A. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran
3.1. Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita Pertemuan 1
(membanggakan dan memotivasi) yang Setelah melalui serangkaian pembelajaran
didengar dan dibaca saintifik, maka peserta didik mampu untuk:
4.1. Menyimpulkan isi berita (membanggakan
3.1.1. mengidentifikasi unsur teks berita
dan memotivasi) yang dibaca dan
didengar dengan mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif.
Pertemuan 2
Setelah melalui serangkaian pembelajaran
saintifik, maka peserta didik mampu untuk:
3.1.2. menentukan isi pokok berita dengan
bernalar kritis dan kreatif.
Pertemuan 3
Setelah melalui serangkaian pembelajaran
Problem Based Learning, maka peserta
didik mampu untuk:
4.1.1. menyimpulkan isi berita yang dibaca
dan didengar.
Pertemuan 4
Setelah melalui serangkaian pembelajaran
Problem Based Learning, maka peserta
didik mampu untuk:
4.1.2. menanggapi isi berita dengan
mandiri dan bernalar kritis.
Menanya
Guru merangsang peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait
tayangan video yang telah diamati
sebelumnya.
Mengasosiasi
Peserta didik menganalisis hasil diskusi
kelompok dan menyimpukan bersama
teman satu kelompok.
Mengkomunikasikan
1. Beberapa kelompok secara bergantian
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
2. Kelompok lain menyimak presentasi dan
memberikan masukan pada kelompok
yang sedang maju.
3. Setelah beberapa kelompok
mempresentasikan hasil kerja dan
menampung masukan dari kelompok
lain, guru memberikan penjelasan di
depan kelas.
Menanya
Guru merangsang peserta didik untuk menanyakan
beberapa hal terkait cara menentukan isi pokok berita
yang belum dipahami atau yang ingin lebih diketahui.
Mengasosiasi
Peserta didik menganalisis hasil diskusi kelompok
dan menyimpukan bersama teman satu kelompok.
Mengkomunikasikan
1. Beberapa kelompok secara bergantian
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
2. Kelompok lain menyimak presentasi dan
memberikan masukan pada kelompok yang
sedang maju.
3. Setelah beberapa kelompok mempresentasikan
hasil kerja dan menampung masukan dari
kelompok lain, guru memberikan penjelasan di
depan kelas.
1. Sikap spiritual
a) Tekhnik Penilaian: Observasi
b) Bentuk Penilaian : Jurnal
Kelas :
Semester :
Tahun Pelajaran :
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
1.
2.
2. Sikap sosial
a) Tekhnik Penilaian: Observasi
b) Bentuk Penilaian : Jurnal
Kelas :
Semester :
Tahun Pelajaran :
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
1.
2.
Lampiran 2
3. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Tertulis
b. Bentuk penilaian : Uraian
c. Kisi- kisi penilaian :
Bentuk Nomor
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
1. 3.1. Mengidentifikasi Pengertian Peserta didik dapat Uraian 1
unsur-unsur teks berita dan unsur- menjelaskan pengertian
(membanggakan dan unsur teks berita.
2. memotivasi) yang berita Peserta didik dapat Uraian 2
didengar dan dibaca menganalisis unsur-
unsur teks berita.
d. Instrumen
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian teks berita!
2. Analisislah unsur-unsur berita (ADIKSIMBA) di bawah ini!
JAKARTA, KOMPAS — Satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia, KRI
Nanggala-402 hilang, Rabu (21/4/2021) pagi. Kapal selam buatan Jerman tahun 1979
tersebut dikhawatirkan tenggelam.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membenarkan insiden itu. Ia
mengatakan, kapal selam diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95
kilometer, dari utara
Pulau Bali, pagi tadi, sekitar pukul 03.00. ”Baru izin menyelam, setelah diberi
clearance, langsung hilang kontak,” kata Hadi.
Hadi berharap, kapal selam tersebut masih bisa ditemukan. Saat ini, TNI tengah
mengerahkan berbagai kapal perang menuju ke tempat kejadian. Selain itu, Indonesia
juga telah meminta bantuan Singapura dan Australia yang memiliki kapal penyelamat
kapal selam. Ada dugaan kapal itu kini berada di palung di kedalaman 700 meter.
”Besok saya segera menuju ke lokasi,” kata Hadi.
KRI Nanggala semula ikut dalam skenario latihan penembakan rudal di laut
Bali. Latihan yang rencananya dihadiri Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AL
(KSAL) Laksamana Yudho Margono tersebut akan digelar pada Kamis (22/4/2021).
KRI Nanggala diduga tenggelam saat sedang gladi resik untuk latihan
penembakan rudal. Semula sejumlah wartawan akan dilibatkan untuk meliput latihan
penembakan rudal tersebut.
Para wartawan yang seharusnya sudah memasuki KRI dr Soeharso pada pukul 10.00
hingga kini masih belum mendapat informasi tentang rencana keberangkatan.
d. Instrumen
Simpulkanlah berita di bawah ini!
JAKARTA, KOMPAS — Satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia, KRI
Nanggala-402 hilang, Rabu (21/4/2021) pagi. Kapal selam buatan Jerman tahun 1979
tersebut dikhawatirkan tenggelam.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membenarkan insiden itu. Ia mengatakan,
kapal selam diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer, dari
utara
Pulau Bali, pagi tadi, sekitar pukul 03.00. ”Baru izin menyelam, setelah diberi
clearance, langsung hilang kontak,” kata Hadi.
Hadi berharap, kapal selam tersebut masih bisa ditemukan. Saat ini, TNI tengah
mengerahkan berbagai kapal perang menuju ke tempat kejadian. Selain itu, Indonesia
juga telah meminta bantuan Singapura dan Australia yang memiliki kapal penyelamat
kapal selam. Ada dugaan kapal itu kini berada di palung di kedalaman 700 meter. ”Besok
saya segera menuju ke lokasi,” kata Hadi.
KRI Nanggala semula ikut dalam skenario latihan penembakan rudal di laut Bali.
Latihan yang rencananya dihadiri Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AL (KSAL)
Laksamana Yudho Margono tersebut akan digelar pada Kamis (22/4/2021).
KRI Nanggala diduga tenggelam saat sedang gladi resik untuk latihan penembakan
rudal. Semula sejumlah wartawan akan dilibatkan untuk meliput latihan penembakan
rudal tersebut.
Para wartawan yang seharusnya sudah memasuki KRI dr Soeharso pada pukul
10.00 hingga kini masih belum mendapat informasi tentang rencana keberangkatan.
e. Rubrik Penilaian
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Ketepatan Sangat tepat 4
Cukup tepat 3
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1
Bahasa Tidak ada atau sedikit kesalahan tatabahasa 4
Kadang ada kesalahan tetapi tidak 3
mempengaruhi makna
Sering membuat kesalahan sehingga makna 2
sulit dipahami
1
Kesalahan tatabahasa sangat parah sehingga
tidak bisa dipahami
skor yang diperoleh
Nilai= x 100
skor maksimal
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
Bacalah teks berita di bawah dengan cermat!
KPAI Minta Pemerintah Perhatikan Kesiapan Pembukaan Sekolah
KPAI atau Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) memperhatikan lebih lanjut kesiapan pembukaan kembali sekolah.
Sebab pihak KPAI menilai minimnya infrastruktur sekolah menunjukan ketidaksiapan protokol
kesehatan yang dapat mengancam kesehatan anak dan guru saat dibukanya kembali sekolah.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti berkata hal tersebut sama pentingnya
dengan wacana pemberian kuota internet gratis oleh Kemdikbud.KPAI mengingatkan Kemdikbud
dan Kementerian Agama bahwa masalah di sektor pendidikan di masa pandemi saat ini masih
dalam keadaan darurat.
“Mulai dari memperbaiki pembelajaran jarak jauh ( PJJ) fase dua, sampai pada penyiapan
pembelajaran tatap muka dengan pemenuhan infrastruktur dan protokol atau SOP adaptasi
kebiasaan baru di sekolah,” ucap Retno kepada Kompas, Sabtu (29-Agustus-2020).
“Persiapan ini sangatlah krusial karena menyangkut keselamatan jutaan siswa, guru dan
warga sekolah lainnya,” lanjutnya.
Selain itu Ratna menambahkan bahwa data yang disampaikan oleh Direktur SMP Kemdikbud
menunjukkan bahwa sudah 3.347 sekolah yang saat ini menggelar tatap muka dan ribuan sekolah
lainnya juga terus berupaya untuk memaksa supaya sekolahnya dibuka. Kondisi tersebut
menurutnya tanpa pernah dipastikan mengenai kesiapan infrastruktur dan protokol kesehatannya
baik oleh pemerintah daerah maupun pusat dan Gugus Tugas Covid-19 pusat dan daerah.
Retno menyebutkan bahwa penyiapan infrastruktur adaptasi kebiasaan baru di satuan
pendidikan memerlukan dana yang tidak sedikit. Persiapan tersebut tidak dapat hanya
mengandalkan dana BOS karena dipastikan tidak akan cukup.“Pengalaman SMK Negeri 11
Bandung yang sudah menyiapkan infrastruktur adaptasi kebiasaan baru di sekolahnya dalam
pembelajaran tatap muka tak bisa hanya mengandalkan dana BOS, tetapi juga BOSDA dan
dukungan anggaran Komite Sekolah,” tegas Retno.
Retno menambahkan, data dari survey KPAI yang melibatkan 6.729 sekolah, menunjukkan
bahwa infrastruktur pendukung budaya bersih dan sehat di satuan pendidikan masih minim, bahkan
sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Contohnya, hampir semua sekolah telah memiliki wastafel namun jumlahnya sedikit dan
belum menyebar, masih terkonsentrasi di toilet sekolah saja.“Padahal wastafel sangat diperlukan
dalam adaptasi kebiasaan baru di sekolah, karena anak harus sering mencuci tangannya,” jelas
Retno.
Retno juga memaparkan, sebelum pandemi Covid-19, hanya 23% sekolah yang selalu
menyediakan disinfektan, sedangkan yang kadang-kadang menyiapkan disinfektan untuk tujuan
perawatan sekolah hanya sebanyak 31 persen saja.Belum lagi dibutuhkan bilik disinfektan,
thermogun, air yang mengalir, ruang isolasi sementara, dan seluruh petunjuk arah, serta seluruh
protokol kesehatan ketat yang harus dilaksanakan. Rasanya mewujudkan semua hal tersebut masih
sulit dilakukan oleh banyak sekolah.
“Semua itu butuh anggaran yang tidak kecil, jadi seharusnya anggaran pemerintah harus
mulai diarahkan lebih banyak ke pendidikan, terutama penyiapan infrastruktur untuk memenuhi
protokol kesehatan agar kita dapat menjamin dan memenuhi Hak Hidup, Hak Sehat dan Hak
pendidikan jutaan anak Indonesia dan para gurunya,” jelas Retno. Pembukaan sekolah dalam masa
pandemi sebelumnya memang sudah menjadi sorotan publik. Melalui pernyataan ini KPAI
menyoroti kembali permasalahan ini dari sudut pandang perlindungan anak yang menjadi peserta
didik di sekolah.
Tuliskan unsur-unsur berita dari teks “KPAI Minta Pemerintah Perhatikan Kesiapan
Pembukaan Sekolah” di atas!
No Unsur Berita Jawaban
1 Peristiwa apa yang terjadi?
2 Di mana peristiwa tersebut terjadi?
3 Kapan peristiwa tersebut terjadi?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
MATERI REMEDIAL
Unsur Kebahasaan:
Tata bahasa: kata rujukan it, they, these, those, that, this.
MATERI PENGAYAAN
Teks tulis dan lisan untuk meminta perhatian, mengecek pemahaman, menghargai kinerja yang
baik, dan meminta / mengungkapkan pendapat serta responnya sesuai dengan konteks
penggunannya.