Di susun oleh :
Amalia Wahyu Risti ( 18133630004 )
Nova Mellania ( 181336300011 )
Novilia Risnawati ( 181336300018 )
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah Operasi Terhadap Himpunan mata kuliah “Matematika
Diskrit”. Kemudian Shalawat serta salam sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita kejalan yang benar yakni Addinul Islam wal Iman untuk keselamatan di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Matematika Diskrit di program studi
D-IV MIK. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Operasi
Terhadap Himpunan.
Makalah ini saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan, baik materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Macam-macam operasi terhadap himpunan
2. Dapat mengetahui apa itu irisan, gabungan, komplemen, selisih
3. Dapat mengetahui apa itu beda setangkup, perkalian karteresian dan perampatan oeprasi
4. Dapat mengetahui hukum-hukum aljabar
5. Dapat mengetahui prinsip dualitas dan inklusi-eksklusi
6. Dapat mengetahui bagaimana pembuktian proposisi himpunan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Sifat Sifat Operasi Pada Himpunan
a. Sifat komutatif
1. Sifat komunitatif irisan dua himpunan
A∩B=B∩A
A ∪B=B ∪A
b. Sifat asosiatif
1. Sifat asosiatif irisan tiga himpunan
(A ∩ B) ∩ C = A∩ (B ∩ C)
6
(A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C)
c. Sifat Distributif
1. Sifat distributif irisan terhadap gabungan himpunan
A ∩ (B ∪ C ) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C )
A ∪ (B ∩ C ) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C )
(untoro, 2007)
7
2.3.1 Irisan
Irisan dari himpunan A dan himpunan B (ditulis A ∩ B dan dibaca A irisan B)
adalah himpunan semua anggota persekutuan himpunan A dan himpunan B, atau dengan
kata lain, himpunan yang anggota-anggotanya adalah semua anggota himpunan A yang
sekaligus sebagai anggota B atau dapat ditulis sebagai. (Sukirman, 2014)
A ∩ B = { xIx € A & x € B }
Contoh :
Jika A = { 1,2,3,4,5,6} dan B = { 1,3,5,7,9},
maka A ∩ B = { 1,3,5}
Jika M = { p,a,n,j,e,r } dan N = { j,e,r,a }
Maka M ∩ N = { j,e,r,a }
2.3.2 Gabungan
Gabungan dari himpunan A dan B ( ditulis A ∪ B dan dibaca A gabungan B ) adalah
himpunan dari semua anggota himpunan A atau himpunan B atau dapat ditulis sebagai
berikut. (Sukirman, 2014)
A ∪ B = { xIx € A v x ∉ B }
Contoh :
jika A = { 1,2,3,4,5,6} dan B = {2,4,6,8,10}
maka A ∪ B = { 1,2,3,4,5,6,8,10}
jika P = { a,n,g,l,o,s} dan Q= { l,o,g,a,s}
maka P ∪ Q = { a,n,g,l,o,s} = P
8
2.3.3 Komplemen
Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya
merupakan anggota S tetapi bukan anggota A. komplemen himpunan A dapat ditulis
dengan lambang A’ atau A ͨ Atau dapat ditulis sebagai berikut. (Sukirman, 2014)
A ͨ = { xI x € S & x ∉ A }
Contoh :
A-B = { xIx € A ˄ x ∉ B }
Contoh :
Misalkan A = { 1,2,3,4,5,6} dan B = {4,5,6,7,8},
Maka A-B = {1,2,3} dan B-A = {7,8}
A ⊕ B = (A ∪ B)– (A ∩ B)
Diagram Venn untuk A ⊕ B adalah sebagai berikut.
9
operasi_beda_setangkup
Contoh :
Jika A = {2, 5, 8} dan B = {2, 4, 6}, maka A ⊕ B = {4,5,6,8}
A = himpunan segitiga sama kaki
B = himpunan segitiga sama siku-siku
A ⊕ B = himpunan segitiga sama kaki yang tidak siku-siku dan segitiga siku-siku
yang tidak sama kaki.
A x B = {(a, b) | a ∈ A dan b ∈ B}
Contoh 1:
Misalkan C = {1,2,3}, dan D = {a,b},
maka perkalian kartesian C dan D adalah C x D = {(1,a),(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,b)}
Contoh 2 :
Misalkan A = himpunan makanan = {n = nasi lemak, b = bubur, m = mie rebus,
g = gorengan }
B = himpunan minumam = j = jus jerus, t = teh manis, a = air putih
Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat dihasilkan dari kedua
himpunan diatas?
= |A x B| = |A|.|B| = 4 . 3 = 12 kombinasi makanan dan minuman, yaitu
{(n,j),(n,t),(n,a),(b,j),(b,t),(b,a),(m,j), (m,t),(m,a),(g,j),(g,t),(g,a)}.
Perlu diperhatikan bahwa :
a. Jika A dan B adalah himpunan berhingga, maka: |A x B| = |A| |B| .
b. Susunan (a, b) berbeda dengan (b, a), artinya (a, b) ≠ (b, a).
c. Jika A = Ø atau B = Ø, maka A x B = B x A = Ø.
10
2.3.7 Perampatan Operasi
A∩U=A
A∪U=U
Hukum Komplemen
A∪ͨA= U
A∩ͨA=Ø
Hukum Idempoten
A∪A=A
A∩A=A
11
Hukum Involusi
(¯Ã) = A
A∩(A∪B)=A
Hukum komutatif
A∪B=B∪A
A∩B=B∩A
Hukum Asosiatif
A∪(B∪C)=(A∪B)∪C
A∩(B∩C)=(A∩B)∩C
Hukum Distributif
A ∪ (B ∩ C) = (A∪B) ∩ (A∪C)
A ∩ (B ∪ C) = (A∩B) ∪ (A∩B)
Hukum De Morgan
Hukum 0/1
Contoh :
a. Di Amerika Serikat,
- Mobil harus berjalan di bagian kanan jalan,
- Pada jalan yang berlajur banyak, lajur kiri untuk mendahului,
- Bila lampu merah menyala, mobil belok kanan boleh langsung
b. Di Inggris,
- Mobil harus berjalan di bagian kiri jalan,
- Pada jalur yang berlajur banyak, lajur kanan untuk mendahului,
- Bila lampu merah menyala mobil belok kiri boleh langsung
Prinsip Dualitas:
Konsep kiri dan kanan dapat dipertukarkan pada kedua negara tersebut sehingga
peraturan yang berlaku di Amerika Serikat berlaku pula di Inggris.
Dualnya :
3. Hukum Komplemen : AᴖĀ=∅
AᴗĀ=U
13
6. Hukum komutatif : Dualnya :
AᴗB=BᴗA
AᴖB=BᴖA
Contoh :
Berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5?
Penyelesaian:
A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5
A ᴖ B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu himpunan bilangan
bulat yang habis dibagi oleh KPK – kelipatan persekutuan terkecil – dari 3 dan 5, yaitu
15),
Yang ditanyakan adalah │A ᴗ B│,
14
│A│ = [100/3] = 33,
│B│ = [100/5] = 20,
│A ᴖ B│ = [100/15] = 6
│A ᴗ B│ = │A│ + │B│- │A ᴖ B│ = 33 + 20 – 6 = 47
Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5, Untuk 3 buah himpunan A,B, dan
C , berlaku:
│A ᴗ B ᴗ C│= │A│+│B│+│C│ - │A ᴖ B│ - │A ᴖ C│ -│B ᴖ C│ + │A ᴖ B ᴖ C│
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
15
Karena kolom A ∩ (B ∪ C) dan kolom (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) sama, maka A∩ (B ∪ C) = (A ∩ B)
∪ (A ∩ C)
Contoh :
= (A ∪ B) ∩ U (Hukum Komplemen)
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Himpunan adalah sekelompok atau sekumpulan benda atau objek-objek tertentu yang
mencakup didalam suatu kesatuan dan dapat didefinisikan dengan jelas dan tepat. Objek-objek
dari himpunan yang dimaksud adalah suatu objek yang disebut anggota (element) dari himpunan
itu. Sifat-sifat operasi pada himpunan yaitu : sifat komutatif, sifat asosiatif , dan sifat distributife.
Macam-macam operasi terhadap himpunan : irisan, gabungan, komplemen, selisih dua
himpunan, beda setangkup, perkalian kartensian, perempatan operasi himpunan, hukum-hukum
aljabal himpunan, prinsip dualitas, prinsip insklusi dan ekslusi, dan pembuktian proposisi
himpunan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18