Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI


RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN
TAHUN 2021

1. PENDAHULUAN
Mutu merupakan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan atau sesuai dengan
persyaratan. Standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan di Rumah Sakit sangat penting
karena merupakan tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Rumah
Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan di Instalasi Farmasi
RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo berdasarkan empat indikator standar pelayanan
minimal farmasi yaitu waktu tunggu pelayanan obat jadi (non racik) dan obat racikan, tidak
adanya kejadian kesalahan pemberian obat, kepuasan pelanggan dan penulisan resep sesuai
Formularium.
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit adalah
pelayanan farmasi, dalam rangka meningkatkan pembangunan di bidang pelayanan
farmasi yang bermutu dan efisien yang berasaskan pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical Care)
di rumah sakit, maka perlu adanya suatu standar pelayanan yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pemberian pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

2. LATAR BELAKANG
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di rumah sakit sangat penting
karena merupakan tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh rumah
sakit. Menurut Kepmenkes RI Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit yaitu waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah ≤ 30 menit dan obat racikan adalah
≤ 60 menit, tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat adalah 100%, kepuasan
pelanggan adalah ≥ 80%, serta penulisan resep sesuai formularium rumah sakit adalah ≥80%.
Evaluasi Mutu Pelayanan dilakukan agar dapat diketahui adanya kendala – kendala dalam
pelaksanaannya sehingga dapat diambil langkah – langkah dan tindak lanjut dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Mengevaluasi mutu pelayanan rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD Waluyo
Jati Kraksaan Tahun 2021 agar dapat diketahui kendala dalam pelaksanaannya.

1
2. Tujuan Khusus
a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obat racikan dengan mengacu kepada SPM
pelayanan farmasi di RSUD Waluyo jati Kraksaan Tahun 2021.
b. Di evaluasinya program keselamatan pasien dengan pemantauan insiden
kesalahan pemberian obat.
c. Pasien memperoleh obat yang berkhasiat, aman dan dengan harga terjangkau
sesuai formularium Rumah Sakit RSUD Waluyo Jati Kraksan 2021.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan Pokok
Melakukan pengumpulan/survei data resep rawat jalan obat jadi dan obat racikan
selama 1 (satu) tahun, Memberikan quesioner survey kepuasan pelanggan kepada
responden terhadap pelayanan di Instalasi Farmasi.

B. Rincian Kegiatan
1. Insiden Kesalahan Pemberian Obat

 Melakukan pengumpulan data setiap ada insiden kesalahan pemberian obat.


 Menghitung dengan menggunakan metode pengukuran :
Jumlah Kejadian Insiden X100%
Total Pasien
2. Respon Time Pelayanan Obat Jadi dan Racikan

 Melakukan pengumpulan data resep rawat jalan obat jadi dan obat racikan
@15 lembar setiap harinya.
 Menghitung waktu tunggu dengan menggunakan rumus indikator kerja yaitu:
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan resep yg di survei dalam sebulan
Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan
 Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan standar yang tertera dalam
SPM farmasi Kementerian Kesehatan waktu tunggu berdasarkan SPM yaitu
waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit dan waktu tunggu pelayanan
obat racikan ≤ 60 menit. Sehingga sesuai dengan SPM yang di harapkan.

3. Penulisan Resep sesuai formularium Rumah Sakit

 Melakukan pengumpulan data dengan cara mengambil sampel resep yang


sesuai formularium setiap hari.
 Menghitung dengan metode pengukuran:
Jumlah resep yang di sampel yang sesuai formularium dalam sebulan X 100%
Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam satu bulan

2
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dilakukan survey dan pengumpulan data bulanan resep yang kemudian diakumulasi
selama 1(satu) tahun.

6. SASARAN
Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal (SPM) di
Instalasi Farmasi RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

3
No. Kegiatan/ Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1. Survei data SPM
 responden untuk
kepuasan pelanggan
 pengumpulan data setiap
ada kesalahan pemberian
obat
 resep rawat jalan untuk
(waktu tunggu)
 resep yang sesuai
formularium

2. Olah Data sesuai dengan


metode pengukuran yang di
gunakan
3. Lakukan evaluasi data mutu
pelayanan.
4. Membuat laporan Evaluasi
Mutu Pelayanan
7. JADWAL

4
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pada pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi Mutu Pelayanan tahun 2021
dilaksanakan pada akhir tahun

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Evaluasi dan pelaporan kegiatan Evaluasi Mutu pelayanan akan disampaikan saat rapat
rutin Komite Farmasi dan Terapi tahun 2021

10. HASIL EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil Evaluasi dituangkan dalam lampiran.

11. KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT


1. Persentase Tidak adanya Insiden Kesalahan dalam pemberian obat adalah 99,98%.
2. Waktu tunggu rata-rata pelayanan resep non racikan (obat jadi) adalah 28,15 menit dengan
waktu tunggu tercepat adalah 19,57 menit dan waktu tunggu terlama adalah 44,83 menit.
Sedangkan rata-rata waktu tunggu pelayan resep racikan adalah 38,31 menit dengan waktu
tunggu tercepat adalah 25,68 menit dan waktu tunggu terlama adalah 55,76 menit. Untuk
waktu tunggu obat racikan sudah memenuhi SPM (Standart Pelayanan Minimal) karena
untuk obat racikan yang fix dose sudah di buatkan terlebih dahulu dengan BUD 1 bulan.
Respond time tahun 2020 sudah lebih baik daripada tahun 2019.
3. Tingkat kepatuhan terhadap Formularium Tahun 2021 untuk Resep IGD 96,19 %, Resep
Rawat Jalan 97,06 %, Resep Rawat Inap 97,70 %.
4. Penekanan kepada para staf farmasi untuk melakukan dobel cek antara resep dan obat yang
akan diserahkan pada pasien agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat.
5. Segera menghubungi pasien apabila mengetahui adanya kesalahan pemberian obat dan dila
kukan penggantian obat yang sesuai. Oleh karena itu nomor telepon pasien perlu ditanyaka
n.
6. Edukasi kepada pasien agar mengingat nama dan aturan pakai obat yang sering dikonsumsi.
Serta mengecek kembali nama obat dan aturan pakai obat sebelum dikonsumsi.
7. Untuk menindaklanjuti tingginya respon time maka perlu dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
 Diharapkan resep masuk dari poli rawat jalan ke IFRS sebelum jam 11.00 agar tdk
terjadi penumpukan resep.
 Adanya ketersediaan untuk kekosongan obat yang dapat memperlama pelayanan obat
karena adanya penggantian obat.
Kraksaan, 31 Desember 2020

Kepala Instalasi Farmasi


RSUD Waluyo Jati Kraksaan,

5
Rokayah, S.Si., Apt
NIP. 19740626 200903 2 002
Lampiran

I. Tabel Standar Pelayanan Rumah Sakit (Tabel Evaluasi Mutu) Bidang Farmasi RSUD Waluyo Jati Tahun 2020

BULAN
No Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tidak adanya kesalahan
1 100% 96% 100% 100% 100% 97% 98% 99% 100% 100% 100% 100%
dalam pemberian obat

Respond Time :
2 55,44 55,76 55,61 29,60 33,3 29,3 57,5 51,0 43,9 43,8 52,4 47,6
Rx Racik
56,5 51,0 39,9 17,1 16,5 23,6 23,6 56,5 38,8 40,1 40,3 39,7
Rx Non Racik
Penulisan resep sesuai
Formularium Rumah Sakit
99,2% 99,3% 98,8% 97,2% 97,9% 99,2% 94,7% 95,6% 97,4% 97,7% 96,6% 97%
Resep IGD
3
99,1% 99,4% 99,7% 99% 99,% 98,9% 97,6% 98,5% 98,5% 98% 99,4% 97,5%
Resep Rawat Jalan
99,3% 99,03% 99,4% 97,7% 99,0% 98,9% 98,6% 98,3% 98,1% 98,8% 97,7% 99,5%
Resep Rawat Inap

Keterangan:
Respond time : menit

6
7
II. Insiden Kesalahan Pemberian Obat Tahun 2020
Salah satu sasaran mutu pelayanan farmasi adalah tidak adanya kesalahan dalam
pemberian obat, baik kesalahan nama obat, aturan pakai, dosis, maupun kadaluarsa obat.
Selama bulan Januari – Desember tahun 2020 terdapat 1 kali kesalahan pemberian obat oleh
farmasi. Berikut kronolagi dan tindak lanjut saat kejadian,
Tgl. insiden Insiden Keterangan
Juni Pasien tn. R poli dalam  Farmasi melayani kembali obat sesuai resep
mengambil obat sore hari tetapi tn.R
obat yang tertempel pada resep  tn.f tidak dapat dihubungi karena tidak
adalah milik tn.f poli tht tercamtum no.telfon pasien
 setelah dianalisa obat yang diterima tn.f tidak
ada efek samping yang membahayakan.
Tindak Lanjut

1. Penekanan kembali kepada para staf untuk dobel cek antara resep dan obat yang akan
diserahkan pada pasien.
2. Segera menghubungi pasien apabila mengetahui adanya kesalahan pemberian obat
dan dilakukan penggantian obat yang sesuai.
3. Edukasi kepada pasien agar mengingat nama dan aturan pakai obat yang sering
dikonsumsi. Serta mengecek kembali nama obat dan aturan pakai obat sebelum
dikonsumsi.
III. Respon Time Pelayanan Obat Jadi (Non Racik) dan Racikan

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam UndangUndang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu,
rumah sakit diharapkan mampu memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
SPM pelayanan farmasi salah satunya adalah waktu tunggu pelayanan obat jadi (non
racikan) dan racikan di farmasi. Menurut Kepmenkes Republik Indonesia Nomor:
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, waktu tunggu

8
pelayanan farmasi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu waktu tunggu pelayanan obat jadi (non racikan)
dan waktu tunggu pelayanan obat racikan. Waktu tunggu obat jadi (non racikan) adalah tenggang
waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi (non racikan) dengan
standar minimal yang ditetapkan ≤ 30 menit. Sedangkan waktu tunggu pelayanan obat racikan
adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan
dengan standar minimal yang ditetapkan ≤ 60 menit.
Waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan untuk Obat Jadi dan Racikan Tahun 2020 di RSUD
Waluyo Jati dapat dilihat dalam tabel:
Bulan Jenis Resep
Obat Racikan (menit) Obat Jadi(non racikan) (menit)
Januari 58,5 56,5
Februari 61,8 51,0
Maret 50,2 39,9
April 32,7 17,1
Mei 33,3 16,5
Juni 29,3 23,6
Juli 57,5 23,6
Agustus 51,0 56,5
September 43,9 38,8
Oktober 43,8 40,1
November 52,4 40,3
Desember 47,6 39,7
RATA 46,83 36,96

GRAFIK RESPON TIME 2020


70
60
50
40 racikan
Waktu (Menit)

30 Non racikan

20
10
0
i i t l i i i
uar uar are pri Me Jun Jul tus ber ber ber ber
n
Ja Feb M
r A us em kto em m
Ag ept O ov ese
S N D

9
Pada tabel tersebut menujukan rata-rata waktu tunggu pelayanan resep non racikan
adalah 36,96 menit dengan waktu tunggu tercepat adalah 17,1 menit dan waktu tunggu terlama
adalah 56,5 menit. Sedangkan rata rata waktu tunggu pelayan resep racikan adalah 46,83 menit
dengan waktu tunggu tercepat adalah 29,3menit dan waktu tunggu terlama adalah 61,8 menit.

Jika disesuaikan antara waktu tunggu pelayanan resep di IFRS Waluyo Jati dengan
standart Menurut Kepmenkes Republik Indonesia Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit didapatkan hasil bahwa waktu tunggu pelayanan resep
belum sesuai untuk pelayanan non racikan, sedangkan untuk yang pelayanan resep racikan sudah
sesuai

Adapun faktor ketidak sesuaian waktu tunggu pelayanan resep dengan standart pada
setiap resep mempunyai sebab / faktor yang beda antara lain:

1. Melihat histori pengobatan pasien dari SIM RS (Sistem Informasi Manajemen).

2. Kajian resep yang terkadang menimbulkan efek tambahan waktu karena harus konfirmasi
resep ke dokter penulis resep jika konsultasi dilakukan melalui SMS/WA

3. Ketidakrataan waktu masukknya resep ke IFRS, dari jam 07:00-11:00 WIB masukknya resep
masih sedikit sehingga wktu respon timnya memehuni standart sedangkan pada jam 11:00 WIB
keatas terjadi penumpukan resep yang beberapakali lipat sehingga mengakibatkan
keterlambatannya pelayanan dan memperpanjang waktu tunggu.

10
iV. Penulisan Resep Sesuai Formularium Rumah Sakit
Formularium Nasional (Fornas) adalah daftar obat yang ditanggung Badan Penyelenggar
a Jaminan Kesehatan (BPJS), yang disusun berdasarkan bukti ilmiah oleh Komite Nasional Peny
usunan Fornas. Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang berkhasiat, aman da
n dengan harga terjangkau yang disediakan serta digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep
dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai tahun 2014.
Formularium rumah sakit merupakan penerapan konsep obat esensial di rumah sakit yang
berisi daftar obat dan informasi penggunaannya. Obat yang termasuk dalam daftar formularium
merupakan obat pilihan utama ( drug of choice) dan obat-obat alternatifnya.

11
Penulisan resep sesuai Formularium tahun 2020 di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dapat dilihat pada tabel berikut:
RESEP YANG DITERIMA BULAN INI   RESEP YANG DITERIMA BULAN INI
NO
  JUMLAH JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES
IGD RESEP RESEP

1 KA ( Kertas Alat ) 244 210 397 1167 286 333 2637 866 665 489 297 147 606 3070

2 A (Alkes) 10309 10583 11328 6559 6093 5541 50413 5597 3397 3534 3621 2850 3537 22536

3 KO (Kertas Obat ) 1449 1021 970 1516 1570 1771 8297 1655 1431 1444 1883 994 1491 8898

4 G (Generik ) 7647 7397 7637 4637 4245 4027 35590 3969 2599 2669 2722 2644 2843 17446

5 GF (Gen Formularium) 7647 7397 7637 4637 4245 4027 35590 3969 2599 2669 2722 2644 2843 17446

6 CGF (Copy Gen Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 GNF (Gen Non Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 CNF (Copy Non Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 NG ( Non Generik ) 2256 2086 2345 1085 1342 1157 10271 1220 778 948 967 843 1116 5872

10 NGF ( Non Gen Form ) 2221 2055 2288 1024 1289 1108 9985 1092 709 899 922 786 1050 5458

CNGF (Copy Non Gen


11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Form) 0 0

12 NGNF (Non Gen Non 24 20 42 57 53 38 234 120 51 40 45 57 42 355


Form )

12
CNGNF (Copy NGen
13 11 11 15 4 0 11 52 8 0 0 15 50
NForm ) 18 9

RAWAT JALAN                            

1 KA ( Kertas Alat ) 188 348 317 496 151 356 1856 422 315 511 235 210 862 2555

2 A (Alkes) 972 1092 901 3719 362 11034 18080 1203 304 373 382 842 463 3567

3 KO (Kertas Obat ) 3580 3350 3355 3084 1632 2143 17144 2416 1324 1785 609 1016 1575 8725

4 G (Generik ) 12403 11222 11521 7278 4427 6568 53419 7058 4423 6781 6153 6273 6880 37568

5 GF (Gen Formularium) 12403 11222 11521 7278 4427 6568 53419 7058 4423 6781 6153 6273 6880 37568

6 CGF (Copy Gen Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 GNF (Gen Non Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 CNF (Copy Non Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 NG ( Non Generik ) 5207 4947 4726 4112 2443 3334 24769 3841 2966 3691 3370 3311 2463 19642

10 NGF ( Non Gen Form ) 5135 4886 4696 4031 2397 3258 24403 3655 2881 3584 3229 3271 2339 18959

CNGF (Copy Non Gen


11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Form) 0 0

NGNF (Non Gen Non


12 60 29 19 75 46 61 290 147 141 40 86 561
Form ) 60 87

CNGNF (Copy NGen


13 16 16 12 6 0 15 65 39 25 20 0 0 38 122
NForm )

RAWAT INAP                            

13
1 KA ( Kertas Alat ) 571 592 572 1068 619 469 3891 971 625 700 292 274 553 3415

2 A (Alkes) 13052 13476 13896 9185 9100 9418 68127 9629 5963 6735 7287 6795 7891 44300

3 KO (Kertas Obat ) 7982 7933 9067 4921 4723 4681 39307 4314 3056 3370 6960 2865 3630 24195

4 G (Generik ) 19158 19677 19733 11290 9960 10468 90286 10218 6426 8466 7080 7473 10319 49982

5 GF (Gen Formularium) 19158 19677 19733 11290 9960 10468 90286 10218 6426 8466 7080 7473 10319 49982

6 CGF (Copy Gen Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 GNF (Gen Non Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 CNF (Copy Non Form) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 NG ( Non Generik ) 5584 5132 5258 3347 3587 4149 27057 4271 2932 2901 3463 3528 5576 22671

10 NGF ( Non Gen Form ) 5511 5090 5198 3322 3517 4109 26747 4149 2834 2794 3383 3366 5519 22045

CNGF (Copy Non Gen


11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Form) 0 0 0

NGNF (Non Gen Non


12 53 24 42 20 58 32 229 80 101 39 427
Form ) 73 79 55

CNGNF (Copy NGen


13 20 18 18 5 12 8 81 0 18 18 156
NForm ) 49 19 52

14
  RESEP YANG DITERIMA BULAN INI RESEP YANG DITERIMA BULAN INI
NO
 
JAN % FEB % MAR % APR % MEI % JUN % JUL % AGT % SEP % OKT % NOV % DES %
IGD
1 GF (Gen Formularium) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 NGF ( Non Gen Form ) 98,45 98,51 97,57 94,38 96,05 95,76 89,51 91,13 94,83 95,35 93,24 94,09
RAWAT JALAN
1 GF (Gen Formularium) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 NGF ( Non Gen Form ) 98,62 98,77 99,37 98,03 98,12 97,72 95,16 97,13 97,10 95,82 98,79 94,97
RAWAT INAP
1 GF (Gen Formularium) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 NGF ( Non Gen Form ) 98,69 99,18 98,86 99,25 98,05 99,04 97,14 96,66 96,31 97,69 95,41 98,98
Tabel persentase kesesuaian Penulisan Resep IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap dengan Formularium Tahun 2020

15
Grafik Penulisan Resep IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap Sesuai Formularium Tahun 2020 :

Resep IGD sesuai Formularium


102
100
98
96
94
92
90
88
86
84
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

1 GF (Gen Formularium) 2 NGF ( Non Gen Form )

Resep Rawat Jalan sesuai Formu-


larium
101
100
99
98
97
96
95
94
93
92
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

1 GF (Gen Formularium) 2 NGF ( Non Gen Form )

16
Resep Rawat Inap sesuai Formu-
larium
101
100
99
98
97
96
95
94
93
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

1 GF (Gen Formularium) 2 NGF ( Non Gen Form )

Berdasarkan data pada tabel Kesesuaian Penulisan Resep sesuai Formularium untuk Resep IGD
97,55%, Resep Rawat Jalan 98,72%, Resep Rawat Inap 98,69% di RSUD Waluyo Jati Kraksaan
pada tahun 2019 di dapatkan hasil Kesimpulannya Instalasi Farmasi RSUD Waluyo Jati
Kraksaan sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) ≥ 80%. Semakin tinggi persentase
kesesuaian resep dengan formularium nasional di RS maka mutu pelayanan instalasi farmasi
semakin baik

17

Anda mungkin juga menyukai