Anda di halaman 1dari 34

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Pembatas Masalah........................................................................................2

1.4 Tujuan..........................................................................................................3

1.5 Metoda Pembahasan....................................................................................3

1.6 Sistematika Penulisan..................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Losses.........................................................................................6

2.2 Tap konektor................................................................................................7

2.3 Compression Connector(CCO)....................................................................9

2.4 PerbandinganSambungan Tap Konektor dan Compression Connector...13

2.4.1 Keuntungan dan Kerugian Memakai Konektor.............................13

2.4.2 Keuntungan dan Kerugian Memakai CCO....................................14

2.5Gardu-gardu Distribusi............................................................................15
BAB III METODELOGI DAN DATA PENELITIAN

3.1 Metode Perhitungan Losses Pada Sambungan......................................18

3.2 Data Untuk Pemasangan Sambungan CCO Pada Jaringan...................20

3.3 Data Gardu Distribusi KPR....................................................................22

3.4 Metode Perhitungan Rugi Tegangan......................................................23

3.4.1 Menenentukan Penghantar.............................................................23

3.4.2 Memilih Tegangan Nominal Tegangan.........................................23

3.4.3 Menentukan Kemampuan Hantar Arus..........................................23

3.4.4 Menentukan Luas Penghantar........................................................24

3.4.5 Menentukan Drop Tegangan..........................................................24

3.4.6 Pengukuran Beban.........................................................................25

BAB IV PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT(LOSSES) SETELAH

PENGGANTIAN COMPRESSION CONNECTOR)

4.1 Perhitungan Nilai Losses Untuk Mengetahui Nilai Losses Pada.......27

4.2 Data Hasil Pengukuran........................................................................46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan............................................................................................51

5.2 Saran......................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................53

LAMPIRAN..........................................................................................................54
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rugi-rugi energi adalah suatu kondisi atau keadaan dimana jumlah energi

yang disalurkan tidak sama dengan energi yang diterima pada sisi

penerimaan.Terjadinya rugi-rugi energi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor,

seperti jauhnya daerah penyaluran tenaga listrik dari sumber/suplai, voltage

drop,ketidakseimbangan beban, umur peralatan, diameter penghantar dan lain-

lain.

Rugi-rugi energi menyeluruh tetapi hanya bisa diminimalkan (direduksi).

Loss situation di dalam jaringan distribusi tenaga listrik adalah suatu kondisi atau

keadaan dimana suatu sistem distribusi di dalam pendistribusian tenaga listriknya

mengalami rugi-rugi energi yang tinggi.

Kecendrungan meningkatnya kebutuhan akan sarana sambung kabel

jaringan tegangan rendah ke sambungan rumah, seiring dengan adanya

peningkatan ekspansi maupun kerusakan jaringan kabel tembaga yang diakibatkan

susut teknis, maka muncul kendala dengan adanya jenis sarana sambungan kabel.

Jarak gardu ke konsumen terlalu jauh, penampang kabel terlalu kecil, dan

titik sambung merupakan penyebab susut teknis. Cara pengerjaan titik sambung

yang tidak sesuai dengan SOP (Standard operating procedure) dan kualitas titik

sambung yang kurang baik merupakan andil terhadap susut teknis tersebut.

Evaluasi penggantian titik sambung di Jaringan Tegangan Rendah dari Tap

1
2

Konektor menjadi CCO (Compression Connector) adalah sasaran yang saya

kerjakan sebagai bahan Proyek Akhir ini. Dengan CCO ini diharapkan dapat

mengurangi rugi-rugi tegangan dititik sambung dalam upaya penurunan susut

teknis Pada Gardu KPR (Kampung Pasir Luhur) di Wilayah PT PLN (Persero)

UPJ Bandung Timur, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam rangka

penekanan susut kWh yang berdampak bagi peningkatan efisiensi dan kinerjanya.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam hal ini terdapat beberapa pokok permasalahan yang perlu dibahas di

antaranya :

• Losses

mengapa terjadinya losses pada jaringan

• Jenis Konektor

a. Meliputi Konektor Sistem Baud dan Compression Conector (CCO).

b. Perhitungan Losses (CCO).

• Perbaikan titik sambung compression connector (CCO) pada jaringan tegangan

rendah (JTR). Apakah dapat menurunkan losses?

• Gambar Tap konektor dan Compression Connector (CCO) berbagai jenis.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk dapat mencapai kesempurnaan dalam penulisan ini haruslah melewati

berbagai macam penelitian dan pengujian-pengujian. Tetapi pada proses

penelitian itu tentulah banyak sekali parameter-parameter yang akan didapat


3

sehingga masalah tersebut akan sangat luas bahasannya jika tidak dibatasi. Oleh

karena itulah maka pada penulisan ini batasan masalahnya Sekitar Perbaikan

Titik Sambung Kabel Tegangan Rendah (Tap Connector) ke Compression

Connector atau CCO.

1.4 Tujuan

Adapun pembuatan proyek akhir bertujuan yakni:

1. Mengetahui nilai losses pada pemasangan sambungan compression

connector (CCO) pada jaringan tegangan rendah.

2. Untuk mengetahui pengaruh pemeliharaan gardu terhadap penurunan

losses, nilai losses sebelum dan setelah dipasang compression connector

(CCO).

1.5 Metode Pembahasan

Dalam pembahasan proyek akhir ini dilakukan beberapa metode pembahasan

antara lain :

a. Studi Lapangan

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan survei langsung ke

kelapangan dimana penulis dapat mencatat data-data yang ada di lapangan. Selain

itu penulis juga melakukan wawancara kepada pengawas lapangan Bagian

Distribusi PT. PLN (persero) UPJ.Bandung Timur Serta pelaksana pekerja yaitu

yang berlokasi di Gardu KPR Jalan Pasir Luhur Bandung.


4

b. Studi literatur

Pada metode ini dilakukan pembelajaran terhadap berbagai literatur yang

menunjang dan berkaitan dengan masalah-masalah mengenai pemasangan

material Compressioan Conector auto CCO dan Teori-Teori yang menunjang

terhadap permasalahan yang dibahas.

c. Orang terkait yang sudah berpengalaman di jaringan tegangan rendah.

1.6 Sistematika Penulisan

Proyek akhir ini terdiri dari 5 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

a. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan latar belakang masalah yang mendorong penulis

sehingga memilih judul proyek akhir ini.Selain itu dikemukakan juga mengenai

perumusan masalah dan pembatasan masalah yang akan dibahas,tujuan pembuat

dan penulisan proyek akhir,metode pembahasan yang terdiri dari study lapangan

dan study literatur,dan sistematika penulisan.

b. BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini terdiri dari pengertian Losses, jenis-jenis konektor yang mencangkup

konektor dengan sistem baud dan konektor press dan jenis-jenis gardu distribusi.

c. BAB III PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA

Dalam bab ini dibahas mengenai data-data yang di peroleh dari hasil survei dan

wawancara di lapangan dengan hasil perhitungan penulis,dan pengukuran di


5

lapangan kemudian di analisa.Data yang di bahas mengenai lokasi,Jenis

Compression Conector(CCO) yang akan di pasang.

d. BAB IV PERHITUNGAN LOSSES

Pada bab ini berisi tentang Perhitungan losses pada jaringan kabel,serta

mengetahui hasil drop tegangan,dan untuk mengetahui pengaruh pemeliharaan

gardu terhadap penurunan losses, nilai losses sebelum dan setelah dipasang

compression connector (CCO).

e. BAB IV PENUTUP

Bab ini mencangkup kesimpulan dan saran yang dapat diambil setelah dilakukan

pembahasan dan analisa.


BAB IV

PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT (LOSSES)

SETELAH PENGGANTIAN KONEKTOR PRES (CCO)

4.1 Perhitungan Untuk Mengetahui Nilai Losses Pada Jaringan

a) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR101 dan KPR102)

Pada panjang kabel diketahui 528 meter, daya pada gardu distribusi telah

diketahui 250kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :

27
28


A=

, 0,028264 . " ,
=
%

,%
=

A= 43,969 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr = &

, , "% '(.)*+ ,
=
,',+*+

835,418
=
43,969

Vr = 19.000159Volt

Vr = 19 V

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19 Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1+ 2 1))%
Losses% = '()
= 5%

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 5% untuk Jurusan I pada tiang(KPR101 dan

KPR102).

b) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR103)

Pada panjang kabel diketahui 40 meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang
29

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 % . " ,
=
%

" ,
=

A= 3,33 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr =
&
30

, , "% % '(.)*+ ,
= ',''

63,2
=
',''

Vr = 18,98Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,98Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1(,+( 2 1))%
Losses% = = 4,99%
'()

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,99%untuk Jurusan I pada tiang(KPR103).

c) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR104)

Pada panjang kabel diketahui 42meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,
31

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 42 . " ,
=
%

"", "
=

A= 3,49 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr = &

, , "% % '(.)*+ ,
=
',,+

66,36
= ',,+

Vr = 19,014Volt

Vr = 19Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1+ 2 1))%
Losses% = '()
= 5%

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 5%untuk Jurusan I pada tiang(KPR104).
32

d) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR105)

Pada panjang kabel diketahui 37meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=
34 56

, 0,028264 37 . " ,
=
%

,%"
=

A= 3,1 mm2
33

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr =
&

, , "% '(.)*+ ,
=
',1

58,46
=
',1

Vr = 18,85Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,85Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1(,(8 2 1))%
Losses% = = 4,96%
'()

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR105).

e) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR106)

Pada panjang kabel diketahui 154meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ
34

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 154 . " ,


=
%

% ,
=

A= 12,81 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr = &

, , "% % '(.)*+ ,
=
19,(1

243,32
= 19,(1

Vr = 18,99Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,99Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1(,++ 2 1))%
Losses% = = 4,99%
'()

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,99%untuk Jurusan I pada tiang(KPR106).
35

f) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR107)

Pada panjang kabel diketahui 39meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 39 . " ,
=
%

" ,"
=
36

A= 3,24 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr =
&

, , "% '(.)*+ ,
= ',9,

61,62
= ',9,

Vr = 19,02Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19,02.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1+ 2 1))%
Losses% = = 5%
'()

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 5%untuk Jurusan I pada tiang(KPR107).

g) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR506)

Pada panjang kabel diketahui 37meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ
37

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 37 . " ,
=
%

,%"
=

A= 3,1 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr = &

, , "% '(.)*+ ,
=
',1

58,46
= ',1

Vr = 18,85Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,85Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1(,(8 2 1))%
Losses% = = 4,96%
'()
38

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR506).

h) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR507)

Pada panjang kabel diketahui 188meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 188 . " ,


=
%
39

, %
=

A= 15,63 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr =
&

, , "% '(.)*+ ,
=
18,*'

297,04
= 18,*'

Vr = 19,004Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1+ 2 1))%
Losses% = = 5%
'()

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR507).

i) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR508)

Pada panjang kabel diketahui 93meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :
40

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 93 . " ,
=
%

%", %
=

A= 7,73 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr =
&

, , "% '(.)*+ ,
= :,:'

146,94
= :,:'

Vr = 19,01Volt
41

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1+ 2 1))%
Losses% = '()
= 5%

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR508).

j) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR509)

Pada panjang kabel diketahui 224meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :
42


A=

, 0,028264 224 . " ,


=
%

,
=

A= 18,63 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr = &

, , "% % '(.)*+ ,
=
1(,*'

353,92
=
1(,*'

Vr = 18,99Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1+ 2 1))%
Losses% = = 5%
'()

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR509).

k) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR510)

Pada panjang kabel diketahui 528 meter, daya pada gardu distribusi telah

diketahui 250kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari


43

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 . " ,
=
%

,%
=

A= 43,969 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr = &

, , "% '(.)*+ ,
=
,',+*+
44

835,418
= 43,969

Vr = 19.000159Volt

Vr = 19 V

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19 Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1+ 2 1))%
Losses% = = 5%
'()

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 5% untuk Jurusan I pada tiang(KPR510).

l) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR511)

Pada panjang kabel diketahui 40 meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui

250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang

digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm

mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari

Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di

bawah ini :

I=
√ φ

φ
I=
√ φ

. ,
=
√ φ

=
, ,

=
,
45

I = 38.069 A

Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang

kabel :


A=

, 0,028264 % . " ,
=
%

" ,
=

A= 3,33 mm2

Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop

tegangan sebagai berikut:


Vr = &

, , "% % '(.)*+ ,
=
',''

63,2
= ',''

Vr = 18,98Volt

Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,98Volt.

Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut:

1(,+( 2 1))%
Losses% = '()
= 4,99%

Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,99%untuk Jurusan I pada tiang(KPR511).
46

Tabel 4-1. Pengukuran Sesudah PergantianTtitik Sambung CCO

TEGANGAN TEGANGAN UJUNG


KABEL TIC TERPASANG
PANGKAL (VOLT) ( VOLT )
NAMA DAYA
NO JRS
GARDU (KVA)

TIC.3x70 TIC.3x35 R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0


(185A) (125A)

1 KPR 250 185 125 I 235 235 234 215 215 216
250 185 125 III 235 234 234 215 216 206
250 185 125 V 235 234 234 215 216 206

4.2 Data Hasil Pengukuran

Berikut data hasil pengukuran tegangan dan beban sebelum dan sesudah

pemeliharaan

1. Tegangan

Tabel 4.2 Data Hasil Pengukuran Tegangan

SEBELUM PEMELIHARAAN TEGANGAN SETELAH PEMELIHARAAN TEGANGAN


(VOLT) (VOLT)
R-N 229 R-N 235
S-N 229 S-N 235
T-N 229 T-N 234
R-S 401 R-S 407
S-T 406 S-T 410
T-S 402 T-S 407
47

2. Arus Beban

Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Beban

BEBAN JURUSAN (Ampere)

SEBELUM PEMELIHARAAN SETELAH PEMELIHARAAN


JURUSAN
R S T R S T
1 142,8 138 118,6 174 141 119
2
3 10 3,7 2,38 8,4 4 3
4
5 86,8 61 124 91 64 130
JUMLAH 239,6 202,7 244,98 273,4 209 252
JUMLAH TOTAL 687,28 734,4

Berikut ini adalah data hasil pengukuran, baik pengukuran tegangan

maupun pengukuran beban, dapat dianalisa besarnya daya listrik sebelum dan

sesudah pemeliharaan.

Kapasitas beban P = V × I × cosρ (VA)

Daya tiap jurusan P1 = V1 × I1 × cosρ (VA) untuk R−S−T

P3 = V3 × I3 × cosρ (VA) untuk R−S−T

a. Perhitungan Sebelum Pemeliharaan

Dik : I (Arus total) = 687,28 A

V (Tegangan Fasa Rata-rata) = 229 V

Maka besarnya Daya adalah;

P = V × I × cosρ (VA)

= 229 V × 687,28 A × 0,85

= 133.779,052 VA

= 133,779052 KVA
48

b. Perhitungan Sesudah Pemeliharaan

Dik: I (Arus total) = 734,4 A

V (Tegangan Fasa Rata-rata) = 234, 6666667 V = 234,7 V

Maka besarnya Daya adalah:

P = V × I × cosρ (VA)

= 234,7 V × 734,4 A × 0,85

= 146.509,128 VA

= 146,509128 KVA

c. Perbandingan Daya Sebelum dan Sesudah Pemeliharaan

Tabel 4.4 Perbandingan Daya Sebelum dan Sesudah Pemeliharaan

SEBELUM PEMELIHARAAN SETELAH PEMELIHARAAN

JURUSAN Daya (VA) Daya (VA)


V × I × cosρ V × I × cosρ
R S T R S T
1 27796,02 26861,7 23085,49 34756,5 28164,75 23669,1
2
3 1946,5 720,205 463,267 1677,9 799 596,7
4
5 16895,62 11873,65 24136,6 18177,25 12784 25857
JUMLAH 46638,14 39455,555 47685,357 54611,65 41747,75 50122,8
JUMLAH TOTAL 133779,052 146482,2
SELISIH 12703,148

Beban sebelum pemeliharaan

Dik : Arus IR = 239,6 A

IS = 202,7 A

IT = 244,98 A

Tegangan VRS = 401 V


49

VST = 406 V

VTR = 402 V

Maka besarnya beban dan presentase pemakaian trafo adalah

P = √3 × ×

VRS =VST =VTR I =IS =IT


= √3 × < > × <R >
3 3

239,6 = 202,7 = 244,98


= 1,73 × < > × < >
401=406=402
3 3

= 1,73 × 403 × 229,093

= 159.721, 348 VA

= 159,721348 KVA

= 160 KVA

=< > × 100%


Beban Trafo
% Trafo
Kapasitas Trafo

= <250 KVA> × 100%


160 KVA

= 64 %

Beban sesudah pemeliharaan

Dik : Arus IR = 273,4 A

IS = 209 A

IT = 252 A

Tegangan VRS = 407 V

VST = 410 V

VTR = 407 V
50

Maka besarnya beban dan presentase pemakaian trafo adalah

P = √3 × ×

VRS =VST =VTR I =IS =IT


= √3 × < 3
> × <R 3
>

273,4 = 209 = 252


= 1,73 × < > × < >
407=410=407
3 3

= 1,73 × 408 × 244,8

= 172.789,632 VA

= 172,789632 KVA

= 173 KVA

=< > × 100%


Beban Trafo
% Trafo
Kapasitas Trafo

=< > × 100%


173 KVA
250 KVA

= 69,2 %
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah memahami dan mempelajari dari sambungan Tap Konektor ke

sambungan Compression Connector,penulis dapat menarik beberapa kesimpulan

diantaranya:

1. Pada tiap tiap jurusan telah dihitung nilai losses setelah pergantian titik

sambung pada jaringan dengan menggunakan compression connector nilai

rata-rata sebesar 5% dari 380 Volt yaitu 19 Volt,sedangkan drop tegangan

penghantar sebesar 18,9 Volt = 4,9 % sehingga masih berada pada batas

toleransi PLN.

2. Hasil perhitungan sebelum dan sesudah pemeliharaan berdasarkan KWH

di Gardu KPR:

• Sebelum pemeliharaan di pasang CCO, diperoleh Losses 18,67 %

• Sesudah pemeliharaan di pasang CCO, diperoleh Losses 17,23 %

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan CCO telah menurunkan losses di

Gardu KPR sebesar 1, 44 %.

51
52

5.2 Saran

Agar losses memenuhi standar pada Jaringan Tegangan Rendah maupun

Saluran rumah pada setiap jaringan-jaringan sebaiknya diganti sambungan dari

Tap Konektor menjadi Compression Connector,karena telah dibuktikan dari

bahasan bahwa CCO lebih baik dari pada Tap Konektor.Selain itu pada

pemasangan harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh pihak pln.Karena

selain dari material, losses juga timbul dari cara pemasangan yang kurang baik

,seperti banyak sekali pegawai lapangan yang melakukan pemasangan Tap

konektor menggunakan alat yang tidak sesuai prosuder yang ada, seperti halnya

dengan kunci pas atau kunci ring tetapi pegawai tersebut menggunakan tang

untuk memutarkan baud sehingga putaran-pun tidak kencang mengakibatkan

panas pada Tap Konektor tersebut sehingga menyebabkan loss kontak atau susut

tegangan.
DAFTAR PUSTAKA

Arismusnansar,S.Kuwahara,Dr.(1997),Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid


III,PT.Pranya Pramita,Jakarta.
Daddy Syahruzadi,(2005),Laporan Pengujian CCO Di Badan Penelitian dan
Pengembangan PT.PLN(Persero),PT Karya Andikita Galvanize,Jakarta.
Trevor Lindsley,(2004),Instalasi Listrik Tingkat Lanjut edisi ke Tiga,Erlangga
Jakarta.
Yusuf Adhir,(1999),Konektor Berbadan logam,PT.Akselinaa Jaya
Perkasa,Jakarta.

53

Anda mungkin juga menyukai