentang pemanfaatan media sosial
Selain itu, penerapan akuntansi untuk whistleblowing memang belum
forensik dalam pengelolaan keuangan banyak ditemukan.
partai politik sejatinya dengan Dengan kata lain, peran
membangun saluran whistleblowing. akuntansi forensik dalam partai politik
Sebab saluran whistleblowing yang adalah mendorong penggunaan sistem
merupakan bagian dari akuntansi whistleblowing untuk mendeteksi
forensik telah dapat memainkan peran segala kemungkinan kecurangan
penting dalam lingkungan kontrol (fraud) yang dilakukan oleh kader
internal organisasi dan auditor internal partai. Saluran whistleblowing ini
(Read & Rama, 2003). Dengan diharapkan bisa mudah diakses oleh
whistleblowing dapat mendorong publik sehingga publik tidak enggan
setiap individu yang berani secara untuk melaporkan segala kecurangan
diam-diam untuk dapat melaporkan yang telah dilakukan oleh elit partai
kemungkinan kecurangan, aktivitas politik. Dengan saluran ini akan bisa
yang tidak jujur atau kecurangan lain mendorong publik untuk aktif
yang dilakukan oleh elit partai politik. berpartisipasi memberikan pelaporan
Meski pada kenyataannya para bila menemui indikasi fraud
whistleblower akan mencari (kecurangan) yang dilakukan oleh elit
58
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

maupun kader partai politik di peran akuntansi forensik melalui


sekitarnya. Partisipasi aktif ini sangat saluran whistleblowing bisa melahirkan
mungkin tumbuh dengan baik literasi anti fraud (kecurangan) dalam
mengingat Indonesia masih sangat partai politik. Sekaligus melahirkan
kuat kultur voluntarisme atau sifat budaya baru yang lebih
kerelawananya. Dalam beberapa kajian mengedepankan etika dalam upaya
fenomena relawan politik diketahui memberangus segala bentuk korupsi
bahwa peran partisipasi publik banyak politik.
memberikan kontribusi nyata bagi
upaya mengawal dan mengawasi E. SIMPULAN DAN SARAN
proses jalanya demokrasi politik di 1. Simpulan
Indonesia, Arianto, 2014; 2019). Korupsi politik merupakan
Artinya, melalui penerapan salah satu bentuk fraud (kecurangan)
saluran whsitleblowing, posisi yang harus dicegah sedini mungkin.
akuntansi forensik telah ikut berperan Pencegahan tersebut bisa melalui
untuk melacak indikasi fraud saluran whistleblowing sebagai bagian
(kecurangan) yang melibatkan kader dari akuntansi forensik. Sebab kunci
partai politik. Dengan demikian bila deteksi dari akuntansi forensik terletak
skema dari akuntansi forensik yaitu pada berfungsinya saluran
membangun saluran whistleblowing whistleblowing dalam mencari
telah dibangun oleh partai politik, berbagai bukti kecurangan. Dalam
maka dampaknya akan dapat berbagai kasus korupsi politik yang
membangun pemahaman kader dan melibatkan Ketua Umum Partai
elit partai politik untuk bisa Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat,
mengedepankan literasi anti-fraud. Partai Golkar dan Partai Persatuan
Sekaligus bisa mendorong upaya Pembangunan, peran tim audit
membangun program literasi anti forensik memegang peranan utama
fraud dalam partai politik. dalam mencari bukti, dan investigasi
Meski demikian untuk atas dugaan tersebut. Hal itu
memupuk literasi anti fraud para disebabkan akuntansi forensik
pengurus partai politik juga harus memiliki sifat kekhususan dalam
mengikuti serangkain pelatihan menangani sebuah kasus fraud
akuntansi forensik terutama dalam (kecurangan). Melalui saluran
proses pencegahan korupsi politik whistleblowing, semua alat bukti
melalui whistleblowing. Dengan kecurangan bisa dilacak dan dideteksi
berbagai langkah taktis tersebut akan secara dini oleh para tim auditor
terbangun kultur anti fraud yang bisa forensik. Meski begitu, saluran
mendidik kader partai dan elit partai whistleblowing juga harus dibangun
politik untuk tidak melakukan agar lebih partisipatif seperti dengan
berbagai bentuk fraud (kecurangan) menggunakan kanal media sosial.
seperti memberi suap dan terlibat Pada akhirnya, definisi
dalam korupsi politik. Dengan begitu, akuntansi forensik merupakan suatu
59
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

skema yang dikembangkan sebagai mengenai pengaruh akuntansi forensik


strategi deteksi melalui tindakan dalam mendeteksi korupsi politik yang
persuasif dan preventif dengan melibatkan partai politik.
penerapan prosedur audit investigasi
yang bersifat ligitasi untuk DAFTAR PUSTAKA
menghasilkan berbagai temuan dan ACFE. INC. (2018). Report to the Nations:
alat bukti adanya indikasi fraud Global Study On Occupational Fraud
(kecurangan). Sehingga berbagai and Abuse. Association of Certified
temuan dan alat bukti tersebut bisa Fraud Examiner, Inc
digunakan dalam proses pengambilan ACFE. (2018). Survai Fraud Indonesia 2016.
keputusan di pengadilan. Dengan Association of Certified Fraud
demikian dapat disimpulkan bahwa Examiner Indonesia Chpater.
akuntansi forensik sebagai akuntansi Albrecht, et al. (2012). Fraud Examination
khusus yang telah berkontribusi secara (4th Edution). USA : South-Western.
positif dalam upaya mendeteksi, Alfian, M. A. (2009). Demorkasi Pilihlah
mencegah dan ikut memberantas Aku (Warna-Warni Politik
berbagai praktik korupsi politik di kita). Trans Publishing, Malang.
Indonesia. Selain itu, peran akuntansi Arianto, B. (2014). Fenomena Relawan
forensik dalam upaya pencegahan Politik dalam Kontestasi
berbagai bentuk fraud (kecurangan) Presidensial 2014. Jurnal Ilmu
juga terbukti dapat membangun Sosial dan Ilmu Politik UGM.
literasi anti fraud dalam partai politik. Volume 18, No 2, November (146-
2. Saran 162)
Penelitian ini menggunakan ___________. (2019). Antara Relawan
metode kualitatif dengan pendekatan Teman Ahok dan Partai Politik
studi pustaka sehingga hanya Kontestasi Pemilihan Kepala
berdasarkan literatur dan kajian dari Daerah DKI Jakarta 2017. Journal
penelitian terdahulu. Keterbatasan of Social Politics and
penelitian ini hanya dielaborasi dengan Governance, 1(1), 55-79.
metode studi kepustakaan dengan Bologna G. & Robert. (1995). Fraud
fokus pada korupsi politik semata yang Auditing and Forensic Accounting,
melibatkan beberapa partai politik. Tool and Techniques, 2th. Edition.
Oleh sebab itu diharapkan kedepan New York : Jhon Wiley.
akan banyak penelitian serupa yang Claudia, G. (2018). Akuntansi Forensik
mengulas peran akuntansi forensik untuk Bedah Kasus Korupsi.
dalam pemberantasan korupsi politik JEMAP : Jurnal Ekonomi, Manajemen,
baik secara kuantitatif maupun Akuntansi dan Perpajakan. Vol. 1, (1),
kualitatif dengan mengunakan data 95.
primer. Dengan demikian, penelitian Cressey, D.R. (1953). Other People’s
kedepan bisa mengelaborasi lebih luas Money : A Study in the Social
kajian ini dengan menggunakan Psyvhology of Embezzlement.
metode kuantitatif maupun kualitatif Glencoe, IL : FreePress.
60
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

Daurrohmah, E. W., & Urumsah, D (2018). (Online).


Efektivitas Audit Forensik dalam https://nasional.kontan.co.id/ne
Mendeteksi Suap dengan Dukungan ws/bpk-sudah-bentuk-tim-audit-
Whistleblowing. Tesis. Universitas forensik-telusuri-bailout-bank-
Islam Indonesia. century-diakses 10 Maret 2020.
Enofe, A. O. et al. (2013). The Impact of Mamahit, A.I., & Urumsah, D. (2018). The
Forensic Accounting on Fraud Comprehensive Model of
Detection. European Jorunal of Whistleblowing, Forensic Audit, Audit
Businees and Management, 5 (26), Investigation, and Fraud Detection.
61-73 Journal of Acoounting and Strategic
Girling, J. D et al. (1997). Corruption, Finance, I (2), 153-162.
capitalism and democracy (Vol. 4). Near, J. P., & Miceli, M. P. (1995).
Psychology Press. Effective-whistle
Gumelar, M. (2019). The Connectivity blowing. Academy of management
of Whistleblowing Online System review, 20(3), 679-708.
Between Government Agencies in Read, W. J., & Rama, D. V. (2003).
Indonesia : A New Roudn of Whistle‐blowing to internal
Preventing and Eradicating auditors. Managerial Auditing
Corruption. Asia Pacific Fraud Journal.
Journal, 4(2). Syahputra, B. E., & Urumsah, D. (2019).
Horwath, C. (2012). Why the Fraud Deteksi Fraud Melalui Audit
Triangle is no Longer Enough. In Pemeritnahan yang Efektif;
Horwath, Crowe LLP. Analisis Multi Grup Gender dan
Karyono. (2013). Forensic Fraud. Pengalaman. Jurnal Akuntansi dan
Yogyakarta: Penerbit Andi Bisnis, 19 (1), 31-42.
Kompas.com. (2019). KPK akan Bentuk Tuanakotta, T. M (2016). Akuntansi
Unit akuntansi Forensik. (Online). Forensik dan Audit Investigatif (Edisi
https://kompas.id/baca/utama/201 ke-2. Jakarta Salemba Empat.
9/08/07/kpk-akan-bentuk-unit- Quah, J.ST. (2013). Curbing Corruption
akuntansi-forensik/ diakses 10 in Asian Countries. ISEAS.
Janurari 2020. Emerald Publishing
________.(2019). ICW : Kerugian Negara Wardhani, A.K & Urumsah, D. (2018).
Akibat Korupsi Capai 929 Triliun. Peran Whistliblowing dalam
Diakses 11 Agustus 2019. Praperencanaan dan Pelaksanan
https://nasional.kompas.com/rea Pemeriksaan Investigatif untuk
d/2019/04/28/15294381/icw- Mendeteksi Fraud di Indonesia. Tesis,
kerugian-negara-akibat-korupsi- Universitas Islam Indonesia
pada-2018-capai-rp-929- Wibowo, PA. (2013). Mahalanya
triliun?page=all, Demokrasi Memudarnya Ideologi,
Kontan.com. (2011). BPK Sudah Potret Komunikasi Politik legislator
Bentuk Tim Audit Forensik Konstituen. Jakarta. Penerbit Kompas.
Telusuri Bailout Bank Century.
61
JSPG: Journal of Social Politics and Governance E-ISSN 2685-8096 || P-ISSN 2686-0279
Vol.2 No.1 Juni 2020

Wiratmaja, I.D.N. (2010). Akuntansi


Forensik dalam Upaya
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Bisnis, 5 (2).
Zed, M. (2008). Metode Penelitian
Kepustakaan, Cetakan 1. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.

62

Anda mungkin juga menyukai